Anda di halaman 1dari 17

PERENCANAAN TRAFIK PADA SELULAR

Sasaran desain adalah : Menentukan coverage sel pada seluruh daerah pelayanan (ditunjukkan oleh sejumlah BTS) Kebutuhan kapasitas trafik (ditunjukkan oleh jumlah kanal RF) Pembagian tipe daerah daerah urban (daerah A), daerah suburban (daerah B), daerah open area (daerah C) Asumsi lainnya yaitu jumlah pelanggan yang akan dilayani 60.000 pelanggan, dimana beban trafik terbagi menjadi : 55 % di daerah urban 40 % di daerah suburban 5 % di daerah open area

Klasifikasi wilayah didasarkan pada karakteristik propagasi dan topografi wilayah tersebut

Asumsi luas coverage :

daerah A = 77 km2 daerah B = 518 km2 daerah C = 415 km2 Cadangan fading dengan keandalan 90 % Data BTS tinggi antena efektif di A dan C = 40 m dan di B = 50 m. kelas pemancar 10 watt redaman kabel = 2 dB tipe antena : Data MS : direksional 13,7 dBi tinggi antena MS : 1,5 m omni 8,2 dBi kelas pemancar : 2 watt body loss : 3 dB

Trafik : rata-rata waktu pembicaraan : 72 detik = 1.2 menit jumlah panggilan per pelanggan n = 1/jam sibuk GOS = 2 % Analisa Perhitungan Trafik Offered trafik per pelanggan : A = (n x T) / 60 = (1 x 1.2) / 60 = 20 mE/pelanggan Total effered trafik pada service area : 60.000 x 20 mE = 1200 Erlang Distribusi trafik : daerah A : 0,55 x 1200 Erlang = 660 Erlang daerah B : 0,4 x 1200 Erlang = 480 Erlang daerah C : 0,05 x 1200 Erlang = 60 Erlang

Tipe daerah : Urban (daerah A)


Data Umum : daya pancar MS daya pancar BTS frekuensi tinggi antena BTS tinggi antena MS body loss 2 watt (33 dBm) 10 watt (40 dBm) 920 MHz 40 m 1,5 m 3 dB

Arah down link (BTS - MS) daya pancar maks redaman kabel antena Tx gain antena Tx body loss EIRP BTS 40 dBm 2 dB 13,7 dBi 0 dB 51,7 dBm MS 33 dBm 0 dB 0 dBi 3 dB 30 dBm

Tipe daerah : Urban (daerah A)

Arah uplink (MS - BTS) level sinyal minimum pada Rx cadangan penurunan interferensi gain diversitas antena Rx redaman kabel antena Rx cadangan fading lambat daya input minimum pada antena Rx (keandalan 90 %) MS -102 dBm 3 dB 0 dB 0 dB 8,32 dB -87,68 dB BTS - 104 dBm 3 dB 5 dB 2 dB 8,32 dB -109,38 dB 139, 28 dB

redaman lintasan 139,38 dB (EIRP - daya inp. Minimum pada Rx

Tipe daerah : Urban (daerah A) Radius Sel (RA)

RA = 10 exp

(Lpa - (69,55 + 26,16 log f - 13,82 log hb) (44,9 - 6,55 log hb)
2

diperoleh RA = 2,6 km Luas sel (heksagonal)

L = 2,59 x R

diperoleh luas satu sel = 5,39 km2 Jumlah sel total di daerah urban (A) :

Jumlah sel =

77 km2 5,39 km
2

= 14,27 sel

Dengan cara yang sama dan data-data yang berbeda maka di daerah suburban dan open area diperoleh hasil sebagai berikut :

Radius sel

Urban 2,6 km

Suburban Open area


5,1 km 10,7 km

Luas satu sel 5,39 km2 21,58 km2 259 km2 Jumlah sel 14,27 sel 24 sel 1,73 sel
Dengan melakukan pemetaan sel di masing-masing daerah, maka diperoleh data sebagai berikut :

daerah A terdiri dari 15 sel (3 sektor) daerah B terdiri dari 23 sel (3 sektor) daerah C terdiri dari 2 sel (omni)

Sel dg radius 2,6 km Sel dg radius 5,1 km

Sel dg radius 10,7 km

Daerah A (Urban area):

offered trafik

660 Erlang = 44 Erlang/sel =14.67 Erl/sector 15 sel

jumlah pelanggan yang dapat dilayani :

14.67 Erlang/sector = = 733 pelanggan/sector 0,02 Erlang/pelanggan


dengan GOS 2 % = total kanal RF yang diperlukan = 22/sector
Suburban offered trafik jumlah pelanggan yang dapat dilayani jumlah pelanggan gabungan total kanal RF
6.67 Erlang/Sektor 333 pelanggan/sector 23.976 pelanggan ??

