Prinsip Penulisan RSP Bio3
Prinsip Penulisan RSP Bio3
Obat
suatu bhn/paduan bhn utk menetapkan diagnosa, mencegah, mengurangkan, menghilangkan, menyembuhkan peny./ gejala peny., luka/ kelainan badaniah & rohaniah pd manusia & hewan atau memperelok badan / bagian manusia
DIAGNOSA TERAPI
OBAT
REHABILITASI
PREVENSI PROMOSI TINGKAT KESEHATAN
Penggunaan: 1. Obat dalam: ditelan melalui mulut, kerongkongan terus ke lambung. 2. Obat luar: tidak ditelan melalui mulut. Mis: salep, tetes mata/hidung/ telinga, obat kumur, suppositoria, obat suntik.
Penggolongan obat
Bds kekerasan khasiatnya: 1. Obat Bius Daftar / Gol. O Dianggap paling keras krn menyebabkan ketagihan. - Candu/Opium: dr getah buah Papaver Somniferum. a. Candu kasar b. Alkaloid : Morphin, Codein, Thebain, Narcein, Narcotin. c. Prep. galenik (hasil ekstraksi) & alkaloidnya: Tinc. Opii, Tinc. Opii Crocata, Tinct. Opii Benzoica. d. Prep. alkaloid : Dilaudid, Dicoid.
Cat. : Papaverin - dari papaver Somniferum, tapi tidak dimasukkan gol. O krn tidak menyebabkan ketagihan masuk Gol. G
- Golongan Coca:
Folia coca, prep galenik+alkaloidnya (Cocain)
Penyimpanan: dlm lemari tersendiri yg dikunci. Penjualan obat bius/narkotika : - Harus dgn resep dokter, - Bila dokter menulis resep bius a.n. sendiri hanya boleh utk pengobatan & tdk boleh dg cara pemakaian m.i/u.c Penyimpanan resep obat bius : tersendiri.
2. Obat Keras Daftar G - Semua obat suntik - Semua antibiotika - Semua obat baru - Oleum Chenopodii, Adrenalin, Pil KmnO4 Penyimpanan obat keras : lemari tersendiri, dikunci dan diberi tanda palang merah. Penjualan obat keras: hanya boleh dgn resep dokter & diberi label tidak boleh diulang tanpa resep dokter Tanda khusus : lingkaran merah dengan tepi hitam
3. Obat bebas terbatas daftar W Dijual bebas tanpa resep dokter, tp hrs diberi label peringatan mis:
(label hitam dgn huruf putih) Penyimpanan: lemari tersendiri, tak perlu dikunci, diberi tanda palang biru. Tanda khusus : lingkaran biru tepi hitam.
4. Obat bebas
Tidak begitu keras khasiatnya, dijual bebas Tanda khusus : lingkaran hijau tepi hitam
POISONS IN SMALL DOSES ARE THE BEST MEDICINES, USEFUL MEDICINES IN TOO LARGE DOSES ARE POISONOUS
over-prescribed
A. Biotika Kortikosteroid Pe BB
Antikolesterol
Multivitamin tonikum Utk memperbaiki metab. otak Vasodilator Untuk peny. kulit
Jenis resep
1. Biasa Cito - didahulukan & secepatnya. Diberi tanda: Cito, Urgent, Statim, atau p.i.m 2. Asli Salinan resep/copy resep/ apograph Diberi tanda p.c.c n det/ nedet (ne detur) 3.Bius : mgd obat bius (gol. narkotik)
R/ Antalgin tablet no. X S 3 dd tab. I ----------------------------- Pro: Tn. Somat Umur: dewasa
Anak (<20 thn): harus ditulis umurnya, bila sudah menikah ditulis Ny dan dianggap dewasa Dew (>20 thn): tidak perlu ditulis umurnya, tapi ditulis dew.(dewasa), Tn./Ny.
Praescriptio 1. R. cardinale - obat utama 2. R. adjuvans - ditambahkan utk memperkuat obat utama 3. Corrigensia - memperbaiki obat utama coloris (warna) saporis (rasa) odoris (bau) solubilis (larut) actionis (menghilangkan e.s) 4. Vehiculum/konstituen - bhn indiferen (netral), sbg penambah/ pelarut. Tablet - amylum Bubuk - saccharum lactis/talk Salep - vaseline Obat cair - tambah air/alkohol
2. Pasien ybs., bila diperlukan : - utk diberikan pada dokter lain - Apotik tak dpt memenuhi semua obat pd resep itu. - Pasien baru ambil sebagian obat 3. Kantor pengganti biaya pembelian obat. (tulis dibelakang kwitansi). 4. Pegawai DepKes khusus utk memeriksa resep. 5. Pengadilan bila diperlukan.
