FUNGSI PERMINTAAN (demand function) Merupakan fungsional diminta konsumen tingkat pada harga pasar hubungan antara (dibeli) dengan barang saat dan
3. D : aQ + bQ = c, a, b, c sama tandanya dan diambil bilangan positif. 4. D : Q = konstan, sejajar sumbu P Pada bentuk 1, 2, dan 3 maka gradien dari garis ini (disebut juga dengan slope), menunjukkan tingkat perbandingan antara besarnya harga yang konsumen. b. Bentuk Kuadratis D : Q = aP2 + bP + c, a < 0, b 0, c > 0 D : Q = aQ2 + bQ + c, untuk a > 0, maka b < 0, c > 0, b2 4ac 0 untuk a < 0, maka b besarnya perubahan dan barang diminta barang
tertentu, dinyatakan : D : P = f(Q) D : Q = f(P) P adalah harga barang tiap unit. Q adalah banyaknya barang yang dibeli. Bentuk-bentuk Fungsi Permintaan a. Bentuk Linear 1. D : Q = a + bP, a > 0, b 0 2. D : Q = a + bQ, a > 0, b 0
0, c > 0
c. Bentuk
a P
Pecahan
Cartesius terletak pada kuadran I. Contoh : Fungsi sebuah barang permintaan ditunjukkan kurva
(hiperbolis) D:Q=
P=
atau
a ,a >0 Q
D
P=
aP + b Q= P
oleh persamaan QD = 75 3P atau a. Gambarkan permintaannya! b. Berapa jumlah yang diminta jika harganya = 10? c. Berapa jumlah yang diminta barangnya gratis? arah d. Berapa harga barang tsb. jika jumlah yang diminta = 15? e. Berapa harga barang tsb. jika tidak ada permintaan? Penyelesaian : a. QD = 75 3P Jika
P = 0 Q p = 75 Q p = 0 P = 25 ,
aQ + b , a < 0, B > 0 Q
D : Q=
P=
aP + b atau mP + n
aQ + b mQ + n
an bm
< 0, a berlawanan d. D:P= >0 Kurva Permintaan Berbentuk kanan sistem monoton Pada turun dari kiri atas ke bawah. koordinat Fungsi
jika
Eksponensial (logaritmik) a
Jika
b.
P = 10 Q p = 75 3(10) = 45
a>
c. d.
S : aQ + bP = c, a beralawanan dengan b dan c S : P = konstan Q = konstan b. Bentuk kuadratis S : Q = aP2 + bP + c, a > 0, b = sebarang, c<0 S : P = aQ2 + bQ + c, a > 0, b 0, Q > 0 c. Eksponensial S : P = aemQ, 0, Q > 0 Kurva Penawaran Berbentuk monoton naik dari kiri bawah ke kanan atas. 3. MENENTUKAN FUNGSI Fungsi a> Bentuk tanda
P = 0 Q p = 75 3(0) = 75
Q p = 15 15 = 75 3P P = 20
e. permintaan
Tidak
ada
Q p = 0 0 = 75 3P P = 25
2. FUNGSI PENAWARAN (supply fucntion) Merupakan fungsional ditawarkan hubungan antara supplier
banyaknya barang yang (penjual barang) dengan tingkat harga tersebut tiap unit pada pasar dan saat S : P = f(Q) S : Q = f(P) Bentuk-bentuk Fungsi Penawaran a. Bentuk linear S : Q = a + bP, 0, b > 0 a< tertentu, dinyatakan sebagai :
PERMINTAAN DAN FUNGSI PENAWARAN Jika diketahui data permintaan dan penawaran
terhadap suatu jenis barang pada tertentu, beberapa maka tingkat dapat
ditentukan bentuk fungsinya, P 0 D 5 S 0 1 5 sebagai berikut : A. Dari Bentuk Linear dua data permintaan 0 2 4 0 4 3 0 1 5 6 2 0 3 0 8 1 0 4 5 60 10 0
