Anda di halaman 1dari 16

PENYAKIT AKIBAT PENCEMARAN UDARA, PENCEMARAN AIR, CUACA EKSTRIM PANAS, CUACA EKSTRIM DINGIN, DAN POLUSI SUARA

Tugas ini Merupakan Salah Satu Tugas Yang Terstruktur Dalam Tugas Mata Kuliah Patologi Semester II Pada Program Studi Diploma III Keperawatan Di Program Studi Keperawatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung

Disusun oleh : MOCHAMAD SOEYOGA DJAELANI NIM. P17320112047

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN BANDUNG JURUSAN KEPERAWATAN BANDUNG BANDUNG 2013

PENYAKIT AKIBAT PENCEMARAN UDARA Polutan udara menimbulkan masalah kesehatan pada tubuh manusia, dan paling sering dihubungkan dengan pabrik, industri, bencana alam, buangan kendaraan bermotor, asap rokok, bahan bakar bersumber dari dapur, dll. Efek polusi udara dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu: efek jangka pendek atau akut dan efek jangka panjang atau kronik. Gangguan kesehatan dan gejala yang dapat timbul karena pencemaran udara meliputi: 1. Bersifat Karsinogenik, yaitu a. Acrylonitrite, dapat menimbulkan kanker paru. Secara kronik dapat menimbulkan dermatitis, b. Arsenic, dapat menimbulkan kanker paru, disamping itu dampak secara kronik bervariasi, seperti dermatitis, mucosa memberance, dll. c. Chromium dapat menimbulkan kanker paru, disamping itu dapat menyebabkan irritasi akut dapat menimbulkan dermatitis. d. Nickel, dapat menimbulkan kanker paru, disamping itu dapat menimbulkan gangguan pernapasan, astma, dan dermatitis. e. Polynuclear aromatic Hydrocarbons, dapat menimbulkan kanker paru. f. Asbestos, dapat menimbulkan kanker paru. Disamping itu dapat menimbulkan mesothelioma g. Radon, dapat menimbulkan kanker paru. Disamping itu dapat pula menimbulkan gangguan syarat, h. Benzene dapat menyebabkan leukemia. saluran pernafasan, anemia, dll i. Vynyl Chloride dapat menimbulkan kanker liver atau organ lain. Bersifat toksik dan menimbulkan gangguan kesehatan, antara lain: a. Keracunan Sulfur dioksida (SO2), seperti Pharingitis, bronchitis, ashma, dan gangguan nafas. Gejala yang ditimbulkannya dapat bersifat akut, yaitu: Sesak nafas, iritasi mata. b. Keracunan Karbon monoksida (CO), dapat berupa gangguan pada proses oksigenisasi dalam tubuh. Gejala yang ditimbulkan dapat bersifat akut: Sakit kepala, mual, sesak nafas/nafas tidak teratur, suhu badan turun, shock, dan oedema paru.Pengaruh CO terhadap tubuh terutama disebabkan karena reaksi antara CO dengan haemoglobin ( Hb) di dalam darah. Haemoglobin di dalam darah secara normal berfungsi dalam sistem transport untuk membawa oksigen dalam bentuk oksihaemoglobin ( O2Hb ) dan paru-paru ke sel sel tubuh, dan membawa CO2 dalam bentuk CO2Hb dari sel-sel tubuh ke paru-paru. Dengan adanya CO2 haemoglobin dapat membentuk COHb. Jika reaksi demikian yang terjadi maka kemampuan darah untuk mentransport oksigen menjadi berkurang.

2.

Konsentrasi COHb dalam darah < 1,0% tidak ada pengaruh, 1-2% penampilan agak tidak normal, 2-5% berpengaruh terhadap sistem saraf sentral, reaksi pancaindra tidak normal, pandangan kabur; >5% perubahan fungsi jantung 10 80%: Kepala pusing, mual, nberkunang-kunang, pingsan; c. Keracunan Nitrogen oksida (NO2), dapat berupa gangguan iritasi selaput lendir pernafasan, sampai kematian. Gejala yang ditimbulkan dapat bersifat akut Oedema paru, sakit kepala, tenggorokan kering, batuk, nafas pendek, suhu badan naik, dan nyeri dada kanan.Gejala yang bersifat kronik antara lain dengan iritasi ringan, rasa terbakar dan nyeri pada tenggorokkan dan dada, batuk, nafas pendek. d. Keracunan Ozon (O3), dapat menimbulkan, gangguan keseimbangan otot mata, alat pengecap, konsentrasi/berfikir. Gejala yang timbul dapat berupa akut dan kronis . Gejala akut antara lain :mulut kering, nyeri dada, lemah kaki dan tangan, susah tidur, dan batuk, sedangkan gejala kronik merupakan penyakit paru-paru. e. Keracunan Partikel Debu, dapat menimbulkan gangguan kesehatan, berupa Peradangan pada saluran pernafasan, gangguan penglihatan dan iritasi kulit. Gejala akut antara lain sesak nafas, gatal-gatal kulit. f. Keracunan Timbel (Pb), dapat merupakan gangguan pada sistim syaraf pusat pada anak, termasuk penurunan tingkat kecerdasan dan hiperaktifitas, kerusakan ginjal. Gejala yang bersifat akut: Hilang nafsu makan, konstipasi, lelah, sakit kepala, anemia, kelumpuhan anggota badan, kejang, gangguan penglihatan. g. Keracunan Hidrogen sulfida (H2S), dapat menimbulkan Asphixia, merusak sistim syaraf penciuman, ginjal dan hati. h. Keracunan Amoniak (NH3), dapat, menimbulkan gangguan Kesehatan, berupa iritasi mata, tenggorokan, dan oedema paru. i. Keracunan Hidro karbon (HC), dapat menimbulkan Kelelahan, leukopenia, anemia, dan efek karsinogenik.

