Anda di halaman 1dari 42

Add your company slogan

TEKNIK PRESENTASI

LOGO

KELOMPOK 12

1
2 3 4

NI PUTU MEDHAYANTI (1006305075)

KOMANG MEITRADI S. (1006305105)

I.G.A. CAHYA MAHARANI(1006305195)

I.A.A ISTRI PERANASARI(1006305201)

PEMBAHASAN TUJUAN FORMAT

TEKNIK

PENYUSUNAN LAPORAN
JENIS

ATURAN

TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN

1. TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN

Langkah terkahir dari suatu kegiatan


penelitian adalah menyusun laporan Hasil kegiatan penelitian harus ditulis dan dilaporkan, karena laporan merupakan media komunikasi antara penyusun/lembaga pelaksanaan kegiatan dengan badan-badan atau pihak lain yang berkepentingan dengan laporan tersebut

Siapa pembaca yang ditargetkan

bentuk laporan penelitian sangat bergantung pada

Bahasa yang digunakan

Gaya bahasa yang digunakan

Istilah-istilah yang dipilih

Dimaksudkan supaya pembaca dapat mencerna isi laporan tersebut dan dapat memahami penemuan-penemuan yang disepakati

FORMAT LAPORAN

2. FORMAT LAPORAN

Dalam penyusunan laporan, Sugiyono


(1999) menyarankan sebaiknya peneliti berperan sabagai pembaca sehingga laporan yang disajikan dapat dinilai apakah sudah baik atau belum. Laporan penelitian sebaiknya dibuat bertahap 1.Laporan pendahuluan 2.Laporan akhir

Laporan penelitian adalah merupakan


laporan ilmiah, untuk itu maka harus dibuat secara sistematis dan logis pada setiap bagian sehingga pembaca mudah memahami langkah-langkah yang telah ditempuh dalam penelitian dan hasilnya. Karena sifatnya alamiah, maka harus replicable, yaitu harus bisa diulangi oleh orang lain yang akan membuktikan hasil atau temuan dalam penelitian itu.

BAGIAN AWAL
1. Judul Kegiatan Ditulis dengan kalimat yang jelas dan padat 2. Prakata Pernyataanpernyataan tentang tujuan penulisan laporan Hubungan dengan sponsor (bila ada) Ucapan terimakasih 3. Daftar Isi Agar pembaca dapat mengetahui bagian-bagian dari laporan Melihat hubungan yang terjadi antara bagian satu dengan yang lain Berisi judul-judul masing-masing bab, bagian, sub bagian, dst

4. Daftar Tabel Diperlukan apabila dalam teks terdapat cukup banyak tabel Daftar tabel memudahkan pembaca menemukan tabeltabel tertentu yang diperlukan

5. Daftar Gambar Penyediaan daftar gambar tersendiri dalam satu halaman memudahkan pembaca menemukan di halaman mana gambar tersebut ada

BAGIAN UTAMA

1. Pendahuluan
Berisi latar belakang penelitian, permasalahan, tujuan dan manfaat penelitian

2. Kajian Pustaka
Memuat landasan teori, dukungan hasilhasil penelitian yang telah ada sebelumnya yang ada kaitannya dengan variabel yang diteliti, dan kerangka berpikir

3. Metode Penelitian
Meliputi hipotesis dan rancangan penelitian

4. Hasil Penelitian
Berisi analisis data dan pembahasan yang bersifat terpadu dan penyajiannya dapat disertai dengan grafik atau bentuk lain

5. Kesimpulan

BAGIAN AKHIR

Berisikan daftar bacaan, serta lampiranlampiran dll

JENIS-JENIS LAPORAN

3. JENIS-JENIS LAPORAN

2. LAPORAN LENGKAP 1. LAPORAN RINGKAS


4 3.

LAPORAN UNTUK MANAJEMEN

1. LAPORAN RINGKAS

Laporan ringkas diarahkan pada temuantemuan utama saja, tanpa memasukkan desain dan metode yang dipakai dalam melakukan penelitian. Laporan penelitian ringkas dibuat sekitar lima halaman.

Pada bagian awal harus terdapat


pernyataan singkat tentang pentingnya penelitian, masalah yang dipelajari, dan luas serta kedalaman pembahasan. Kemudian ditulis kesimpulan dan rekomendasi yang diusul oleh temuan yang mendukungnya. Dalam laporan ringkas dihindarkan penggunaan istilah-istilah teknis.

