solusio, artinya larutan dalam air tingtura, artinya larutan dalam alkohol
Solusio dibagi dalam: a. kompres b. rendam (bath), misalnya rendam kaki, rendam tangan c. mandi (full bath) Cara kompres lebih disukai daripada cara rendam dan mandi, karena pada kompres terdapat pendinginan dengan adanya penguapan, sedangkan pada rendam dan mandi terjadi proses maserasi.
membersihkan kulit yang sakit dari debris (pus, krusta, dsb.) dan sisa-sisa obat topikal yang pernah dipakai.
keadaan yang membasah menjadi kering permukaan menjadi bersih sehingga mikroorganisme tidak dapat tumbuh dan mulai terjadi proses epitelisasi.
Harus diingat bahwa pengobatan dengan cairan dapat menyebabkan kulit menjadi terlalu kering. Jadi pengobatan cairan harus dipantau secara teliti, kalau keadaan sudah mulai kering pemakaiannya dikurangi dan bila perlu dihentikan untuk diganti dengan bentuk pengobatan lainnya. Pada kompres, bahan aktif yang dipakai biasanya bersifat astringen dan antimikrobial. Astringen mengurangi eksudat akibat presipitasi protein. Ada 2 macam cara kompres, yaitu kompres terbuka dan kompres tertutup.
Kompres terbuka
o
Dasarnya ialah terjadi penguapan cairan kompres disusul oleh absorbsi eksudat atau pus.
Indikasi:
dermatosis madidans infeksi kulit dengan ertema yang mencolok (mis: erisipelas) ulkus kotor yang mengandung pus dan krusta
kulit yang semula eksudatif akan kering permukaan kulit menjadi dingin vasokonstriksi eritema berkurang
Cara:
Menggunakan kain kasa yang bersifat absorben dan non-iritasi serta tidak terlalu tebal (3 lapis). Balutan jangan terlalu ketat, tidak perlu steril, jangan menggunakan kapas karena lekat dan menghambat penguapan.
Kasa dicelup ke dalam cairan kompres, diperas, dibalutkan, lalu didiamkan biasanya sehari dua kali selama 3 jam. Jangan sampai terjadi maserasi, bila kering dibasahkan lagi. Daerah yang
Diharapkan terjadi vasodilatasi, bukan untuk penguapan. Diindikasikan untuk kelainan yang dalam, misalnya limfogranuloma venerium. Caranya dengan menggunakan pembalut tebal dan ditutup dengan bahan impermeabel, misalnya selofan atau plastik.
Jenis cairan yang digunakan untuk kompres 1. BETADINE Suatu larutan organik dari bahan aktif Polivinil-Pirolidon, yang merupakan kompleks Iodine yang larut dalam air. Fungsi : Sebagai desinfektan dan anti septik lokal yang juga dapat membunuh jamur, virus, Protozoa dan spora.
Bau : Khas, tidak menyengat. Warna : Hitam-kekuning-kuningan. Komposisi : Mundidone (Polyvinyl pyrolidone Iodine murni) Konsentrasi : - Betadine Gargle 1% - kumur-kumur - Betadine skin cleaner 7,5% - Betadine solution 10% - Betadine ointment 10% - Betadine vag. Douche 10% - Betadine vaginal GCL 10% - Betadine shampoo 4% Perhatian : Larutan povidium yodium tidak untuk diminum atau ditelan, atau juga untuk mencuci mata. Side effect : Dapat menimbullkan metabolilk asidosis bila povidium yodium digunakan pada luka bakar yang luas, diare-bila terminum.