Pengaruh terhadap lingkungan karena pencemaran udara meliputi :

A. Aspek Rumah Kaca Pemanasan global terjadi karenakan adanya gas rumah kaca ( uap air, CO2, N2O, CH4, dan O3; Chloroflurokarbon ( CFC ) di atmosfir. Pancaran radiasi sinar matahari yang sampai ke permukaan bumi setelah melalui penerapan dari berbagai gas di atmosfir, sebagaian di antaranya dipantulkan dan diserap oleh permukaan bumi. Radiasi yang diserap dipancarkan lagi oleh permukaan bumi sebagai sinar infra merah yang bergelombang panjang. Sinar tersebut di atmosfir kembali diserap oleh gas-gas rumah kaca, seperti uap air dan CO2 sehingga tidak terlepas ke angkasa luar, dan mengakibatkan panas terperangkap di troposfir, akhirnya meningkatkan suhu di permukaaan bumi dan lapisan troposfir. Semakin tinggi adanya pencemaran udara, terutama gas dengan panjang gelombang 7.103 nm dan 13.103 makin sedekit infra merah dapat melalui jendela maka udara makin panas, dan semakin lama masa tinggal gas di atmosfir juga akan mempengaruhi kenaikan suhu bumi. (Setiap gas mempunyai waktu tinggal yang berbeda-beda).

B. Penipisan Lapisan Ozon Pada lapisan stratosfir, terdapat O3 yang melindungi kehidupan dimuka bumi, dari sinar ultraviolet. Peningkatan lubang Ozon akan meningkatkan jumlah penyakit kanker kulit, penyakit katarak, kanker kulit, menurunkan immunitas tubuh serta produksi pertanian dan perikanan. Penyebab utama adanya lubang Ozon adalah akibat klorofluorokarbon yang biasa digunakan untuk aerosol (gas pendorong), alat pengkondisi udara, kulkas, pada industri plastik, karet busa, Styrofoam, dsbnya. CFC 12 (digunakan di industri) dan CFC- 11(digunakan untuk busa kursi) CFC13 (untuk membersihkan mikrochip), merupakan gas gas tidak beracun, tidak mudah terbakar, dan sangat stabil atau tidak mengalami kerusakan akhirnya akan dapat mencapai stratosfir, dan akan terkena sinar ultravilet yang berenergi tinggi, sehingga mengalami dekomposisi dengan melepaskan atom khlor. Atom Khlor sanngat reaktif dapat merusak ozon. Setiap atom khlor dapat merusak 100.000 molekul ozon. Effisiensi penggunaan energi di industri, transportasi, pendaur ulangan CO2menggunakan energi biomassa dan pengembangan energi yang tidak menghasilkan CO2 (energi angin, surya, PLTA) adalah merupakan alternatif pemecahan masalah.

Gas lain adalah Halon, yang diginakan pada alat pemadam kebakaran, ruang komputer, musium, tempat penyimpanan bahan berharga di bank. Gambar Reaksi Penipisan Lapisan Ozon (oleh CFC12) Cl2F2C + sinar UV ClF2C + Cl* CL* + O3 ClO + O2 CLO + O Cl* + O2 CL* + O3 dst 10.0000 100.000 kali C. Hujan Asam. Hujan asam ( deposisi Asam ) terjadi karena pembakaran bahan bakar terutama bahan bakar fosil, mengakibatkan terbentuk asam sulfat dan asam nitrat. Asam tersebut dapat diposisikan pada hutan, tanaman pertanian, danau, gedung sehingga merusak dan kematian pada organisme hidup. Kerusakan akan lebih parah dengan terbentuknya ozon yang beracun dari polutan NOx, melalui reaksi fotokimia, berdampak negatif terhadap kesehatan . Pengendalian deposisi asam adalah melalui penggunaan bahan bakar rendah belerang, penggunaan gas alam, mengurangi kandungan belerang sebelum pembakaran, penghematan energi.