Contoh : Data mengenai harga permintaan dan penawaran komoditi x ditunjukkan oleh tabel berikut :
(penawaran) terhadap suatu jenis barang, misal (Q1, P1) dan (Q2, P2), maka dapat ditentukan fungsinya dengan menggunakan : 1. Rumus persamaan garis yang melalui 2 titik, yaitu :
P = harga per unit D = jumlah yang diminta S = jumlah yang ditawarkan a. Tentukan penawaran 8. jika fungsi dipilih
PP 1 = Q Q1 P2 P Q2 Q1 1
2. Rumus garis
persamaan yang
fungsi dipilih
b. Mencari permintaan P1 = 2, Q1 = 40
Fungsi
Pada kenaikan harga = 2, maka barang yang diminta fungsi 10 unit. Ini berarti koefisien arah kurva permintaan = turun sebesar
Jika P1 = 2, Q1 = 40 P2 = 8, Q2 = 10
PP 1 = Q Q1 P2 P Q2 Q1 1
P 2 Q 40 = 8 2 10 40 P 2 Q 40 = 6 30
P 2 1 = = Q 10 5
, sehingga
m= Fungsi
1 5
permintaan
adalah : P P1 = m( Q Q1 ) P2=
1 ( Q 40 ) 5
Q = - 5P + 6 Mencari Penawaran P 1 = 2, Q 1 = 0 Pada kenaikan harga = 2, maka barang yang ditawarkan naik sebesar 15 unit. Ini berarti koefisien arah kurva permintaan = Fungsi
45P - 90 = 6Q P = (2/5)Q + 2
P 2 = Q 15
, sehingga m = Contoh ; Tabel permintan berikut adalah data suatu penawaran jenis barang P 2 Qs 4 8 8 2 8 5 3 1 6 3 1 terhadap
2 15
Fungsi adalah :
P P1 = m( Q Q1 )
2 P2= (Q0) 15
P = 7,5Q 15 B. Bentuk Non Linear Jika atau data permintaan diketahui penawaran
konstan atau
4 2 , , berarti 36 15
P Q
tidak linear,
konstan, fungsi
sehingga penawaran
tidak. Jika tidak konstan, maka bentuk adalah non fungsi atau non linear, bentuk apakah atau menentukan permintaan penawarannya linear. bentuk perlu fungsi kuadratis,pecahan eksponensial. Untuk fungsi
fungsi penawaran adalah non berbentuk kuadratis, yaitu Q = aP2 + bP + c, sehingga variabel a, b, c dapat dihitung dengan cara memasukkan data tersebut ke persamaan Q = aP2 + bP + c, yaitu : Untuk (33, 16 ), maka a2 + 16b + c = 33 256
ditetapkan
324a 484a
dengan jumlah produk yang ditawarkan oleh produsen ( Qd = Qs) atau harga produk yang diminta sama dengan harga produk yang ditawarkan (Pd = Ps). Secara geometris ME (Qe , P e) ditunjukkan oleh perpotongan antara kurva permintaan dengan kurva penawaran. Adakalanya perpotongan permintaan Hal ini antara dan berarti pasar terjadi kurva kurva bahwa tidak
Dari ke tiga persamaan di atas diperoleh : a = 1/4, b = -1 dan c = - 15 Sehingga fungsi penawaran adalah 4. Jika S:
Q = 1 P 2 P 15
4
(keseimbangan pasar) fungsi permintaan dan fungsi penewaran suatu barang, maka yang dimaksud dengan Market Equilibrium (=ME) terhadap barang ini adalah tercapai antara harga keadaan dimana yang keseimbangan barang
mempunyai arti ekonomi, karena Qe bernilai negatif. Contoh : Jika diketahui dan terhadap fungsi fungsi suatu permintaan penawaran
ditawarkan supplier (penjual barang) dengan harga yang diminta konsumen. Syarat produk konsumen untuk yang harus mencapai diminta sama keseimbangan adalah jumlah
