Anda di halaman 1dari 1

TABEL E

SPESIFIKASI TEKNIS BANGUNAN GEDUNG PEMERINTAH/LEMBAGA TINGGI/TERTINGGI NEGARA


KLASIFIKASI NO. URAIAN

A
dihitung berdasarkan : keselamatan, kesehatan, dan kenyamanan sesuai perda setempat dan maks. 8 lantai

B
dihitung berdasarkan : keselamatan, kesehatan, dan kenyamanan sesuai perda setempat dan maks. 8 lantai

C
dihitung berdasarkan : keselamatan, kesehatan, dan kenyamanan sesuai perda setempat dan maks. 8 lantai

KETERANGAN

A PERSYARATAN TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN 1. Jarak Antar Bangunan atau sesuai perda bangunan setempat. untuk bangunan lebih dari 8 lantai harus mendapat izin Menteri Keu./Ketua Bappenas/Menteri PU sesuai jenis ruang

Tabel Lampiran SK DJCK No. 295/KPTS/CK/1997

2. Ketinggian Bangunan

Tabel E-1
B

3. 4. 5. 6. 7. 8.

Ketinggian Langit-langit Koefisien Dasar Bangunan Koefisien Lantai Bangunan Koefisien Dasar Hijau Garis sempadan Wujud Arsitektur

min. 2,60 m sesuai perda setempat sesuai perda setempat sesuai perda setempat sesuai perda setempat sesuai fungsi & kaidah arsitektur

min. 2,60 m sesuai perda setempat sesuai perda setempat sesuai perda setempat sesuai perda setempat sesuai fungsi & kaidah arsitektur

min. 2,60 m sesuai perda setempat sesuai perda setempat sesuai perda setempat sesuai perda setempat sesuai fungsi & kaidah arsitektur

dengan memperhatikan arsitektur setempat atau sesuai dengan perda setempat. dihitung berdasarkan kebutuhan dan perda bangunan setempat.

9. Pagar Halaman **) 10. Kelengkapan Sarana dan Prasarana Lingkungan *)

Menggunakan bahan dinding batu bata/bataco (1/2 batu) , besi, baja , kayu, dan bahan lainnya yang disesuaikan dengan rancangan wujud arsitektur bangunan. penyediaan sarana parkir kendaraan, penyandang cacat, drainase, limbah, sampah, air bersih, hidran halaman, ruang terbuka hijau, dan penerangan halaman penyediaan sarana parkir kendaraan, penyandang cacat, drainase, limbah, sampah, air bersih, hidran halaman, ruang terbuka hijau, dan penerangan halaman penyediaan sarana parkir kendaraan, penyandang cacat, drainase, limbah, sampah, air bersih, hidran halaman, ruang terbuka hijau, dan penerangan halaman

PERSYARATAN BAHAN BANGUNAN 1. Bahan Penutup Lantai 2. Bahan Dinding Luar marmer lokal, keramik, vinil, kayu bata, batako diplester dicat/dilapis keramik, kaca, panil beton ringan bata, batako diplester dicat/dilapis keramik, kaca, partisi gipsum gipsum, kayu-lapis dicat genteng keramik, aluminium gelombang dicat kayu dipelitur, anodized aluminium keramik, vinil bata, batako diplester dicat/dilapis keramik, kaca bata, batako diplester dicat, kaca, partisi kayu lapis gipsum, kayu-lapis dicat genteng, asbes, seng, sirap kayu dicat /aluminium keramik, vinil, tegel PC bata, batako diplester dan dicat, kaca bata, batako diplester dan dicat, kaca, partisi kayu lapis kayu-lapis dicat genteng, asbes, seng, sirap kayu dicat/aluminium Diupayakan menggunakan bahan bangunan setempat/ produksi dalam negeri, termasuk bahan bangunan sebagai bagian dari sistem pabrikasi komponen. Apabila bahan-bahan tersebut sukar diperoleh atau harganya tidak sesuai, dapat diganti dengan bahan lain yang sederajat tanpa mengurangi persyaratan fungsi dan mutu dengan pengesahan Instansi teknis Pekerjaan Umum.