Bentuk klinis pneumonia merupakan bentuk tersering ditemukan. Gejala klinis timbul mendadak berupa demam tinggi, mialgia dan batuk kering. Gejala non pulmoner seperti gangguan kesadaran ringan dan diare sering pula ditemukan. Penumonia karena legionella biasanya tidak responsif terhadap pengobatan dengan sefalosporin berspektrum lebar ataupun aminoglikosida. Abses paru umum ditemukan pada kasus yang fatal dan abses ini jarang dikenali pada rontgenogram. Penyembuhan penyakit berlangsung lama dan pada beberapa kasus diikuti oleh gejala residual akibat scarring paru-paru. Penyebaran kuman melalui aliran darah sering terjadi pada kasus berat. Data satu penelitian menunjukkan bahwa pada 38 % kasus, kuman legionella dapat diisolasi dari darah. Berbagai gambaran klinis yang timbul akibat penyebaran hematogen diatas telah dilaporkan, antara lain dalam bentuk : empiema, perikarditis, miokarditis, endokarditis, pankreatitis, pielonefritis, peritonitis, abses hepar, selulitis, ensefalitis, artritis, dsb. SUMBER : http://ghodayakl.blogspot.com/2011/01/gangguan-kesehatan-dangejala-penyakit_29.html

Salah satu masalah kesehatan lingkungan adalah penyakit yang disebabkan oleh media udara atau air borne disease. Saat ini dimana industri perkembangan industri maju pesat berbanding lurus dengan tingkat pencemaran udara. Pencemaran udara oleh partikel dapat disebabkan karena peristiwa alamiah dan dapat pula disebabkan karena ulah manusia, lewat kegiatan industri dan teknologi. Partikel yang mencemari udara banyak macam dan jenisnya, tergantung pada macam dan jenis kegiatan industri dan teknologi yang ada. Mengenai macam dan jenis partikel pencemar udara serta sumber pencemarannya telah banyak. Secara umum partikel yang mencemari udara dapat merusak lingkungan, tanaman, hewan dan manusia. Partikel-partikel tersebut sangat merugikan kesehatan manusia. Pada umumnya udara yang telah tercemar oleh partikel dapat menimbulkan berbagai macam penyakit saluran pernapasan atau pneumoconiosis. Pada saat orang menarik nafas, udara yang mengandung partikel akan terhirup ke dalam paru-paru. Ukuran partikel (debu) yang masuk ke dalam paruparu akan menentukan letak penempelan atau pengendapan partikel tersebut. Partikel yang berukuran kurang dari 5 mikron akan tertahan di saluran nafas bagian atas, sedangkan partikel berukuran 3 sampai 5 mikron akan tertahan pada saluran pernapasan bagian tengah. Partikel yang berukuran lebih kecil, 1 sampai 3 mikron, akan masuk ke dalam kantung udara paru-paru, menempel pada alveoli. Partikel yang lebih kecil lagi, kurang dari 1 mikron, akan ikut keluar saat nafas dihembuskan. Pneumoconiosis adalah penyakit saluran pernapasan yang disebabkan oleh adanya partikel (debu) yang masuk atau mengendap di dalam paru-paru. Penyakit pnemokoniosis banyak jenisnya, tergantung dari jenis partikel (debu) yang masuk atau terhisap ke dalam paru-paru. Beberapa jenis penyakit pneumoconiosis yang banyak dijumpai di daerah yang memiliki banyak kegiatan industri dan teknologi, yaitu Silikosis, Asbestosis, Bisinosis, Antrakosis dan Beriliosis.

1. Penyakit Silikosis Penyakit Silikosis disebabkan oleh pencemaran debu silika bebas, berupa SiO2, yang terhisap masuk ke dalam paru-paru dan kemudian mengendap. Debu silika bebas ini banyak terdapat di pabrik besi dan baja, keramik, pengecoran beton, bengkel yang mengerjakan besi (mengikir, menggerinda, dll). Selain dari itu, debu silika juka banyak terdapat di tempat di tempat penampang bijih besi, timah putih dan tambang batubara.

