Anda di halaman 1dari 14

PANDUAN PENGUMPULAN CALL FOR PAPER MIST 2013 CONFERENCE

PAPER SUBMISSION GUIDELINE

MIST National Marketing Conference merupakan konferensi tingkat nasional bagi mahasiswa/i di seluruh Indonesia. Konferensi ini akan diadakan untuk ketiga kalinya dengan tujuan mengembangkan ilmu pemasaran di Indonesia. MIST 2013 Conference akan mengombinasikan konsep praktikal dan teoritis dengan harapan memberi pengetahuan secara komprehensif kepada mahasiswa/i akan ruang lingkup tema yang MIST 2013 angkat tahun depan. Pada MIST 2013 Conference, mahasiswa/i yang telah melakukan penelitian dengan analisis sosio-kultural atau globalisasi diharapkan mampu memberikan usulan serta ide-ide yang solutif, kreatif, dan realistis dalam mencapai objektif konferensi ini secara menyeluruh. Hasil dari MIST 2013 Conference diharapkan dapat digunakan oleh pemasar, pebisnis, akademisi, dan mahasiswa sebagai pengetahuan yang dapat diaplikasikan di bidang masing-masing. Lebih lagi, hasil dari MIST 2013 Conference kiranya dapat memberikan sumbangsih dalam pembangunan ilmu pengetahuan di Indonesia.

Breaking The Indonesian Youth Codes.


Pada penyelenggaraan MIST 2013 yang ke sembilan ini, rangkaian acara MIST 2013 mengusung tema yang secara spesifik membahas segmen pasar youth, yaitu: Breaking The Indonesian Youth Codes. Tema ini akan membahas secara menyeluruh segmen youth di Indonesia sebagai segmen yang sangat menggairahkan dan potensial bagi pemasar saat ini.

WHO IS YOUTH?
Youth tidak dapat lagi didefinisikan murni secara demografis. Saat ini, pengertian youth meluas, tidak hanya berdasarkan usia, namun juga berdasarkan semangat muda yang dimiliki oleh konsumen. Masa youth merupakan sebuah masa transisi seseorang dari bentuk ketergantungan masa kecil menuju bentuk kemandirian di masa dewasa. Hal ini menunjukkan bahwa dalam masa youth, terjadi proses pencarian identitas sekaligus proses pembelajaran konsumen. Youth saat ini tumbuh dan berkembang di tengah arus informasi yang sedemikian kuat. Proses pencarian identitas dan pembelajaran membentuk pola pikir yang terbuka dalam menerima berbagai arus informasi tersebut. Hal ini menyebabkan youth menjadi lebih kritis, termasuk dalam proses pembentukan kebiasaan konsumsi mereka. Ketergantungan youth terhadap segmen lain, misalnya dalam perilaku pembelian, kian berkurang, bahkan sebaliknya youth sekarang memiliki kekuatan untuk mempengaruhi segmen lain dalam pasar.

WHY YOUTH?
Di Indonesia, secara demografi, anak muda Indonesia yang berumur 15-35 tahun memiliki proporsi cukup besar, yaitu sekitar 40% dari seluruh populasi masyarakat Indonesia (data BPS 2011). Angka ini belum mencakup populasi di luar kelompok umur tersebut yang masih memiliki semangat youth dan relevan dengan karakter youth saat ini. Youth memiliki market-share yang sangat besar jika dibandingkan dengan segmen lain. Selain itu, fenomena pertumbuhan kelas menengah di Indonesia juga secara signifikan memberikan youth kekuatan pembelian yang jauh lebih besar dibanding sebelumnya. Hal-hal tersebut menjadikan segmen youth sebuah segmen yang berpotensi, bukan hanya saat ini, namun juga dalam jangka panjang. Membentuk ikatan dengan segmen ini di masa sekarang memberikan kesempatan pada perusahaan untuk menabung konsumen di masa mendatang, saat segmen ini sudah lebih mapan dan memiliki kekuatan pembelian lebih besar. Saat itu, tentu saja profit share yang diterima perusahaan lebih besar.

Banyak perusahan yang menyadari potensi segmen youth tersebut. Mereka berusaha masuk dan bertahan di dalam segmen ini, namun akhirnya gagal. Hal ini dikarenakan segmen youth memiliki karakter yang sangat dinamis dan fluid, sehingga diperlukan pendekatan-pendekatan tertentu untuk meraihnya.