Tabel Lampiran SK DJCK No. 295/KPTS/CK/1997

3. Bahan Dinding Dalam

4. Bahan Penutup Plafond 5. Bahan Penutup Atap 6. Bahan Kosen dan Daun Pintu

Tabel E-2
C D

PERSYARATAN STRUKTUR BANGUNAN 1. Pondasi 2. Struktur Lantai (khusus untuk bangunan gedung bertingkat) 3. Kolom 4. Balok 5. Rangka Atap 6. Kemiringan Atap batu belah, kayu, betonbertulang K-225 atau lebih beton bertulang K-225 atau lebih,baja,kayu klas kuat II beton bertulang K-225 atau lebih,baja,kayu klas kuat II beton bertulang K-225 atau lebih,baja,kayu klas kuat II kayu klas kuat II, baja dilapis anti karat genteng min. 30 , sirap min.22.5, seng min 15 batu belah, kayu, betonbertulang K-200 atau lebih beton bertulang K-200 atau lebih,baja,kayu klas kuat II beton bertulang K-200 atau lebih,baja,kayu klas kuat II beton bertulang K-200 atau lebih,baja,kayu klas kuat II kayu klas kuat II, baja dicat genteng min. 30 , sirap min.22.5, seng min 15

batu belah, kayu, betonbertulang K-200 beton bertulang K-200, baja, Khusus untuk daerah gempa, kayu klas kuat II harus direncanakan sebagai struktur bangunan tahan beton bertulang K-200, baja, gempa. kayu klas kuat II beton bertulang K-200, baja, kayu klas kuat II kayu klas kuat II, baja genteng min. 30 , sirap min.22.5, seng min 15

UTILITAS 1. 2. 3. 4. 5. 6. Air Bersih Saluran air hujan Pembuangan Air Kotor Pembuangan Kotoran Bak SeptikTank & resapan Sarana PPB Kebakaran *) PAM, sumur pantek PAM, sumur pantek PAM, sumur pantek talang, saluran lingkungan talang, saluran lingkungan talang, saluran lingkungan bak penampung bak penampung bak penampung bak penampung bak penampung bak penampung berdasarkan kebutuhan berdasarkan kebutuhan berdasarkan kebutuhan Mengkuti ketentuan dalam Kep. Men. PU No. 02/KPTS/1985 dan Standar Nasional Indonesia (SNI) yang berlaku. PLN, generator 100-215 lux/m2 6-10% bukaan atau dengan tata udara buatan (AC)*) sesuai kebutuhan penangkal petir lokal PLN, generator 100-215 lux/m2 6-10% bukaan atau dengan tata udara buatan (AC)*) sesuai kebutuhan penangkal petir lokal PLN, generator 100-215 lux/m2 6-10% bukaan atau dengan tata udara buatan (AC)*) sesuai kebutuhan penangkal petir lokal penerangan alam dan buatan

Tabel Lampiran SK DJCK No. 295/KPTS/CK/1997

Tabel E-3
E

7. Sumber daya listrik *) 8. Penerangan 9. Tata Udara 10. Telepon *) 11. Penangkal petir

SARANA PENYELAMATAN 1. Tangga Penyelamatan 2. Tanda Penunjuk Arah Keluar 3. Pintu lebar minimal = 1, 20m , dan bukan tangga putar jelas, dasar putih huruf hijau lebar minimal = 1, 20m , dan bukan tangga putar jelas, dasar putih huruf hijau lebar minimal = 1, 20m , dan bukan tangga putar jelas, dasar putih huruf hijau jarak antar tangga maksimum 25 m

4 Koridor/selasar

lebar min.=0,90 m, satu ruang lebar min.=0,90 m, satu ruang lebar min.=0,90 m, satu ruang khusus untuk ruang minimal 2 pintu dan membuka minimal 2 pintu dan membuka minimal 2 pintu dan membuka pertemuan, dan pintu utama keluar keluar keluar lebar min. 1,20 m lebar min.=1,80 m lebar min.=1,80 m lebar min.=1,80 m

*) pembiayaannya tidak termasuk dalam standar harga satuan tertinggi per-m2, dan dianggarkan tersendiri sebagai biaya non-standar. **) pembiayaannya tidak termasuk dalam standar harga satuan tertinggi per-m2 bangunan gedung negara, dan dianggarkan tersendiri sesuai dengan harga satuan tertinggi per-m' bangunan pagar gedung negara

Anda mungkin juga menyukai