harga jumlah
S:
P = 3 + 0,5 Q
Menghasilkan : Q = 16 -2(3 + 0,5Q) = 10 Q 2Q = 10 atau Qe = 5, sehingga P = 3 + 0,5 (5) atau Pe = 11/2 Jadi ME adalah ( 5, 11/2 )
Latihan Soal : 1. Fungsi permintaan vulpen dari suatu merek dicerminkan oleh gejala berikut : jika dijual per seharga buah, jika 3000 Rp. laku buah; dijual
5000,00 sebanyak
sedangkan
dengan harga Rp. 4000,00 akan laku sebanyak 6000 buah. a. Rumuskan permintaannya, Market Equilibrium ke dapat dengan dua b. Berapa yang seandainya jumlah fungsi serta vulpen diminta barang ini
diberikan secara cumacuma? c. Berapa maksimum konsumen 2. sebuah 28P a. Gambarkan jumlah kurva yang jika penawarannya. c. Berapa ditawarkan harganya = 3? c. Berapa harga minimum agar produsen masih menjual bersedia barangnya? 3. Jika diketahui fungsi : D : dan a. S:
P = 1 Q 2 2Q + 2400
2
harga vulpen yang penawaran ditunjukkan 5. FUNGSI PERMINTAAN DAN FUNGSI PENAWARAN LINEAR UNTUK DUA MACAM BARANG Fungsi permintaan dan fungsi dua penawaran jenis terhadap selain barang
oleh persamaan Qs = -7 +
ditentukan oleh harga barang tersebut oleh lainnya. Barang-barang semacam ini adalah barang-barang yang mempunyai substitusi hubungan (saling juga dipengaruhi barang tingkat harga
P = 5Q +1200 ,
maka :
Gambarkan ke dua
menggantikan), misal teh dan kopi, dan barang-barang yang mempunyai hubungan (saling komplementer
melengkapi), misal teh dan gula. Jika barang x dan y mempunyai Fungsi adalah : D : Qdx = f(Px , Py) Qdy = f(Px , Py) Fungsi penawarannya adalah : S : Qsx = f(Px , Py) Qsy = f(Px , Py) Keseimbangan Pasar 2 Macam Barang Keseimbangan terjadi dengan ditawarkan yaitu : Qdx = Qsx Dan jumlah yang diminta dari produk y sama dengan jumlah yang ditawarkan dari produk y, yaitu : Qdy = Qsy jika pasar jumlah jumlah dari akan yang yang x, hubungan permintaannya
penggunaan, maka :
penawarannya
Qsx = 6 + 6 Px .
Sementara
penawarannya
Qsy = 3 + 7 Py .
Berapa
keseimbangan
9 3Py + 4 Px = 3 + 7 Py 4 Px 10 P y = 12
6.
barang barang
Qs
10 Px 2 Py = 16
x1
4 Px 10 Py = 12 x 2,5
10 Px 2 Py =16 10 Px 25 Py = 30
kelebihan disebut
(-)
23Py = 46
Excess
Qd Qs
Demand
Jika pada tingkat harga P2 , banyaknya barang yang ditawarkan Qs lebih banyak dari banyaknya barang yang diminta, sehingga maka terjadi yang penawaran
Qs > Qd
kelebihan disebut
Kemudian
Qdy Qsy
Supply
Jadi Pxe = 2 ,
Q xe = 6 ,
Dalam
keadaan
excess
cenderung naik dan dalam keadaan excess supply, maka harga turun, akhirnya keseimbangan, yaitu :
Qd = Qs
terkecil, sehingga dipilih Qd = 1 dan pada harga tersebut Qs = 15 6 = 9 unit. Karena terjadi adalah excess supply sebanyak 9 1 = 8 unit.
Qs > Qd
barang
sehingga
tingkat
Atau,
excess demand =
suatu
barang
7.
