Anda di halaman 1dari 27

Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari sperma dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau

implantasi.Masa kehamilan dimulai dari kondepsi sampai lahirnya janin.Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) di hitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan di bagi dalam 3 trimester yaitu : Trimester I : konsepsi sampai 12 minggu Trimester II : 13 minggu sampai 27 minggu Trimester III : 28sampai 40 minggu Tujian asuhan antenatal yaitu : a) Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi. b) Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, dan social ibu dan bayi. c) Mengenali secara dini adanya ketidak normalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil termaksud riwayat penyajit secara umum, kebidanan dan pembedahan. d) Mempersiapka persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin. e) Mempersiapka ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI eksklusif f) Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal.

BAB I TINJAUAN TEORI 1.1 Pengertian Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari sperma dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Proses tersebut merupakan proses fisiologis yang dilalui oleh setiap wanita. ( federasi obstetric ginekologininternasional. Hal : 410. Tahun 2010) 1.2 Proses kehamilan Konsepsi secara normal didefinisikan sebagai persatuan antara onum dan sperma yang menandai awal suatu kehamilan. Peristiwa ini bukan merupakan peristiwa yang terpisah tetapi ada sesuatu rangkaian kejadian yang mengelilinginya.Kejadian ini adalah pembentukan gamet (telur dan sperm), ovulasi (pelepasan telur), penggabungan gamet dan implantasi embrio didalam uterus. Jika semua peristiwa ini berlangsung dengan baik, maka proses perkembangan embrio dan janin dapat dimulai. Sperma berenang dengan gerakan flagella dan ekornya.Beberapa sperma dapat mencapai tempat pembuahan dalam waktu 5 menit.Tetapi rata-rata waktu yang dibutuhkan adalah 4-6 jam. (rostam mochtar.sinopsis obstetric. Hal : 45. Tahun 1998) A. Proses nidasi Dengan masuknya inti spermatozoa kedalam sitoplasma membangkitkan kembali pembelahan inti ovum dalam keadaan proses perencanaan pemecahan dan pematangan mengikuti bentuk anaphase dan telofase sehingga pranukleusnya menjadi haploid. Pronekleusnya spermatozoa dalam keadaan haploid saling silang mendekati dengan inti ovumyang kini haploid dan bertemu dengan pasangan membawa tanda dari pihak pria maupun wanita. Wanita selalu resesif dengan tanda seks kromosom X dan laki-laki dengan dengan dua bentuk kromosom X dan kromosom Y. Jika spermatozoa kromozom X bertemu dengan jenis kelamin wanita sedangkan bila kromosom seks Y bertemu maka terjadi jenis kelamin laki-laki.

Setelah pertemuan kedua inti ovum dan sperma terbentuk zigot dan dalam beberapa jarak setelah mampu membelah dirinya menjadi dua dan seterusnya.Berbarengan dengan pembelahan inti hasil konsepsi terus berjalan menuju uterus. (manuaba, ilmu kandungan.hal : 210. Tahun 1990) B. Pembentukan plasenta Nidasi atau implementasi terjadi pada bagian fundus uteri di dinding depan atau belakang. Pada blastula penyebaran sel tropoblas yang tumbuh kembang tidak merata, sehingga pada bagian blastula dengan inner cell mass akan tertanam dalam endometrium sel tropoblas mendestruksi endometrium sampai terjadi pembentukan plasenta yang berasal dari primer vili korealis. Terjadi nidasi (implementasi) mendorong sel blastula mengadakan deferensiasi. Sel yang dekat dengan ruangan eksoderm membentuk eksoderm dan yock sac ( kantong yolk) sedangkan sel lain membentuk ectoderm dan ruang amnion. Plar embrio (embryonal plate) terbentuk disntara dua ruangan yaitu ruang amnion dan kantong yolk.Ruang amnion dengan cepat mendekati korion sehingga jaringan yang terdapat antara amnion dan embrio padat dan berkembang menjadi tali pusat. Pada permulaan kantong yolk berfungsi sebagai pembentukan darah bersama dengan hepar, limpa dan sumsum tulang.Pada minggu kedua sampai ketiga terbentuk bakal jantung dengan pembuluh darahnya yang menuju bodysalk (bakal tali pusat) jantung bayi mulai dapat terdeteksi pada minggu 6-8 mempergunakan ultrasonografi atau system Doppler. Vili korealis menghancurkan desidua sampai pembuluh darah, mulai dengan pembuluh darah vena hari ke-10 sampai ke-11 setelah konsepsi, sehingga sejak saat itu embrio mendapat tambahan nutrisi dari darah ibu secara langsung.

C. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN hasil konsepsi Kehamilan berlangsung kira-kira 9 bulan atau 10 bulan kalender atau 40 minggu atau 280 hari lama kehamilan dihitung dari haid pertama hari terakhir akan tetapi sebenarnya konsepsi terjadi sekitar 2 minggu setelah hari pertama periode menstruasi terakhir 14 hari atau saat ovulasi.

Dengan demikian, umur janin pasca konsepsi akan digunakan untuk membahas perkembangan janin. Awal perkembangan janin di mulai dengan beberapa periode zigotblastom-morula-blastokia-mudigah (embrio)-janin (fetus). (ilmu kebidanan, sarwono. Hal : 148 tahun 1999)

1.3 Perubahan fisiologi pada saat kehamilan 1. Rahim dan uterus Rahim yang semula besarnya sejempol atau beratnya 30 gram mangalami hipertropi dan hiperpalasa, sehingga menjadi seberat 100o gram saat terakhir kehamilan otot Rahim mengalami hiperpalasia dan hipertropi menjadi lebih besar, lunak, dan dapat mengikuti pembesaran Rahim karena pembentukan janin. Perubahan pada isthmus uteri (Rahim) yang menyebabkan isthmus menjadi lebih panjang dan lunak sehingga pada pemeriksaan dalam seolah-olah kedua jari dapat saling sentuh.Perlunakan isthmus disebut tanda hegar.

Sebagai gambaran dapat ditemukan sebagai berikut : a. Pada kehamilan 16 minggu, kavum uteri seluruhnya di isi oleh amnion dimana seluruh desidua kapsularis dan desidua parietalis telah menjadi satu. Tingginya Rahim setengah dari simpisis dan pusat. Plasenta telah terbentuk seluruhnya. b. Pada hamil 20 minggu, fundus Rahim terletak 2 jari dibawah pusat, sedangkan pada umur 24 minggu tepat di tepi atas pusat. c. Pada hamil 28 minggu tinggi fundus uteri sekitar 3 jari diatas pusat atau sepertiga jarak antara pusat dan prosesus xifoideus. d. Pada kehamilan 36 minggu tinggi fundus uteri sekitar 1 jari dibawah prosesus xifoideus, dalam hal kepala bayi belum masuk pintu atas panggul. e. Pada kehamilan 40 minggu, fundus uteri turun setinggi 3 jari dibawah prosesus xifoideus, oleh karena saat ini kepala janin telah masuk pintu atas panggul.

2. Vagina (liang senggama) Vulva dan vagina mengalami peningkatan pembuluh darah karena pengaruh estrogen sehingga tampak makin merah dan kebiru-biruan (tanda chedwick).

3. Ovarium (indung telur) Dengan terjadinya kehamilan, indung telur mengalami korpus luteum gravidarum akan meneruskan fungsinya sampai terbentuknya plasenta yang sempurna pada umur 16 minggu. Kejadian ini tidak dapat lepas dari kemampuan vili korealis yang mengeluarkan hormone korionik gonadotropin yang mirip dengan lubeatropik hipofisis anterior. 4. Payudara Payudara mengalami pertumbuhan dan perkembangan sebagai persiapan pemberian ASI pada saat laktasi perkembangan payudara tidak dapat dilepaskan dari pengaruh hormone saat kehamilan, yaitu estrogen, progesterone dan somatotropin.