Pemakaian batubara sebagai bahan bakar juga banyak menghasilkan debu silika bebas SiO2. Pada saat dibakar, debu silika akan keluar dan terdispersi ke udara bersama sama dengan partikel lainnya, seperti debu alumina, oksida besi dan karbon dalam bentuk abu. Debu silika yang masuk ke dalam paru-paru akan mengalami masa inkubasi sekitar 2 sampai 4 tahun. Masa inkubasi ini akan lebih pendek, atau gejala penyakit silicosis akan segera tampak, apabila konsentrasi silika di udara cukup tinggi dan terhisap ke paru-paru dalam jumlah banyak. Penyakit silicosis ditandai dengan sesak nafas yang disertai batuk-batuk. Batuk ii seringkali tidak disertai dengan dahak. Pada silicosis tingkah sedang, gejala sesak nafas yang disertai terlihat dan pada pemeriksaan fototoraks kelainan paru-parunya mudah sekali diamati. Bila penyakit silicosis sudah berat maka sesak nafas akan semakin parah dan kemudian diikuti dengan hipertropi jantung sebelah kanan yang akan mengakibatkan kegagalan kerja jantung. Tempat kerja yang potensial untuk tercemari oleh debu silika perlu mendapatkan pengawasan keselamatan dan kesehatan kerja dan lingkungan yang ketat sebab penyakit silicosis ini belum ada obatnya yang tepat. Tindakan preventif lebih penting dan berarti dibandingkan dengan tindakan pengobatannya. Penyakit silicosis akan lebih buruk kalau penderita sebelumnya juga sudah menderita penyakit TBC paru-paru, bronchitis, astma broonchiale dan penyakit saluran pernapasan lainnya. Pengawasan dan pemeriksaan kesehatan secara berkala bagi pekerja akan sangat membantu pencegahan dan penanggulangan penyakit-penyakit akibat kerja. Data kesehatan pekerja sebelum masuk kerja, selama bekerja dan sesudah bekerja perlu dicatat untuk pemantulan riwayat penyakit pekerja kalau sewaktu waktu diperlukan. 1. Penyakit Asbestosis Penyakit Asbestosis adalah penyakit akibat kerja yang disebabkan oleh debu atau serat asbes yang mencemari udara. Asbes adalah campuran dari berbagai macam silikat, namun yang paling utama adalah Magnesium silikat. Debu asbes banyak dijumpai pada pabrik dan industri yang menggunakan asbes, pabrik pemintalan serat asbes, pabrik beratap asbes dan lain sebagainya. Debu asbes yang terhirup masuk ke dalam paru-paru akan mengakibatkan gejala sesak napas dan batuk-batuk yang disertai dengan dahak. Ujung-ujung jari penderitanya akan tampak membesar / melebar. Apabila dilakukan pemeriksaan pada dahak maka akan tampak adanya debu asbes dalam dahak tersebut. Pemakaian asbes untuk berbagai macam keperluan kiranya perlu diikuti dengan kesadaran akan keselamatan dan kesehatan lingkungan agar jangan sampai mengakibatkan asbestosis ini.

2. Penyakit Bisinosis Penyakit Bisinosis adalah penyakit pneumoconiosis yang disebabkan oleh pencemaran debu napas atau serat kapas di udara yang kemudian terhisap ke dalam paru-paru. Debu kapas atau serat kapas ini banyak dijumpai pada pabrik pemintalan kapas, pabrik tekstil, perusahaan dan pergudangan kapas serta pabrik atau bekerja lain yang menggunakan kapas atau tekstil; seperti tempat pembuatan kasur, pembuatan jok kursi dan lain sebagainya. Masa inkubasi penyakit bisinosis cukup lama, yaitu sekitar 5 tahun. Tandatanda awal penyakit bisinosis ini berupa sesak napas, terasa berat pada dada, terutama pada hari Senin (yaitu hari awal kerja pada setiap minggu). Secara psikis setiap hari Senin bekerja yang menderita penyakit bisinosis merasakan beban berat pada dada serta sesak nafas. Reaksi alergi akibat adanya kapas yang masuk ke dalam saluran pernapasan juga merupakan gejala awal bisinosis. Pada bisinosis yang sudah lanjut atau berat, penyakit tersebut biasanya juga diikuti dengan penyakit bronchitis kronis dan mungkin juga disertai dengan emphysema. 3. Penyakit Antrakosis Penyakit Antrakosis adalah penyakit saluran pernapasan yang disebabkan oleh debu batubara. Penyakit ini biasanya dijumpai pada pekerja-pekerja tambang batubara atau pada pekerja-pekerja yang banyak melibatkan penggunaan batubara, seperti pengumpa batubara pada tanur besi, lokomotif (stoker) dan juga pada kapal laut bertenaga batubara, serta pekerja boiler pada pusat Listrik Tenaga Uap berbahan bakar batubara. Masa inkubasi penyakit ini antara 2 4 tahun. Seperti halnya penyakit silicosis dan juga penyakit-penyakit pneumokonisosi lainnya, penyakit antrakosis juga ditandai dengan adanya rasa sesak napas. Karena pada debu batubara terkadang juga terdapat debu silikat maka penyakit antrakosis juga sering disertai dengan penyakit silicosis. Bila hal ini terjadi maka penyakitnya disebut silikoantrakosis. Penyakit antrakosis ada tiga macam, yaitu penyakit antrakosis murni, penyakit silikoantraksosis dan penyakit tuberkolosilikoantrakosis. Penyakit antrakosis murni disebabkan debu batubara. Penyakit ini memerlukan waktu yang cukup lama untuk menjadi berat, dan relatif tidak begitu berbahaya. Penyakit antrakosis menjadi berat bila disertai dengan komplikasi atau emphysema yang memungkinkan terjadinya kematian. Kalau terjadi emphysema maka antrakosis murni lebih berat daripada silikoantraksosis yang relatif jarang diikuti oleh emphysema. Sebenarnya antara antrakosis murni dan silikoantraksosi sulit dibedakan, kecuali dari sumber penyebabnya. Sedangkan paenyakit tuberkolosilikoantrakosis lebih mudah dibedakan dengan kedua penyakit antrakosis lainnya. Perbedaan ini mudah dilihat dari fototorak yang menunjukkan kelainan pada paru-paru akibat adanya debu batubara dan debu silikat, serta juga adanya baksil tuberculosis yang menyerang paru-paru.