DECODING THE INDONESIAN YOUTH MARKET: THE CHALLENGE OF WINNING THE HOTTEST SEGMENT
Untuk menjawab permasalahan tersebut, pendekatan yang kompeherensif dari para marketer sangat diperlukan. Brand harus mampu mengenal karakter youth baik dari sisi brand maupun sisi youth itu sendiri. Karena itu, MIST 2013 National Marketing Conference kali ini mengangkat tema Decoding The Indonesian Youth Market: The Challenges of Winning The Hottest Segment. Dalam konferensi ini, pasar youth akan dianalisis melalui dua sudut perspektif yang berbeda, namun memiliki signifikansi besar dalam memengaruhi karakter serta kondisi pasar ini.

Topik Penelitian
Calon delegasi diharapkan membahas secara spesifik satu dari dua conference highlights MIST 2013 berikut ini : Analisis Signifikansi Kultur-Sosial Lokal dalam Pembentukan Identitas dan Karakter Youth di Indonesia Analisis Pengaruh Globalisasi dalam Pembentukan Persepsi, Pola Pikir, dan Kebiasaan Konsumsi Youth di Indonesia Berikut merupakan penjelasan dari masing-masing conference highlight :

Analisis Signifikansi Kultur-Sosial Lokal dalam Pembentukan Identitas dan Karakter Youth di Indonesia
Segmen youth di Indonesia memiliki karakteristik dan keunikan yang berbeda dari segmen pasar yang lain. Demografi yang beragam, kondisi geografis Indonesia yang tersebar luas, aspek multikultural yang ada di Indonesia, membentuk norma, nilai, dan tata cara kebiasaan menjadi kekuatan budaya lokal yang tertanam dalam identitas masyarakat. Sedangkan, dorongan eksplorasi dalam aktualisasi diri, kebebasan berekspresi, serta kesadaran akan lingkungan sekitar membentuk sebuah pola perilaku sosial youth yang khas. Kolaborasi dari kedua aspek tersebut menghasilkan kultur, lifestyle, serta perilaku youth yang unik dan berbeda dibanding youth di negara lain. Besarnya pengaruh kultur lokal dalam pembentukan karakter youth di Indonesia menyebabkan pendekatan pemasaran dengan perspektif sosiokultural akan membentuk ikatan yang kuat. Untuk dapat menguasai segmen youth, para pemasar harus benar-benar mengenal kultur lokal yang menjadi dasar pembentukan pola perilaku youth di Indonesia. Hal inilah yang menjadi tantangan bagi para pemasar di dalam pasar youth. Di dalam conference highlight ini, melalui persepsi kultur-sosial, calon delegasi MIST 2013 Conference diminta untuk melakukan analisis potensi youth yang berada di wilayah spesifik di Indonesia, diakhiri dengan rekomendasi bagi pemasar dan pelaku bisnis untuk mengoptimalkan potensi tersebut.

Analisis Pengaruh Globalisasi dalam Pembentukan Persepsi, Pola Pikir, dan Kebiasaan Konsumsi Youth di Indonesia
Segmen youth yang tumbuh dan berkembang dalam fenomena globalisasi memiliki mindset dan perilaku yang unik, dinamis, dan memiliki pola pikir terbuka dibanding segmen lain. Globalisasi berpadu dengan faktor internal dalam diri youth, seperti rasa ingin tahu dan aktualisasi diri yang besar. Perpaduan ini kemudian membentuk ide-ide baru dalam sistem sosial masyarakat yang konvensional, dan membawa pengaruh modern yang lebih fresh dan terbarukan di dalam pasar secara umum. Kemampuan ide-ide tersebut mempengaruhi pasar menjadikan segmen youth memiliki peran yang besar dalam pembentukan karakter pasar saat ini, bahkan pasar di masa depan. Di sisi lain, interkoneksi dan interpendensi yang dibangun oleh globalisasi membentuk pola pikir yang lebih kritis dan terus berkembang dengan begitu cepat. Kondisi-kondisi tersebut merupakan tantangan sekaligus peluang bagi brand untuk masuk dan berkembang dalam segmen youth. Di dalam conference highlight ini, calon delegasi MIST 2013 Conference diminta untuk melakukan analisis signifikansi pengaruh globalisasi terhadap segmen youth, kemudian peluang yang terbentuk dengan efisiensi persebaran arus informasi ini diakhiri dengan rekomendasi bagi pemasar dan pelaku bisnis untuk mengoptimalkan potensi tersebut.

