Anda di halaman 1dari 13

STATUS IDENTITAS Nama Umur Pekerjaan Status Tgl MRS : Ny.

SM : 28 tahun : IRT : Sudah menikah : 9 nov 2011

ANAMNESIS Keluhan utama: Os mengeluh muntah-muntah sejak 1 SMRS lebih dari 10 x Riwayat Penyakit Sekarang: Os mengeluh muntah-muntah sejak 1 SMRS. Os muntah-muntah setiap kali makan, sudah tidak terhitung lagi berapa kali Os muntah. Kira-kira sudah lebih dari 10 kali karena setiap kali Os makan, Os selalu muntah. Os sekarang sedang hamil 4 bulan . Os mengatakan sejak usia kehamilan 4 bulan sudah 4x dirawat di rumah sakit karena keluhan yang sama. Riwayat penyakit dahulu :

DM disangkal, asma disangkal, hipertensi disangkal Riwayat penyakit keluarga : DM disangkal, asma disangkal, hipertensi disangkal Riwayat perkawinan Riwayat haid : : Kawin 1 x, masih kawin, lama kawin 10 tahun Menarche 14 tahun, teratur, tidak sakit, siklus 28 hari, lama haid 6 hari. HPHT 9-07-2011, TP 16-4-2012 Riwayat alergi : Alergi makanan dan cuaca disangkal, alergi obat tidak tahu.
1

Riwayat operasi Riwayat kebiasaan Merokok disangkal Olahraga jarang Riwayat Persalinan Anc Tempat tahun

: :

Tidak ada operasi lain.

: G3P2A0 Aterm Jenis persalinan Penyulit Sex BB Ket

1 2 3

RB RS ini

2005 2008

+ +

Spontan SC

Bayi besar dan lintang

LK LK

3500 3800

H H

PEMERIKSAAN FISIK Keadaan umum Kesadaran Tanda vital : Baik : compos mentis : TD : 100 / 70 mmHg, suhu : 36.5 0C, nadi : 120 x/mnt, pernafasan : 20 x/mnt

STATUS GENERALIS Kepala : normocephal Mata :


2

Konjungtiva Sclera Thorax : Jantung Paru Abdomen : I A P P : cembung

: tidak anemis : tidak ikterus

Leher : KGB dan tiroid tidak membesar ; BJ 1,2 reguler, murmur -, gallop - (kesan : normal) ; vesikuler, rhonki -/-, wheezing -/- (kesan : normal)

: BU + (normal) : nyeri tekan epigastrium (+), : timpani

Ekstremitas : akral hangat, RCT < 2 detik, edema -/-

PEMERIKSAAN PENUNJANG Laboratorium 20-06-2011 HB Leukosit Trombosit Hematokrit 11,7 g/dl 11.800 /Ul 268.000 36 %

GDS ureum kreatinin Na K Cl

106 15 0,4 82 3.6 106

Urinalisis : keton (+) DIAGNOSIS Ibu : G3P2A0 28th H32mgg dengang Hiperemesis Gravidarum Anak : janin, tunggal hidup intra uterin

RENCANA TINDAKAN IVFD dextrose 5% 2 -3 L/24 jam atau dextrose 10% di tambahkan neurobion 5000 Ondasetron 8 mg Rantin 2x1 pansoprazol

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HIPEREMESIS GRAVIDARUM Mual dan Muntah, pening, perut kembung dan badan terasa lemah dapat terjadi hampir pada 50 % kasus ibu hamil, dan terbanyak pada usia kehamilan 6-12 minggu. Keluhan mual muntah sering terjadi pada waktu pagi sehingga dikenal juga dengan morning sickness. Juga terdapat keluhan ptialisme, hipersalivasi yaitu banyak meludah. Mual dan muntah tampaknya disebabkan oleh kombinasi hormon estrogen dan progesteron, walaupun hal ini tidak diketahui dengan pasti dan hormon hCG juga berperan dalam menimbulkan mual dan muntah. Kelainan GI tersebut bisa timbul pada saat kehamilan atau oleh kelainan yang sebelumnya sudah ada dan akan bertambah berat sewaktu hamil. Memahami adanya keluhan atau kondisi tersebut sangat bermanfaat untuk dapat memberikan perawatan sebaik-baiknya. Perubahan fisiologis dan patologis umumnya tidak berbahaya dan dapat ditangani dengan mudah melalui penjelasan pada pasien serta pemberian obat-obat yang relatif ringan.