Penampakan payudara pada ibu hamil adalah sebagai berikut : a. Payudara Nampak menjadi lebih besar b. Aerola payudara makin hiperpigmentasi (kehitaman) c. Putting susu makin menonjol d. Pengeluaran ASI belum berlangsung karena prolactin belum berfungsi e. Setelah persalinan, hambatan prolactin tidak ada sehingga pembuatan ASI dapat berlangsung 5. Sirkulasi darah ibu Peredaran darah ibu di pengaruhi beberapa factor, antara lain : Meningkatkan kebutuhan sirkulasi darah sehingga dapat memenuhi kebutuhan perkembangan dan perkembangan janin di dalam Rahim. Terjadi hubungan antara arteri dan vena pada sirkulasi retro plasenta Pengaruh horman estrogen dan progesteron meningkat

Akibat dari factor tersebut dijumpai beberapa perubahan peredran darah yaitu sebagai berikut : Volume darah Volume darah semakin meningkat dimana jumlah serum darah lebih besar dari pertumbuhan sel darah, sehingga terjadi semacam pengenceran darah (hemodilusi). Sel darah

Sel darah makin meningkat jumlahnya untuk dapat mengimbangi pertumbuhan janin dalam Rahim.Sel darah putih meningkat dengan mencapai jumlah sebesar 10.000/L. System respirasi Pada kehamilan terjadi juga perubahan system respirasi untuk dapat memenuhi kebutuhan O2 yang meningkat, ibu hamil akan bernapas lebih sekitar 20%-25% dari biasanya. System pencernaan Karena pengaruh estrogen, pengeluaran asam lambung meningkat yang dapat menyebabkan : A.pengeluaran air liur yang berlebihan B.daerah lambung terasa panas C.trjadi mual dan sakit kepala/pusing terutama pagi hari yang disebut morning sicknes D.muntah berlebihan E.progesteron menimbulkan gerak usus makin berkurang yang menyebabkan obstipasi

Traktur urinarius Karena pengaruh desakan Rahim pada hamil muda dan turunnya kepala pada hamil tua terjadi gangguan miksi dalam bentuk sering kencing. Perubahan pada kulit Pada kulit terjadi perubahan pesat pigmen dan hiperpigmentasi karena pengaruh melanophere stimulating hormone lobus hipofisis anterior dan pengaruh kelenjar suprarenalis.Hiperpigmentasi ini terjadi pada striae gravidarum livide/alba, aerola mamae, papilla mamae, linea nigra, PIP (cloasma gravidarum). Perubahan pada metabolisme Dengan adanya kehamilan, metabolism tubuh mengalami perubahan yang mendasar, dimana kebutuhan nutrisi makin meningkat untuk pertumbuhan janin dan persiapan pemberian ASI. (perawatan ibu hamil. Hal : 53 tahun 2008)

1.4 Perubahan psikologi pada ibu hamil a. Trimester I Trimester pertama sering dikatakan sebagai masa penentuan . Penentuan untuk membuktikan bahwa wanita dalam keadaan hamil. Pada saat inila tugas psikologis pertama sebagai calon ibu untuk dapat menerima kenyataan akan kehamilannya. Selain itu akibat dari dampak terjadinya peningkatan hormone estrogen dan progesterone pada tubuh ibu hanil akan mempengaruhi perubahan pada fisik sehingga banyak ibu hamil yang merasakan kekecewaan, penolakan, kecemasan, dan kesedihan. Perubahan tanggung jawab baru atau tambahan yang akan dipikul, kecemasan tentang kemampuan dirinya untuk menjadi seorang ibu, dan penerimaan kehamilannya oleh orang lain. Beberap ketidaknyamanan pada trimester pertama berupa mual, lelah, perubahan selera, emosional, mungkin mencerninkan konflik dan depresi yang dialami dan dapat terjadi pada saat ia teringat tentang kehamilannya. Kebingungan yang dialami ibu hamil ini secara normal akan berakhir spontan pada saat ia menerima kehamilannya. Penerimaan ini biasanya terjadi pada akhir trimester pertama dan didukung oleh perasaannya yang cukup aman untuk mengungkapkan perasaannya terhadap konflik yang dialami selama ini. b. Trimester II Trimester kedua sering disebut sebagai periode apncaran kesehatan, saat ibu merasa sehat.Ini disebabkan selama trimester II mumnya wanita sudah merasa baik dan terbebas dari ketidaknyamanan kahamilam. Tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormone yang lebih tinggi dan rasa tidak nyaman karena hamil sudah berkurang. Ibu sudah menerima kehamilannya dan mulai dapat menggunakan energy dan pikirannya secara lebih konstruktif. Wanita tersebut akan lebih melengkapi dan mengevaluasi segala aspek yang menghubungkannya dengan ibunya sendiri. Kemampuan untuk

mempertahankan hubungan ibu dan anak di uji.Dengan pengujian ini mendatangkan pengertian dan kriteria penerimaan oleh ibunya yang ai hargai dan hormati.

