Anda di halaman 1dari 3

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Demam berdarah dengue merupakan masalah utama penyakit menular di berbagai Negara di dunia.

Diperkirakan 50 juta orang terinfeksi DBD setiap tahunnya dan 2,5 milyar orang tinggal di daerah endemik DBD. Pemerintah Indonesia telah menyusun Indikator Indonesia sehat tahun 2010 dan Pedoman Penetapan Indikator Provinsi sehat dan Kabupaten/Kota Sehat melalui Keputusan Menteri Kesehatan No: 1202 / MenKes / SK / VIII / 2003. Target angka kesakitan (morbiditas) untuk penyakit Demam Berdarah Dengue adalah 2 orang/100.000 penduduk dan angka kematiannya adalah dibawah satu persen (DepKes RI, 2003). Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah umum kesehatan masarakat di Indonesia, sejak tahun 1968 jumlah kasusnya cenderung meningkat dan penyebarannya bertambah luas. Keadaan ini erat kaitannya dengan peningkatan mobilitas penduduk sejalan dengan semakin lancarnya hubungan transportasi serta tersebar luasnya virus Dengue dan nyamuk penularnya di berbagai wilayah di Indonesia (Depkes RI, 2005). Penyakit ini termasuk salah satu penyakit menular yang dapat menimbulkan wabah, makasesuai dengan Undang-Undang No. 4 Tahun 1984 tentang wabah penyakit menular serta Peraturan Menteri Kesehatan No. 560 tahun 1989, setiap penderitatermasuk tersangka DBD harus segera dilaporkan selambat-lambatnya dalamjangka waktu 24 jam oleh unit pelayanan kesehatan (rumah sakit, puskesmas,poliklinik, balai pengobatan, dokter praktik swasta, dan lain-lain) (Depkes RI,2005). Indonesia mempunyai resiko besar untuk terjangkit penyakit demam berdarah dengue karena virus Dengue dan nyamuk penularnya yaitu Aedesaegypti tersebar luas di seluruh daerah-daerah pedesaan maupun perkotaan, baik di rumah-rumah maupun di tempat-tempat umum, kecuali daerah yang

ketinggiannya lebih dari 1.000 meter dari permukaan air laut. Iklim tropis juga mendukung berkembangnya penyakit ini, lingkungan fisik (curah hujan) yang

menyebabkan

tingkat

kelembaban

tinggi,

merupakan

tepat

potensial

berkembangnya penyakit ini Nyamuk ini berkembangbiak di tempat-tempat penampungan air atau tandon, seperti bak kamar mandi, drum, tempayan dan barang bekas yang dapat menampung air hujan baik di rumah, sekolah, dan tempat umum lainnya (Depkes RI, 1999). Ada empat Kabupaten dan Kota di Provinsi Banten masuk dalam status endemis Demam Berdarah Dengue (DBD). Empat daerah tersebut yakni Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang dan Kota Cilegon.Berdasarkan data Dinas Kesehatan, tahun 2010 jumlah kasus penyebaran penyakit itu sebanyak 4.652 kasus.Daerah terbanyak kasus DBD terjadi Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mencapai 1.227 kasus. (Dinkes Banten, 2010). Menurut data Puskesmas 2012 sejak Januari-Juni 2012 terdapat 6 kasus kejadian DBD di Kelurahan Ciputat, sedangkan untuk wilayah RW 10 dari hasil wawancara, terdapat 3 kasus DBD selama bulan Juni 2012. Vektor utama penyakit DBD di Indonesia adalah nyamuk Aedesaegypti. Tempat yang disukai sebagai tempat perindukannya adalah genangan air yang terdapat dalam wadah (kontainer) tempat penampungan air misalnya drum, bak mandi, gentong, ember, dan sebagainya; tempat penampungan air alamiah misalnya lubang pohon, daun pisang, pelepah daun ke ladi, lubang batu; ataupunbukan tempat penampungan air misalnya vas bunga, ban bekas, botolbekas, tempat minum burung dan sebagainya (Soegijanto, 2004). Perilaku merupakan faktor terbesar kedua setelah faktor lingkungan yangmempengaruhi kesehatan individu, kelompok, atau masyarakat

(Notoatmodjo, 2003). Dari pengalaman bertahun-tahun pelaksanaanpendidikan ini, baik di negara maju maupun negara berkembang mengalamiberbagai hambatan dalam rangka pencapaian tujuannya, yakni mewujudkanperilaku hidup sehat bagi masyarakatnya.hambatan yang paling besardirasakan adalah faktor pendukungnya (enabling factor). dari penelitianpenelitianyang ada terungkap, meskipun kesadaran dan pengetahuanmasyarakat sudah tinggi tentang kesehatan, namun praktek (practice) tentangkesehatan atau perilaku hidup sehat masyarakat masih rendah (Notoatmodjo, 2003).

Data kasus DBD tahun 2010 2012 Tahun Bulan Januari Febuari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember 2010 15 10 4 8 4 5 4 3 8 5 3 3 2011 2 1 1 1 1 0 0 1 1 0 2 1 2012 7 3 3 5 2 3 5 1 0 0 0 1

Anda mungkin juga menyukai