Copyright, Privacy, Accessibility U.S. National Library of Medicine, 8600 Rockville Pike, Bethesda, MD 20894 National Institutes of Health, Health & Human Services
http://dailymed.nlm.nih.gov/dailymed/lookup.cfm?setid=b026de1b-9949-4557-ac49-c7b0038c24cd
2. HIDROGEN PEROKSIDA (H2O2) Bau : Merangsang (menyengat) dan kecut. Warna : Bening kebiruan. Komposisi : - H2O (air) - O2 (oksigen)
Bila bersentuhan dengan tubuh pada jaringan luka atau mukosa, maka akan terjadi pengelupasan O2 karena adanya enzim katalase dalam sel. Konsentrasi : - Untuk desinfektan dan mencuci luka 0,3% - 6% - Untuk sterilisasi 6% - 25% - Larutan H2O2 yang biasa dipakai (standar) 3% Gunanya : - Vagina douche (mendesinfeksi vagina) - Sebagai antiseptik yang non toxid - Desinfektan luka dan borok - Untuk doedorant - Untuk kumur-kumur Problem dan efek samping : - Akan merusak jaringan yang baru - Berbahaya digunakan pada rongga tertutup Misal : Abses = H2O2 akan melepas gas yang masuk ke dalam pembuluh darah. - Penggunaan pada mukosa akan menimbulkan iritasi-bintik hitam pada lidah. 3. YODIUM TINCTURE Nama obat : Yodium Tincture Bau : Khas, menyengat Warna: Coklat Komposisi dan Konsentrasi : - 2,4% Sodium iodide - 2% Iodide - alkohol Etyl 46% Gunanya : - Sebagai desinfektan - Sebagai antiseptik - Dipakai sebagai obat luar Kontra indikasi : - Hypersensitif terhadap Iodine - Dapat menimbulkan iritasi - Jauhkan pemakaian rutin 4. MERCUROCHROME Warna : Merah Bau : Khas Komposisi : - Mercurochrome 2% - Aqua Destilata 98% - Dilarutkan dalam alkohol Gunanya : - Untuk merawat luka-luka kecil - Untuk mengeringkan luka
- Untuk menghentikan darah pada luka tergores/kecil Kerugian : - Menyebabkan parut - Bukan merupakan anti bakterial/anti septik Pelaksanaan : Olesi luka dengan menggunakan peralatan yang tidak mudah menempel pada luka untuk mencegah pengotoran luka. 5. KALIUM PERMANGANAT (PK) Nama Obat : PK (Kalium Permanganat) Bau : Tidak berbau Warna : Ungu tua Kompisisi : Kalium Permanganat (KMnO4) Konsentrasi bila 1 : 1000 1 gr PK : 1 Liter air Gunanya : - Kompres luka - Menghambat pertumbuhan dan membunuh bakteri busuk - Irigasi kandung kemih yang terinfeksi - Untuk pembilasan akhir pada vulva dan penis hygiene Kontra indikasi : Dapat menimbulkan kepedihan Kalium Permanganat dapat larut dalam air. Dalam menghambat pertumbuhan dan membunuh bakteri pembusuk yang dapat disebabkan dari udara bebas, bakteri ini dapat dimatikan oleh kalium permanganat dengan memperhatikan perbandingan yang sesuai dengan jumlah materi organik yang ada. Dalam penyiraman vagina/penis dalam tindakan vagina/penis hygiene dengan konsentrasi antara 1 : 1000 s/d 1 : 5000. Bila larutan ini kuat yaitu dengan perbandingan lebih dari 1 : 5000 dapat menimbulkan kepedihan. Gunanya : - Kompres luka - Menghambat pertumbuhan dan membunuh bakteri busuk - Irigasi kandung kemih yang terinfeksi - Untuk pembilasan akhir pada vulva dan penis hygiene Kontra indikasi : Dapat menimbulkan kepedihan 6. LARUTAN NaCl Bau : Tidak berbau Warna : Bening Kompisisi : - Natrium - Klorida - Air Pada cairan NaCl 0,9% yang biasa digunakan di sarana kesehatan, CRS, Puskesmas terdiri dari : - Air : 500 ml - Sodium/Natrium : 150 mm/L
- Klorida : 150mm/L Rasa : Asin Fungsi Sodium : - Untuk mempertahankan osonolaritas plasma - Generasi dan transmisi potensial aksi - Mempertahankan elektronetralisa (kenetralan elektrolit) - Fungsi normal dari aktifitas fisiologik tubuh Fungsi Klorida : - Mempertahankan keseimbangan asam-basa - Mempertahankan elektrinetralitas plasma - Formasi asam Hidrolik Fungsi cairan NaCl dalam perawatan luka : - Sebagai pelarut/pengencer - Untuk membersihkan luka - Sebagai cairan infus - Sebagai cairan humidifer pada tabung O2 - Untuk irigasi kulit - Untuk mengatur keseimbangan asam-basa
J Am Acad Dermatol. 2009 May;60(5):792-800. doi: 10.1016/j.jaad.2008.12.043.
Wet dressings used with topical corticosteroids for pruritic dermatoses: A retrospective study.
Bingham LG, Noble JW, Davis MD. Source
Department of Dermatology, Mayo Clinic, Rochester, Minnesota 55905, USA.
Abstract
BACKGROUND: Wet dressings are a mainstay for initial management of pruritic adult dermatoses at Mayo Clinic, yet few recent reports describe their effectiveness for pruritic conditions other than atopic dermatitis in children. OBJECTIVE: To examine the effectiveness of wet dressings for pruritic dermatoses. METHODS: This is a retrospective study of adult patients admitted to our inpatient dermatology service between January 1, 2004, and August 31, 2007, treated with wet dressings and topical corticosteroids. Improvement was evaluated 1 day after admission and at dismissal. RESULTS: Three hundred thirty-one patients with pruritus (54 unique diagnoses) had 391 admissions. Improvement was reported for 146 (94%) of 156 admissions at 1 day after admission and for 351 (98%) of 357 admissions at dismissal. LIMITATIONS: Retrospective nature of study. CONCLUSIONS:
Wet dressings effectively alleviate recalcitrant pruritic dermatoses in adults. The lack of published reports on this treatment method suggests that wet dressings are underused.
PMID:
19389521