1.5 Kebutuhan dasar ibu hamil a. Oksigen Kebutuhan oksigen ibu hamil melalui : Latiah napas melalui senam hamil Tidur dengan bantal yang lebih tinggi Makan tidur terlalu banyak Kurangi dan hentikan merokok Konsul ke dokter bila ada kelainan atau gangguan pernapasan seperti asma dan lain-lain posisi miring kiri dianjurkan untuk meningkatkan perfusi uterus dan oksigenasi fetoplasenta dengan mengurangi tekanan pada vena asenden. b. Nutrisi dalam kehamilan Gizi pada ibu hamil harus ditinggkatkan hingga 300 kalori perhari, ibu hamil seharusnya mengkonsumsi makanan yang mengandung protein, zat besi dan minum cukup cairan (menu seimbang) Kalori Protein Mineral Vitamin

c. Personal hygiene Mandi dianjurjan sedikitnya dua kali sehar dan sebaiknya mengganti pakaian dalam setiap kali BAK/BAB.Kebersihan gigi dan mulut perlu mendapatkan perhatian.Rasa mual pada hamil dapat mengakibatkan perburukan hygiene mulut dan dapat menimbulkan karies gigi. d. Pakaian selama kehamilan Pada daasarnya pakaian apa saja bias dipakai, akan tetapi sebaiknya baju hendaknya yang longgar dan mudah dipakaiserta bahan yang mudah menyerap keringat. Ada dua hal yang harus diperhatikan dan dihindari yaitu : Sabuk dan stoking yang terlalu ketat, karena akan mengganggu aliran balik Sepatu dengan hack tinggi, akan menambah lordosis sehingga sakit pinggang akan bertambah

e. Eliminasi (BAK/BAB) Dianjurkan minum 8-12 gelas cairan setiap hari.Harus minum yang cukup agar produksi air kemihnya cukup dan jangan sengaja mengurangi minum untuk menjarangkan berkemih.Akibat pengaruh progesterone, otot-otot traktur digestivus berkurang tonusnya dan

menurun.Akibatnya

mortilitas

saluran

pencernaan

menyebabkaobstipasi.Untuk mengatasi hal ini, ibu hamil dianjurjan minum lebih 8 gelas.Wanita sebaiknya diet yang mengandung serat, latiah senam hamil, dan tidak dianjurkan memberikan obat-obat perangsang dengan laxan. f. Seksual Koitus tidak dibenarkan bila : Terdapat perdarahan pervaginaan Terdapat riwayat abortus berulang Abortus/partus prematurus imminens Ketuban pecah Serviks telah membuka g. Mobilisasi dan body mekanik Ibu hamil boleh melakukan kegiatan/aktivitas fisik biasa selama tidak terlalu melelahkan.Ibu hamil dapat melakukan pekerjaan seperti menyapu, mengepel, masak dan mengajar.Semua pekerjaan tersebut harus sesuai dengan kemampuan wanita tersebut dan mempunyai cukup waktu untuk istirahat.Secara anatomi, ligament sendi putar dapat meningkatkan pelebaran/pembesaran Rahim pada ruang abdomen.Nyeri pada ligament ini terjadi karena pelebaran dan tekanan pada ligament karena adanya pembesaran Rahim.Nyeri pda ligament ini merupakan suatu ketidaknyamanan ibu hamil.