2. LAPORAN LENGKAP (MONOGRAF)

a) Laporan harus berisi proses kegiatan secara


menyeluruh dengan mengutarakan semua teknik dan pengalaman yang diperoleh selama melakukan penelitian. b) Penulisan laporan harus sesuai dengan kelompok target pembaca laporan. Materi serta keterangan yang diberikan harus disampaikan secara integratif, dimana kesinambungan antara satu diskusi dengan diskusi lainnya, ataupun antara satu materi dengan materi lainnya yang tidak terputus-putus.

c) Laporan harus menjelaskan hal-hal yang


sebenarnya terjadi di setiap tingkatan analisa. Laporan harus berisi rencana-rencana yang telah dibuat secara logis, bukti-bukti yang ditemukan, dan pelaksanaan penelitian yang telah dilakukan selama masa itu. d) Jika diperoleh pengalaman-pengalaman atau penemuan-penemuan yang tidak ada hubungan dengan tujuan kegiatan, janganlah temuan tersebut dibuang, sebab ada kemungkinan hasil penemuan tersebut dapat merupakan kata kunci dalam memberi makna kegiatan lain di kemudian hari.

e) Dalam laporan juga harus disampaikan


kegagalan-kegagalan serta keterbatasanketerbatasan yang dialami disamping sukses yang diperoleh. f) Sebelum penulisan laporan penelitian, terlebih dahulu perlu dibuat outline (kerangka) laporan dan baru kemudian outline tersebut dikembangkan menjadi laporan yang terperinci. g) Laporan penelitian harus dibagi dalam bab-bab, atau bagian-bagian, sub-sub bagian dengan juduljudul yang padat, sehingga pembaca dapat lebih mudah memilih materi yang relevan baginya.

3. LAPORAN UNTUK MANAJEMEN

Laporan penelitian yang disampaikan kepada


manajemen atau pengambil kebijakan disebabkan penelitian yang disusun laporannya berkenaan dengan implikasi yang diperlukan dalam pengambilan kebijakan. Atau dapat juga penelitian yang dilakukan disponsori oleh badan-badan tertentu yang berkehendak untuk mengadakan diagnosa terhadap situasi ataupun dalam rangka mengadakan evaluasi terhadap suatu program kegiatan.

Laporan penelitian untuk manajemen atau pengambil kebijakan biasanya terdiri atas dua bagian: 1. Uraian mengenai latar belakan, masalah-masalah yang timbul, tujuan penelitian sesuai dengan usulan penelitian, serta ringkasan dari penemuan dengan rekomendasi-rekomendasi 2. Rincian dari pelaksanaan penelitian, sumbersumber keterangan, prosedur-prosedur yang digunakan serta rekomendasi-rekomendasi. Halhal yang bersifat teknis dapat dilampirkan pada bagian kedua laporan

Pembagian laporan menjadi dua tersebut amat


diperlakukan agar sasaran yang ingin dituju dapat dicapai dengan baik. Pihak manajemen atau pengambil keputusan biasanya hanya membaca bagian pertama dari laporan, sedangkan bagian kedua yang berisi laporan yang lebih lengkap dibaca oleh staf bawahannya. Laporan untuk pembuat kebijakan perlu ditulis dengan bahasa yang dapat dimengerti oleh mereka. Istilah-istilah teknis jika digunakan haruslah yang sesuai dengan penerapan di lapangan.

Kata-kata yang digunakan hendaknya jangan


membuat para pembuat keputusan tersebut menjadi tersinggung atau merasa tersudut. Rekomendasi yang diberikan haruslah berdasarkan studi yang cermat, jangan sekali-sekali memasukkan rekomendasi yang didasarkan pada pemikiran-pemikiran tanpa dasar fakta. Sebelum laporan dibuat, penulis laporan perlu mengadakan diskusi terlebih dahulu dengan pembuat keputusan tersebut.

ATURAN PENULISAN

4. ATURAN PENULISAN 1) Fokus Laporan Sebuah laporan harus didasarkan pada satu/dua pertanyaan pokok, bukan serangkaian pertanyaan, ada kecenderungan bahwa para penyusun laporan ingin melaporkan semua hasil kegiatannya seperti juga ingin memasukkan semua tabel yang dimiliki serta data sebanyak-banyaknya, termasuk data yang tidak dibutuhkan untuk topik yang sedang dibahas.

2) Alinea (Paragraf) Alinea harus memperlihatkan dengan jelas suatu maksud atau suatu tema tertentu. Hubungan antara sebuah kalimat dengan kalimat yang lain harus kompak (koheren). Setelah meletakan inti alinea dalam kalimat topic, ide pokok itu harus dijelaskan lebih lanjut/dikembangkan dengan mengajukan contohcontoh dan perincian untuk mengonkritkannya. Kegagalan dalam mengembangkan alinea akan menghasilkan fragmen-fragmen yang pendek.

Tiga jenis alenia


Alinea deskriptif, merupakan alinea yang berisi deskripsi
atas suatu hal yang dibicarakan. Contoh: Wanita banyak terlibat dalam pekerjaan seperti rumah pabrik, pedagang kecil, pembantu rumah tangga, pekerja jasa, pembersih gedung, pramuniaga, dan pekerjaanpekerjaan secretariat. Pekerjaan-pekerjaan yang berhubungan dengan mesin, seperti operator dan teknisi, cenderung dikuasai ole laki-laki. Meskipun demikian, pergeseran sedang terjadi dalam bidang tertentu yang menunjukkan bahwa wanita semakin memiliki akses untuk terlibat dalam pekerjaan yang semua dimonopoli oleh lakilaki.