PENGARUH BEBAN
PAJAK TERHADAP FUNGSI PENAWARAN Penjualan excess jasa biasanya barang dan dikenakan
P = Q +16
Tentukan
besarnya
demand atau excess supply pada tingkat harga 15 satuan. Penyelesaian : Pada tingkat harga 15, maka : D
15 = Q 2 10Q + 24 Q 2 10Q + 9 = 0
pajak oleh pemerintah, yang ditarik dari penjual (supplier) yang disebut sebagai pajak penjualan, perubahan sehingga terjadi keseimbangan
: atau
pasar, harga produk naik dan jumlah produk yang diminta berkurang. Beban pajak yang dikenakan pemerintah digolongkan dalam : dapat
(Q 9)(Q 1) = 0 Q = 9
Q =1
a. Pajak t satuan rupiah terhadap setiap unit barang tersebut; b. Pajak tertentu barang. a. Beban Pajak t Satuan Rupiah Terhadap Setiap Unit Barang Jika dibebani pajak t satuan per unit barang, maka fungsi penawaran S akan berubah menjadi St , yaitu : a. Jika S : P = f(Q), maka St : P = f(Q) + t b. Jika S : Q = f(P), maka St : Q = f(P t) Dan keseimbangan D = St Sehingga terjadi harga keseimbangan setelah pajak Pt dan jumlah keseimbangan setelah pajak Qt . Contoh : pasar menjadi : menurut (= r % %)
Diketahui fungsi D : Q = -P + 80, dan S : P = 0,5 Q + 35 Jika terhadap barang ini pemerintah membebani pajak 15 satuan rupiah per unit barang, tentukan : a. ME sebelum dan sesudah dibebani
pajak dan berapa % dari seluruh total tax (pajak) ditanggung konsumen. b. Gambar kurva D, S, dan St Penyelesaian : a. D : Q = -P + 80 atau P = - Q + 80 ME dicapai jika D = S Sehingga - Q + 80 = 0,5 Q + 35 atau 1,5 Q = 45 atau Qe = 30 unit dan Jadi 50). Pe sebelum ME sebelum E1(30, pajak = - 30 + 80 = 50. dibebani pajak yang
Beban pajak t = 15, mengakibatkan fungsi supply berubah dari : S : P = 0,5 Q + 35 menjadi St : P = S : P = 0,5 Q + 35 + t = 0, 5 Q + 35 + 15 = 0, 5 Q + 50 b. ME setelah dibebani
satuan rupiah. Jadi adalah E2(20, 60) Seluruh yang adalah : Qe baru . t = 20 . 15 = 300 satuan rupiah Sedangkan bagian pajak yang ditanggung konsumen adalah : Qe baru . (Pe baru P) = 20 (60 50) = 200 unit rupiah dan , jumlah ini = dari pemerintah akan diterima
total tax. c. Kurva adalah Kurva S sejajar St D : Q = -P + 80 , S : P = 0,5Q + 35, E1(30, 50) , D, S dan St
maka fungsi penawaran S akan berubah menjadi Sr , Dari antara dengan contoh di atas selisih harga harga yaitu : Jika S : P = f(Q), maka Sr :
P = (1 + r ) f (Q ) 100
terlihat
sesudah dibebani pajak sebelum dibebani pajak = 60 50 = 10, lebih kecil dari beban pajak 15 satuan rupiah. Hal ini disebabkan barang, diminta berkurang karena maka konsumen dari 30 dengan naiknya haraga
Jika ME sebelum dibebani pajak adalah E1(Qe ,Pe ), dengan dibebani pajak sebesar t satuan rupiah, maka ME menjadi Et (Qt , Pt) , sehingga : a. Pajak yang diterima pemerintah dapat dihitung dengan mengalikan jumlah barang sesudah pajak (Qt)
Q = 3P 6
Tentukan fungsi Sr untuk kurva penawaran a dan b Penyelesaian : a. Beban pajak 10 %, berarti r = 10, jadi : Sr :
Pr = (1 +
1 = Q 2 + 1,1Q + 4,4 5
T=
ditanggung konsumen adalah selisih antara harga sesudah pajak (Pt ) dengan harga
30 P 6 11
dan
11
Sr :
Qr = 3 10 P 6 =
sebelum pajak (Pe ) dikalikan dengan jumlah barang sesudah pajak (Qt ), yaitu : Td = Qt (Pt Pe )
Pajak total yang diterima pemerintah dan yang ditanggung konsumen dan produsen (supplier).
c.