Struktur Tulisan
Seluruh karya ilmiah yang akan diseleksi dalam MIST 2012 Conference Call for Paper harus mengikuti struktur penulisan ilmiah. Adapun karya ilmiah disusun berdasarkan struktur berikut: HALAMAN SAMPUL HALAMAN JUDUL HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ABSTRAK DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Rumusan Masalah 1.3. Tujuan Penelitian 1.4. Hipotesis 1.5. Metode Penelitian II. LANDASAN TEORI III. PEMBAHASAN IV. PENUTUP 1. 2. 3. 4. 4.1. Kesimpulan 4.2. Saran DAFTAR REFERENSI LAMPIRAN

Berikut penjelasan dari masing-masing bagian.

Halaman Sampul dan Halaman Judul


Halaman sampul dan halaman judul setidak-tidaknya berisi:




judul nama penulis asal perguruan tinggi kota tempat penulisan karya ilmiah tahun ditulisnya karya ilmiah

Sedangkan pada halaman judul ditambahkan: Diajukan pada MIST 2012 National Marketing Conference Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Halaman Pernyataan Orisinalitas


Halaman pernyataan orisinalitas (kerap juga disebut statement of authorship) merupakan bagian di mana penulis menyatakan bahwa karya yang dibuat sungguh merupakan hasil kerja penulis, bukan merupakan plagiarisme. Adapun pernyataan orisinalitas berbunyi sebagai berikut: Makalah ini adalah hasil karya kami sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk telah kami nyatakan dengan benar. Pernyataan orisinalitas kemudian dilengkapi dengan tanda tangan dan nama jelas dari setiap penulis karya ilmiah.

Abstrak
Abstrak merupakan bagian yang berisi gambaran singkat mengenai isi karya ilmiah yang dibuat. Abstrak ditulis dengan panjang tidak lebih dari 100 kata, diikuti dengan kata-kata kunci yang mewakili isi karya ilmiah.

Daftar Isi
Daftar isi berisi seluruh bagian yang terdapat di dalam karya ilmiah, dilengkapi dengan nomor halaman. Adapun daftar isi disusun dengan tetap memperhatikan unsur kerapian dan akurasi nomor halaman untuk memudahkan pembaca dalam membaca karya ilmiah

Pendahuluan
Bab Pendahuluan berisi tentang penjelasan mengenai penjelasan tentang latar belakang topik penelitian yang dipilih serta penelitian seperti apa yang dilakukan oleh para calon delegasi tentang topik tersebut. Pendahuluan dibagi dalam lima bagian, yaitu:
Latar Belakang Di bagian ini, calon delegasi menyampaikan latar belakang topik penelitian yang disampaikan. Penulis sedapat mungkin menyampaikan the story behind the title, sehingga pembaca tahu makna dan semangat dasar dari penelitian yang dilakukan oleh calon delegasi sebagai peneliti.
Rumusan Masalah Peneliti menyampaikan rumusan masalah dari penelitian yang dilakukan, berupa pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab melalui proses penelitian.
Tujuan Penelitian Bagian ini berisi tentang tujuan diadakannya penelitian, berdasarkan rumusan masalah yang telah dibuat.
Hipotesis Hipotesis berisi tentang jawaban sementara atas rumusan masalah. Hipotesis bisa bersifat kualitatif maupun kuantitatif (statistikal).
Metode Penelitian Peneliti menyampaikan metode penelitian yang digunakannya dalam membuat karya ilmiah. Dalam membuat penelitian, peneliti harus menyertakan data dari hasil survei, wawancara, focus group discussion, observasi, atau metode penelitian lain yang tidak hanya mengambil dari sumber referensi.

Landasan Teori
Dalam bab ini, penulis menyampaikan berbagai teori yang digunakannya sebagai landasan dalam membuat penelitian. Bagian ini harus diisi dengan teori-teori pemasaran yang digunakan dalam penelitian. Teori-teori dari bidang ilmu lain yang relevan juga dapat dimasukkan apabila ada. Karena dalam bagian ini peneliti banyak mengutip hasil karya orang lain, maka penulis harus memberikan kredit kepada para penulis dengan cara memberikan catatan perut ataupun catatan kaki.

