Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Materi
1. 2. 3. 4. 5.
Pembagian Susunan Saraf Manusia Susunan Saraf Pusat Sistem Ventrikel dan Likwor Serebrospinalis Vaskularisasi Serebrum
Fisiologi.
Fisiologi:
_Susunan saraf somatik: Mensarafi struktur-struktur dinding tubuh (otot, kulit, membrana mukosa).
Susunan saraf otonom: Mengotrol aktifitas otot-otot dan kelenjarkelenjar bagian dalam tubuh (visera) serta pembuluh darah.
Serebrum:
Telemsefalon.
Kortek. Subkortek. Basal ganglia.
Diensefalon:
Talamus. Hipotalamus. Subtalamus. Epitalamus.
Batang Otak:
Mesensefalon. Pons. Medula Oblongata.
Gambar 3
PENYAKIT NEURODEGENERATIF
-STROKE -PARKINSON -DEMENSIA -LOW BACK PAIN /HNP -REMATIK
STROKE
Definisi:
Adalah gangguan peredaran /aliran darah otak,mendadak-cepat dengan gejala gangguan fungsi saraf sesuai dengan daerah otak yang terganggu
Klasifikasi
Patologi anatomi dan penyebab 1.Iskemik(85%): Trombosis , Emboli 2.Perdarahan (15%)
Intraserebral (ICH) ; Subarakhnoid(SAH).
STROKE
-Stadium waktu:
1.TIA (Transient Ischemic Attack) 2.Stroke in evolution/progressive stroke 3.Completed stroke
-Sistem pembuluh darah 1.Karotis 2.Vertebrobasiler
STROKE
Faktor Resiko:
Tidak dapat diobati:
Usia. Gender. Ras. Riwayat keluarga
STROKE
2.Faktor resiko lain:
-Kadar yang tinggi dari: trombosit, hematokrit, asam urat; lemak darah, fibrinogen,homosistein -Merokok -Alkohol -Kopi -Infeksi -Obat2 an (Kontrasepsi,Nakotik,Steroid) -Kegemukan -Kurang olah raga -Asupan garam -Pola hidup dan stres
STROKE
Patofisiologi:
Trombus dalam pembuluh darah menutup sebgian / total penampang pembuluh darah iskemik / oklusi aliran darah otak glukosa + O2 infrak / nekrosis neuron / saraf. Pada emboli tromboemboli (jantung / arteri karotis) iskemik. Pecahnya pembuluh darah otak (mikroaneurisma) perdarahan/hematome (proses desak ruang).
Gejala Klinik:
STROKE
Penurunan kesadaran (-) / (+) Sakit kepala(-)/ (+) Muntah. Kejang. Hemi hipestesia / parestesia. Disfasia / afasia: motorik / sensorik. Hemiplegi / paresis. Disartia. Vertigo. Tinitus / tuli. Disfagia. Ataxia Gangguan lapangan pandang/buta mendadak
STROKE
Perjalanan Klinis:
1. Transient ischemic attack (TIA). Bila gejala klinis neurologik fokal menghilang < 24 jam. 2. Reversible ischemic neurologic Deficit (RIND). Bila gejala klinik neurologik fokal menghilang setelah 24 jam
sampai 1 minggu.