4. Penyakit Beriliosis Udara yang tercemar oleh debu logam berilium, baik yang berupa logam murni, oksida, sulfat, maupun dalam bentuk halogenida, dapat menyebabkan penyakit saluran pernapasan yang disebut beriliosis. Debu logam tersebut dapat menyebabkan nasoparingtis, bronchitis dan pneumonitis yang ditandai dengan gejala sedikit demam, batuk kering dan sesak napas. Penyakit beriliosis dapat timbul pada pekerja-pekerja industri yang menggunakan logam campuran berilium, tembaga, pekerja pada pabrik fluoresen, pabrik pembuatan tabung radio dan juga pada pekerja pengolahan bahan penunjang industri nuklir. Selain dari itu, pekerja-pekerja yang banyak menggunakan seng (dalam bentuk silikat) dan juga mangan, dapat juga menyebabkan penyakit beriliosis yang tertunda atau delayed berryliosis yang disebut juga dengan beriliosis kronis. Efek tertunda ini bisa berselang 5 tahun setelah berhenti menghirup udara yang tercemar oleh debu logam tersebut. Jadi lima tahun setelah pekerja tersebut tidak lagi berada di lingkungan yang mengandung debu logam tersebut, penyakit beriliosis mungkin saja timbul. Penyakit ini ditandai dengan gejala mudah lelah, berat badan yang menurun dan sesak napas. Oleh karena itu pemeriksaan kesehatan secara berkala bagi pekerja-pekerja yang terlibat dengan pekerja yang menggunakan logam tersebut perlu dilaksanakan terus menerus. sumber dari: http://www.smallcrab.com/kesehatan http://www.bapelkescikarang.or.id/bapelkescikarang/index.php?option=com_cont ent&view=article&id=355:5-lima-penyakit-akibat-pencemaranudara&catid=39:kesehatan&Itemid=15

PENYAKIT AKIBAT PENCEMARAN AIR Air yang telah tercemar akan menyebabkan berbagai gangguan kesehatan karena mudah menjadi media berkembangnya berbagai macam penyakit. Berikut ini berbagai jenis penyakit yang dapat ditimbulkan oleh pencemaran air. Penyakit menular akibat pencemaran air dapat terjadi karena berbagai macam sebab, antara lain karena: - Air yang tercemar dapat menjadi media bagi perkembangbiakan dan persebaran mikroorganisme, termasuk mikroba patogen. - Air yang telah tercemar tidak dapat lagi digunakan sebagai pembersih. Secara umum, gangguan yang terjadi akibat pencemaran air dapat dikelompokkan menjadi empat sebagai berikut: - Water diseases Merupakan penyakit yang ditularkan langsung melalui air minum, seperti kolera, tifus, dan disentri - Water washed diseases Merupakan penyakit yang berkaitan dengan kekurangan air hygiene perorangan, seperti scabies, infeksi kulit dan selaput lender, trachoma dan lepra. - Water based diseases Merupakan penyakit yang disebabkan oleh bibit penyakit yang sebagian siklus kehidupannya berhubungan dengan schistosomiasis. - Water related vectors Adalah penyakit yang ditularkan oleh vector penyakit yang sebagian atau seluruhnya perindukkannya berada di air, seperti malaria, demam berdarah dengue, dan filariasis.