Pembahasan
Bagian ini berisi tentang pembahasan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti. Untuk lebih jelasnya, bacalah bagian Topik Penelitian dari panduan ini.

Penutup
Bagian penutup berisi dua hal, yaitu:
Kesimpulan Berisi tentang esensi dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Bagian ini bukan merupakan rangkuman dari pembahasan penelitian yang telah dijabarkan sebelumnya, namun berisi esensi/intisari dari apa yang telah didapatkan dari penelitian. Kesimpulan juga harus mencakup, tetapi tidak terbatas pada: o o
Saran Berisi tentang rekomendasi peneliti kepada pihak-pihak terkait berdasarkan hasil penelitian. Saran atau rekomendasi setidak-tidaknya berisi rekomendasi kepada: o o para pelaku bisnis/industri kreatif yang terkait instansi pemerintah yang terkait pengertian industri kreatif menurut peneliti, sesuai dengan konteks penelitian kaitan hasil penelitian dengan the rebirth of consumer power

Daftar Referensi
Daftar referensi berisi seluruh daftar literatur yang digunakan dalam membuat karya ilmiah. Daftar referensi menggunakan gaya Modern Language Association (MLA) yang formatnya dapat dilihat di domain publik.

Lampiran
Bagian lampiran berisi tentang hal-hal yang dirasa perlu untuk dilampirkan, misalnya data referensi pendukung yang terlalu panjang apabila dimasukkan ke dalam teks utama. Lampiran diberi nomor lampiran.

Format Penulisan Karya Ilmiah


Page Setup
Karya ilmiah yang dibuat disusun dengan page setup berikut: Margins Paper Size Justification Spacing Paragraphs : 1 (Atas dan bawah) 1.25 (kanan dan kiri) : A4 (210297mm) : Full (kecuali heading) : Double-spaced : Dipisahkan dengan satu baris

Display Type dan Text Type


Display type digunakan untuk penulisan huruf yang lebih besar (seperti judul bab atau subbab). Sedangkan text type untuk menulis isi dari paper atau bisa juga dijadikan judul untuk paper. Contoh-contoh display type dan text type:

Dapat dilihat perbedaan antar display type dan text type sebagai berikut:

Pada intinya, panitia memberikan kebebasan kepada peserta untuk menggunakan jenis font, asalkan mudah dibaca dan memiliki nilai estetika yang baik.

Tata Letak/Layout
Peserta diberi kebebasan untuk mendesain paper-nya, asalkan rapi dan mudah dibaca. Namun, tidak berarti paper yang memiliki design grafis yang baik akan langsung masuk ke dalam 20 paper terbaik. Estetika yang ditekankan adalah kerapihan dan kemudahan paper dibaca oleh panitia dan para panelis konferensi. Halaman Sampul dan Halaman Judul

Terdapat nama-nama yang ada didalam kelompok tersebut dan topik penelitian Dapat didesain atau mengikuti format formal research paper.

Judul Bab
Diletakkan dibagian paling atas paper



Diberi angka romawi (penujuk bab) Tulisan lebih besar daripada body text Dapat menggunakan display type, namun tetap mudah dibaca Dapat diberi warna bebas Harus menggunakan text type. Warna tulisan dapat disesuaikan dengan template desain paper, namun nyaman untuk dibaca.

Body Text

Peletakan Gambar dan Tabel


Gambar dan tabel bisa diletakkan didalam isi karya ilmiah namun dengan proporsi yang sesuai (jangan terlalu besar atau terlalu kecil), dan tetap mempertimbangkan kesesuaian dan kerapian.

Panjang Tulisan
Abstrak berisikan maksimum 100 kata dan diketik dengan double space. Panjang karya ilmiah secara keseluruhan maksimum 60 halaman (termasuk halaman sampul, halaman judul, abstrak, daftar isi, daftar pustaka, dan lampiran).

Header dan Footer


Cara penulisan footnote dan header disesuikan dengan format bahasa Indonesia yang benar. Peserta diberi kebebasan untuk memposisikan nomor halaman.

Contoh-contoh Halaman dalam Karya Ilmiah


Contoh halaman sampul dengan desain kreatif

Contoh halaman judul dengan format riset formal

Isi tulisan

Created by #creMIST 2013 @RizkyBS @Faiz_AR @SheilaEOS

Anda mungkin juga menyukai