Anda di halaman 1dari 11

1.1 Teknologi Informasi dan Komunikasi Istilah teknologi informasi mulai populer di akhir tahun 70-an.

Pada masa sebelumnya istilah teknologi informasi biasa disebut teknologi komputer atau pengolahan data elektronis (electronic data processing).Teknologi informasi didefinisikan sebagai teknologi pengolahan dan penyebaran data menggunakan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software), komputer, komunikasi, dan elektronik digital.

1.2 Kilas-Balik Perkembangan TIK Membicarakan perkembangan TIK dan globalisasi ekonomi ibarat membicarakan dua sisi dari sebuah koin tunggal; keduanya menggambarkan dua karakteristik penting perkembangan kemasyarakatan di penghujung abad ke-20. Munculnya gagasan tentang information society ataupun knowledge-based society memperlihatkan adanya upaya untuk melihat kedua sisi koin tersebut secara serentak. Bentuk awal telekomunikasi berskala nasional adalah telegrap. Teknologi berbasis kabel (wire-based technology) ini menyediakan pondasi bagi perkembangan jejaring telepon, yang pada gilirannya menjangkau bagian yang lebih luas dari permukaan Bumi. Dengan penggunaan teknologi kabel lintas-lautan (transoceanic cables), berbagai wilayah yang terpisah oleh laut menjadi terhubungkan menjelang akhir 1900. Meningkatnya permintaan dari sektor bisnis akan sarana untuk mengontrol informasi, khususnya yang terkait dengan kegiatan produksi dan distribusi, menjadi pemacu utama pengembangan aplikasi dari telematika (telematics). Di awal perkembangannya (seabad yang lalu), aplikasi-aplikasi ini didorong oleh kebutuhan-kebutuhan di sektor bisnis, seperti computer-aided design (CAD), remote sensing devices, management information systems, dan data bases. Tetapi baru pada era 1960-an teknologi komputer dan teknologi elektronik melebur dengan teknologi broadcasting dan telekomunikasi berbasis kabel. Inovasi yang berlangsung secara masif berlangsung dalam 25 tahun terakhir, sejak 1970-an, di mana kabel tembaga mulai diganti dengan kabel serat optik, satelit dan teknologi nir-kabel lainnya, seperti microwave dan seluler. Pada periode yang sama, teknologi komputer berevolusi dari sebatas wordprocessing dan accounting menjangkau image dan graphic processing, yang membutuhkan penyimpanan dan pengolahan data dalam kapasitas yang sangat besar. Dan secara fisis komputer berevolusi dari berukuran sebesar sebuah ruang tamu sampai menjadi perangkat yang portabel dan personal. Kemampuan yang sangat tinggi untuk mengirim dan menerima data dan citra, selain suara, meleburkan kedua jenis teknologi

tersebut menjadi yang kini lazim disebut information and communication technology (ICT), atau teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Internet dan World Wide Web (WWW) menjadi wujud utama peleburan kedua jenis teknologi. Dan industri TIK hari ini merupakan kombinasi dari sekurang-kurangnya empat jenis industri: industri komputer, industri komunikasi, industri perangkat lunak, dan industri hiburan.