3. Completed stroke. Bila gejla neurologik fokal menetap / persisten > 24 jam.
Terapi:
STROKE
Terapi Umum :5B: Brain : kesadaran (GCS), posisi kepala > tinggi 30o Udem otak dan kejang hrs dicegah Breathing: oksigenasi paru menoleh sedot lendir, O2. Blood : nadi - tekanan darah- komposisi darah: O2, Glukosa ,elektrolit. Bowel : alimentasi cukup, hindari diare dan obstipasi,NGT. Bladder : balans cairan ,perawatan BAK/BAB. Terapi Khusus Posisi Penderita: Mika-miki /pneumoni,dekubitus,DVT Rehabilitasi medis +psikoterapi Terapi preventif Tx dan menghindari fx resiko
STROKE
5 NO :
PARKINSON
Epidemiologi:
Kelainan extrapiramidal, ditemukan oleh James Parkinson (1817). Insiden 20 per 100.000. Pria : Wanita = 3 : 2. Onset umur : 50 tahun. Neurotransmiter DOPAMIN
Etiologi:
PARKINSON
Penyebab pasti tidak diketahui. Genetik Sekunder: -Faktor: Lingkungan Exogenus Toxin MPTP (Methyl Phenyl-Tetrahydropyridine) merusak sel -Obat -Infeksi otak -Stroke -Trauma kepala -Tumor otak -Stres
PARKINSON
Gambaran Klinis:
Tremor pil rolling, Resting/alternating tremor
Dapat meluas ke bibir-lidah,kepala dan kaki. Rigiditas hipertonus , Phenomena Roda Bergigi (+).
sulit Tulisan kecil. Langkah pendek2-kecil2 ,cenderung beralih kelari sulit dihentikan. Gerakan asosiatif berkurang-membungkuk, grkn lengan Mask face Postural instability: propulsion, freezing , retro latero pulsion
PARKINSON
Tahap Lanjut: - Kesulitan berbalik kekiri/kanan terutama saat berbaring telentang - ADL tergantung orang lain - Afek emosi (-) - Sulit berbicara krn otot rahang dan wajah kaku, air liur mengalir - Gangguan :perilaku ,proses berpikir,dan halusinasi ilusi ,pelupa - Gangguan saraf otonom
PARKINSON
Diagnosis:
Ax - Ditemukan trias gejala Radiologi Lab pengukuran Nt Dopamin
Definisi
DEMENSIA
Adalah suatu penyakit neurodegenerasi semakin mundurnya fungsi otak yg ditandai oleh menurunnya kemampuan: - intelektual( pertimbangan, pengertian,berbahasa,daya abstraksi dan kepribadian/perilaku) - Kognitif(gangguan daya ingat/memori,proses belajar,orientasi,perhatian dan konsentrasi) yang progresif sehingga mengganggu fungsi sosial,pekerjaan dan aktifitas se hari2 tanpa gangguan kesadaran
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
DEMENSIA
Penyebab:
Alzheimer Vaskular Depresi Alkohol Metabolik Intoksikasi Hidrosefalus Anoksia Otak Radang otak Tumor otak Trauma kepala Lain 2 50-60 % 10-30 % 5-15 % 1-10 % 1-10 % 1-10 % 1-5 % 1-2 % 1-2 % 1-2 % 1-2 % 10-20 %
DEMENSIA
PATOFISIOLOGI Proses penuaan otak: Otak mengalami atropi/ menyusut / mengecil Berat otak menurun Sulkus melebar Girus menyempit Kortek menipis Masa putih berkurang Ventrikel melebar Jumlah sel saraf berkurang
DEMENSIA
-Komunikasi antar sel saraf dan tidak baik -Penurunan Nt ASETILKOLIN sbg sarana komunikasi antar sel tdk mencukupi akibatnya: - Berpikir jadi lamban - Kesulitan pemusatan perhatian & konsenrasi - Perlu waktu utk belajar sesuatu yg baru - Perlu isyarat utk mengingat kembali apa yang pernah di ingatnya
DEMENSIA
Gejala demensia:
1. 2. 3. 4. 5.
Gangguan memori Gangguan berbahasa Gangguan dalam menjalankan tugas Gangguan komunikasi sosial Gangguan perilaku
DEMENSIA
DEMENSIA ALZHEIMER
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Ditemukan dr.Alois Alzheimer 19007 Penyebab utama demensia Degenerasi otak berat Penyebab kematian no 4 Onset 40-90 tahun Gejala Neuropsikologis (+) Defisit memori & kognitif (+) Gagngguan kesadaran (-) Penyakit sistemik (-) Fx resiko : Usia lanjut, Riwayat kelg, Cedera kepala, Stroke, Gangguan jantung
DEMENSIA
Demensia Vaskular
1. Penyebab kedua demensia 2. Fx resiko : = Fx resiko pada stroke 3.Hubungan Demensia dan stroke: -Ggan aliran darah otak Suplai darah ( 02 & glukosa ) sel saraf mati Asetilkolin demensia
Penyebab:
Trauma. Proses degeneratif. Hilangnya elastisitas anulus fibrosus.