Contoh beberapa penyakit menular yang dapat tersebar melalui air yang tercemar:

Jenis Mikroba Virus Virus Hepatitis A

Penyakit Hepatitis A

Gejala Demam, sakit kepala, sakit perut, kehilangan selera makan, pembengkakan hati sehingga tubuh menjadi kuning Tenggorokan sakit, demam, diare, sakit pada tungkai dan punggung, kelumpuhan dan kemunduran fungsi otot

Virus Polio

Poliomyelitis

Bakteri Vibrio Cholerae

Kolera

Diare yang sangat parah, muntahmuntah, kehilangan cairan sangat banyak sehingga menyebabkan kejang dan lemas Buang air besar berkali-kali dalam sehari, kotoran encer (mengandung banyak air), terkadang diikuti rasa mulas atau sakit perut Sakit kepala, demam, diare, muntahmuntah, peradangan dan pendarahan usus. Infeksi usus besar, diare, kotoran mengandung lendir dan darah, sakit perut

Escherichia coli (strain patogen)

Diare

Salmonella typhi

Tifus

Shigella dysentriae

Disentri

Protozoa Entamoeba histolytica Balantidium coli

Disentri amuba (sama seperti disentri oleh bakteri) Balantidiasis Giardiasis Peradangan usus, diare berdarah Diare, sakit perut, terbentuk gas dalam perut, bersendawa, kelelahan

Giardia lamblia Metazoa (cacing parasit) Ascaris lumbricoides Ascariasis (cacing gelang) Taenia saginata (cacing pita) Taeniasis

Demam, sakit perut yang parah, malabsorbsi, muntah-muntah, kelelahan Gangguan pencernaan, rasa mual,

Schistosoma sp. (cacing pipih)

kehilangan berat badan, rasa gatal di schistosomiasis anus Gangguan pada hati dan kantung kemih sehingga terdapat darah dalam urin, diare, tubuh lemas, sakit perut yang terjadi berulang-ulang.

PENYAKIT AKIBAT CUACA EKSTRIM PANAS

Cuaca panas ternyata tak dapat dianggap remeh. Kondisi ini menurut para ahli dapat menimbulkan risiko dan ancaman bagi kesehatan. Ahli jantung terkemuka, Dr Chauncey Crandall, mengungkapkan bahwa cuaca panas dapat membunuh, terutama karena dapat mengakibatkan masalah pada jantung. Belum lama ini Badan Pencegahan dan Pengendali Penyakit Amerika Serikat,CDC (Centers for Disease Control and Prevention) mengeluarkan pernyataan, agar masyarakat berhati-hati dalam melakukan aktivitas olahraga dalam cuaca musim panas. Karena menurut penjelasan resmi yang dikeluarkan oleh CDC, latihan khusus pada cuaca panas dapat menyebabkan dehidrasi atau gangguan serius dan stroke. Peringatan ini terutama ditujukan bagi atlet di sekolah yang kerap mengikuti kejuaraan dan latihan pada cuaca panas. Kematian akibat latihan olahraga pada kondisi cuaca panas adalah tragedi, yang semestinya bisa dicegah. Karenanya guru dan orang tua agar mengenali gejala terkait dengan gangguan kesehatan akibat cuaca panas yang ekstrim. Menurut Asosiasi Jantung Amerika Serkat (AHA), puncak kematian pasien dengan serangan jantung tidak hanya terjadi musim dingin, namun juga di musim panas. Dr Crandall mengatakan bahwa temuan ini tidak terlalu mengejutkan, karena ia sering melihat kekambuhan pasien dengan masalah jantung yang dipicu oleh panas. Ketika tubuh terlalu panas, hipertermia dapat terjadi, katanya. Hipertemia adalah suatu kondisi di mana inti tubuh menjadi terlalu panas. Kondisi ini, ditambah dengan dehidrasi, mengakibatkan ketidakseimbangan elektrolit, dan sebagai hasilnya, seseorang dapat mengalami syok kardiogenik, katanya.

