Gangguan Konsep Diri (Serosis Hepatis + Ascites)
Gangguan Konsep Diri (Serosis Hepatis + Ascites)
Gangguan Konsep Diri (Serosis Hepatis + Ascites)
V Kanan RSCM
OLEH
PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL I. A. Identitas Klien Nama klien Umur Jenis kelamin Suku Status Pekerjaan Agama Alamat MRS Postur tubuh Penampilan Kebiasaan Informasi B. Data Informan Nama Umur Pekerjaan Pendidikan Status Alamat Posisi : Ny. Wagiyah : 22 tahun : Ibu RT : SD : Menikah : S d a. :Anak klien : Ny. CH. : 48 Tahun : Perempuan : Jawa / sunda : Kawin : Ibu Rumah Tangga : Islam : Jln. Gugus Depan No 3 Matraman. RT.015 /RW. 06 J : 6 Maret 1997 : Tubuh nampak gemuk dengan perut besar : Kulit bersih, bersih, pakaian bersih dan rapih, gigi : rambut disisir rapih.
: Jalan-jalan, baca buku dan nonton TV : Klien, keluarga dan perawat ruangan serta status klien.
Yang didapatkan dari informan adalah data-data yang diberikan yang berhubungan dengan riwayat keluarga khususnya pada klien Ch. yang dirawat di IRNA B lt V RSCM. II. Persepsi dan harapan klien / keluarga a. Persepsi klien tentang masalah Klien mengatakan bahwa dirinya sakit karena ulahnya sendiri dan sekarang merasa pasrah dengan semua tindakan medis yang penting sembuh. b. Persepsi keluarga tentang masalah
Ny. Wagiyah. (informan) mengatakan bahwa yang menunggu klien setiap hari adalah anak-anaknya Keluarga berharap klien dapat sembuh seperti sediakala karena klien adalah penanggung ekonomi keluarga. c. Harapan klien tentang pemecahan masalah Klien ingin sembuh, ingin sehat jasmani dan rohani. Dan mendapatkan pekerjaan sendiri. Klien sangat mengharapkan bantuan perawat untuk memecahkan masalah terutama bila pulang nanti. d. Harapan keluarga tentang pemecahan masalah Keluarga menginginkan klien teratur minum obat dan latihan fisioterapi. III. Pengkajian Psikologis a. Status emosi Suasana hati yang menonjol adalah tampak purtus asa, Ekspresi muka tampak datar. Saat berinteraksi, klien mampu menjawab pertanyaan perawat dengan jawaban sejelas-jelasnya. Perasaan klien saat ini cukup baik.
b. Kosep diri Klien mengatakan keinginan untuk tetap bekerja semampunya dirumah agar tidak menjadi beban keluarga. c. Gaya komunikasi Klien berbicara secara santai, kesan senang mengobrol terutama dengan perawat dan dokter yang membicarakan penyakitnya. Ekspresi nonverbal saat berionteraksi tampak serius dan antusias, ada kontak mata. d. Pola interaksi Klien berinteraksi dengan klien lain dan perawat. Didalam berinteraksi klien lebih suka bertukar pengalaman dengan keluarga klien lain. Di rumah klien terbuka kepada anggota keluarga. Bila menghadapi masalah selalu diungkapkan pada keluarga. e. Pola pertahanan Bila mengatasi situasi yang sangat menekan atau sedih, klien lebih suka berdiam diri di kamar, melamun. mengatasi masalahnya. Tetapi klien pernah marah dan mengamuk di rumah. Klien mengatakan tidak mengetahui cara-cara untuk
IV. Pengkajian sosial a. Pendidikan dan pekerjaan : Pendidikan terakhir SD tidak tamat. Klien pernah bekerja dan berpindah-pindah. b. Hubungan sosial Klien suka menyampaikan masalahnya kepada teman-temannya. Di rumah klien juga senang berbicara dengan saudara-saudaranya. Di rumah sakit klien suka berbicara dengan pasien lain dan keluarganya. c. Faktor sosial budaya Klien suku Sunda dengan menganggap bahwa penyakitnya timbul karena kesalahannya sendiri, tidak mau kontrol dan tidak mau menuruti nasehat tim kesehatan. d. Gaya hidup Sebelum sakit klien tinggal bersama istri dan anaknya. Klien menghabiskan waktunya untuk bekerja untuk menghidupi keluarga. Klien mempunyai prinsip ingin membahagiakan keluarga dengan bekerja keras.