Prinsip: Penyakit (tmsk resep utk penyakitnya) rahasia (dokter rahasia jabatan)
Contoh penulisan resep Sediaan bentuk puyer/pulveres R/ Acetosal 100 mg Sacch. Lact. q.s m.f. pulv dtd no. X S.3 dd I p.c -------------------
Sediaan bentuk kapsul R/ Acetosal 500 mg Codein HCI 10 mg Luminal 15 mg mf.pulv dtd no. X da in caps S tdd I p.c ---------ll--------
atau R / Acetosal 500 mg Codein HCI 10 mg Luminal 15 mg m.f.caps. dtd no. X S t dd I p.c ------------ll----------
Sediaan paten bentuk kapsul R/ Tetracycline caps. 250 mg no. XVI S 4 dd I p.c ---------ll-------Sediaan bentuk cair Sol. Acidi Borici (Boorwater) R / Ac. Boric . 3 Aq. Dest. Ad 100 cc m.f.sol S.u.e obat cuci mata ---------ll--------
R / Codein HCI 120 mg Luminal 180 mg Pgs 2 % OBH ad 180 m.f.susp S. 0.8.h. CI (16/n) + 1 x = 4 x / hr ---------ll-------- R / Codein HCI 120 mg Ephedrin HCI 65 mg Sir. Thymi 40 OBH ad 180 m.f. mixt S 4 dd C ---------ll--------
Sediaan paten bentuk cair R / Calapol Susp fl I S 3 dd Cth ---------ll-------- Sediaan obat tetes/ guttae Sebagai obat dalam R / Selvigon drops fl.I S 3 dd gtt. X -------- ll -------- R / Piptal paediatric drops fl.I S 3 dd 0,5 cc a.c -------- ll --------
Sebagai obat luar Tetes mata/guttae ophhalmicae R / Garasone eye drops fl. I S o.b.h. gtt. I o.d --------------ll------------- R / Catalin fi. I S 2 dd gtt. I i.o.u --------------ll------------- Tiap n jam = (16 / n + 1) x per hari 16 jam = waktu tidak tidur A.biotika : 24 / n x per hari
Tetes hidung/guttae nasalis = Collunarium R / Ephedrine Protargol aa 1 % m.f. gtt. nasalis 30 ml S tdd gtt. II ------------------ R / Otrivin Paediatric Drops f1. I S gtt nasalis bdd gtt. I ---------------------------------- Sediaan bentuk infusa
R / Fol. Orthosiphon 1,5 A5 0,5/100 Aqua q.s Air. 300 + (2x1,5) m.f infusa 300 ---------------------------
Hal penting dalam penulisan resep 1 Nama obat (genetivus), boleh disingkat asal tdk membingungkan. Chlor. Hydrag --> ? * Chloretum hydrargyricum = sublimat (HgCl) * Chloretum hydragyrosum = calomel (HgCl2) 2 Jumlah obat bila satuannya tidak ditulis --> g Bila dimaksud lain, harus ditulis <1g sebaiknya ditulis dlm mg * 0,250 --> 250 mg * 00025 --> 0,25 mg atau
3. Yg dimaksud % (F.I. ed. IV) Camp. padat / setengah padat : % b/b Lar. / suspensi zat padat dlm cairan : % b/v Lar. cairan di dalam cairan : % v/v Lar. gas dalam cairan : % b/v Persen % b/b : g zat dlm 100 g camp. % b/v : g zat dlm 100 ml lar. (sbg. pelarut dapat air / pelarut lain) % v/v : ml zat dlm 100 ml larutan. % v/b : ml zat dlm 100 g bhn (utk kadar minyak dlm simplicia)
Contoh Bedak Salisil 2 %: 2 g As. salisilat dlm 100g camp. (bubuk) Salep Salisilat 10 % : 10 g As. salisilat dlm 100g camp. (salep) Sol. Acid borici 3 % : 3g Ac. boricum dlm 100cc lar. Inj. Morphin HCl 1 % : 1g Morphin HCl dlm 100 ml lar. (=10 mg/1 ml larutan) Alkohol 70 % : 70 ml alkohol absolut dlm 100 ml lar. (=70 cc alk. Absolut + aqua 30 cc) Penyimpanan resep Ukuran kertas resep