Pajak yang
11 P = -4 + 2P atau 3P = 15 atau Pe = 5 dan Qe = 11 P = 11 5 = 6 Jadi E1 (Qe ,Pe) = E1(6, 5) Sebelum pajak : Qs = -4 + 2P atau 2P = Qs + 4, atau Ps = 0,5 Qs + 2
ditanggung produsen (supplier) adalah selisih antara besarnya pajak yang diterima oleh pemerintah (T) dengan besarnya pajak yang ditanggung konsumen (Td ), yaitu : Ts = T Td Contoh : Penawaran sebuah barang dicerminkan oleh persamaan Qs = -4 + 2P, sedangkan permintaannya QD = 11 P. Pemerintah menetapkan pajak sebesar 3 per unit barang. Tentukan besar pajak yang diterima pemerintah dan besar pajak yang ditanggung konsumen dan produsen. Penyelesaian : Syarat ME (keseimbangan pasar) adalah : QD = Qs
Setelah pajak : Ps = 0,5 Qs + 2 + 3 = 0,5 Qs + 5 atau 2Ps = Qs + 10 atau Qs = -10 + 2Ps, sehingga Qt = -10 + 2P Keseimbangan pasar (ME) setelah pajak adalah :
Qd = Qt
11 P = -10 + 2P atau 3P = 21 atau Pt = 7, sehingga Qt = -10 + 2P atau Qt = 4 Jadi Et (Qt , Pt) = Et (4, 7) Pajak yang diterima oleh pemerintah adalah : T = Qt . t = 4 . 3 = 12 Pajak yang ditanggung konsumen adalah :
Td = Qt (Pt Pe ) = 4(7 5) =8 Pajak yang ditanggung produsen : Ts = T T d = 12 8 = 4 Pajak r % terhadap setiap unit barang
Fungsi penawaran merupakan fungsi a. linear dengan data sebagai berikut: Jika tingkat harga 13 per mau menawarkan unit, maka tidak ada supplier yang b. barangnya. Pada tingkat harga 20 satuan rupiah per unit, maka supplier akan menawarkan 14 unit barang. Jika 40 terhadap % per barang unit pajak konsumen ini pemerintah membebani pajak barang, yang dan tentukan ditanggung produsen. Penyelesaian : Data fungsi S yang linear dapat dinyatakan dalam tabel sbb.: P 1 3 20
Dengan beban pajak r %, jika kseimbangan pasar E(Qe , Pe), maka keseimbangan pasar sesudah dibebani pajak menjadi Er (Qr , Pr) , maka : Pajak yang diterima pemerintah adalah : T = Qt .Pt ( Pajak yang
r ) 100 + r
ditanggung
Contoh :
Q Dengan
14 menggunakan
P = (1 +
40 1 )( Q + 13) 100 2
14P- 182 = 7Q 14P = 7Q + 182 P = 0,5 Q + 13 Sehingga fungsi penawaran sebelum dibebani pajak adalah S : P = 0,5 Q + 13 ME sebelum dibebani pajak : PD = Ps
1 Q 2 + 25 = 0,5Q +13
4 4
= 1,4
( 1 Q +13)
2
Pt =
7 10
Q + 91
5
ME sesudah pajak : PD = P t
1 Q 2 + 25 = 7 Q + 91
10 5
1 Q 2 7 Q + 34 = 0
4 10 5
1 Q 2 1 Q +12 = 0
4 2
Q 2 + 28 Q + 136 = 0
10 5
Q 2 + 2Q 48 = 0
(Q + 8)(Q 6) = 0
(10Q + 68)(Q 4) = 0
Q1 = 8
dan Q
Q2 = 6
Q1 = 68 dan
Q2 = 4
Harga
yang
memenuhi
Qt = 4 , maka
Pt = 7 ( 4) + 91 = 14 +91 = 105 = 21
10 5 5 5
adalah Qe = 6, sehingga Pe = (0,5)(6) + 13 = 16 Jadi ME (Qe , Pe) = ME (6, 16). Fungsi penawaran : Q + 13 P = 0,5
diterima
pemerintah adalah :
Qt .P t(
40 = 4(21)( 140 )
harga 90 satuan rupiah setiap unit dan jumlah barang 80 unit. Pertanyaan : a. Dapatkan fungsi D dan S sebelum dibebani pajak b. Dapatkan fungsi Sr dan Dr c. Dapatkan diterima ditanggung dan produsen. d. Gambar kurva D, S, St , S r. pajak yang
Pajak
yang
ditanggung
produsen adalah : T S = T - TD = 24 20 TS = 4 Latihan Soal : Jika fungsi permintaan dan fungsi penawaran merupakan fungsi linear dan diketahui pula bahwa : Jika dibebani pajak sebesar 36 per unit barang maka ME setelah dibebani pajak terjadi pada jumlah barang Qt = 60 dan harga barang Pt = 100. Jika dibebani pajak 25 % , maka ME terjadi pada tingkat 8.