Macam:
HNP Servikal. HNP Torakal. HNP Lumbosakral (terbanyak).
HNP Torakal:
Sangat jarang. Nyeri radikuler sesuai level. Mengenai diskus intervertebralis torakal IX-X-XI-XIII.
Kelumpuhan otot dapat terjadi foot drop. Gangguan miksi dan impotensi dapat terjadi (jarang) mengenai kauda ekuina.
Terapi:
Konservatif (Medikomentosa + Fisioterapi). Operasi.
TUMOR OTAK
Macam:
Primer:
6 orang/100.000 tahun. Neuroepithelial astrositoma, oligodendrogiloma, meduloblastorma. Menignen meningioma. Sel selubung saraf neurofibroma, neurilemoma. Pembuluh darah hemingioblastoma.
TUMOR OTAK
Lokasi:
Pada dewasa terbanyak terletak supratentorial. Pada anak, infra tentorial.
Patologi:
Tumor intrakranial, bisa benigna atau maligna. Tumor benigna tumbuh lambat, soliter. Tumor Maligna tumbuh cepat, deferensiasi jelek, mitosis, nekrosis, jarang metastasis ke extra kranial, infiltratif.
TUMOR OTAK
Etiologi:
Penyebab pasti belum diketahui. Faktor predisposisi (radiasi kepala dan obat imunosuresi).
Gejala Klinik:
Timbul secara pelan-pelan (besar dan tingkat keganasan). Sakit kepala, muntah, papilodema. Penurunan kesadaran. Pelebaran (dilatasi) pupil. Epilepsi (fokal / umum). Gangguan fungsi luhur (tergantung letak tumor) supratentorial. Sraf kranial III IX batang otak. Dismetri, tremor, gangguan jalan serebelum.
TUMOR OTAK
Diagnosis:
Foto kepala. CT scan kepala dan kontras. MRI. Angiografi.
Terapi:
Steroid. Operasi. Radioterapi.
MENINGITIS
Definisi:
Infeksi selaput otak (meningen) oleh kuman (mikroorganisme).
Penyebab:
Bakteri: streptokokus pneumonia, neisseria meningitidis, haemophilus influenza, TBC, e. coli, enterobakter. Virus: echovirus, mumpuirus, coxsacievirus, herpes simplex. Parasit: malaria, toxplasma. Cacing: cysticercosis. Jamur: candida, aspergilus.
MENINGITIS
Cara Penyebaran:
Sistemik: melalui nasofaring. Fokal / perkontinuitatum. Langsung: trauma, operasi.
Gejala Klinik:
Meningitis bakterial. Meningitis tuberkulosa.
MENINGITIS
Gejala Klinik: Meningitis bakterial.
Neonatus dan bayi.
Panas (50%), letargi, sulit menyusu, irritable, muntah + diare, apnoe, kejang, ubun-ubun besar >>.
Orang tua.
Panas, sakit kepala, kaku duduk, konfus / koma, kejang.
MENINGITIS
Gejala Klinik: Meningitis tuberkulosa.
Prodromal.
Anoreksia, penurunan BB, batuk, berkeringat malam hari, sakit kepala, meningismus, gangguan kesadaran.
Tanda klinis.
Adenopati servical, suara paru di apex, panas badan, kaku duduk, defisit neurologi fokal, tuberkulin test (+).
MENINGITIS
Diagnosa:
Foto baru, pungsi lumbai (pemeriksaan cairan otak), laboratorium darah, tuberkulin test, CT scan kepala + kontras, biakan kuman.
Terapi:
Antibiotika kuman. Bila kejang anti konvuisi. Perawatan penderita (bila panas dikompres, hindari luka dekubitus, miring kanan-kiri, kandung kencing, realimentasi / gizi cukup, corneal injury). Kelumpuhan fisioterapi.