APOTIK F.K UNTAR JL. S. PARMAN 1, JAKARTA APOTEKER : DRA. LUSI SIPA : .................... Resep : dr. Sartika Pro : Unyil SALINAN RESEP Tanggal : 10 Pebruari 2009 Umur : 4 tahun Nomor : 5
R/ Ampicillin 200mg S. L. q. s. m. f. Pulv. dtd no. XXX S 4 dd p I a. c. --------------||-------------det 15 R/ Codein 4mg Luminal 15 mg S. L. q. s. m. f. Pulv. dtd no. XV S 3 dd I --------------||-------------nedet Jakarta, 11 Februari 2009 p.c.c (Paraf apoteker / AA dan cap apotik)
Menghitung DM anak (<20 tahun) 1. Bds Berat Badan CLARK (USA) : DM anak = BB (lbs) x DM dew 150
BLOCK (Belanda)
2. Bds umur (plg mudah) YOUNG : -- DM anak = (<8 thn) n (thn) n + 12 x DM dew
n (bln) 150
x DM dew
3. Bds luas permukaan tubuh (plg tepat) AUSBERGER : DM anak = 4n (thn) + 20 x DM dew 150
DM 1 hari =
4 x 4 +12
y mg = y mg
Anak 10 thn:
DM 1x = 10 x X mg = x mg 20 DM hari = 10 x y mg = y mg 20
Umur Dosis Codein HCl (10,15,20 mg/tab) Ephedrine HCl (25 mg/tab) > 1th Dew Anak Dew CTM (4 mg/tab) Anak 1 mg/th/x, 3-4x
DM
10 20 mg/x, 3x 60/300 mg 0,8-1,6 mg/kg/hr, di bagi 4 dosis 10 30 mg/x, 30-100 mg/hr 0,35 mg/kg/hr, di bagi 4 dosis 2-4 mg/x, 3-4x 50/150 mg -/40 mg
Dew
DM
Dew
15-30 mg/x, 3x
300/600 mg
RESEP
Tepat (5 tepat): * Pemilihan obat * Cara pemberian * Bentuk sediaan * Dosis * Waktu pemberian Rasional: * Diagnosa * Kondisi * Obat * Dosis * Standar pengobatan
Ketidakrasionalan resep:
1. 2. 3. 4. 5. Boros (extravagant) Berlebihan (over) Keliru (incorrect) Polifarmasi (multiple) Kurang (under)
1. Boros:
Obat yg mahal Terlalu b'orientasi pd gejala penyakit Obat patent yg b'lebihan padahal ada obat generik.
2. B'lebihan: * Obat yg tak diperlukan * Dosis terlalu besar * Lama pemberian * melebihi kebutuhan
3. Keliru: * Diagnosa keliru * Obatnya keliru * Penulisan resep * Tidak mempertimbangkan kondisi pasien, dll
Penyebab
Kurang pengetahuan dlm diagnosa & p'obatan Lingkungan kerja Kurang informasi objektif Promosi obat b'lebihan Prestise Tekanan pasien Perasaan tdk aman (diagnosa kurang mantap) Generalisasi dr pengalaman yg terbatas & belum tentu benar Tdk menggunakan buku standar.
Contoh:
Pemberian ANTIBIOTIK scr rasional
Berdasarkan: DIAGNOSA YG TEPAT Tepat indikasi II. Sesuai dg: KONDISI PASIEN - Derajat penyakit - Hamil/laktasi - Gagal ginjal/ggn hepar - Kontra indikasi
I.
III. Memilih dr alternatif obat yg ada OBAT YG PALING TEPAT 1. Tujuan pemberian obat - Profilaksis bedah/non-bedah - Terapi empirik/definitif 2. Efek - spektrum - farmakologik - resistensi 3. Efek samping - keamanan - alergi - superinfeksi 4. Harga terjangkau 5. Interaksi/stabilitas obat
V. Berpedoman pada:
STANDAR PENGOBATAN
Peresepan