Anda di halaman 1dari 42

RETARDASI MENTAL

FITRIA 052010101010 NIKKO NUGRAHA 042010101020

PENDAHULUAN :
RM masalah dunia, implikasi besar pada negara berkembang - Angka pengangguran 50-70% Angka kejadian RM 1-3 %, kriteria :
RM ringan : 80-90% RM sedang : 12 % RM berat : 7 % RM sangat berat : 1%
2

Retardasi Mental (RM)

Suatu keadaan perkembangan mental yang terhenti atau tidak lengkap atau tidak sesuai dengan tingkat perkembangan anak seusianya. Ditandai oleh adanya hendaya keterampilan selama masa perkembangan, sehingga berpengaruh pada tingkat intelegensia anak yaitu pada kemampuan kognitif, bahasa, motorik dan sosial anak Bukan suatu penyakit melainkan suatu kondisi yang timbul pada usia yang dini (biasanya sejak lahir) dan menetap sepanjang hidup individu tersebut.

Fungsi intelektual umum dinyatakan sebagai IQ. Diperoleh dengan mengadakan pengkajian 1/lebih tes inteligensia umum secara individual. Fungsi intelektual dibawah rata-rata dinyatakan bermakna bila: IQ =/< 70.

IQ = MA/CA 100% MA = Mental Age, umur mental yang didapat dari hasil tes CA = Chronological Age, umur berdasarkan perhitungan tanggal lahir

Misal : Anak umur 10 tahun dan umur mentalnya 10 akan mempunyai IQ 100, sedang anak umur 10 th dan umur mental 8 akan mempunyai IQ 80, sebaliknya anak yang berumur 10 th tetapi umur mentalnya 12 akan mempunyai IQ 120.

ETIOLOGI

ETIOLOGI

KLASIFIKASI
RINGAN

SEDANG BERAT SANGAT BERAT

KLASIFIKASI
1. Retardasi Mental Ringan
IQ sekitar 50 sampai mendekati 70 ( umur mental dewasa 8 9 th sampai dibawah 12 th ) Penggunaan pengertian bahasa sering terlambat, kesulitan berbicara sering menyebabkan kesulitan mandiri pada masa dewasa, sering disebut golongan mampu didik

2. Retardasi Mental Sedang


IQ sekitar 35 49 ( umur mental dewasa sekitar 6 sampai < 9 th ) Kemampuan kognitif sangat bervariasi, beberapa diantaranya mempunyai kemampuan visiospatial lebih tinggi dari kemampuan berbahasanya

3. Retardasi Mental Berat

IQ sekitar 25 34 ( usia mental dewasa 3 sampai < 6 th ) Dijumpai adanya abnormalitas otak dengan gejala sisa yang menyulitkan. Tampak adanya kelainan motorik yang jelas pada masa balita dan sulit berkomunikasi. Pada masa sekolah hanya mampu belajar bicara dan dasar-dasar perawatan diri dan melakukan tugas-tugas sederhana dengan pengawasan.

4.Retardasi Mental Sangat Berat


IQ sekitar dibawah 20 (usia mental dewasa < 3 th) Penggunaan bahasa sangat terbatas untuk dapat mengerti perintah dan mengajukan permintaan yang sederhana. Kelainan otak dan gangguan neurologis tampak jelas, kejang, gangguan penglihatan dan pendengaran dapat mempengaruhi mobilitasnya.

