Nama penderita
Jenis kelamin
Tempat/tanggal lahir
ANAMNESIS
Keluhan utama : sesak
Sejak 2 hari smrs pasien sesak nafas, batuk berdahak yang sulit keluar, demam, muntah, sulit makan dan minum, badan lemas, pasien belum ada BAB, BAK tidak ada kelainan. Pasien sudah sering batuk dalam 1 bulan ini, tetapi hanya berobat ke mantri. Riwayat imunisasi lengkap ?.
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : apatis
Tanda-tanda vital :
Berat badan : 12 kg Pernafasan : 48 x/menit Nadi Suhu
PEMERIKSAAN FISIK
Mata : konjungtiva anemis -/-, dan sklera ikterik -/ Hidung : nafas cuping hidung + Bibir : sianosis Leher : tidak teraba pembesaran kelenjar Thoraks : Paru :
PEMERIKSAAN FISIK
Jantung : BJ I II reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen :
retraksi epigastrium BU (+) meningkat
Ekstremitas
Akral hangat (+) Sianosis (-)
DIAGNOSIS
BRONKOPNEUMONIA BERAT
PEMERIKSAAN PENUNJANG
(19.07 27/1/2013) (20.17 27/1/2013)
Hematologi
Darah Rutin
Hb : 13,7 g/dL Ht : 41% Leukosit : 37.600 /mm3
Elektrolit
Natrium 142 mmol/L Kalium 5.6 mmol/L Klorida 108 mmol/L
Trombosit : 569.000
/mm3
PENATALAKSANAAN
Konsul dr. Siswanto, Sp. A
O2 2 lpm 2. IVFD RL 10 tpm makro 3. Inhalasi ventolin 1 respule : NaCl 0,9 % 2 cc 4. Injeksi cefotaxim 3 x 300 mg I. V 5. Injeksi ranitidin 2 x 10 mg I. V 6. Pasang NGT 7. Puasa 8. Proris 125 mg supp 9. Rujuk PICU 10. Infus D40% 5 cc 11. Cek DPL, GDS, foto thorax
1.
8
10
11
12
demam Retraksi epigastrium, rhonki +/+, suhu 40C, GDS 42 Konsul dr. Siswanto, Sp. A bolus ekstra D10 % 2cc/kg BB (24 cc) dan cek GDS 1 jam lagi Bila GDS < 60 syringe pump 50 cc (D40% = 24 cc dan D10% 26 cc) cek GDS / 4 jam O2 NRM 6 liter
13
1.
2. 3. 4. 5.
Bila kejang berulang stesolid supp 10 mg Bolus D10% 50cc (extra) Cek GDS / 2 jam Inhalasi 3x sehari (ventolin respule & NaCl 2 cc) Bila suhu 39C propyretic supp 160 mg
15
16
17
18
Hasil AGD (11. 20) pH pCO2 pO2 Base excess Saturasi O2 TCO2 HCO3
+ -
7. 00 20 245 -24 99 7 6
19
20
21
22
PEMBAHASAN KASUS
BRONKOPNEUMONIA HIPOGLIKEMI PADA ANAK KEJANG DEMAM KOMPLEKS
23
BRONKOPNEUMONIA
Bronkopneumonia (BP) disebut juga pneumonia
lobularis yaitu suatu peradangan pada parenkim paru yang terlokalisir yang biasanya mengenai bronkiolus dan juga mengenai alveolus di sekitarnya,
24
dan atau kesulitan bernapas ditambah minimal salah satu hal berikut ini : 1. kepala terangguk angguk 2. pernapasan cuping hidung 3. tarikan dada bagian bawah ke dalam 4. foto dada menunjukkan gambaran pneumonia
25
Tidak dapat menyusu atau minum/makan, memuntahkan semuanya 2. Kejang , letargis atau tidak sadar 3. Sianosis 4. Distres pernapasan berat
1.
27
HIPOGLIKEMI
Kadar gula plasma pada anak-anak < 55 mg/dl,
2.
3. 4. 5.
28
Starvasi Penurunan masukan gula dari simpanan glikogen Penurunan masukan gula karena gangguan glikoneogenesis dan glikogenolisis Hiperinsulinsme Pengeluaran yang meningkat karena kebutuhan energi yang meningkat
suhu tubuh (suhu rektal lebih dari 38C), akibat suatu proses ekstrakranial, biasanya terjadi pada anak berusia 3 bulan sampai 5 tahun.
Menurut National Collaborative Perinatal Project,
29
30
ASPEK ETIK
Praktik kedokteran adalah
rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh dokter dan dokter gigi terhadap pasien dalam melaksanakan upaya kesehatan (UU nomor 29 tahun 2004 Pasal 1 ayat 1)
31
oleh dokter atau dokter gigi terhadap pasien harus mendapatkan persetujuan.
2) Persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan setelah
mencakup : 1. Diagnosis dan tata cara tindakan medis; 2. Tujuan tindakan medis yang dilakukan; 3. Alternatif tindakan lain dan resikonya; 4. Risiko dan komplikasi yang mukin terjadi; dan 5. Prognosis terhadap tindakan yang dilakukan.
4) Persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat diberikan baik
risiko tinggi harus diberikan dengan persetuajuan tertulis yang ditandatangani oleh yang berhak memberikan persetujuan.
32
33
Kewajiban dokter (UU Nomor 29 Tahun 2004 Pasal 50 ) 1) Memberikan pelayanan medis sesuai dengan kebutuhan standar profesi atau standar prosedur operasional serta kebutuhan medis pasien; 2) Merujuk pasien ke dokter atau dokter gigi lain yang mempunyai keahlian atau kemampuan lebih baik, apabila tidak mampu melakukan suatu pemeriksaan atau pengobatan; 3) Merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang pasien, bahkan juga setelah pasien itu meninggal dunia; 4) Melakukan pertolongan darurat atas dasar perikemanusiaan, kecuali bila ia yakin ada orang lain yang bertugas dan mampu melakukannya; dan 5) Menambah ilmu pengetahuan dan mengikuti perkembangan ilmu kedokteran atau kedokteran gigi.
34
HAK dan KEWAJIBAN PASIEN (UU no. 29 Tahun 2004 : UU tentang Praktik Kedokteran pasal 50 dan 51)
Hak Pasien Pasien, dalam menerima pelayanan para praktik kedokteran,
mempunyai hak: a.Mendapatkan penjelasan secara lengkap tentang tindakan medis sebagaimana dimaksud dalam pasal 45 ayat (3), yaitu : Diagnosis dan tata cara tindakan medis; Tujuan tindakan medis yang dilakukan; Alternatif tindakan lain dan resikonya; Risiko dan komplikasi yang mukin terjadi; dan Prognosis terhadap tindakan yang dilakukan. b.Meminta pendapat dokter atau dokter gigi lain; c.Mendapatkan pelayanan sesuai dengan kebutuhan medis; d.Menolak tindakan medis; dan e.Mendapat isi rekam medis.
35
36