DEFINISI Hiperemesis Gravidarum adalah muntah yang terjadi pada awal kehamilan sampai umur
6

kehamilan 20 minggu. Keluhan muntah kadang-kadang begitu hebat dimana segala apa yang dimakan dan diminum dimuntahkan sehingga dapat mempengaruhi keadaan umum dan mengganggu pekerjaan sehari-hari, berat badan menurun, dehidrasi, dan terdapat aseton dalam urin, bahkan seperti gejala penyakit appendisitis, pielititis, dan sebagainya.

KLASIFIKASI Secara klinis, Hiperemesis gravidarum dibedakan atas 3 tingkatan : Tingkat I Muntah yang terus menerus, timbul intoleransi terhadap makanan dan minuman, BB menurun, nyeri epigastrium, muntah pertama keluar makanan, lendir dan sedikit cairan empedu, dan terakhir keluar darah. Nadi meningkat sampai 100 kali permenit dan TD sistolik menurun. Mata cekung dan lidah kering, turgor kulit berkurang, dan urin sedikit tetapi masih normal. Tingkat II Gejala lebih berat, segala yang dimakan dan diminum dimuntakan, haus hebat, subfebril, nadi cepat dan lebih dari 100-140 kali permenit, TD sistolik kurang dari 80 mmHg, apatis, kulit pucat, lidah kotor, kadang ikterus, aseton, bilirubin dalam urin, dan BB cepat menurun. Tingkat III Walupun kondisi tingkat III sangat jarang, yang mulai terjadi adalah gangguan kesadaran (delirium-koma), muntah berkurang atau berhenti, tetapi dapat terjadi ikterus, sinosis, nistagmus, gangguan jantung, bilirubin, dan proteinuria dalam urin.

INSIDEN

Mual dan muntah mempengaruhi hingga > 50 % kehamilan. Kebanyakan perempuan mampu mempertahankan kebutuhan cairan dan nutrisi dengan diet, dan symptom akan terasa hingga akhir trimester pertama. Frekuensi kejadian adalah 2 per 1000 kehamilan. ETIOLOGI Sebab pasti belum diketahui. Faktor-faktor predisposisi yang dikemukakan : a. Sering terjadi pada Primigravida, molahidatidosa, diabetes, dan kehamilan ganda akibat peningkatan kadar HCG. b. Faktor organic, karena masuknya vili khoriales dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabolic. c. Faktor psikologik : keretakan rumah tangga, kehilangan pekerjaan, rasa takut terhadap kehamilan dan persalinan, takut memikul tanggung jawab, dan sebagainya. d. Faktor endokrin lainnya : Hipertiroid, diabetes, dan lain-lain. DIAGNOSIS Amenore yang disertai muntah hebat, pekerjaan sehari-hari terganggu. Fungsi vital : nadi meningkat 100x/menit, TD menurun pada keadaan berat, subfebril, dan gangguan kesadaran (apatis-koma). Fisik : dehidrasi, kulit pucat, ikterus, sianosis, BB menurun, pada vaginal toucher uterus besar sesuai besarnya kehamilan, konsistensi lunak, pada pemeriksaan inspekulo serviks berwarna biru (livide). Pemeriksaan USG : untuk mengetahui kondisi kesehatan kehamilan, juga untuk mengetahui kemungkinan adanya kehamilan kembar ataupun kehamilan molahidatidosa. Laboratorium : kenaikan relative Hb dan Ht, shift to the left, benda keton, proteinuria, hiponatremi, hipokalemia. Pada keluhan hiperemesis yang berat dan berulang perlu dipikirkan untuk konsultasi psikologi. GEJALA KLINIK Mulai terjadi pada trimester pertama. Gejala klinik yang sering dijumpai adalah : - Nausea
8

- Muntah - Penurunan BB - Ptialism (salivasi yang berlebihan) - Tanda-tanda dehidrasi termasuk Hipotensi postural - Takikardi - Hipertiroid dan LFT yang abnormal juga dapat dijumpai. RISIKO/DAMPAK YANG DITIMBULKAN Maternal Akibat defisiensi vitamin (B1) akan menyebabkan terjadinya diplopia, palsi nervus ke-6, nistagmus, ataksia, kejang. Jika hal ini tidak segera ditangani, akan terjadi psikosis Korsakoff (amnesia, menurunnya kemampuan untuk beraktifitas), ataupun kematian. Oleh karena itu, untuk hiperemesis tingkat III perlu dipertimbangkan terminasi kehamilan. Fetal Penurunan BB yang kronis akan meningkatkan kejadian gangguan pertumbuhan janin dalam rahim (IUGR).

MENEJEMEN/TATALAKSANA Untuk keluhan hiperemesis yang berat pasien dianjurkan untuk dirawat dirumah sakit dan membatasi pengunjung. Stop makanan peroral 24-48 jam. Infus glukosa 10% atau 5 % : RL = (2:1), 40 tetes permenit. Obat : o o o o Vitamin B1, B2, dan B6 masing-masing 50-100 mg/hari/infuse. Vitamin B12 ug/hari/infuse, vitamin C 200 mg/hari/infuse. Fenobarbital 30 mg IM 2-3 x/hari atau klorpromazin 25-50 mg/hr IM atau kalau diperlukan Diazepam 5 mg 2-3x/hari IM. Antiemetic : Prometazin (avopreg) 2-3x 25 mg/hr/oral, atau Proklorperazin (stemetil) 3x 3mg /hr, atau mediamer B6 3x1/hr/oral.
9

Antasida : Asidrin 3x1 tablet/hr/oral, atau Milanta 3x1 tablet/hr/oral, atau Magnam 3x1 tablet/hr/oral.

Diet sebaiknya meminta advis ahli gizi. o Diet hiperemesis I diberikan pada hiperemesis tingkat III. Makanan hanya berupa roti kering dan buah-buahan. Cairan tidak diberikan bersama makanan tetapi 1-2 jam sesudahnya. Makanan ini kurang mengandung zat gizi, kecuali vitamin C sehingga hanya diberikan selama beberapa hari. o Diet hiperemesis II diberikan bila rasa mual dan muntah berkurang. Secara berangsur mulai diberikan bahan makanan yang bernilai gix=zi tinggi. Minuman tidak diberikan bersama makanan. Makanan ini rendah dalam semua zat gizi, kecuali vitamin A dan D. o Diet hiperemesis III diberikan kepada penderita dengan hiperemesis ringan. Menurut kesanggupan penderita, minuman boleh diberikan bersama makanan. Makanan ini cukup dalam semua zat gizi, kecuali kalsium.

Rehidrasi dan suplemen vitamin. Pilihan cairan adalah Normal salin (NaCl 0,9 %). Cairan dextrose tidak boleh diberikan karena tidak mengandung sodium yang cukup untuk mengoreksi hiponatremia. Suplemen potassium boleh diberikan secara IV sebagai tambahan. Suplemen tiamin diberikan secara oral 50 atau 150 mg atau 100 mgbdilarutkan kedalam 100 cc NaCl. Urin output juga harus dimonitor dan perlu dilakukan pemeriksaan dipstick untuk mengetahui terjadinya ketonuria.

Antiemesis. Tidak dijumpai adanya teratogenitas dengan menggunakan dopamine antagonis (metoklopramid, domperidone), fenotiazin (klorpromazin, proklorperazin), antikolinergik (disiklomin) atau antihistamin H1-reseptor antagonis (prometazin, siklizin). Namun bila masih tetap tidak memberikan respons, dapat juga digunakan kombinasi Kortikosteroid dengan reseptor antagonis 5-hidrokriptamin (5-HT3) (ondasentron, sisaprid).

10

DAFTAR PUSTAKA

Prawirohardjo, Sarwono. Ilmu Kebidanan Edisi IV Cet. 1. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2008. Mochtar, Rustam. Sinopsis Obstetri Jilid I Edisi 2. Jakarta : EGC. 1998.

11

ASESSMENT Berdasarkan anamnesis, Os datang dengan keluhan muntah-muntah dengan frekuensi 10x/hari sejak 2hari SMRS. Muntah berisi ampas makanan, darah disangkal. Os juga mengeluh sakit tenggorokan dan nyeri ulu hati, pusing. Berdasarkan pemeriksaan fisik : nadi 100x, nyeri epigastrium Diagnosis :

Ibu : G3 P2 A0 usia 29 tahun, hamil 12 minggu dengan Hiperemesis Gravidarum Bayi : Janin tunggal hidup intra uterin

RTh/ IVFD

Ondacentron Rantin

12

13

Anda mungkin juga menyukai