Tujuan Pembelajaran
1. Menyebutkan pengertian jagat raya 2. Menjelaskan salah satu teori terbentuknya tata surya. 3. Menyebutkan nama-nama planet anggota tata surya. 4. Menjelaskan terbentuknya bumi, dan 5. Menyebutkan lapisan-lapisan bumi.
Peta Konsep
Jagat Raya
Tata Surya
Terbentuknya Bumi
Lapisan Bumi
Teori Ledakan Besar (Big Bang Theory) Teori Ledakan Besar menyatakan bahwa dahulu alam semesta pernah menyatu. Materi tersebut mempunyai massa jenis yang sangat padat dan temperatur yang tinggi hingga pada akhirnya meledak dengan sangat dahsyat. Dicetuskan oleh ilmuwan Rusia George Gamov dan didukung oleh Stephen Hawking.
Teori Keadaan Tetap (Steady State Theory) Teori ini menyatakan bahwa alam semesta tidak berawal dan berakhir, tetapi dalam keadaan tetap. Alam semesta selalu memuai dengan laju yang tetap. Sementara itu materi baru secara terus menerus tercipta sehingga dalam ruang tertentu selalu ditemui jumlah dan materi yang sama.
Teori Jagat Mengembang (Evolutionary Theory) Teori ini dikemukan menurut pengamatan dan hasil penelitian oleh GeorgesHenri Lemaitre (1927) dan didukung oleh Edwin Hubble (1929). Menurut teori ini jagad raya bergerak saling menjauh sehingga mengembang menjadi luas.
Galaksi Spiral (Spirals Galaxy) Pada bagian tengah memiliki lengan spiral dan cakram. Jika dilihat dari samping, bentuk galaksi tampak seperti elips yang memiliki lengan dan dkelilingi atmosfer yang memancarkan cahaya.
Galaksi Elips (Eliptical Galaxy) Galaksi ini mempunyai bentuk bulat seperti bola kaki hingga lonjong seperti bola rugby. Galaksi ini sedikit mengandung materi antar bintang dan anggotanya adalah bintang yang sudah tua.
Galaksi Tak Beraturan (Irregular Galaxy) Sekitar 3% dari galaksi yang bisa diamati tidak bisa dimasukkan dalam kategori spiral maupaun elips. Galaksi ini terdiri dari milyaran bintang berwarna putih kebiruan. Galaksi ini mengandung materi antarbintang berupa gas dan debu.
Bintang (Stars)
Bintang merupakan benda angkasa yang mampu memancarkan cahaya sendiri karena terbentuk dari gas hidrogen dan debu angkasa yang membentuk kabut. Ketika gas hidrogen dan debu angkasa menyatu, gaya gravitasinya menarik gas dan debu angkasa lebih banyak, dan semakin banyak membentuk bola gas. Saat gravitasi bola meningkat, tekanan juga meningkat dan menghasilkan suhu yang tinggi serta memancarkan panas dan cahaya.
Bintang yang lebih terang dan membentuk pola disebut sebagai rasi bintang. Ahli astronomi mengelompokkan rasi bintang menjadi 88 kelompok.
Inti yang besar dan terletak di pusat kabut pilin menjadi Matahari, sedang inti-inti yang kecil dan mendingin di bagian luarnya menjadi planet-planet.
Tabrakan antarplanetesimal menimbulkan panas dan terjadi tumpukan-tumpukan planetesimal yang menjadi intiinti mampat dan besar
Matahari
Matahari merupakan salah satu bintang sejati yang merupakan pusat Tata Surya kita. Bentuk Matahari: bola gas pijar raksasa yang memancarkan energi sangat besar, termasuk cahaya. Diameter Matahari: 1.400.000km (109 xdiameter Bumi). Luas permukaan Matahari = 4 x kuadrat jari-jarinya ( 6.087 x 1022 = 6,087 x 1021km2). Volume Matahari = pangkat tiga jari-jarinya. Massa Matahari: 330.000 x massa Bumi ( 1,99 x 1033gr). Massa jenis= massa : volume = 1,4gr/cm3 (lebih kecil dari massa jenis Bumi5,5gr/cm3). Materi penyusun Matahari: 70% hidrogen, 25% helium (He), 5% unsur-unsur lainnya. Bagian inti yg merupakan dapur tempat berlangsungnya ledakan inti (reaksi nuklir) atom-atom hidrogen menjadi atomatom helium, sehingga menghasilkan sejumlah energi. Energi panas itu dirambatkan ke permukaan dan selanjutnya dipancarkan ke angkasa luar. Temperaturnya 15.000.000oK (15.000.000oC20.000.000oC). Bagian permukaan Matahari merupakan bidang yang berkerut dan aktif. Suhu permukaan mencapai 5.800oK (6.000oC).
Fotosfer (Photosphere): bagian Matahari yang tampak menyerupai piringan putih kekuningan bersinarterang menyilaukan. Fotosfer tidak rata, tetapi berbintik-bintik yang disebut granulasi fotosfer. Fotosfer bagian atas terdapat lapisan gas yang dianggap sebagai atmosfer atas dari Matahari. Fotosfer berarti lapisan cahaya. Kromosfer (Chromosphere): merupakan lapisan gas tebal berwarna merah yang mengelilingi fotosfer (yang terletak di tepi dalam fotosfer). Kromosfer sering disebut dengan atmosfer bawah dari Matahari. Hanya tampak ketika gerhana Matahari total. Lapisan bawah kromosfer terjadi dari uap logam magnesium dan besi, sedang lapisan atasnya terdiri dari zat air. Korona (Corona): merupakan lapisan Matahari yang paling luar, mengelilingi kromosfer, berwarna putih mentah dan berkilau yang tampak seperti karangan bunga sinar. Korona berasal dari kata krans yang artinya karangan bunga). Korona dianggap lapisan atmosfer Matahari yang teratas (tertinggi). Korona juga hanya bisa dilihat ketika gerhana Matahari total.
Komet
Komet (aster kometes-Yunani) berarti bintang berambut panjang, adalah benda langit yang mengelilingi matahari dengan lintasan elips. Komet terdiri dari inti sebagai pusat dan koma sebagai pembungkus. Ekor komet ada dua macam yang berupa gas (lurus) dan berupa debu (melengkung). Arah ekor selalu menjauhi matahari karena pengaruh angin matahari dan radiasi matahari.
Asteroid (Planetoid)
Asteroid/Planetoida adalah planet-planet kecil yang terletak antara planet Mars dan planet Jupiter. Mempunyai lintasan utama sabuk asteroid (asteroid belt). Asteroid pertama ditemukan oleh Giussepe Piazzi pada tahun 1801 yaitu Ceres dengan diameter 955 km. Asteroid kelompok C permukaannya gelap dan tersusun dari mineral karbon. Asteroid kelompok S permukaannya kemerahan karena mengandung piroksena,olovin,silikat,dan besi.
Meteor
Meteorid adalah benda-benda kecil yang beterbaran tak beraturan di luar angkasa. Pijaran cahaya karena meteor yang bergesekan dengan atmosfer bumi disebut meteor. Sisa meteorid yang sampai di permukaan bumi disebut meteorit. Meteorit ada 3 jenis, meteorit batuan, meteorit besi, meteorit batuan-besi.
Planet
Planet adalah benda langit yang mengitari bintang sejati (Matahari) dan tidak memiliki sumber cahaya sendiri. Cahaya yang dipancarkan merupakan pantulan. Berdasarkan Resolusi No. 5 Sidang IAU ke-26 di Praha tahun 2006 bahwa benda langit bisa disebut planet apabila memenuhi tiga syarat, yaitu mengorbit Matahari, berukuran cukup besar sehingga mampu mempertahankan bentuk bulat, dan memiliki jalur orbit yang jelas dan bersih (tidak ada benda langit lain di orbit tersebut).
Klasifikasi planet
Berdasarkan lintasan Bumi ke Matahari: 1. Planet Inferior: Merkurius dan Venus. 2. Planet Superior: Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Berdasarkan kedudukan terhadap asteroid : 1. Planet dalam (inner planets) : Merkurius, Venus, Bumi dan Mars. 2. Planet luar (outer planets) : Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus.
Berdasarkan Sifat dan Ukurannya : Planet Kebumian (Terestrial), karakteristik: a. Massanya kecil, tetapi kerapatan massanya besar (3.800kg/m3 5.500kg/m3) b. Oleh karena itu, planet Kebumian ukurannya kecil dan sifatnya mampat. c. Permukaan planet terdiri dari batuan keras dan terdapat kawah, lembah, dan gunung api. d. Jumlah atom hydrogen dan helium sedikit. Planet-planet yang termasuk kelompok planet Kebumian: Merkurius, Venus, dan Bumi. Planet Jovian (planet raksasa), karakteristik: a. Massa besar, tetapi kerapatannya kecil (700kg/m3 2.200kg/m3) b. Atmosfer tebal dan terdiri dari hidrogen dan helium Planet-planet tersebut adalah: Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.