48
22
14
12
Keterangan : Klien tinggal bersama anak dan suami VI. Pengkajian Kesehatan Fisik A. Masalah kesehatan yang lalu dan sekarang 1. Penyakit dan perawatan di rumah sakit yang lalu Dua Tahun yang lalu Klien pernah mengalami gangguan fungsi hati dan pernah dirawat selama 2 minggu RSCM. 2. Penyakit sekarang Serosis hepatis 3. Pengobatan sekarang Ampicilin 3 x 500 mg Lasik CaCo 3 Bic nat B 12 4. Alergi Klien tidak ada riwayat alergi / gatal-gatal terhadap makanan atau obat-obatan. 1 x 2 ampul 3 x 1 tablet. 3x2 tablet. 3 x 1 tablet.
B. Kebiasaan sekarang 1. Penampilan diri Penampilan klien ; kulit bersih, rambut rapih dan disisir, gigi bersih, pakaian bersih dan rapih, serta kuku pendek dan bersih. Mandi sehari tiga kali, mencuci rambut seminggu tiga kali, sikat gigi dua kali sehari, ganti pakaian dua kali sehari. 2. Rokok Tidak merokok . 3. Minuman keras Klien mengatakan tidak pernah meminum minuman keras, seperti yang mengandung alkohol.
4. Pola tidur Klien mengatakan sulit tidur karena sering diganggu oleh suara-suara yang mengejeknya terutama siang hari. Oleh karena itu klien banyak jalan-jalan keliling rumah sakit akibatnya klien jarang tidur siang. Sedangkan kalau malam hari, klien tidur jam 22.00 s/d 06.00 Wib. Dan tengah malam kadang-kadang terbangun karena ada suara-suara yang mengajaknya bangun. 5. Pola makan Klien makan tiga kali sehari menghabiskan porsi yang diberikan, tetapi kadang-kadang merasa masih lapar lalu pergi membeli makanan kecil di warung seperti roti, biskuit. Klien jarang makan bersama-sama temannya. 6. Pola eliminasi B.a.b. 1 - 2 hari sekali, b.a.k. 3-4 kali sehari Klien tidak menggunakan obat laxansia. 7. Tingkat aktifitas Klien cukup aktif, khususnya dalam memenuhi segala kebutuhannya, seperti; makan, menggosok gigi, mandi, membersihkan tempat tidur, dan lain-lain. 8. Tingkat energi Klien tampak tenang , sedikit aktifitas VIII Status atau Keadaan Mental A. Kebenaran data: Klien tampaknya polos, jujur dalam memberikan informasi. Semua informasi yang diberikan oleh klien sesuai dengan apa yang disampaikan oleh keluarganya saat melakukan kunjungan rumah. B. Status sensorik: Penglihatan Pendengaran Penciuman Pengecapan : Kadang-kadang berkunang-kunang, secara umum : : fungsinya baik. : Klien sering mendengar suara-suara seperti ada: : suara mengejek, memarahi, melarang klien. : Tak ada kelainan : Tak ada kelainan
Klien mendengarkan suara-suara yang membisik di telinganya. Klien sering melamun, menyendiri, senyum sendiri karena mendengar sesuatu, atau kadang-kadang mata menatap tajam seperti mengawasi sesuatu. D. Status motorik Motorik kasar: Klien berjalan, berpakaian, dan berbicara masih terkontrol Motorik halus : Klien mampu menulis, menggenggam sesuatu, memasukan kancing ke dalam lubang kancing tanpa tremor. E. Afek Emosi yang ditunjukan sesuai dengan apa yang diungkapkan. Misalnya jika klien menceritakan hal-hal yang lucu, klien turut tertawa. F. Orientasi Klien mengenal orang yang ada disekitarnya. Klien mengetahui tentang waktu. G. Ingatan Klien masih mengingat apa yang dialaminya selama ini, mencari pekerjaan dan temantemannya dulu sewaktu di kampung.
