Anda di halaman 1dari 2

BUPATI KARAWANG

SAMBUTAN BUPATI KARAWANG


PADA ACARA PERAYAAN HARI WAISAK 2553 BE/ BUDHIS ERA
SE-JAWA BARAT TAHUN 2009

HARI/TANGGAL : MINGGU, 31 MEI 2009.


JAM : 10.00 WIB
TEMPAT : CANDI JIWA BATUJAYA

Namo Buddhaya (Salam sejahtera bagi kita semua)

YTH. Pembimbing Masyarakat Buddha Kanwil Depag Provinsi Jawa Barat.


• Para Tokoh Agama Buddha beserta Para Pimpinan Wihara Se-Jawa Barat dan
Karawang, yang saya hormati,
• Panitia Perayaan Hari Waisak 2553/BE Tahun 2009 beserta segenap umat Buddha
dan hadirin para undangan, yang berbahagia.

Puji dan syukur senantiasa kita panjatkan ke-hadirat Tuhan Yang Maha Esa, Karena
atas rahmat dan karunia-nya pada hari ini kita semua dapat berkumpul di Candi Jiwa
untuk merayakan Hari Waisak 2553/Budhis Era Tahun 2009, yang diselenggarakn oleh
umat Buddha se-Jawa Barat.

Berkenaan dengan itu, pada kesempatan yang baik ini saya atas nama pemerintah
kabupaten Karawang mengucapkan “Selamat Hari Raya Waisak 2553/Budhis Era thun
2009” kepada seluruh umat Buddha, semoga perayaan waisak ini membawa kebahagiaan
dan kedamaian bagi seluruh umat di muka bumi, sekaligus sebagai sumber kebangkitan
moral dan semangat untuk bermawas diri, yang pada akhirnya bangsa Indonesia mampu
bangkit dari keterpurukan sekaligus menjadi bangsa yang maju dan sejajar dengan
bangsa-bangsa lainnya.

Segenap umat Buddha dan hadirin, yang saya hormati. Memperingati Waisak ini
adalah saat intuk mengenang kembali tiga peristiwa agung yang dialami oleh
“Bodhisatva Siddharta” yaitu: (1) Saat Siddharta Gautama lahir, (2) Saat Siddharta
Gautama mencapai Bodhi atau penerangan yang sempurna dan (3) saat Siddharta
Gautama mencapai Parinibbana, dimana Beliau berhasil mencapai puncak tertinggi dalam
pencapaian spiritual, melalui pensucian dan pengendalian pikiran hingga mencapai
penerangan yang sempurna menjadi “Buddha”.

Menyadari hal itu, kiranya tidak ada sikap hidup yang lebih baik dari segenap umat
Buddha selain mengikuti keteladanan “ Siddharta Gautama” yang mengajarkan kepada
umatnya kebahagiaan sejati, sebagaimana yang diajar pula oleh agama lain di dunia, pada
dasarnya setiap agama mengajarkan tentang : “Kebenaran, Kebahagiaan, Ketentraman,
dan Keselamatan”. Selain itu bagi umat Buddha harus mampu mengimplementasikan
delapan jalan yang suci yaitu : “Kepercayaan yang benar, Keputusan yang benar, Kata-
kata yang benar, Perbuatan yang benar, Hidup yang benar, Usaha yang benar, Ingatan
yang benar, dan Perenungan yang benar”, Saya yakin bila delapan konsep hidup tersebut,
dapat dilaksanakan dengan baik dan benar niscaya bumi yang damai, kehidupan yang
tentram dan masyarakat yang sejahtera akan segera terwujud.

Untuk itu melalui Perayaan Puja Bhakti Waisak 2553/Budhis Era Tahun 2009 ini,
saya mengajak kepada segenap agama Buddha untuk lebih meningkatkan kekuatan
spiritual dan moral serta kepekaan sosial, mengingat Bangsa Indonesia pernah mendapat
julukan “Zamrud Khatulistiwa” dengan kekayaan alam yang cukup melimpah, kini
menjadi bangsa yang terpuruk dengan kondisi sumber daya alam yang semakin rusak dan
sumber daya manusia yang telah mengalami dekadensi moral yang sangat
memprihatinkan, karena eksploitasi kekayaan alam tanpa mematuhi aturan, sehingga
rusaknya alam dan lingkungan, merembaknya peredaran narkoba yang dilakukan oleh
segelintir manusia yang tidak bertanggung jawab. Semua ini, harus menjadi bahan
perhatian dan renungan kita semua sekaligus mencari solusi yang tepat untuk
mencegahnya, agar tidak berdampak pada stabilitas bangsa.

Terakhir, saya atas nama pemerintah Kabupaten Karawang mengucapkan “Selamat


Merayakan Puja Bhakti Waisak 2553/Buddhis Era Tahun 2009” kepada seluruh umat
Buddha di seluruh Jawa Barat, khususnya yang hadir di Candi Jiwa ini, mudah-mudahan
perayaan ini dapat menghadirkan seberkas harapan dan kekuatan baru bagi umat Buddha
dalam menjalankan Dharma untuk kebaikan sesama, melalui inti ajaran Buddha yaitu:
Jangan berbuat jahat, Memperbanyak kebajikan dan mensucikan hati serta pikiran,
mengingat Waisak merupakan Hari Raya Agama Buddha yang harus menjadi contoh
yang positif, misalnya pengembangan cinta kasih kepada setiap makhluk hidup, yang
dijiwai oleh rasa: “Silih Asih, Silih Asah dan Silih Asuh”.

Segenap Umat Buddha dan Hadirin, yang berbahagia.


Demikian, kiranya pesan dan harapan yang dapat saya sampaikan dalam mengiringi
Perayaan Hari Waisak Tahun 2553, semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa
melapangkan jalan kehidupan, mendekatkan rizki, menjauhkan dari segala malapetaka
dan bencana serta masyarakat semakin sejahtera lahir dan batin.
Terima kasih atas segala perhatiannya.

Karawang, 31 Mei 2009


Bupati Karawang

Drs. H. Dadang S Muchtar

Anda mungkin juga menyukai