pemerintah, konsumen
TERHADAP KESEIMBANGAN (ME) Jika produk akan keseimbangan dengan turunnya barang karena pemerintah tertentu, maka pasar harga fungsi
supply akan bergeser ke bawah dari bentuk semula, sedangkan jumlah barang yang Secara diminta akan geometri, bertambah (naik). penurunan harga barang adalah pergeseran kurva penawaran sejauh s. Jika sebelum mendapat subsidi, D : P = f(Q) dan S : P = f(Q), maka setelah subsidi Ss : Ps = f(Q) - s , sehingga keseimbangan pasar (ME) setelah subsidi adalah : D = Ss Subsidi Adalah terjual besarnya yaitu : S = Qs . s yang dibayar
Subsidi yang dinikmati konsumen Adalah harga sebelum dengan keseimbangan subsidi, yaitu : Sk = P e P s Subsidi yang dinikmati supplier Adalah besarnya dengan yaitu : Sp = s - Sk selisih subsidi subsidi antara (s ) yang selisih subsidi antara (Pe) harga setelah keseimbangan
dinikmati konsumen ( Sk ),
Contoh : Diketahui D : P = 15 Q dan S : P = 3 + 0,5Q. memberi Pemerintah Tentukan : a. Besar subsidi yang oleh yang dibayarkan pemerintah,
( Qs ) dikaliakan dengan
dinikmati konsumen dan produsen. b. Gambar kurva D, S dan Ss. Penyelesaian : a. ME : D = S 15 Q = 3 + 0,5Q 1,5 Q = 12 Qe = 8 Pe = 15 8 = 7 Setelah subsidi : Ss : P = 3 + 0,5Q 1,5 P = 0,5Q + 1,5 ME : D = Ss 15 - Q = 0,5Q + 1,5 1,5Q = 13,5 Qs = 9 Ps = (0,5) (9) + 1,5 = 6 Jadi : S = Qs . s = 9 (1,5) = 13,5 Sk = Pe Ps = 7 6 = 1 Sp = s Sk = 1,5 1 = 0,5 9.
b.
permintaan terhadap suatu jenis barang adalah : D : P = f(Q) atau Q = f(p) Maka penjual barang akan memperoleh penerimaan yang disebut dengan Total Revenue, yakni : TR = PQ Contoh : Jika diketahui fungsi permintaan D : P = -2Q + 60, maka : TR = PQ = (- 2Q + 60)Q = - 2 Q2 + 60Q .................................... ........................................... .........(1)
Sebaliknya jika diketahui fungsi permintaan D : Q = -P2 + 16, maka : TR = QP = (-P2 + 16) P = - P3 + 16 P ........................................ ........................................... ........(2) Kurva Penerimaan Jika TR = QP, maka kurva TR merupaka garis lurus yang melalui (0,0) karena untuk Q = 0 maka TR = 0 ( tidak ada barang yang terjual sehingga tidak ada penerimaan ). Dalam atau pasar yang monopoli imperfect Fungsi
konstan sehingga TR = kQ, (k itu adalah TR tingkat harga garis asal barang tiap unit). Karena merupakan melalui titik lurus O(0,0). Penerimaan Adalah Rata-Rata total
AR (Average Revenue) penerimaan (TR) dibagi dengan jumlah produk yang terjual. AR = TR/Q = merupakan Jadi sama AR barang per unit. adalah dengan harga fungsi produk per unit (P) dan permintaan. Kurva AR identik dengan kurva permintaan. Fungsi Biaya Adalah satuan merupakan hubungan rupiah biaya yang dalam fungsional antara jumlah competation), harga P akan PQ/Q = P, tingkat harga
competition, kurva TR akan berbentuk parabola yang terbuka ke bawah (lihat pers. (1)). Pada persaingan sempurna (perfect tingkat
biaya-biaya menunjang)
yang dengan
