Anda di halaman 1dari 29

Mikrobiologi Farmasi

Nita Rusdiana M.Sc., Apt

PERTEMUAN 6 Pertumbuhan mikroorganisme

Fase pertumbuhan mikroorganisme Pengukuran pertumbuhan mikroorganisme Pengaruh faktor lingkungan pada pertumbuhan

Fase pertumbuhan mikroorganisme

FASE LAG
Tidak ada pertambahan populasi Kecepatan pertumbuhan nol/lebih dari nol tetapi belum mencapai maksimum Fase adaptasi terhadap lingkungan baru Sel bakteri memerlukan bahan-bahan penting atau enzim enzim yang perlu disintesis sehingga substransi interselular bertambah Sel mengalami perubahan dalam komposisi kimiawi dan bertambah ukurannya

FASE LOGARITMA / EKSPONENTIAL


Aktivitas metabolik konstan Fase ini dimulai jika kecepatan pertumbuhan mencapai maksimum Keadaan pertumbuhan seimbang Massa dan jumlah sel bertambah secara eksponential dengan laju/ waktu generasi konstan Biakan dalam keadaan paling homogen dengan sel-sel yang semuanya tumbuh pada kecepatan dan interval yang sama

FASE PERTUMBUHAN STASIONER/SEIMBANG/MAKSIMUM


Fase dengan kecepatan pertumbuhan yang stabil Beberapa sel mati sedangkan yang lainnya tumbuh dan membelah Fase maksimum dikarenakan :
Kekurangan nutrien Akumulasi hasil metabolisme akhir

FASE death/KEMATIAN
Kecepatan pertumbuhan terus berkurang Kematian sel bakteri Sel bakteri yang mati lebih cepat dari pada terbentuknya sel-sel baru

Pengukuran pertumbuhan mikroorgnisme


Jumlah sel Pengamatan mikroskopis (haemositometer) Penghitungan cawan (TPC) Massa sel Langsung - counting chamber - electronic counter - plating technique - membrane filtration technique
Tidak langsung - turbidity - aktivitas metabolik - berat sel kering

Metode untuk mengukur pertumbuhan bakteri

METODE
Hitungan mikroskopik

CONTOH PENERAPAN
Penghitungan bakteri dalam susu dan vaksin

Hitungan cawan (platting)


Membran filter

Penghitungan bakteri dalam susu, air, makanan, tanah, biakan, dan sebagainya
Sama seperti hitungan cawan

Pengukuran kekeruhan Uji mikrobiologis, pendugaan (turbidity) hasil panen sel dalam kaldu, biakan, atau suspensi berair

Metode untuk mengukur pertumbuhan bakteri METODE


Penentuan kandungan nitrogen

CONTOH PENERAPAN
Pengukuran panen sel dari suspensi biakan kental digunakan pada penelitian mengenai metabolisme

Penentuan berat kering Sama seperti untuk sel penentuan nitrogen Pengukuran aktivitas biokimiawi Uji mikrobiologis

Pengaruh faktor fisik pada pertumbuhan


Kondisi fisik Suhu Tipe bakteri kelompok fisiologis Psikrofil Mesofil Psikrofil fakultatif termofil o - Aerob - Anaerob - Anaerob fakultatif - Mikroaerofilik Kondisi biakan (inkubasi) 0 30 oC 25 45 oC 20 30 oC 45 75 oC
- Harus ada oksigen - Tanpa oksigen - Keduanya bisa - Tumbuh dengan kadar oksigen rendah

Kebutuhan akan gas

Pengaruh faktor kimia pada pertumbuhan

1. Nutrisi
1. Nutrisi untuk bakteri : diperlukan untuk pertumbuhan dan fungsinya yang normal. Sehingga diketahui beberapa tipe nutrisi bakteri : a. Autotrof b. heterotrof c. Fotoautotrof d. kemoautotrof
2. Kebutuhan nitrogen untuk bakteri. Beberapa tipe bakteri menggunakan senyawa nitrogen anorganik dan yang lain membutuhkan nitrogen organik

3. Kebutuhan belerang (sulfur) dan fosfor untuk bakteri berasal dari senyawa sulfur organik, sedangkan fosfor diberikan sebagai fosfat yaitu garam-garam fosfat 4. Kebutuhan beberapa unsur logam, natrium, kalium, kalsium, magnesium, mangan, besi, seng, tembaga dan kobalt untuk pertumbuhan yang normal. Jumlah yang dibutuhkan amat kecil dalam ppm 5. Kebutuhan vitamin. Beberapa bakteri mampu memenuhi kebutuhan vitaminnya dari senyawasenyawa lain di dalam medium. 6. Kebutuhan air untuk fungsi metabolik dan pertumbuhannya.

2. Media
Media dapat dibuat dari bahan alam seperti toge, kentang, wortel, daging, telur, susu ataupun dari bahan buatan yaitu senyawa kimia organik ataupun anorganik

Syarat Media : 1. Mengandung semua unsur hara yang diperlukan 2. Memenuhi semua faktor yang dibutuhkan oleh mikroba, seperi pH 3. Harus dalam keadaan steril
Bentuk, susunan dan sifat media Bentuk media ditentukan oleh ada tidaknya penambahan zat pemadat seperti agar, gelatin dsb

MEDIA PEMBIAKAN MIKROBIOLOGI


Ose (lup inokulasi) merupakan alat dasar dalam praktikum mikrobiologi yang terbuat dari bahan tertentu seperti kawat platina, namun yang lebih umum digunakan di laboratorium pengajaran dan lebih murah harganya ialah kawat nikrom (nichrome) dengan diameter lingkaran pada ujung lup berkisar antara 2 sampai 4 mm.