Alinea induktif, merupakan alinea yang dimulai dengan


paparan data atau deskripsi dan diakhiri dengan kesimpulan/abstraksi. Contoh: Wanita semakin terlibat dalam berbagai pekerjaan di luar rumah. Demikian pula mereka semakin memiliki kesempatan untuk memasuki pekerjaan-pekerjaan yang sebelumnya dimonopoli oleh laki-laki. Jabatan-jabatan penting telah pula dapat oleh kaum wanita. Dalam bidang politik kesempatan wanita juga semakin terbuka. Gejala ini menunjukkan tidak hanya pergeseran status dan peran kaum wanita, tetapi juga memp[erlihatkan transformasi sosial yang sedang terjadi dalam masyarakat kita.

Alinea deduktif, alinea yang dimulai dengan pernyatan


umum. Penjelasan selanjutnya berupa argumen Contoh: Para pekerja wanita merupakan kelompok masyarakat yang mengalami proses marginalisasi. Hal ini dapat diamati dari struktur upah, kesempatan pelatihan, dan promosi jabatan. Wanita cenderung mendapat upah yang lebih rendah dibandingkan dengan pekerja laki-laki untuk pekerjaan yang sama. Dalam banyak kasus, kaum wanita juga cenderung memiliki kesempatan yang terbatas dalam pelatihanpelatihan yang dapat meningkatkan kapasitasnya sebagai pekerja. Keterbatasan akses semacam ini menyebabkan prospek pekerja wanita untuk dipromosikan ke jenjang yang lebih tinggi terbatas.

3) Rangka Laporan Rangka laporan penelitian akan sangat membantu penyusunan laporan dalam hal-hal sebagai berikut: Membantu melihat wujud ide-ide dalam sekilas pandang sehingga dapat dipastikan apakah susunan dan hubungan timbale balik antara ide-ide itu sudah tepat dan harmonis dalam pertimbangannya. Rangka laporan mencegah pembuat laporan keluar dan sasaran Dengan memperhatikan sebuah kerangka laporan, penyusun laporan dapat melihat dengan jelas materi pembantu mana yang diperlukan.

Untuk menyusun rangka laporan ke dalam bab, bagian dari bab dan
selanjutnya, terdapat dua sistem yaitu sebagai berikut ini: 1. Sistem campuran huruf dan angka I. Angka Romawi besar (untuk bab) A. Huruf Romawi besar (untuk bagian bab) 1. Angka Arab besar a. Huruf Romawi kecil i.Angka Rowani kecil (a) Huruf Romawi kecil berkurung (i) Angka Romawi kecil berkurung

2.

Sistem angka dengan tambahan huruf 1. 1.1. 1.1.1 I.I.I, (a)

TEKNIK PRESENTASI

5. TEKNIK PRESENTASI
Memiliki dua tujuan

Presentasi Infiormatif
Bertujuan untuk memperkenalkan hal baru (sosialisasi)

Presentasi Persuasif Untuk mempengaruhi sikap dan perilaku khalayak

Pengirim pesan

Pesan yang dikirimkan

Bagaimana pesan tersebut dikirimkan

5 unsur yang harus diperhatikan dalam berkomunikasi

Penerima pesan

Umpan balik

Hukum Komunikasi

Respect

Sikap hormat dan sikap menghargai terhadap kyalak

Empaty
Audible

Kemampuan kita untuk menempatkan diri kita pada situasi atau kondisi yang dihadapi orang lain

Dapat didengarkan atau dimengerti dengan baik Kejelasan dari pesan yang akan disampaikan sehingga tidak membingungkan si penerima pesan

Clarity Rendah hati

Untuk membangun rasa menghargai orang lain

Persiapan
Prinsip khusus dalam persiapan mental 1. Berbicara di depan publik bukanlah hal yang menegangkan 2. Kita tidak perlu menjadi orang yang sempurna, cerdas 3. 4. 5. 6. 7.
ataupun brilian untuk tampil di depan publik Siapkan 2-3 poin pembicaraan, karena audien akan sulit untuk mengingat lebih dari tiga hal dalam suatu waktu Kita harus memiliki tujuan dan sasaran yang jelas dan terarah Kita tak perlu menganggap diri kita adalah seorang pembicara publik Kita tidak perlu harus sepenuhnya menguasai seluruh hadirin Kita harus ingat bahwa sebagian besar hadirin menginginkan kita berhasil dalam presentasi

Hal-hal penting yang perlu dipersiapkan

1. Durasi

4.Penggunaan alat bantu visual

2. Analisis khalayak

3. Perencanaan presentasi

Beberapa pertimbangan dalam penyampaian 1


Komunikasi verbal Penggunaan bahasa yang tepat, suara, dan kecepatan dalam penyampaian presentasi

2
Komunikasi non verbal Kontak mata, ekspresi wajah, postur dan gerak tubuh

Add your company slogan

LOGO

Anda mungkin juga menyukai