VIII. Diagnosa Medik serosis hepatis + ascites ANALISA DATA KLASIFIKASI DATA Data Subyektif: Klien mengatakan : Dirinya sangat kecewa dengan Gangguan konsep diri. Koping tidak efektif. kondisi yang sekarang, karena tidak dapat berbuat apa-apa. MASALAH
Siapa nanti yang akan menanggung ekonomi keluarga, juga biaya perawatan rumah sakit. Data Obyektif: Klien gelisah.. Mudah tersinggung. Banyak melamun.
Diagnosa keperawatan : Gangguan konsep diri sehubungan dengan mekanisme koping yang tidak efektif.
: I Wayan Surasta : 27 Maret 1997 : Pkl. 10.00 - 10.25 Wib (25 menit) : IRNA B lt V kanan RSCM. : Ny Ch. : I (fase kerja) : Di ruanggan perawatan , klien berbaring ditempat tidur, perawat duduk disamping tempat tidur dengn posisi berhadapan disamping terdapat meja yang diatasnya terdapat termos, aqua,piring dan sendok yang sudah dicuci, suasana tenang tidak gaduh : klien berbaring ditempat tidur , penampilan seadanya ada perhatian atas kehadiran perawat. : Membantu klien mengurangi kecemasan.
KOMUNIKASI VERBAL
P. IbuuCH. Bagaimana kalau P. Sedikit membungkukkan kita ngobrol dalam kondisi ? kepala dan menatap klien. Merasa menemani senang dan ada menerima begini apa tidak mengganggu K. Menggelengkan kepala.
komu nikasi terapeutik dengan dan memberi kesempatan yang klien. bahwa
K. Tidak, justru saya senang sekali agar saya dapat banyak me ngetahui ttg penyakit saya. P:baik ! Kita bicara yang berhubu ngan dengan kondisi
P. Memandang klien sambil ter senyum. Menunjukan perhatian pada Menentukan kontrak dan kebu tuhan klien. mengangguk dan topik memper tersenyum. pembicaraan mudah akan tujuan
Ibu saat ini kira-kira 15 K: menit, Ibu setuju ? K: Diam P: Break selam 2 menit.
memperbaiki posisi tidur Menilai klien , merapikan bantal dan selimut, mengtur posisi duduk perawat
kehadiran
P. Ibu nampaknya memikirkan P: menyentuh tangan klien dan Merasa sesuatu, kalau bersedia Ibu dapat menceritakan saya,dan mari kita bicarakan bersama jalan keluarnya. menggenggam. tampak tenang, memandang perawat. pada K: dan kecemasannya
ada
yang Menunjukkan perhatian dan Dengan tentang ingin membantu klien. masalah membuat
tehnik klien
refleksi tidak
memperhatikan
K.
Begini bu,
saya baru K: tampak kekecewaan yang dalam, suara bercerita yang dengan Dapat dan masalahnya menyampaikan Dapat yang klien. mengetahui dengan pelan menjadi permasalahan yang dihadapi
sekarang ini merasa sangat terpukul mengalami sekali kondisi yang saya alami, saya pembesaran perut. Saya kecewa karena nanti tidak dapat bekerja lagi, lalu siapa yang menghidupi keluarga?