Ose

LUP INOKULASI

Mikroorganisme dibiakkan di laboratorium pada medium yang terdiri dari bahan nutrient. Biasanya pemilihan medium yang dipakai bergantung kepada banyak faktor, seperti apa jenis mikroorganisme yang akan dibiakkan. Pembiakan untuk pertumbuhan bakteri agar dapat tetap dipertahankan harus mengandung semua zat makanan suasana yang diperlukan oleh organisme tersebut. Faktor lain seperti PH, suhu, dan pendinginan harus dikendalikan dengan baik.

Dikenal tiga bentuk media


1. 2. 3.

Media cair (kaldu cair), tidak ditambahkan zat pemadat, dipergunakan untuk bakteri atau ragi Media padat : menggunakan agar, merupakan media umum yang dipergunakan untuk pertumbuhan bakteri heterotrof, ragi dan jamur. Media semi padat atau semi cair: penambahan zat padat 50%, dipergunakan untuk pertumbuhan mikroba yang banyak memerlukan air, anaerobik atau fakultatif

Susunan Media Mengandung air, protein, asam amino, energi dan vitamin dapat berbentuk :
1. 2. 3. Media alami : disusun oleh bahan alami, kentang, daging, susu, telur dll Media sintetik, disusun dari senyawa kimia Media semi sintetis, media yang disusun berdasarkan campuarn bahan alami dan bahan sintetis

Tipe media pembiakan berdasarkan bentuk dan konsistensinya : Media Padat :


Yaitu media berbentuk padat yang mengandung agar 1-1,5%, contoh : Nutrient agar dan Blood Agar

NUTRIENT AGAR

BLOOD AGAR

Media Cair : Yaitu media berbentuk cair yang tidak mengandung agar, contoh : Nutrient Broth
Media Semi Padat (semisolid) : Yaitu media yang berbentuk padat pada suhu dingin, dan berbentuk cir bila suhu panas, contoh : Sulfid Indol Motility (SIM)

Kaldu nutrisi untuk pertumbuhan bakteri terdiri dari pepton, ekstrak daging, NaCl dan aquades. Agar toge untuk pertumbuhan jamur/ragi dan agar wortel untuk pertumbuhan ragi dan beberapa jenis jamur Sifat media : tujuan lain penggunaan media yaitu untuk isolasi, seleksi, evaluasi dan diferensiasi biakan yang didapat, artinya penggunaan zat tertentu yang mempunyai pengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembang biakan. Setiap media mempunyai sifat (spesifikasi) tersendiri sesuai dengan maksudnya. Pembagian media berdasarkan sifat : 1. Media umum , contoh nutrien agar dan agar kentang dekstrosa 2. Media pengaya 3. Media selektif 4. Media differensial 5.Media penguji 6. Media perhitungan

Media umum digunakan untuk pertumbuhan dan perkembang biakan satu atau lebih kelompok mikroba secara umum, seperti agar kaldu nutrisi untuk bakteri , agar kentang dekstrosa untuk jamur Media Pengaya Dipergunakan dengan maksud memberikan kesempatan terhadap suatu jenis atau kelompok mikroba untuk tumbuh dan berkembang lebih cepat dari jenis/kelompok lainnya yang sama-sama berada di dalam satu bahan. Misalnya untuk memisahkan bakteri penyebab tifus dari feses manusia. Media selektif Media yang hanya dapat ditumbuhi oleh satu atau lebih jenis mikroba tertentu tetapi akan menghambat atau mematikan untuk jenis-jenis lainnya . Contoh : menia SS (SalmonellaShigella)

Media Differensial Media yang dipergunakan untuk menumbuhkan mikroba tertentu serta penentuan sifat-sifatnya seperti media agar darah yang dipergunakan untuk pertumbuhan bakteri hemolitik, sehingga bakteri non hemolitik tidak dapat tumbuh atau dihambat.
Media penguji yaitu media yang dipergunakan untuk pengujian senyawa atau benda tertentu dengan bantuan mikroba. Misalnya media penguji vitamin, asam amino, antibiotika, residu pestisida. Media ini mengandung senyawa dasar untuk pertumbuhan dan perkembang biakan mikroba juga ditambahkan sejumla senyawa tertentu yang akan diuji Media Perhitungan Dipergunakan untuk menghitung jumlahmikroba pada suatu bahan. Media ini dapat berbetuk media umum, media selektif, media differensial atau media penguji

Berdasarkan kegunaannya : Media Umum : Digunakan secara umum dimana media ini dapat ditumbuhi oleh berbagai jenis mikroorganisme baik jamur maupun bakteri. Contoh : Media dalam Erlenmeyer

Media Selektif : Media ini dipakai untuk menyeleksi mikrorganisme sesuai dengan yang diinginkan, jadi hanya satu jenis mikrorganisme saja yang dapat tumbuh dalam media ini atau hanya satu kelompok tertentu saja, misalnya media Salmonella atau Sigella dari makanan atau bahan lain. Contoh : Manitol Salt Agar (MSA)

Media Diferensial : Media ini dipergunakan untuk

menyeleksi mikrorganisme dimana dapat ditumbuhi berbagai jenis mikrorganisme tapi salah satu diantaranya dapat memberikan ciri yang khas sehingga dapat dibedakan dari yang lain dan dapat dipisahkan. Contoh : Mc. Conkey Agar

Media Enrichment : Medium ini gunanya untuk


menumbuhkan mikrorganisme untuk keperluan tertentu. Dibiakkan dalam medium ini supaya sel-sel mikrorganisme tersebut dapat berkembang dengan cepat sehingga diperoleh populasi yang tinggi. Kompossisi medium sangat diperlukan dan sangat menguntungkan bagi pertumbuhan sel mikrorganisme yang bersangkutan. Contoh : Selenit-F Broth

Anda mungkin juga menyukai