jumlah satuan output yang diproduksi selama jangka waktu tertentu. Jumlah biaya dalam satuan rupiah dinyatakan dengan notasi TC (total cost), sehingga fungsi TC dapat ditulis sebagai : TC = f(Q) Total cost terdiri dari : a. Fixed cost (FC=biaya tetap) tidak tergantung dengan jumlah barang yang dihasilkan. Merupakan konstanta, FC = k b. Variabel cost (VC=biaya variabel) tergantung pada jumlah barang yang diproduksi, semakin banyak barang yang Contoh :
berarti FC = 30 dan VQ =
1 Q2 4
+ 2Q
Biaya Rata-Rata (Average Cost=AC) Adalah biaya total (TC) dibagi dengan output, yakni : AC = TC/Q Jadi AC merupakan fungsi pecahan, semakin besar
nilai Q, maka nilai AC menjadi berkurang. Hubungan Antara Penerimaan Total (TR) dan Biaya Total (TC) Jika TR = f(Q) TC = g(Q) , maka : Pada Q tertentu dapat terjadi hubungan antara TR dan TC, yaitu : TR = TC TR > TC TR < TC unit. Contoh :
Jika harga jual setiap unit suatu barang Rp. 1000,- dan biaya total TC = 200 000 + 750Q Tentukan : a. Breakeven poin (TPP) perusahaan ini b. Laba perusahaan jika terjual 1000 Penyelesaian : P = 1000 TR = PQ = 1000 Q TC = 200 000 + 750Q a. TPP dicapai jika : TR = TC 1000 Q = 200 000 + 750 Q 250 Q = 200 000 Q= 800
- Jika TR = TC Kurva TR berpotongan dengan kurva TC, dalam ekonomi titik potongnya disebut Breakeven Point ( Titik Pulang Pokok = TPP). - Jika TR > TC Dalam keadaan ini perusahaan mencapai profit (laba) sejumlah : TL = TR TC - Jika TR < TC
Jadi TPP tercapai jika banyaknya barang Q = 800 unit b. Jika jumlah barang yang terjual, Q = 1000, maka : TR = 1000(1000) = 1000 000 TC = 200 000 + 750 000 = 950 000 TR > TC, terjadi laba, yaitu : TL = TR TC = 1000 000 950 000 = 50 000 Soal : 1. Andaikan biaya total yang dikeluarkan perusahaan ditunjukkan oleh persamaan TC = 20 000 + 100 Q dan penerimaan totalnya TR = 200 Q. Pada tingkat produksi berapa unit perusahaan ini berada pulang terjadi jika ia berproduksi sebanyak 300 unit? dalam pokok? posisi Apa titik yang
TC
untuk memproduksi Q satuan barang dalam suatu periode tertentu adalah TC = 1/8 Q2 + 7 Q + 32 dan harga jual barang ini dalam pasar persaingan sempurna adalah 11 satuan rupiah per unit, pada output berapakah dicapai breakeven ? Penerimaan Marjinal (Marginal Revenue =MR) Adalah penerimaan tambahan yang diperoleh berkenaan bertambahnya satu unit output yang diproduksi atau terjual. Secara matematik fungsi penerimaan marjinal merupakan turunan pertama dari fungsi penerimaan total (TR). yaitu :
MR = dTR dQ
Pada umumnya TR merupakan fungsi kuadrat, sehingga MR berbentuk fungsi linear. Kurva MR selalu
mencapai nol tepat pada ssat kurva TR mencapai puncak. Contoh : Permintaan suatu barang ditunjukkan oleh MR Penyelesaian : TR = PQ = (16-2Q)Q = 16Q 2Q2 MR =
dR = 16 4Q dQ
P =16 2Q
4Q = 16 atau Q = 4 sehingga P = 16 (4) 2 (16) = 32 Jadi titik puncak di (4, 32) Kurva MR : P = 16 4Q Untuk Untuk ! Biaya Marjinal ( MC )
P = 0 Q = 4 Q = 0 P = 16
Adalah beaya tambahan yang dikeluarkan untuk menghasilkan 1 unit tambahan produk. MC = turunan dari TC
MC = dTC dQ
16Q 2Q 2 = 0
2Q (8 Q ) = 0
Pada umumnya fungsi TC berbentuk fungsi kubik, sehingga fungsi MC berbentuk fungsi kuadrat. Kurva MC selalu mencapai minimum tepat pada saat
P=0 Puncak :
dR = 16 4Q = 0 dQ
Contoh : Beaya total yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk proses produksinya dicerminkan oleh