P. Oh.. begitu permaslahan P: tetap menggenggam tangan Manilai bahwa ada orang lain Menunjukkan perhatian pada Rasa nya, seperti ternyata ini, beban saya Ibu klien dan menatap dengan yang rasa empati. memperhatikan perawat dengan serius. mau peduli pada perma salahan klien cukup berat dengan kondisi merasakan seandainya saya seperti Ibu K: saya selalu terbayang rasa P: penyesalan, seandainya saya dulu mau sering kontrol ke seperti ini. P:Sudah lah...!, mendengarkan mata menyampaikan dengan ekspresi wajah sedih. justru P: mempertahan kan kontak Dapat menerima kondisi saat Memberikan gambaran untuk Membantu dengan Dapat mengekspresikan Dapat menganalisa permasalahannya
empati
akan
menunjukkan kesungguhan perawat dalam membantu klien dan memper kuat terjalinnya trust.
dapat K:
latar Mengkaji riwayat / masa lalu seba gai persiapan perencanaan intervesi yang akan diberikan pada klien
mengarahkan
sekarang Ibu harus memulai dengan dengan sekarang, membantu selanjut nya. K: ya .., betul juga. sesuatu menerima akan rencana yg baru banyak Ibu
mata
dan
berbicara ini
cepat mengambil keputusan agar klien dapat mudah pada masa yang akan datang. mengambil keputusan
membantu
klien
dalam
mengambil keputusan dengan Memberikan tetap /waktu untuk kon tak mempertimbang buruknya. dengan kesempatan Memberikan kan alasan yang Memberikan masalah, diri klien. kesempatan memutuskan akan
P: memang perlu waktu untuk P: menerima hal ini, yang penting Ibu mengerti bahwa kejadian ini sudah terjadi, dengan pe nyesalan yang berkepanjangan tidak banyak K: gunanya, memperburuk saat ini. justru kondisi Ibu
berfikir dan logis / agar tidak ragu dalam dalam baik me ngambil keputusan..
K: saya mengerti tetapi situasi K: menjawab agak lambat. yang membuat saya merasa begini.
P: Saya mengerti perasaan Ibu, P::menatap klien dan berbicara Dapat mungkin keluarga membantu. Sebenarnya ada beberapa cara yang menurut Ibu sesuai dalam membantu mengatasi masalah : Misalnya dengan mendekatkan diri pada Tuhan, menganggap bahwa keadaan seperti ini adalah suatu cobaan yang harus dihadapi, menilai diri masih beruntung orang lain karena yang banyak lebuh Ibu dengan akan cara banyak perlahan dan jelas. sesuai masalah. membicara kan pada anggota
memilih dalam
cara
yang Menunjukan alternatif koping Penjelasan yang jelas dan akan dan mudah akan gambaran mengambil mengatasi masalah klien. dimengerti memberikan dalam keputusan.
sengsara/susah atau
yakin bahwa masih banyak yang dapat bapak lakukan dalam kondisi seperti sekarang ini. K: ya. Saya masih bingung ..! K: mendengarkan sambil dapat mengerti semua yang
mengang guk angguk dan sudah disampaikan perawat. geleng-geleng kepala P: Tidak apa-apa, masih P: tetap mempertahankan Dapat menganlisa semua yang Memberikan telah disampaikan klien mempertimbangkan yang telah disampaikan . waktu untuk Memberikan waktu untuk berfikir berfikir akan membuat lebih semua hati-hati dalam mengambil keputusan
banyak waktu untuk berfikir, mudah-mudahan pembicaraan singkat ini bermanfaat bagi Ibu, saya kira cukup,nanti kira kira Pk 12.30 saya akan datang lagi . Silahkan Ibu kalau mau istirahat(tidur).
kontak mata dan sentuhan. K: Tampak berfikir dan meng angguk anggukkan kepala.
