Anda di halaman 1dari 5

KIMIA

CREATED BY Kevin rivadistira KELAS X.2

LAPORAN PRAKTEK KIMIA

Tujuan : mengetahui terjadinya karat pada besi Alat dan bahan : Paku 5 buah Air Garam Toples selai

Langkah langkah : Paku pertama ditaruh pada air dengan campuran garam tanpa tutup selai Paku kedua ditaruh pada air dengan campuran garam dan ditutup Paku ketiga ditaruh pada air tanpa campuran garam tanpa tutup selai Paku keempat ditaruh pada air tanpa campuran garam dan ditutup Paku kelima ditaruh tanpa air dan ditutup

Hasil Percobaan
Percobaan paku Paku pertama Paku kedua Paku ketiga Paku keempat Paku kelima Hari ke-3 Ujungnya berkarat Belum berkarat Belum berkarat Belum berkarat Belum berkarat Hari ke-5 Sebagian berkarat Ujungnya berkarat Ujungnya berkarat sedikit Belum berkarat Belum berkarat Hari ke-7 Berkarat penuh Sebagian berkarat Ujungnya berkarat banyak Ujungnya berkarat sedikit Belum berkarat

KESIMPULAN
Paku pertama berkarat lebih cepat dari keseluruhan paku yang diamati karena paku pertama bereaksi dengan air dan NaCl juga terikat oleh oksigen. Sedangkan paku keempat lebih lama berkarat karena hanya bereaksi dengan air. Paku kelima tidak mengalami perkaratan karena tidak bereaksi dengan air dan NaCl juga tidak terikat oleh oksigen.

Sekilas Tentang Penyebab Korosi Logam


Dalam kehidupan sehari-hari, banyak pagar besi yang berkarat saat hujan dalam keadaan terbuka. Apa yang menyebabkan besi dapat berkarat? Ternyata , perkaratan pada besi merupakan penerapan dari reaksi reduksi - oksidasi. Rumus kimia yang berhubungan dengan perkaratan besi yaitu :

4Fe + 3O2 2Fe2O3


Besi bereaksi dengan oksigen menghasilkan besi (III) oksida
Banyak istilah yang berhubungan dengan reaksi reduksi oksidasi sebagai berikut : Reduksi adalah pelepasan oksigen. Oksidasi adalah pengikatan oksigen

Dalam percobaan perkaratan besi, dapat disimpulkan bahwa besi mengikat dengan oksigen. Sedangkan oksigen melepaskannya. Jadi, besi mengalami oksidasi dan oksigen bereduksi. Reduksi adalah penyerapan elektron. Oksidasi adalah pelepasan elektron

Dalam percobaan perkaratan besi , dapat disimpulkan bahwa besi melepaskan elektron dan diserap oleh oksigen. Jadi , besi mengalami oksidasi dan oksigen bereduksi. Reduksi adalah penurunan bilangan oksidasi. Oksidasi adalah pertambahan bilangan oksidasi.

Dalam percobaan perkaratan besi , besi merupakan unsur bebas dan memiliki nilai 0. Oksigen pun juga memiliki nilai 0 karena merupakan unsur bebas. Kemudian menghasilkan besi (III) oksida. Dalam besi (III) oksida, besi bertambah bilangan oksidasi menjadi +3 dan oksigen berkurang bilangan oksidasi menjadi -2. Jadi, besi mengalami oksidasi dan oksigen bereduksi. Korosi adalah kerusakan atau degradasi logam akibat reaksi redoks antara suatu logam dengan berbagai zat di lingkungannya yang menghasilkan senyawa-senyawa yang tidak dikehendaki. Dalam bahasa sehari-hari, korosi disebut perkaratan. Contoh korosi yang paling lazim adalah perkaratan besi. Korosi merupakan proses elektrokimia. Pada korosi besi, bagian tertentu dari besi itu berlaku sebagai anode, di mana besi mengalami oksidasi. Fe(s)<--> Fe2+(aq) + 2e Elektron yang dibebaskan di anode mengalir ke bagian lain dari besi itu yang bertindak sebagai katode, di mana oksigen tereduksi.

O2(g) + 4H+(aq) + 4e <--> 2H2O(l) atau O2(g) + 2H2O(l) + 4e <--> 4OH-(aq) Ion besi(II) yang terbentuk pada anode selanjutnya teroksidasi membentuk ion besi(III) yang kemudian membentuk senyawa oksida terhidrasi, yaitu karat besi. Mengenai bagian mana dari besi itu yang bertindak sebagai anode dan bagian mana yang bertindak sebagai katode, bergantung pada berbagai faktor, misalnya zat pengotor, atau perbedaan rapatan logam itu. Korosi dapat juga diartikan sebagai serangan yang merusak logam karena logam bereaksi secara kimia atau elektrokimia dengan lingkungan. Ada definisi lain yang mengatakan bahwa korosi adalah kebalikan dari proses ekstraksi logam dari bijih mineralnya. Contohnya, bijih mineral logam besi di alam bebas ada dalam bentuk senyawabesi oksida atau besi sulfida, setelah diekstraksi dan diolah, akan dihasilkan besi yang digunakan untuk pembuatan baja atau baja paduan. Selama pemakaian, baja tersebut akan bereaksi dengan lingkungan yang menyebabkan korosi (kembali menjadi senyawa besi oksida). Pencegahan Korosi Proses korosi dapat menimbulkan kerugian yang sangat besar. Bahkan, korosi dapat menyebabkan terjadinya hubungan pendek (konsleting) arus listrik. Mengingat banyaknya kerugian yang diakibatkan oleh korosi, maka perlu dilakukan suatu cara untuk mencegah berlangsungnya korosi. Beberapa cara yang dilakukan untuk mencegah korosi adalah sebagai berikut : 1. Coating, yaitu melapisi logam besi dengan cat atau oli. Hal ini bertujuan untuk melindungi besi dari kontak dengan air dan gas oksigen. 2. Shotcrete, menembakkan mortar atau beton dengan ukuran agregat yang kecil, pada permukaan beton yang akan diperbaiki. Shotcrete dapat digunakan untuk perbaikan permukaan yang vertikal maupun horisontal dari bawah. 3. Melapisi besi dengan logam-logam lain (galvanisasi), bertujuan agar oksida logam pelapis tersebut dapat melindungi besi dari korosi. Logam-logam pelapis itu diantaranya aluminium, seng, timah, nikel, dan krom. Kelima logam tersebut digunakan sebagai pelindung besi karena bersifat lebih reaktif. 4. Membuat paduan logam, misalnya stainless steel, yaitu campuran dari 18% nikel, 8%krom, dan sisanya besi. 5. Perlindungan katodik (proteksi katodik), yaitu besi dihubungkan dengan logam lain yang lebih aktif (lebih mudah teroksidasi), misalnya dengan logam magnesium. Tujuannya agar logam yang lebih aktif dikorbankan untuk mengalami korosi, sedangkan besi terlindungi dari proses korosi.

6. Menghubungkan dengan logam aktif seperti magnesium / Mg melaui kawat agar yang berkarat adalah magnesiumnya. Hal ini banyak dilakukan untuk mencegah berkarat pada tiang listrik besi atau baja. Mg ditanam tidak jauh dari tiang listrik.

KATA PENGANTAR

Anda mungkin juga menyukai