1.6 Tanda-tanda kehamilan a. Tanda-tanda dugaan hamil Amenorea ( terlambat datang bulan) Mual dan muntah (emesis) Ngidam Sinkope atau pingsan Payudara tegang

Sering miksi Konstipasi atau obstipasi Pigmen kulit Epulsi Varises

b. Tanda tidak pasti hamil Rahim membesar Tanda hegar (perlunakan segmen bawah Rahim) Tanda chadwick (vulva dan vagina menjadi merah atau kebiruan) Tanda piscasek (uterus membesar kearah salah satu jurusan pembesaran tersebut) Kontraksi Braxton hicks (bila uterus dirangsang mudah berkontraksi) Teraba ballotemen (bakal janin) Pemeriksaan biologos kehamilan positifs

c. Tanda pasti hamil Gerakan janin dalam rahim Terdengar denyut jantung janin Teraba bagian-bagian janin 1.7 Ketidaknyamanan pada trimester I dan II a. Trimester I Trimester pertama sering dikatakan sebagai masa penentuan pada saat inilah tugas psikologi pertama sebagai calon ibu untuk dapat menerima kenyataan akan kehamilannya.

Ketidaknyamanan pada trimester pertama

Ketidaknyamanan Kelelahan dan fatique

Cara meringankan/mencegah Yakinkan bahwa hal ini normal terjadi dalam kehamilan, motivasi ibu untuk sering istirahat Meningkatkan kebersihan gengan mandi setiap hari,

Flour albus (keputihan)

memakai pakaian dalam yang terbuat dari katun Tidak seharusnya menimbulkan kekhawatiran asalkan

Ngidam

makan yang diinginkan adalah makan yang sehat Penjelasan mengenai sebab terjadinya, kosongkan saat terasa

Nocturia (sering BAK)

dorongan untuk kencing, batasi minum bahan diuretika alamia seperti the, kopi, cola, kafein. Makan biscuit sebelum bangun ari tempat tidur di pagi hari,

Mual dan muntah

makan sedikit tapi sering, hindari makanan yang berminyak dan berbau merangsang Kebersihan gigi yang baik dan penggunaan sikat gigi yang

Ginggivitas

lunak

b. Trimester II Trimester II sering dikatakan sebagai periode pancaran kesehatan saat ibu merasa sehat. Tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormone yang lebih tinggi dan rasa tidak nyaman karena hamil sudah berkurang.

Ketidaknyamanan pada trimester II Ketidaknyamanan Chlosma Cara meringankan/mencegah Hindari sinar matahari berlebihan selama hamil, gunakan bahan pelindung non alerggis Hindari konstipasi, makan makanan berserat, gunakan Hemoroid kompres es, kompres hangat atau sit bath, dengan perlahan masukkan kembali

Tingkatkan makan makanan yang berserat, , minum cairan Konstipasi dingin/hangat ketika perut kosong Tekuk lutut kearah abdomen, mandi air hangat, gunakan Nyeri ligamentum rotundun bantalan pemanas pada are yang sakit Bangun secara perlahan dari posisi istirahat, hindari berdiri Pusing terlalu lama, hindari berbaring dengan posisi terlentang Istirahat dengan posisi baring miring kekiri, hindari Varises pada kaki dan vulva berdiri/duduk terlalu lama, tinggikan kaki sewaktu berbaring atau duduk 2.1 pengertian antenatal care Antenatal care adalah upaya preventif program upaya pelayan kesehatan obstetric untuk optimalisasi luaran maternal dan neonatal melalui serangkaian kaegiatan pemantauan ruti selama kehamilan. (ilmu kebidanan. Hal : 278 tahun 2010) 14T ANC 1. Timbang berat badan 2. Ukur tekanan darah 3. Ukur tinggi fundus uteri 4. Pemberian tablet Fe 5. Pemberian imunisasi TT 6. Pemeriksaan Hb 7. Pemeriksaan VDRL 8. Perawatn payudara, senam payudara, dan pijat tekan payudar 9. Pemeliharaan tingkat kesuburan/senam hamil 10. Temu wicara 11. Pemeriksaan protein urine 12. Pemeriksaan reduksi urine 13. Pemberian terapi kapsul yodium 14. Pemberian terapi anti malaria

Tujuan Pemeriksaan Dan Pengawasan Ibu Hamil Tujuan umum Menyiapkan seoptimal mungkin fisik dan menta ibu serta anak selama dalam kehamilan, persalina dan nifas, sehingga di dapat ibu dan anak yang sehat. Tujuan khusus a. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi b. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, social ibu dan masyarakat c. Mengenali secara dini ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selam hamil, termaksud riwayat penyakit secar umum kebidanan dan pembedahan d. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, kelahiran dengan selamat ibu maupunbayinya, dan trauma seminimal mungkin e. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar tumbuh dan kembang secara normal.