K: Terima kasih atas waktunya K: tersenyum dan membalas memberikan buat saya, saya senang sekali bicara dengan perawat. tangan P
respon
bahwa sebagai evaluasi diri perawat Respon diahir pembicaraan dalam berkomunikasi dan sebagai gambaran evaluasi selama interaksi. meyakin kan klien
RENCANA KEPERAWATAN
NO/ Tgl
1 8-4-97
JIWA
Timdakan Keperawatan Rasional
Diagnosa Keperawatan
Gangguan konsep diri : sehu bungan dengan mekanisme ko ping yang tidak efektif. Data Subyektif : Klien mengatakan bahwa Tupan :
Tunjuan
Setelah dilakukan asuhan kepe rawatan menggunakan klien koping dapat yang
dirinya sangat kecewa sekali dengan kondisi yang sekarang dialaminya. Klien mengatakan bahwa diri nya adalah tulang punggung keluarga yang harus menghi dupi keluarga. Data Obyektif : klien lumpuh badan sebelah kiri. Klien tampak gelisah. Mudah tersinggung. Banyak melamun.
Tupen : a) Klien dapat mengekspresikan perasaan dan persepsi terha dap kondisi tubuhnya.
a.1. Klien dapat menerima kon disinya, setelah dilakukan han keperawatan. asu
a.1.1.Bina hubungan saling percaya: Menyebutkan nama perawat. Dab memanggil nama klien yang disukainya. Menerima respon klien apa adanya. Bicara terbuka dan jujur kpd klien. Tepati janji / kontrak yang pernah dibuat bersama. Beri nya. kesempatan klien utk mengekspresikan perasaan
Hubungan saling percaya dapat memberikan rasa aman sehingga hubungan akan terjalin akrab.
a.2.1.Pelihara ketenangan lingkungan suasana yg hangat dan bersahabat. a.2.2. Gunakan komunikasi ver bal yang jelas dan langsung. a.2.3. Dorong dan beri kesem patan klien untuk mengung kapkan perasaan nya. a.2.4.Mendengarkan rasa empaty b.1.1.Diskusikan hal-hal apa saja yang dengan dapat klien lakukan panda memberikan klien dgn
Lingkungan
yang
bersahabat
langsung mudah utk dimengerti. Respon positif dan ada keterbukaan akan menarik minat klien untuk menyampaikan perasaannya.
b.1. Klien dapat mengidentifikasi b) Klien mampu melihat aspekaspek yang positif yang ada pada dirinya. aspek positif yang ada pada dirinya.
yang positif pada diri klien dan perawat hanya mengarah kan dan lebih banyak menjadi Bila klien dapat melihat bahwa punya banyak kemampuan pada dirinya, maka akan timbul perasaan berharga. Klien menyadari memiliki kependengar b.1.2.Bantu klien untuk mengevaluasi diri dan melihat aspek positif yang ada pada diri klien. b.2.Klien dapat menjelaskan b.2.1.Bantu klien untuk melihat kembali keberhasilan yang pernah dicapai. b.2.2.Beri atas reinforcement hal-hal yang positif telah
mampuan, akan termotivasi utk mempertahankan dan mengembangkan. Penghargaan yang sama. akan meningkatkan motivasi untuk melakukan hal
dikemukakan klien.
c) Klien
mampu
mengevaluasi
c.1.Klien
dapat
menceritakan
c.1.1.Gali perasaan klien atau minta masalah klien sakit. c.1.2.Anjurkan menyebabkan untuk klien menceri gagal takan faktor - faktor lain yg dalam merawat dirinya pendapat yg klien ttg menyebabkan
Untuk
mengetahui
pandangan
klien tentang masalahnya. Membantu klien diri untuk dan dapat dapat
mengevaluasi
menyadari kelemahannya.
c.2. Klien dapat menyusun rencana agar kejadian kejadian yang membuat klien cacat tidak terulang kembali. c.2.1.Anjurkan laman kembali. pahit klien tidak untuk terulang menulis rencana agar penga
c.3.Klien dapat memilih koping yang baik dalam mengatasi masalah yang dialaminya. c.3.1.Kaji koping yang digunakan klien dalam mengatasi masalah c.3.2.Beri alternatif yang dapat dilakukan dalam menghadapi masalah yang menyedihkan. c.3.3.Gali sumber yang ada pada keluarga yg dapat membantu menyelesaikan masalah klien. c.3.4.Beri pujian pada klien bila memilih koping yg konstruktif.