HIDROSEFALUS
Definisi:
Adalah kenaikan volume cairan serebrospinalis (CSS), yang biasanya akibat dari gangguan absorbsi dan jarang disebabkann oleh sekresi yang berlebihan.
HIDROSEFALUS
Klasifikasi:
Tipe obstruktif:
Aliran CSS terbendung di dalam sistem ventrikel.
Tipe komunikating:
Aliran CSS terbendung di luar sistem ventrikel (CSS ventrikel berhubungan dengan ruang subarakhnoid).
HIDROSEFALUS
Etiologi (Obstruktif dan Komunikating):
Obstruktif.
Kongenital:
Stenosis akuaduktus. Sindroma Dandy-Walker (Atresia Foramina). Arnold-Chiari Malformasi.
Didapat:
Stenosis akuaduktus o.k. infeksi/perdarahan. Tumor. Perdarahan intraventrikuler. Abses otak. Kista Arakhnoid.
HIDROSEFALUS
Etiologi:
Komunikating.
Infeksi (bakterial, TBC). SAH. Trauma. Meningitis Karsinomatosa.
HIDROSEFALUS
Gambaran Klinis:
Bayi dan anak:
UUB menonjol. Cracked Pot sound. Mental retardasi. Kulit tipis dengan vena dilatasi. Gangguan kesadaran dan muntah. Kelopak mata retraksi. Sunset phenomenon Tidak bisa melihat ke atas.
Dewasa:
Tanda tekanan intrakranial : sakit kepala, muntah, penurunan kesadaran. Gangguan melihat ke atas.
HIDROSEFALUS
Diagnosis:
RO kepala. CT scan kepala.
Terapi:
Drainase CSS Ventrikular-peritoneal (VP) / Ventriuloatrial (VA) Shunt.
TRAUMA KEPALA
Macam Cidera (Trauma): Posisi Kepala
Akselerasi.
Datangnya trauma dalam percepatan linear / angular isi rongga kranial rusak oleh karena kontak mendadak tulang menonjol atau membrane dural lesi kounterkoup (-).
Deselerasi.
Bila kepala yang bergerak membentur benda yang fixed dan solid lesi kounterkoup (+).
TRAUMA KEPALA
Bentuk Cidera pada Masa Serebral:
Kompresi. Tarikan. Shearing (pergeseran).
TRAUMA KEPALA
Pemeriksaan:
Bukti cidera:
Laserasi kulit kepala. Robekan jaringan fraktur?
Derajat kesadaran:
GCS: eye opening, motor respons, motor verbal respons. Penurunan kesadaran: tindakan segera.
TRAUMA KEPALA
Pemeriksaan:
Pemeriksaan pupil:
Isokor / anisokor. Miosis / medriasis.
Kelumpuhan:
Anggota gerak (-) / (+).
Vital sign:
Tensi, nadi, pernafasan.
TRAUMA KEPALA
Tipe Cidera:
Fraktur tulang kepala (linear dan depress). Cidera kepala tertutup tanda fraktur tulang kerusakan massa otak. Luka penetrasi pada tulang dan otak. Cidra kraniospinal: mengenai otak dan medula spinalis cervikalis bagian atas (C1 C2).
Patologi:
Kontusio Otak.
Kerusakan jaringan otak, sehingga menimbulkan kerusakan permanen di otak. Penurunan kesadaran / defisit menurologi fokal.
EPILEPSI
Definisi:
Adalah suatu serangan (seizure) pada otak oleh karena adanya lepas muatan listrik yang berlebihan dari Fokus Epileptogenesis yang menyebabkan kejang (fokal / umum) dan gangguan tingkah laku.
Macam:
Parsial:
Sederhana (motorik sensorik, autonom, psikik). Komplek (lobus temporalis). Sekunder umum.
General:
Tonik-klonik (grand mal), mioklonik, tonik, klonik, atonik, ptitmal / absence.
Unclassified.
EPILEPSI
Diagnosis:
Anamnesis. Electroencephalografi. CT scan sekunder.