Pada saat terjadinya syok kardiogenik, jantung tiba-tiba menjadi lemah dan tidak dapat memompa cukup darah ke seluruh tubuh. Ini dapat menyebabkan kegagalan multi-organ yang dapat memicu serangan jantung atau kematian jantung mendadak, kata Dr Crandall, yang menjabat sebagai Direktur Program Tansplantasi Jantung dari Palm Beach Cardiovascular Clinic, Florida. Menurut Crandall, kelompok yang sangat rentan menderita serangan jantung akibat cuaca panas adalah orang-orang yang tidak terbiasa terhadap panas ekstrem, seperti negara-negara di bagian utara. Kelompok usia tertentu, kata Crandall, juga memiliki risiko lebih tinggi. Orang tua telah kehilangan kemampuan untuk mendinginkan suhu tubuh mereka. Kelenjar keringat mereka telah kering, sehingga kemampuan tubuh mereka untuk mempertahankan suhu inti tubuh sudah tidak bekerja dengan baik seperti ketika mereka masih muda, katanya. Data dari Centers for Disease Control (CDC), AS menyebutkan, panas yang berlebihan menyebabkan kematian 8.015 orang antara tahun 1979 dan 2003. Penghitungan ini lebih tinggi daripada mereka yang kehilangan nyawa akibat dari angin topan, petir, banjir, dan gempa bumi. Menurut Dr Crandall, salah satu bahaya terbesar dari suhu panas adalah dehidrasi. Kurangnya cairan tubuh dapat mengakibatkan ketidakteraturan detak jantung yang mengancam jiwa yang dikenal sebagai fibrilasi atrium. Sejumlah penelitian telah menemukan bahwa cuaca panas meningkatkan risiko serangan jantung. Crandall memperingatkan pasien jantung agar berhatihati dan mencari tempat yang dingin saat cuaca panas terjadi. Bahaya lainnya, lanjut Crandall adalah bahwa panas yang ekstrim menyebabkan pembuluh darah melebar. Kondisi ini dapat sangat membahayakan bagi orang yang sedang menggunakan obat umum seperti obat tekanan darah. Mereka bisa pingsan. Kita melihat kejadian ini sepanjang waktu, kata Crandall. Gejala Crandall mengungkapkan, cuaca panas juga dapat memicu sengatan panas atau heatstroke. Penderitanya biasanya memiliki beberapa gejala seperti, kurang berkeringat, dengan kulit terasa panas dan kering ketika disentuh, mual dan muntah, kulit memerah, napas cepat, jantung berdetak cepat, sakit kepala, kejang otot serta hilangnya kesadaran. Gejala pertama yang biasanya muncul adalah kram panas yang terjadi pada, kaki, tangan dan perut. Jika tidak segera diobati, gejala yang terjadi berikutnya adalah sakit kepala, pusing atau sakit kepala ringan, mual, dan kulit yang terasa dingin dan lembab. Jika gejala ini tidak ditangani, kondisi ini dapat mengancam jiwa. Salah satu hal paling penting untuk mengenali

tentang heatstroke, dan lainnya yang berhubungan dengan masalah panas adalah bahwa kodisi sebetulnya dapat dihindari, kata Dr Crandall. Berikut tips sederhana dari Dr Crandall dalam menghadapi cuaca panas: Pakailah pakaian yang longgar. Pastikan Anda terhidrasi dengan baik. Minum 1-3 gelas air sebelum ke luar ruangan, dan kemudian melanjutkan minum air setiap 20-menit, bahkan jika Anda merasa sedang tidak haus. Jika Anda sedang mengonsumsi obat hipertensi atau jantung, perlu diingat bahwa Anda mungkin akan merasa efek panas yang lebih tajam dan harus segera mengambil tindakan pencegahan. Anda bisa meminta bantuan dokter jika merasa butuh penyesuaian. Pakailah topi bertepi lebar. Hindari alkohol dan minuman berkafein, karena minuman ini dapat menarik air keluar dari tubuh. Berhati-hatilah berjalan atau berolahraga di panas. Tetap berolahraga di tempat yang teduh bila memungkinkan. Hindari sinar matahari pada siang hari hingga jam 3 sore, karena panas matahari sangat intens ketika jam-jam tersebut. Sumber : kompas.health.com & ptphapros.co.id/ http://doktersehat.com/cuaca-panas-bisa-picu-serangan-jantung/ PENYAKIT AKIBAT CUACA EKSTRIM DINGIN Spesialis Penyakit Dalam, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Dr. Ari Fahrial Syam mengatakan diare bisa terjadi pada siapa saja dan berlangsungnya tiba-tiba. Hampir setiap orang mengalami diare minimal satu kali dalam satu tahun. Bentuk feses orang yang mengalami diare juga bermacammacam. Penyebab diare bermacam-macam bisa karena suatu infeksi yang disebabkan bakteri seperti oleh kuman E coli, Vibrio Cholera, Salmonela, Shigela, Kampilobakter, Aeromonas danYersinia," kata Dr Ari. Menurut Ari, kasus-kasus diare, infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) dan demam typhoid mendominasi kasus-kasus yang datang ke Poli Penyakit Dalam bahkan sampai perlu dirawat inap di akhir 2011 dan awal 2012. "Ketiga penyakit ini merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi, baik virus (diare/ISPA) atau bakteri (demam typhoid/diare)," ungkapnya.