1.3 Teknologi Informasi dan Komunikasi Bagi Dunia Bisnis Pemanfaatan TIK di Sektor Bisnis Bagi dunia bisnis, jejaring telekomunikasi awalnya digunakan seperti halnya jejaring listrik, distribusi air, dan jejaring utilitas lain. Ini merupakan sumber yang penting, tetapi dulu perusahaan memiliki pengaruh yang kecil. Perusahaan-perusahaan memiliki pilihan yang terbatas atas layanan yang diperoleh dari penyediaan layanan yang dikelola secara monopoli. Hari ini, para pengguna korporat meletakkan bersama keseluruhan jejaring di bawah kontrol mereka, memotong-pintas jejaring publik sebagian atau seenuhnya. Deregulation dan teknologi digital baru telah mengizinkan perusahaan untuk secara sadar merancang dan mengoperasikan jejaring telekomunikasi internal dan privat untuk meningkatkan posisi kompetitif mereka. Apa yang dulunya merupakan biaya untuk menjalankan bisnis, sekarang menjadi sumber keuntungan kompetitif. Layanan TIK sekarang digunakan oleh semua sektor ekonomik, mulai dari pertambangan dan pertanian sampai layanan finansial, manufaktur dan kepariwisataan. Jejaring privat ini hadir di semua industri global, di mana perusahaan multinasional menjadi perusahaan jejaring. Para pengguna bisnis berskala besar memiliki kebutuhan akan sistem yang cost-effective, leluasa, aman, automated, terpadu dan terandalkan. Jika para penyedia layanan lokal tidak dapat memenuhi kebutuhan ini, dengan biaya yang masuk akal, perusahaan-perusahaan besar memiliki pilihan untuk mengembangkan sendiri jejaring privat. Perusahaan multinasional telah dapat mengkoordinasikan produksi dan marketing dengan sistem komunikasi berbasis satelit dengan kapabilitas video-conferencing, untuk tujuan mengkoordinasikan pengembangan produk dan disain manufaktur. Perusahaan-perusahaan kecil lebih terbatas kemampuannya untuk mengembangkan jejaring TIK sendiri ataupun untuk menyewa, karena besarnya biaya. Ini menjadi pilihan yang ekonomik hanya jika organisasi tersebut cukup besar untuk menimbulkan cukup trafik untuk menghasilkan penghematan. Oleh karena ini, perusahaan-perusahaan global merupakan

pihak-pihak yang pertama yang mengadopsi TIK baru. Sektor-sektor yang sangat bergantung pada TIK mencakup, antara lain perusahaan-perusahaan layanan finansial. Pada ruang lingkup yang lebih luas, sebagai contoh pada lingkungan bisnis, kehadiran teknologi informasi mulai disadari dapat menghadirkan berbagai solusi yang dapat membantu proses bisnis yang ada. Departemen TI pada sebuah perusahaan mulai dibangun dan secara konstan diminta untuk mengembangkan suatu layanan, mengembangkan suatu sistem, dan mengoptimalkan efesiensi bisnis berbasis teknologi informasi.

Komunikasi Bisnis dengan Peranan Teknologi Informasi dan Komunikasi

Komunikasi adalah suatu proses penyampaian dan penerimaan pesan atau informasi diantara dua orang atau lebih dengan harapan terjadinya pengaruh yang positif atau menimbulkan efek tertentu yang diharapkan. Komunikasi adalah persepsi dan apresiasi Persaingan yang keras dalam dunia bisnis tentunya sangat membutuhkan suatu perusahaan yang dapat menangani akan hal itu diberbagai situasi yang menantang. Semua bisnis tentunya juga membutuhkan semua informasi yang sangat aktual, cepat dan dapat dipercaya, yang mana bisa semua permasalahan tersebut hanya bisa diselesaikan melalui Teknologi Informasi dan Komunikasi ( ICT ) Pergerakan bisnis yang semakin cepat menuntut komunikasi (suara, data dan informasi) yang lebih lebih cepat guna mempertahankan pelanggan, pemasok, dan, bahkan, dalam menghadapi persaingan.

2.1 Pengertian Software House Software house adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang software development. Requirement yang dibutuhkan oleh sebuah software house adalah : sistem informasi ini mampu menangani beberapa aspek dasar dalam setiap perusahaan, diantaranya adalah kepegawaian, transaksi project, dan inventaris perusahaan. Bisnis software house adalah sekelompok orang atau individu atau perusahaan kecil yang melakukan bisnis dalam bidang pembuatan perangkat lunak (software) yang hasil produksinya bisa untuk client tertentu (seperti aplikasi intranet untuk sebuah company) , atau bersifat umum (seperti aplikasi untuk toko, apotik, rental mobil, dll) yang bisa digunakan oleh banyak client. Bisnis software house ini bisa menjadi campuran di dalam bisnis Konsultan IT. Software house itu sendiri di definisikan sebagai sekelompok orang atau individu atau perusahaan kecil yang melakukan bisnis dalam bidang pembuatan perangkat lunak (software). Produk yang dihasilkan bisa spesifik untuk client tertentu (seperti aplikasi

marketing untuk sebuah perusahaan) , atau yg bersifat umum (seperti aplikasi untuk toko, supermarket, warnet, dll) yang bisa digunakan oleh banyak client.