Anamnesis:
Adanya kejang / tingkah laku. Tipe kejang. Aura (+) atau (-). Panas (-). Lidah tergigit. Mata. Ngompol. Air liur (+) atau (-). Habis kejang: tidur, sakit kepala, bingung.
CEREBRAL PALSY
Congenital Disorders.
Congenital abnormalities of motor-function.
CEREBRAL PALSY
Matrix Hemorrhage in Premature Infant.
20 35 weeks. Respiratory distress. Cyanosis. Cerebral function. Bulging fontanels. Hydrocephalus. Spastic diplegia / congenital hemi / tetra death.
CEREBRAL PALSY
Cerebral Spastic Diplegia (Little Desease).
Hypoxic-ischemic (birth injury). Cerebral blood flow. PO2 < 10 15%. Three groups:.
Mild H-I-encepalopathy: alert, < 24 hours, EEG : N Moderate H-I-encepalopathy: < 48 72 hours, lethargia, hypotonic, normal movement, response (-) EEG : ABN. Severe H-I-encepalopathy: convulsion, coma.
CEREBRAL PALSY
Cerebral Spastic Diplegia / Quadriple.
Prematurity. Head size. Intelligence : mental disorder retarded. Apgar < 5. Sign:
Paraplegia, diplegi / quadriplegia. Pseudobulbar. Hypotonia. Spastisitas. Convulsion. Stiffness of the fingers. Slightly flexed legs. Scissors gait.
CEREBRAL PALSY
Infantile Hemiplegia.
Infancy-early childhood. After birth 4 -6 months of life. Delay of sitting, walking, speech, m-retarded, bilateral of motor ABN, convulsion, CT scan: cerebral atrophy.
TX:
Symtomatis. Supportive. Fisioteraphy. Psychoteraphy.
SKULL X- RAY
MORE SPECIFIC VIEWS Base of skull (cranial nerve palsies) Optic Foramina (progressive blindness) Sella turcica (visual field defects) Petrous/internal auditory meatus(sensorineural deafnesss)
CERVICAL-THORACAL-LUMBAL
X-RAY MYELOGRAPHY(Cervical) CAUDOGRAPHY (Thoraco-lumbal) MRI
ANGIOGRAPHY
Look for: -Vessel occlusion,stenosis/plaque formation -Aneurysm -AVM -Abnormal tumour circulation -Vessel displacement/compression
ELECTROENCEPHALOGRAPHY ( E E G )
Electrical activity of the brain (syncope,seizure,convulsion,chronic cephalgia)
LUMBAR PUNCTURE
-Cerebrospinal fluid for analysis:
Standart tests -bacteriological -biochemical (protein etc) Special test (malignant tumour,tubercle,non bacterial inf,demmyelinating dis,neurosyphilis,cryptococcus,HIV)
-CSF drainage and pressure reduction (communicating hydrocephalus/CSF fistula )
Penunjang:
LCS Ro : CT/MRI untuk mengeksklusi diagnosa lain seperti myelopati EMG
Polioneuropati terutama karena defisiensi metabolik Tetraparesis penyebab lain Hipokalemi Miasthenia gravis
Miastenia Gravis
Kriteria Diagnosis
Klinis:
Kelemahan/ kelumpuhan otot yang tidak berhubungan dengan kelemahan secara umum
2/3 pasien : Gabgguan gerak bola mata, ptosis, diplopia 1/6 pasien : Kelemahan otot farings, kesulitan mengunyah, menelan dan berbicara
Miastenia Gravis
10% pasien : Kelemahan ekstremitas Kelemahan otot ringan pagi hari dan memberat jika siang, seiring aktivitas Kelemahan bersifat progresif Setelah 15-20 tahun kelumpuhan menetap Faktor yang meperparah gejala: emosi, infeksi viral, hypo thy reo denasi, kehamilan, panas,obat transmisi neuromuscular Pemeriksaan pita suara
Miastenia Gravis
Penunjang:
Laborat:
Pemeriksaan edrophonium cloride (Tensilon) Antibodi terhadap acetylcholin receptor (AchR)
Penunjang:
Repetitive Nerve Stimulation Simple filter EMG
Miastenia Gravis
Diagnosis Banding