Dr Ari, kondisi cuaca yang tidak bersahabat, kadang panas, hujan gerimis atau hujan lebat dapat menyebabkan suhu lingkungan menjadi naik turun. Hal ini jelas akan mempengaruhi daya tahan tubuh seseorang. Cuaca yang tidak menentu juga membuat lingkungan menjadi kotor. Genangan air kotor karena hujan akan mengundang lalat dan kecoa untuk datang. Lalat merupakan faktor utama penyebab penyakit berbagai penyakit infeksi. Selain itu, udara lembab di dalam rumah akibat cuaca yang relatif dingin menyebabkan jumlah kecoa. "Saat ini memang baru ketiga penyakit infeksi tersebut yang teridentifikasi meningkat, tetapi dengan mulai banyak genangan air bersih akibat hujan juga dapat berpotensi meningkatnya nyamuk Aedes Aegypti, pembawa virus dengue dan juga akan menyebabkan peningkatan kasus DHF (Dengue Haemoragic Fever) beberapa minggu ke depan," lanjut Dr Ari. Dr Ari menambahkan berbagai upaya seharusnya dilakukan untuk mencegah terjadinya penyakit tersebut. Dari sisi pemerintah, misalnya, terutama yang berada di ujung tombak yaitu Puskesmas harus melakukan penyuluhan terus menerus mengenai budaya hidup sehat, pengawasan rutin terhadap penjual makanan dan minuman terutama di sekolah-sekolah. Petugas Dinas Kebersihan juga harus bekerja ekstra ketat untuk membersihkan sampah-sampah dan mengangkut sampah-sampah ke tempat pembuangan akhir sampah," tegas praktisi kesehatan Universitas Indonesia ini. Sementara itu, Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kemenkes, Prof Dr. Tjandra Yoga Adhitama menjelaskan sedikitnya ada 10 penyakit yang harus di waspadai selama cuaca ekstrem, yaitu influenza, diare, desentri, penyakit kulit, cacingan, kencing tikus, chikungunya dan demam berdarah. Di samping itu, lanjut Prof. Tjandra perlu pula diwaspadai penyakit tidak menular, seperti asma, rhinitis, dan perburukan penyakit kronik. "Pada peralihan musim penghujan ke musim kemarau, perlu diwaspadai penyakit demam berdarah. Pada masa ini, populasi nyamuk demam berdarah meningkat karena banyaknya tempat perindukan," ujar Prof. Tjandra. Sebagai antisipasi datangnya musim penghujan, Kemenkes melakukan berbagai upaya, yaitu meningkatkan promosi kesehatan kepada masyarakat tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), terutama dalam hal penggunaan air bersih. Cuci tangan dengan air bersih dan sabun, penggunaan jamban sehat, pemberantasan jentik di rumah, sekolah, kantor, dan lingkungan sekitar. Masyarakat juga diminta mengonsumsi buah dan sayur setiap hari, beraktivitas fisik setiap hari, membuang sampah pada tempatnya, tidak meludah sembarangan, serta penggunaan alat pelindung diri, misalnya memakai sepatu boot saat terjadi banjir untuk menghindari infeksi leptospira, dan memakai lotion anti nyamuk di wilayah endemis demam berdarah Sumber : http://gayahidup.inilah.com/read/detail/1817681/cuaca-ekstrempenyakit-musiman-meradang#.UYvEMrUXFXo

PENYAKIT AKIBAT POLUSI SUARA Gangguan pada kesehatan manusia bisa terjadi akibat adanya dampak buruk dari pencemaran suara yang mempunyai sifat terus terusan dan apabila mencapai angka 80 desibel dan telah sampai pada tingkat yang tergolong lebuh tinggi. Dalam hal ini salah secara psikologis maupun secara fisik bisa juga timbul. Selain dari pada itu manusia yang berada di sekitar pencemaran suara bisa saja menjadi tuli dan mengalami gangguan psikologis yang merupakan dampak secara langsung. Apabila telah kronis bisa saja beragam penyakit akan muncul sebagai efek dari pencemaran ini. Akibat pencemaran suara apabila berlebih maka akan mengakibatkan : - Kontraksi perut - Masalah pada jantung yakni adanya masalah fungsi - Perubahan tekanan darah - Denyut nadi yang berubah - Menyebabkan kegilaan - Mengakibatkan stres Hilangnya pendengaran akibat pencemaran suara. Suara yang terlalu keras dapat menyebabkan kerusakan telinga. Akibatnya, pendengaran dapat terganggu dan bahkan pendengaran hilang. Rusaknya telinga akibat suara yang terlalu keras dapat dilakukan pencegahan. Misalnya, tidak mendengarkan, menghindari, atau menggunakan alat penutup telinga yang dapat mengurangi intensitas suara. Pendengaran yang hilang tidak dapat diobati. Cara mengatasinya adalah dengan pemasangan alat bantu pendengaran

Sumber : http://books.google.co.id/books?id=kNuPMfhLcjAC&pg=PA90&dq=penyakit+a kibat+polusi+suara&hl=en&sa=X&ei=71mMUY3QHIjkrAf7soGIAg&ved=0CD QQ6AEwAg#v=onepage&q=penyakit%20akibat%20polusi%20suara&f=false http://www.wanitamu.com/pencemaran-suara-serta-dampak-yangditimbulkan.html

Anda mungkin juga menyukai