TABEL KLASIFIKASI BERDASARKAN PENYEBAB RETARDASI MENTAL A. Genetik dan Herediter Kelainan kromosom : misal Sindroma Down, Sindroma Fragile X Kelainan gen tunggal : gangguan metabolik, kelainan neurokutaneus (neurofibromatosis, tuberosklerosis)

A. Teratogen, Intoksikasi, Infeksi Intrauterin Pengobatan : antikonvulsan Obat-obatan : kokain Alkohol Radiasi Infeksi Kongenital : rubela, AIDS

B. Kelainan Kehamilan Abnormalitas plasenta : plasenta previa, Abnormalitas sirkulasi plasenta-fetus Malnutrisi maternal aborsi

C. Sindroma Malformasi (Anomali Konganital ganda tanpa penyebab jelas)

Sindroma Aicardi Defek tabung neural : anensefali Anomali kaniofasial : Sindroma Crouzon

D. Trauma Perinatal Prematuritas Hipoksia / Asfiksia Perdarahan intra kranial

E. Penyakit yang didapat Radang SSP : ensefalitis, meningitis Trauma kepala Asfiksia : tenggelam Intoksikasi : timah, racun lainnya. Tumor otak

F. Faktor Lingkungan dan Psikososial Kemiskinan Penyakit menahun orang tua (medis, psikiatrik) Defisiensi nutrisi

Kriteria diagnosis

A.

Gambaran utama
a) Fungsi intelektual umum di bawah rata-rata, secara klinis dikenal;
i. ii. iii. iv. RM ringan jika IQ antara 50-70 RM sedang jika IQ antara 35-49 RM berat jika IQ antara 20-34 RM sangat berat jika IQ <20

b)

c)

Terdapat kekurangan atau hendaya dalam perilaku adaptif (dalam proses belajar atau adaptasi sosial) yang dipertimbangkan berdasarkan budaya umum dan budaya setempat Timbul sebelum usia 18 tahun

B.

Gambaran penyerta
a) Penyandang RM sering disertai dengan adanya psikopatologi yang lain, misalnya agresif, iritabel, gerakan stereotipik, dll. Penyandang RM mempunyai risiko lebih besar untuk di eksploitasi, dan diperlakukan salah secara fisik/emosional/seksual

b)

CARA MEMBUAT DIAGNOSA


A. ANAMNESA ORANGTUA 1. SEJARAH PERKEMBANGAN ANAK - RIWAYAT KEHAMILAN, PERSALINAN - PERKEMBANGAN FISIK, BICARA 2. RIWAYAT SAKIT ANAK RADANG OTAK, KEJANG DEMAM, trauma kepala 3. KELUARGA JUGA ADA YANG MENDERITA RETARDASI MENTAL

B. PEMERIKSAAN FISIK 1. ANOMALI KRANIAL MIKROCEFALIA, MAKROCEFALIA CRANIOSTENOSIS, ANENCEFALIA; HYDROCEFALUS DSB. 2. KELAINAN BENTUK BADAN/ANGGOTA BADAN PERUT BUNCIT, BADAN BUNGKUK, BADAN PENDEK, HERNIA UMBILICALIS JARI KELINGKING BENGKOK/POLYDACTYLI KULIT KERING DSB.

C. PEMERIKSAAN NEUROLOGIS - KEKUATAN OTOT : PARESE, PARALISE - GANGGUAN KOORDINASI MOTORIK a. KASAR : LUMPUH, GANGGUAN JALAN b. HALUS : KELAKUAN DALAM CARA MENULIS, MEMBUKA KANCING BAJU/TALI SEPATU, MENANGKAP BOLA GANGGUAN PENDENGARAN GANGGUAN PENGLIHATAN

D. PEMERIKSAAN PSIKIATRIK 1. TINGKAH LAKU DAN EMOSIPASIEN - DIAM SAJA, DEPRESI, MARAH MARAH, ACUH - HIPERAKTIVITAS, AGRESIF, PERHATIAN MUDAH BERALIH, KONSENTRASI MENURUN - PSIKOSIS

2. HUBUNGAN PENDERITA DENGAN KELUARGAATAU ORANG LAIN - ACUH, MENYENANGKAN - SANGAT TERGANTUNG ORANG LAIN 3. PENYESUAIAN DIRI - MUDAH TAKUT, MALU, MENANGIS - SUKAR BERGAUL 4. PEMERIKSAAN INTELIGENSI SECARA KASAR - DRAW A MAN TEST/GESELL TEST - TES HITUNGAN/BAHASA/PENGETAHUAN UMUM SESUAI/TIDAK DENGAN USIA ANAK

