Anda di halaman 1dari 1

Khotbah Matius 12:1-15a Standard Tuhan vs.

Standard manusia (orang Yahudi) Ilustrasi: pengemudi yang melanggar tanda berhenti / stop, ngeyel melambat = stop. Polisi kemudian mengeluarkan tongkatnya dan siap memukul, orang ngeyel itu disuruh beritahu apakah dia ingin sang polisi melambat atau berhenti. Inti: manusia selalu ingin memutar hukum untuk membenarkan dirinya, tetapi Tuhan adalah adil dan benar, hukum-Nya tidak bisa dikompromi Hukum Allah itu pasti berdasarkan maksud Tuhan, bukan berdasarkan maksud manusia. Sabat ditetapkan berdasarkan maksud Tuhan, bukan maksud manusia. Mat 12: 7, 9-12 menekankan bahwa manusia lebih berharga. Contoh: Orangtua / anak mendadak sakit di hari Minggu sedangkan ada jadwal pelayanan. Apa yang harus dilakukan? Ada orang yang hampir mati yang membutuhkan pertolongan segera, harus segera dioperasi sedangkan tidak ada biaya, uang yang kita pegang hanyalah sisa untuk perpuluhan. Apa yang harus dilakukan? Ada seseorang yang kita kenal mengalami kecelakaan di jalan, di saat itu kita lewat hendak ke gereja ibadah Minggu. Apakah kita akan tetap terus ke gereja atau membantu orang itu?

Kesimpulan: Hukum kasih: kasihilah Tuhan Allah dengan segenap ..... dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri (Mat 22:37-38, Ul 6:5, Im 19:18) sejalan dengan Mat 12 ini. Kita dapat mengasihi sesama tanpa mengasihi Tuhan, tetapi kita tidak mungkin dapat mengatakan bahwa diri kita mengasihi Tuhan tanpa mengasihi sesama kita.

Anda mungkin juga menyukai