2.2 SDM pada Software House

Pegawai pada software haouse dibedakan menjadi beberapa posisi yaitu manajer programmer desainer database administrator dokumentator

Status pegawai juga dibedakan menjadi pegawai full time dan part time. Pegawai Full Time Pegawai full time memiliki waktu kerja 8 jam perhari dengan hari kerja Senin-Sabtu. . Jadwal kerja untuk pegawai full time dibagi menjadi dua shift yaitu shift pagi dan shift malam. Bonus akan diberikan perbulan kepada pegawai yang menangani lebih dari satu project sekaligus. Pegawai Part Time Pegawai part time memiliki jam kerja minimal 100 jam perbulan dengan hari kerja yang fleksibel. Jika jam kerjanya kurang dari 100 jam perbulan, maka gaji pegawai tersebut dihitung dengan mengalikan jumlah jam kerja dengan gaji perjam pegawai tersebut sesuai dengan jabatannya

Ada tiga jenis project yang ditangani oleh perusahaan, yaitu kategori Software Development Software Development pihak customer dapat memilih paket yang disediakan oleh perusahaan yang terdiri dari pembuatan software aplikasi, tutorial dan maintenance. Namun pihak customer dapat tidak memilih paket tersebut yang berarti hanya memesan software aplikasi sehingga biaya yang dikenakan lebih murah Tutorial Pada kategori Tutorial, hal yang menentukan adalah lamanya kegiatan tutorial dan jumlah peserta tutorial

Riset. Kategori ini dilakukan ketika pegawai sedang idle (keadaan di mana pegawai tersebut sedang tidak menangani suatu project).

Inventaris perusahaan dibagi menjadi dua yaitu inventaris yang bersifat statis dan dinamis. Inventaris yang bersifat statis contohnya adalah kekayaan perusahaan seperti computer, lemari, meja, kendaraan bermotor, dll. Inventaris yang bersifat dinamis contohnya adalah hasil karya perusahaan dalam bentuk CD tutorial maupun program.

Kemudian selain itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam usaha bisnis software house ini: 1. Marketing (pemasaran) merupakan kekuatan utama untuk mendapatkan banyak client. 2. Kepuasan pelanggan (client) berkaitan dengan produk dan layanan yang diberikan oleh software house. Termasuk pula di sini keaktifan pihak customer support dalam memfollow up si client pasca penyerahan produk. 3. Developer team (tim pengembang) yang handal: yakni para programmer yang ada di balik suatu produk/aplikasi. Dari tangan mereka lah, sebuah produk handal dihasilkan.

3.1. Pengenalan Bisnis Konsultan IT Di era digital seperti sekarang ini bisnis yang berhubungan dengan perangkat IT menjadi lahan yang mempunyai prospek yang cerah. Berbagai macam jasa ditawarkan mulai dari instalasi jaringan, maintenance komputer, development software atau website. Bisnis konsutan IT merupakan bisnis yang bergerak dibidang jasa, di mana seorang konsultan memberikan saran kepada klien teknologi informasi apa yang arus digunakan untuk memenuhi sasaran bisnis, menyelesaikan suatu masalah atau memperbaiki struktur dan efisiensi pada sistem IT.

3.2. Latar Belakang Bisnis Konsultan IT Konsultan IT harus mampu berpikir out of the box dan obyektif dalam menghadapi masalah klien mereka. Setelah berhasil mengidentifikasi akar permasalah tersebut maka akan ditawarkan beberapa alternatif jalan keluar dan solusi dari segala aspek beserta dengan

konsekuensi yang ada apabila solusi tersebut dipilih. Karena inti dari pekerjaan ini adalah solving problem atau seorang problem solver. Terdapat beberapa modal utama untuk membangun bisnis konsultan IT diantaranya: 1. Wawasan dan keahlian di bidang komputer Modal pertama untuk menjalani bisnis ini adalah pengetahuan serta keahlian mumpuni dalam mengoperasikan komputer. Perkembangan teknologi yang sangat cepat, menuntut seorang konsultan harus senantiasa mengikuti setiap tren dan peluang teknologi yang akan datang. 2. Memiliki perangkat komputer Salah satu perangkat wajib yang harus dimiliki untuk membangun bisnis konsultan IT adalah komputer. Device ini tak hanya berguna untuk mengelola bisnis secara lebih efisien dan efektif tapi juga bisa menambah klien secara online. 3. Internet Internet diperlukan untuk memperluas jaringan bisnis atau promosi, serta mencari berbagai dukungan yang berhubungan dengan proyek dan informasi klien yang sedang ditangani.

3.3. Contoh Proyek Bisnis Di Bidang Konsultan IT Proyek yang ditangani pada konsultan IT mempunyai berbagai macam banyak contohnya, karena semua aspek bidang usaha tidak lepas dari perihal teknologi informasi. Berikut contoh proyek yang dapat ditangani oleh konsultan IT, antara lain: 1. Menguji vulnerability sistem internet banking sebuah bank 2. Membangun Sistem Baru 3. Instalasi dan troubleshooting modul-modul ERP 4. Menangani konversi database pelanggan ke server 5. Pembuatan layanan could computing pada perusahaan 6. Membangun atau maintenance jaringan 7. Dan lain sebagainya

3.4. Tantangan Pada Bisnis Konsultan IT Terdapat beberapa faktor yang dijadikan suatu tantangan untuk membangun bisnis di bidang konsultan IT. Faktor-faktor tantangan tersebut antara lain: 1. Konsultan IT harus cepat tanggap terhadap perubahan teknologi yang berkembang baik dari segi hardware dan software.

2. Harus mampu meningkatkan kualitas SDM untuk mengikuti perkembangan teknologi agar dapat bersaing dengan kompetitor lain 3. Harus mampu mengumpulkan banyak portfolio agar terlihat performa kerja yang tingi dan sisi profesionalisme yang bagus dari calon segi klien. Banyaknya portfolio atau project yang pernah ditangani maka dapat mengundang calon klient akan mau bekerja sama dan menginginkan jasa konsultan IT tersebut.

3.5. Keahlian yang Dibutuhkan Seorang Konsultan IT Dalam membangun bisnis di bidang konsultan IT dibutuhkan beberapa keahlian untuk dapat mendapatkan tujuan dan target sesuai dengan keuntungan bisnis konsultan yang akan dijalankan. Adapun keahlian dari konsultan IT antara lain: 1. Berpengalaman dan menguasai berbagai macam proses bisnis enterprise atau jenis bisnis terentu 2. Menguasai teknologi IT secara luas 3. Menguasai secara mendalam tentang solusi software yang direkomendasikan 4. Menguasai penulisan dokumen dan komunikasi verbal dengan baik 4.1. Pengenalan E-Commerce Electronic Commerce telah ada dalam berbagai bentuk selama lebih dari 20 tahun. Teknologi yang disebut dengan Electronic Data Interchange (EDI) dan Electronic Funds Transfer (EFT) pertama kali diperkenalkan pada akhir tahun 1970-an. Pertumbuhan penggunaan kartu kredit, Automated Teller Machines dan perbankan via telepon di tahun 1980-an juga merupakan bentukbentuk Electronic Commerce. Di masa lalu, dunia bisnis bisa melakukan aktivitas antara satu dan lainnya melalui jaringan khusus tapi pertumbuhan drastis dari internet telah merubah paradigma tersebut dan akhirnya menjadikannya lebih luas. Electronic Commerce tradisional saat ini bisa dilakukan oleh pendatang baru dengan skala international. Bagi sebagian besar perusahaan saat ini, e-commerce lebih dari sekedar membeli dan menjual produk secara online. Sebaliknya, e-commerce meliputi seluruh proses dari pengembangan, pemasaran, pejualan, pengiriman, pelayanan, dan pembayaran untuk berbagai produk dan jasa yang diperjualbelikan dalam pasar global berjaringan para pelanggan, dengan dukungan dari jaringan mitra bisnis di seluruh dunia. Istilah e-commerce dapat saja diartikan berbeda-beda oleh setiap orang, yang penting untuk dimengerti adalah persamaan-persamaannya : e-commerce melibatkan lebih dari satu

perusahaan, dan dapat diaplikasikan hampir di setiap jenis hubungan bisnis. Ecommerce mengizinkan anda untuk menjual produk-produk dan jasa secara online. Calon pelanggan atau konsumen dapat menemukan website anda, membaca dan melihat produk-produk, memesan dan membayar produk - produk tersebut secara online.

4.2. Definisi E-Commerce Ada beberapa definisi dari e-commerce salah satunya menurut Gary Coulter dan John Buddemeir (E-commerce Outline): e-commerce berhubungan dengan penjualan, periklanan, pemesanan produk, yang semuanya dikerjakan melalui internet. Beberapa perusahaan memilih untuk menggunakan kegiatan bisnis ini sebagai tambahan metode bisnis tradisional, sementara yang lainnya menggunakan internet secara eksklusif untuk mendapatkan para pelanggan yang berpotensi.

E-commerce juga dapat dapat didefinisikan dari beberapa perspektif:

a. Komunikasi: pengiriman barang, jasa, informasi, atau pembayaran melalui jaringan komputer atau sarana electronik lainnya b. Perdagangan: penyediaan sarana untuk membeli dan menjual produk, jasa, dan informasi melalui Internet atau fasilitas online lainnya c. Proses Bisnis: menjalankan proses bisnis secara elektronik melalui jaringan elektronik, menggantikan proses bisnis fisik dengan informasi d. Layanan: cara bagi pemerintah, perusahaan, konsumen, dan manajemen untuk memangkas biaya pelayanan/operasi sekaligus meningkatkan mutu dan kecepatanlayanan bagi konsumen e. Pembelajaran: sarana pendidikan dan pelatihan online untuk sekolah, universitas, dan organisasi lain termasuk perusahaan f. Kolaborasi: metoda kolaborasi antar dan intra organisasi g. Komunitas: tempat berkumpul (mangkal) bagi anggota suatu masyarakat untuk belajar, mencari informasi, melakukan transaksi, dan berkolaborasi

4.3. Ruang Lingkup E-Commerce E-Commerce meliputi beberapa bidang yang ada di dalamnya yang saling bersangkutan satu dengan lainnya, beberapa bidang tersebut adalah :

Perdagangan via Internet (Internet Commerce) Perdagangan dengan fasilitas Web Internet (Web-Commerce) Perdagangan dengan sistem pertukaran data terstruktur secara elektronik (Electronic Data Interchange/EDI).

4.4 Keuntungan E-commerce E-Commerce pastinya memiliki keuntungan-keuntungan yang dapat di dapatkan. Keuntungan tersebut tidak hanya bagi konsumen tapi juga bagi bisnis dan pelaku bisnisnya. Dengan adanya e-commerce kebutuhan konsumen makin gampang untung dicari. a. Keuntungan E-commerce bagi pengguna Keuntungan yang terbesar bagi konsumen adalah melakukan bisnis secara online dengan mudah. Seorang pembeli di internet dapat menggunakan komputer pribadinya pagi atau malam selama 7 hari per minggu untuk membeli hampir semua barang. Seorang konsumen tidak perlu mengantri di toko atau bahkan meninggalkan rumahnya; Beberapa perusahaan e-commerce telah membuat proses ini lebih mudah. Beberapa toko online menyimpan informasi kartu kredit pembelinya di server mereka, sehingga informasi yang dibutuhkan hanya dimasukkan sekali saja. Beberapa bisnis online bahkan tidak mengirimkan produk-produknya ke pelanggan melalui pos, khususnya yang menjual software komputer. Sebagai contoh : beyon.com mengizinkan para pelanggannya untuk men-download software yang dibelinya langsung ke komputer mereka. Pengurangan biaya. Perusahaan yang menjual saham secara online, seperti etrade.com membebankan biaya hanya sekitar $ 10 per perdagangan, yang jauh lebih murah jika dibandingkan dengan membeli saham tersebut melalui perantara saham tradisional.

b.

Keuntungan E-commerce bagi bisnis Perusahaan-perusahaan dapat menjangkau pelanggan di seluruh dunia. Oleh karena itu dengan memperluas bisnis mereka, sama saja dengan meningkatkan keuntungan. e-commerce menawarkan pengurangan sejumlah biaya tambahan. Sebuah perusahaan yang melakukan bisnis di internet akan mengurangi biaya tambahan karena biaya tersebut tidak digunakan untuk gedung dan pelayanan pelanggan (customer service), jika dibandingkan dengan jenis bisnis tradisional.

Secara ringkas keuntungan e-commerce tersebut adalah sebagai berikut:

Bagi Konsumen : harga lebih murah, belanja cukup pada satu tempat. Bagi Pengelola bisnis : efisiensi, tanpa kesalahan, tepat waktu Bagi Manajemen : peningkatan pendapatan, loyalitas pelanggan.