E. PEMERIKSAAN LABORATORIUM - EEG, FOTO TENGKORAK, TES INTELIGENSI/PSIKOLOGI - DARAH + URINE KELAINAN METABOLISME

PENATALAKSANAAN
komprehensif, multi disiplin

Modifikasi Lingkungan merubah situasi hidup dimana penderita berada, sehingga memungkinkan penderita dapat diterima dan hidup secara maksimal di masyarakat sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.

Pendidikan dan bimbingan ketrampilan, gangguan perilaku dan emosi sering menyebabkan kurang kompeten dan adaptasi pada kehidupan dan lingkungannya.

PENATALAKSANAAN

PENANGANAN PSIKIATRI

PENCEGAHAN

PSIKOEDUKASI

PSIKOTERAPI

PSIKOFARMAKA

Program pendidikan: ketrampilan sosial, komunikasi, vakasional, dan adaptasi mengurangi perilaku maladaptasi pada penderita. Psikoterapi, digunakan pada penderita RM ringan. Intervensi perilaku meningkatkan kemampuan beradaptasi, sosialisasi, mengurangi perilaku maladaptasi, & meningkatkan ketrampilan melalui latihan & pendidikan. Meditasi psikotropik, biasanya untuk mengontrol perilaku agresif & destruksi. Kebanyakan yang digunakan adalah antipsikotik, antidepresan, & stimulan.
Agresi & melukai diri sendiri: karbamazepine. Stereotipik: haloperidol, klorpromazine. Hiperaktif: metilfenidate.

PENCEGAHAN
Fokus pada pencegahan gangguan intelektual dan komplikasi yang menyertainya. Dengan cara : Newborn metabolik screening berhasil mengurangi insidensi timbulnya Retardasi mental. Pemberian asam folat mengurangi defek pada neural tube Pemeriksaan diagnostik prenatal untuk mengurangi trisomy 21.

PSIKOTERAPI
Pendekatan Psikoanalitik fokus pada teori perkembangan, untuk memperbaiki ekspresi emosi, meningkatkan self esteem, meningkatkan indepedence,dan interaksi sosial. Brief relaxation therapy : untuk mengurangi kecemasan

PSIKOTERAPI
Terapi perilaku : untuk mengubah perilaku agresi, self injury Modifikasi lingkungan, edukasi kepada caregiver. Group therapy social skill building Supportive group untuk orang tua dan sibling Family therapy

PSIKOFARMAKA
Terapis harus ekstra berhatihati di dalam pemberian obat pada pasien dengan RM uji coba obat yang melibatkan pasien RM sangat terbatas. Perlu memperhatikan interaksi obat.

ANTIDEPRESAN
Pemakaian AD Trisiklik menurunkan ambang kejang pada pasien dengan RM resikonya meningkat 1 : 5 Pasien RM pemakaian dosisnya lebih rendah dibanding dengan orang normal.

Antikonvulsi Carbamazepine paling sering digunakan. Buspirone di laporkan baik untuk gangguan cemas dengan manifestasi Self injury behavior dan agresi. Dengan dosis sekitar 15 45 mg /hari. Pasien dengan RM mempunyai resiko yang tinggi untuk timbul tardive dyskinesia sekitar 18-30% sehingga obat antipsikotik atipikal diharapkan dapat membantu mengurangi timbulnya tardive diskinesia. Pemberian Risperidone dapat membantu untuk mengatasi agresifitas. Dosis 0,02 mg/kg BB hari 0,06 mg/kg BB hari

Nootropics Agent piracetam efeknya baik untuk belajar, memori dan perhatian. Namun piracetam memiliki efek samping berupa agresi, agitasi, sexsual arousal, sulit tidur dan nafsu makan yang menurun

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai