Anda di halaman 1dari 4

Pemandian Air Panas Ciater

Di daerah utara Kota Bandung, ada beberapa tempat wisata yang cukup sering didatangi oleh wisatawan domestik, antara lain Pemandian Air Panas Ciater (sebenernya ini termasuk Kabupaten Subang), Gunung Tangkuban Parahu, dan Maribaya. Saya ingin berbagi pengalaman saya berkunjung ke Ciater dan Tangkuban Parahu, yang mana ini merupakan kunjungan kedua saya seumur hidup (kunjungan pertama saya itu 14 tahun yang lalu). Karena saya suka sedikit bertualang, saya memutuskan untuk mengambil rute dari Jakarta yang berbeda dengan pada umumnya. Biasanya jika ingin ke Ciater atau Tangkuban Parahu, wisatawan dari Jakarta akan menempuh alternatif pertama: Jakarta Tol Purbaleunyi Keluar tol Pasteur Lembang Tangkuban Parahu/Ciater; atau alternatif kedua (Jakarta Tol Cikampek Sadang Subang Ciater/Tangkuban Parahu). Adapun rute yang saya ambil dari Jakarta menuju Ciater / Tangkuban Parahu adalah sebagai berikut: 1. Masuk ke Tol Purbaleunyi, keluar di Pintu Tol Jatiluhur/Ciganea/Purwakarta 2. Keluar tol, ketemu lampu merah, belok kiri ke arah kota Purwakarta. 3. Ketemu Pasar Purwakarta, ikut petunjuk jalan ke arah Wanayasa. Petunjuk jalannya berada di sebelah kiri, bukan kanan. Dari Pasar Purwakarta ke Wanayasa kira2 1 jam (tergantung gaya menyetir) dan melalui tanjakan. Dari Wanayasa tidak ada lagi SPBU resmi, jadi pastikan bahan bakar di mobil sudah mencukupi untuk 2 jam perjalanan. 4. Dari Wanayasa, ikuti petunjuk jalan yang terpampang jelas. Selalu ambil yang arahnya ke Bandung/Ciater/Tangkuban Parahu. Jangan ambil ke arah Subang (meskipun benar juga, tapi jadi lebih jauh). 5. Nanti keluar di jalan raya Subang-Bandung. Sebelah kanan ke arah Ciater/Bandung. Kondisi jalan secara umum mulus sekali, hanya sedikit saja yang kondisinya kurang mulus. Lama perjalanan adalah sekitar 3 jam dari Jakarta. Jika mengambil jalur Jakarta Tol Purbaleunyi Lembang mungkin bisa lebih cepat, tapi pada waktu pagi saja. Pada waktu siang sampai sore, daerah Lembang/Ledeng biasanya macet dan dapat membuat perjalanan menjadi semakin lama dan melelahkan. Perjalanan melalui Wanayasa ini sangat menyenangkan karena tidak ramai jadi bisa lebih santai dan menyuguhkan pemandangan yang lebih bagus karena melewati desa-desa kecil, persawahan, dan areal kebun teh. Salah satu pemandangan melalui rute ini adalah Situ Wanayasa yang ditemui sebelum memasuki kota Wanayasa.

Situ Wanayasa Pemandian Air Panas Ciater merupakan daerah wisata Kabupaten Subang, meskipun lebih dekat secara fisik ke Kabupaten Bandung. Kompleks wisata ini dikelola oleh pemerintah dan swasta dan secara umum sudah dikelola dengan baik dengan bendera Sari Ater ( website: http://www.sariaterhotel.com/ ). Tersedia juga fasilitas rekreasi dan olah raga. Silahkan kunjungi websitenya untuk informasi lebih lengkap, termasuk mengenai tiket masuk ke Kawasan Wisata Ciater. Selain Sari Ater, disekitarnya juga banyak penginapan yang harganya lebih terjangkau.

Kawasan Wisata Ciater

Air Terjun Kecil di Ciater Perjalanan dari Ciater ke Gunung Tangkuban Parahu cukup singkat, hanya sekitar 15 menit. Jalan masuk ke Gunung Tangkuban Parahu berada di sebelah kanan, dan jika dari arah Subang/Ciater, tidak terlalu kelihatan malah lebih jelas kelihatan dari arah Bandung. Saya sendiri sempat kelewatan dan begitu melihat SPBU pertama, saya langsung berputar balik dan bertanya kepada penduduk sekitar mengenai pintu masuk ke Gunung Tangkuban Parahu. Obyek wisata di Gunung ini cukup tertib dan ditata dengan baik (kecuali para pedagang yang lumayan banyak). Daya tarik Gunung ini adalah melihat kawah (yang ternyata masih aktif), serta panorama dataran rendah Bandung dan udara yang sangat segar.

Pos Pengawasan Tangkuban Parahu Salah satu hal yang lebih menarik juga dari daerah Ciater-Tangkuban Parahu adalah kebun teh. Kebun Teh di daerah tersebut mungkin sama saja dengan kebun teh yang biasa ditemukan di daerah Puncak. Namun jalanan di sekitar daerah tersebut tidak macet seperti di Puncak dan di kebun teh ada banyak terdapat daerah pedesaan dan dibelah oleh jalanan aspal yang cukup mulus, yang membuat tea walking/exploration menjadi lebih nyaman. Bagi saya pribadi, ini lebih menarik daripada kebun teh di Puncak.

Anda mungkin juga menyukai