Openarea
30 Erlang/sel (omni) 1500 pelanggan/sel 3000 pelanggan ??

A, Erlang B
N 1 2 3 4 5 1.0% 0.0101 0.153 0.455 0.869 1.36 1.2% 0.0121 0.168 0.480 0.922 1.43 1.5% 0.0152 0.190 0.535 0.992 1.52 2% 0.0204 0.223 0.602 1.09 1.66 3% 0.0309 0.282 0.715 1.26 1.88 5% 0.0526 0.381 0.899 1.52 2.22

6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1.91 2.50 3.13 3.78 4.46 5.16 5.88 6.61 7.35 8.11

2.00 2.60 3.25 3.92 4.61 5.32 6.05 6.80 7.56 8.33

2.11 2.74 3.40 4.09 4.81 5.54 6.29 7.05 7.82 8.61

2.28 2.94 3.63 4.34 5.08 5.84 6.61 7.40 8.20 9.01

2.54 3.25 3.99 4.75 5.53 6.33 7.14 7.97 8.80 9.65

2.96 3.74 4.54 5.37 6.22 7.08 7.95 8.83 9.73 10.6

A, Erlang B
N 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 1.0% 8.88 9.65 10.4 11.2 12.0 12.8 13.7 14.5 15.3 16.1 1.2% 9.11 9.89 10.7 11.5 12.3 13.1 14.0 14.8 15.6 16.5 1.5% 9.41 10.2 11.0 11.8 12.7 13.5 14.3 15.2 16.0 16.9 2% 9.83 10.7 11.5 12.3 13.2 14.0 14.9 15.8 16.6 17.5 3% 10.5 11.4 12.2 13.1 14.0 14.9 15.8 16.7 17.6 18.5 5% 11.5 12.5 13.4 14.3 15.2 15.2 17.1 18.1 19.0 20.0

26 27 28 29 30

17.0 17.8 18.6 19.5 20.3

17.3 18.2 19.0 19.9 20.7

17.8 18.6 19.5 20.4 21.2

18.4 19.3 20.2 21.0 21.9

19.4 20.3 21.2 22.1 23.1

20.9 21.9 22.9 23.8 24.8

Pilih teknologi mana yg cocok dari segi kapasitas: CDMA-IS95 1 TRX =1.25 MHz (berapa kanal trafik) GSM 1 TRX = 200 kHz (8 time slot) CDMA-20001x 1 TRX = 1.25 MHz (berapa kanal trafik 35 ??) DECT dsb

Dalam Fixed Wireless Access : Coverage tidak akan homogen di seluruh wilayah Disain sel HANYA pada daerah yg ada pelanggan (residensial/office). Pemilihan lokasi BTS bisa lebih dipilih agar propagasi wireless bisa seoptimal mungkin untuk mendekati free space atau line of sight. Asumsi kapasitas trafik akan sangat dipengaruhi oleh tarif, sehingga kalau tarif fixed wireless access lebih tinggi dari POTS tapi lebih rendah dari tarif seluler, maka perlu asumsi trafik yang lebih proporsional.

Spesifikasi CDMA : Bandwidth /carrier Frekuensi band 900 (25 MHz) = 1.25 MHz (CDMA 64/128 kanal) = 869 894 MHz downlink 824 849 MHz uplink

Frekuensi band 1900 (60 MHz) = 1850 1910 MHz downlink


1930 1990 MHz uplink Jumlah user per carrier Rate transmisi = 56 (IS-95) CDMA2000 = ? = 9.6 kbps atau 14.4 kbps (tergantung vocoder)

Spesifikasi GSM: Bandwidth /carrier Frekuensi band 900 (25 MHz) = 200 KHz (8 time slot TDMA) = 935 960 MHz downlink 890 915 MHz uplink Frekuensi band 1900 (75 MHz) = 1805 1880 MHz D/L DCS

1710 1785 MHz U/L DCS


(60 MHz) = 1930 1990 MHz D/L PCS 1850 1910 MHz U/L PCS Jumlah cxr Rate transmisi maks = 124 (GSM), 374 (DCS), 299 (PCS) = 270.833 kbps

Anda mungkin juga menyukai