Dengan
mengetahui
masalah
CATATAN KEPERAWATAN
No
1
Tanggal
27 - 3 - 97
Diagnosa Keperawatan
Gangguan sehubungan efektif.. konsep diri : dengan me klien.
Implementasi
a.1.1. membina hubungan saling percaya dengan Mengucapkan salam. Memperkenalkan nama. Berjabat tangan . Kontak mata. menyampaikan tujuan pertemuan a.2.3.Menganjurkan verbal klien untuk mengekspresikan
Modifikasi
Interaksi tetap diper tahankan.
Tanda tangan
S: klien menceritakan bahwa klien orang hidup merasa ,cacat gagal begini dalam dapat
Dipertahankan
berbuat apa ? O: bercerita dengan serius. S: O: Klien tampak senang ditang gapi ceritanya. S: Dulu klien dapat bekerja sebagai supir, O: sekarang saya malah bikin repot keluarga. Bercerita penyesalan. dengan mempera gakan tangan, tampak penuh Dipertahankan
klien
saat
bercerita
dengan
Dipertahankan
b.1.1.Mendiskusikan
dengan
klien
bahwa
masih
S: Klien menyatakan bingung. b.1.2.Bersama klien mengevaluasi semua cerita yang telah disampaikan: O: tampak garuk-garuk kepala dan mengusap keringat dengan sapu tangn. S: klien menceritakan bahwa dulu b.2.1.Menamyakan pada klien untuk menceritakan keahlian lain yang dimiliki dan klien mampu melakukannya. pernah belajar menjahit tetapi sudah lupa O: berfikir agak lama mengingatingat. S: Klien tersenyum, dan b.2.2.Memberikan pernah dibuat. pujian atas keberhasilan yang akan
Dipertahankan
Dipertahankan
c.1.1
Kaji
pengalaman masalah
klien yang
dalam S:klien mengatakan bahwa Dipertahankan pernah bila ada masalah lebih suka diam. O:Tampak serius saat ber bicara S:menyatakan saya bandel Ditingkatkan,
mangatasi dialami.
c.1.2.
Kaji
faktor-faktor
yang tidak menuruti nasehat tim kemungkinan ada kesehatan yang dulu pernah faktor lain, merawat. O:Tampak penuh penye-
salan/berkeringat.. S:Biasanya klien lebih baik Dipertahankan. c.3.1. Kaji koping yang biasa digunakan diam dan tidur. saat manghadapi masalah. O:menyampaikan serius. S:klien menyampaikan akan Ditingkatkan. c.3.2. Memberikan alternatif dalam meng mencoba hadapi masalah yang dihadapi : dianjurkan. perhatian,terhadap Menyampaikan pada istri/saudara atau O:ada semua yang dengan
teman dekat untuk minta pertimbangan penjelasan yang disam paikan perawat. dan saran. Mendekatkan diri pada Tuhan. Menganggap bahwa hal ini adalah cobaan Tuhan yang harus dihadapi. Menilai diri lebih baik dari pada kebanyakan orang yang lebih sengsara /lebih parah dari pada klien. Percaya diri bahwa masih banyak yang dapat klien kerjakan nanti. C.3.3. kaji faktor-faktor pendukung yang ada pada keluarga klien. S: ada kakak dan adik klien, Ditingkatkan. tetapi belum pasti dapat membantu masalah klien. O: merceritakan : kondisi
keluaraga klien yang mungkin dpt membantu. S:Saya senang sekali hari ini Dipertahankan. ada yang memper hatikan C.3.4. Memberikan pujian bila klien mau saya. mencoba mengguanakan koping yang O:tampak telah diajarkan. Bagus sekali kalau bapak mau mencoba, mudah-mudahan dapat membantu Budhy E beban pikiran bapak. tersenyum. senang dan