TC = 1 Q 3 3Q 2 + 8Q 3
3
MC =
dTC = Q 2 6Q + 8 dQ
Kurva TC :
TC = 1 Q 3 3Q 2 + 8Q 3
3
Keuntungan Maksimum dan Biaya Minimum Dalam persoalan ekonomi dapat dihitung keuntungan maksimum dan biaya minimum dengan menggunakan pendekatan diferensial. Jika TR = f(Q) dan TC = g(Q), maka keuntungan maksimum diperoleh dengan syarat :
dTC = TC ' = 0 Q 2 6Q + 8 = 0 dQ
(Q 4)(Q 2) = 0 Q = 4 atau Q = 2
TC ' ' = 2Q 6
Q = 4 TC ' ' = 2(4) 6 = 2 > 0 min imum Q = 2 TC ' ' = 2( 2) 6 = 2 < 0 maksimum
' 64 57 7 = 0 = 3 3 ''
<0
Q = 2 TC = 1 (8) 3(4) + 16 3 =
3
8 + 3 11 = 3 3
M ( 2, 11 )
3 7 ) 3
M ( 4,
= 0 2Q 6 = 0 Q = 3
Contoh :
Q = 3 TC = 1 (3) 3(9) + 24 3 = 3 3
dan
= - 42875 + 69825 11025 2000 = 13925 Keuntungan maksimum pada tingkat output tertentu dapat diperoleh jika : MR = MC dan Bukti :
= TR TC
d dTR dTC = dQ dQ dQ
( MR )' <( MC ) '
+1000Q
=
Q 3 +57Q 2 315Q 2000
Sehingga
(Q 35)(Q 3) = 0
Q = 35 Q =3
' ' = 6Q +114
dTR dTC =0 dQ dQ
atau
dTR dTC = dQ dQ
MR = MC
Syarat (1) belum menjamin adanya Q = 35 ' ' = 6(35) +114 = 90 < 0 maksimum keuntungan maksimum, sehingga harus
Q = 3 ' ' = 6(3) +114 = 96 > 0 min imum
maksimum jika
d 2TR dQ 2 dQ 2
'' < 0
<0
d 2TC
d 2TR dQ
2
<
d 2TC dQ 2
ukuran untuk mengukur perbandingan antara perubahan relatif suatu variabel dengan perubahan reletif dari variabel yang lain yang berhubungan dengan variabel semula. Elastisitas Permintaan ( Ed ) Adalah perbandingan antara perubahan relatif banyaknya barang yang diminta konsumen dengan perubahan relatif dari harga barang tersebut setiap unit. Atau Ed adalah perbandingan antara persentase perubahan banyaknya barang yang diminta konsumen dengan persentase perubahan harga barang tersebut setiap unit. Contoh : Jika harga suatu jenis barang Rp. 50,- per unit maka banyaknya barang yang
d ( MR) d ( MC ) < dQ dQ
( MR ) ' < ( MC ) '
dan
maka :
MR = 4Q +1000
MC =3Q 2 118Q +1315
MR = MC
4Q +1000 = 3Q 2 118Q +1315 3Q 2 114Q +315 = 0 Q 2 38Q +105 = 0
(Q 35)(Q 3) = 0
Q = 35
( MR ) ' = 4 ( MC ) ' = 6q 118 Q = 35 ( MC ) ' = 210 118 = 92 Q = 3 ( MC ) ' =18 118 = 100
atau
Q =3
Jadi untuk Q = 35 maka maksimum. Elastisitas Dalam ilmu ekonomi elastisitas adalah satuan
diminta konsumen 20 unit, sedangkan jika harganya naik menjadi Rp. 60,- per unit banyaknya barang yang diminta turun menjadi 10 unit. Dapatkan Ed nya. Penyelesaian : Presentase perubahan banyaknya barang diminta =
10 20 .100% = 50% 20
, dengan
dQ = f ' ( P) dP
Jadi Ed =
Jika fungsi permintaan P = f(Q) maka E d = dP Q = dP Q dQ Contoh : Carilah elastisitas permintaan pada harga = 2 untuk fungsi permintaan
dP = 0,2 dQ
P = 4 0,2Q
Ini berarti bahwa setiap harga barang naik 1 %, maka banyaknya barang yang dibeli berkurang sebanyak 2,5 %. Secara matematis elastisitas permintaan didefinisikan sebagai :
Ed =
Q
dQ P
Penyelesaian : , dengan :
Q P + Q P
adalah perubahan
Dalam ilmu ekonomi, elastisitas sering diacu dalam nilai absolut. Secara geometris Ed adalah panjang penggal kurva D bagian bawah dibagi dengan panjang penggal bagian atas. Jika D : P = f(Q) Gambar di papan tulis Ed di A = Bukti :
dP AB = tan = dQ BC
BC AC = OB EA
= Q