4.5. Resiko Penggunaan E-Commerce Selain mempunyai banyak keuntungan e-commerce juga mempunyai resiko-resiko yang menyebabkan banyak perusahaan menunda bahkan membatalkan menggunakan ecommerce. Beberapa resiko dalam penggunaan e-commerce adalah: 1. Kehilangan financial secara langsung Berubahnya data financial yang dilakukan oleh orang yang tidak bertanggung jawab dengan cara mentransfernya secara ilegal. 2. Pencurian informasi rahasia Terbukanya data-data penting yang dirahasiakan, sehingga diketahui orang lain yang mengakibatkan kerugian bagi lembaga yang menyimpannya. 3. Kehilangan kesempatan bisnis karena gangguan pelayanan Akibat sistem yang rusak secara tiba-tiba atau listrik mati yang mengakibatkan hilangnya kesempatan bisnis dalam waktu yang tidak dapat diperkirakan. 4. Akses kesumber oleh yang tidak berhak Seorang hacker yang berhasil membobol sebuah sistem perbankan kemudian dapat dengan bebas memindahkan saldo dalam jumlah tertentu kerekening pribadinya. 5. Hilangnya kepercayaan dari konsumen Usaha pihak lain yang dapat menjatuhkan reputasi perusahaan, sehingga Pelayanan menjadi salah dan kacau yang mengakibatkan hilangnya kepercayaan konsumen. 6. Kerugian-kerugian yang tidak terduga Gangguan-gangguan lain dari luar terhadap transaksi bisnis yang sedang dilakukan sehingga konfirmasi transaksi tersebut tidak dapat diterima dengan baik

4.6. Kategori E-Commerce a. E-commerce Business to Consumer (B2C). Dalam bentuk e-commerce semacam ini, perusahaan harus mengembangkan pasar elektronik yang menarik untuk menjual berbagai produk dan jasa ke para pelanggan. Contohnya, banyak perusahaan menawarkan situs web e-commerce yang menyediakan

pajangan virtual dan catalog multimedia, pemrosesan pesanan interaktif, system pembayaran yang aman, dan dukungan pelanggan online.

b. E-commerce Business to Business (B2B). Kategori e-commerce ini melibatkan pasar e-business dan hubungan pasar langsung antar perusahaan. Contohnya, banyak perusahaan menawarkan situs web yang aman berisi catalog e- commerce melalui internet dan ekstranet untuk para pelanggan dari perusahaan dan para pemasok.

c. E-commerce Consumer to Consumer (C2C). Keberhasilan besar dari lelang online, tempat para pelanggan dan juga perusahaan dapat membeli serta menjual ke satu sama lain dalam proses situs web lelang, menjadikan C2C sebuah strategis bisnis e-commerce yang penting. Jadi, berpartisipasi atau mensponsori lelang pelanggan atau perusahaan adalah alternative e-commerce yang penting untuk B2C, C2B, atau B2B. Iklan personal elektronik dari produk atau jasa untuk membeli atau menjual oleh para pelanggan di situs Koran elektronik, portal e-commerce pelanggan, atau situs web personal juga merupakan bentuk e-commerce C2C yang penting lainnya. Jenis Jenis Pasar E-Commerce

4.7

a. Satu ke banyak (one to many): Sisi jual pasar. Menjalankan satu ke pemasok besar, yang menetapkan penawaran catalog produk dan harga. Contohnya, Cisco.com dan Dell.com. b. Banyak ke satu (many to one): Sisi beli pasar. Menarik banyak pelanggan yang mengerumuni tempat jual beli ini untuk menawar bisnis dari pembeli besar seperti GE atau AT&T. c. Beberapa ke banyak (some to many): Pasar distribusi. Menggabungkan para pemasok besar yang menggabungkan catalog produk mereka untuk menarik lebih banyak pembeli. Contohnya, VerticalNet dan Works.com. d. Banyak ke beberapa (many to some): Pasar pengadaan barang. Menggabungkan para pembeli pasar yang menggabungkan catalog pembelian mereka untuk menarik lebih banyak pemasok dan lebih banyak persaingan serta harga yang lebih rendah. Contohnya, Covisint dalam industri otomotif dan Pantellos dalam industri ketenagaan. e. Banyak ke banyak (many to many): Pasar lelang yang di gunakan oleh banyak pembeli dan penjual yang dapat membuat berbagai lelang dari pembeli atau pembeli untuk secara dinamis mengoptimalkan harga. Contohnya, eBay dan FreeMarkets.

Anda mungkin juga menyukai