Sejarah perkembangan
Istilah Acute Renal Failure (ARF) pertama kali
digunakan oleh Homer W Smith tahun 1951 Pertengahan tahun 1950an konsep ARF diteliti dan dikembangkan lebih luas oleh para peneliti Sebelum tahun 2004 belum ada konsensus tentang kriteria diagnostik tentang ARF Hal tersebut menyebabkan terdapat 35 definisi yg berbeda tentang ARF
perawatan ICU yang memerlukan terapi dialisis akut. Pada tahun 2004 organisasi Acute Dialysis Quality Initiative (ADQI) membuat sistem RIFLE berdasarkan konsensus para ahli Istilah ARF digantikan menjadi AKI (Acute Kidney Injury)
Kriteria RIFLE
Berdasarkan sistem RIFLE ini, AKI diklasifikasikan ke
dalam tiga kategori menurut berat nya ( Risk Injury Failure) serta dua kategori akibat klinik/outcome (Loss dan End-stage renal disease)
perubahan nilai kreatinin serum atau urine output dari masing-masing kriteria yang digunakan Dua kategori akibat klinis dinilai/outcome dinilai dari lamanya kehilangan fungsi ginjal
mengusulkan sejumlah modifikasi kecil pada kriteria RIFLE : 1. Meluaskan kategori Risk dengan memasukkan peningkatan pada kreatinin serum setidaknya 0.3 mg/dl 2. Menetapkan jeda waktu 48 jam pada pengukuran pertama tiap kriteria 3. Mengkategorikan pasien pada tahap Failure bila mereka diterapi dengan terapi penggganti ginjal, tanpa menghiraukan nilai kreatinin serum ataupun urine output
belum ada nilai kreatinine baseline nya. Yaitu dengan cara mengukur nilai kreatinine serum memakai rumus dari Modification of Diet in Renal Disease (MDRD) dengan menetapkan nilai GFR nya 75 ml/min/m2
Kesimpulan
Jurnal ini membahas tentang definisi dan klasifikasi
dari AKI Nilai kreatinin serum dan urin output merupakan komponen penting dalam sistem RIFLE Dengan menggunakan kriteria RIFLE para klinisi dapat mendiagnosa AKI lebih cepat dan melakukan langkah-langkah untuk mencegah progresifitas penyakit lebih lanjut.
TERIMA KASIH