Pemeriksaan ibu hamil 1. Pemeriksaan umum 2. Pemeriksaan khusus A.inspeksi Pemeriksaan dengn menggunakan pendangan terhadap perubahan-perubahan yang terjadi akibat kehamilan. B.palpasi Melakukan pemeriksaan dengan jalan melakukan perawatan pada organ yang terkait dengan perubahan kehamilan palpasi kehamilan biasanya dipakai metode leopold yaitu : Leopold I : menentukan umur kehamilan dengan mengukur tinggi fundus dan menentukan bagian bayi yang berada difundus Leopold II : letak membujur, menentukan letak punggung janin dan letak lintang, menentukan letak kepala janin.

Leopold III : menentukan bagian terendah janin Leopold IV : menentukan bagianterendah janin sudah masuk PAP atau belum C.auskultasi Melakukan pemeriksaan dengan mendengar secara khusus letak jantung janin intra uteri. Alat yang digunakan adalah leanec/dopler dan sebagainya. 3. Pemeriksaan penunjang A.pemeriksaan USG USG merupakan pemeriksaan tambahan yang lazim dan umum dilakukan dengan USG dapat dilakukan visualisasi terhadap : a. Gerakan jantung janin intra uteri b. Elektrokardiografi jantung janin c. Kecepatan aliran darah dalam pembuluhnya B. Pemeriksaan laboratorium A. Pemeriksaan laboratorium rutin B. Pemeriksaan TORCH C.pemeriksaan khusus : amniosintesis, amnioskopi, biopsy jantung janin C.pemeriksaan penggul luar A.distansia spinarum : 24- 26cm B.distansia kristarum : 28-30cm C.boudeleque : 18cm D.lingkar panggul : 28 cm

DIAGNOSA KEHAMILAN a. Tanda-tanda dugaan hamil Amenore Mual dan muntah Ngidam Sinkope atau pingsan,cepat lelah, pusing Payudara tegang, membesar dan sedikit nyeri Sering kencing Pigmentasi pada kulit Varises Anoreksia

b. Tanda tidak pasti hamil Perut membesar Uterus membesar Tanda hegar Tanda chadwick Tanda piscasek Kontraksi braxton hicks Teraba ballotemen Reaksi kehamilan positif

c. Tanda pasti hamil Gerakan janin yang dapat dilihat/dirasakan Djj (+) dapat di dengar dengan lenec tau doppler Terlihat kerangka janin pada foto rontgen

Terapi kehamilan Kehamilan dapat dibagi menjadi beberapa klasifikasi : a) Kehamilan dengan resiko rendah Pengawasan setempat Pengawasan antenatal terjadwal Pertolongan persalinan dengan aman oleh tenaga kesehatan b) Kehamilan dengan keadaan meragukan Perlu pengawasan antenatal lebih adekuat Pengobatan edekuat untuk penyakit ibu Persalinan ditangani oleh tenaga ahli dan jika perlu kehadiran dokter c) Kehamilan dengan resiko tinggi Pengawasan lebih sering dengan menggunakan alat canggih Pertolongan persalinan harus dilakukan di RS oleh tenaga ahli dan kehadiran dr. Spesialis anak d) Kehamilan dengan keadaan gawat janin Dilakukan pemeriksaan secukupnya dan segera rujuk ke rsdengan fasilitas memadai Jika perlu bumil diantar untuk keamanan persalinan Nasehat-nasehat yang diberikan kepada ibu hamil a. Koitus Bila ada dalam anamnesis ada riwayat abortus yang lalu, sebaiknya koitus ditunda sampai kehamilan 16 minggu pada waktu itu plasenta telah terbentuk. b. Kebersihan dan pakaian Kebersihan harus selalu dijaga pada masa hamil, baju hendaknya yang longgar dan mudah dipakai, sepatu atau alas kaki lain dengan tumit yang tinggi sebaiknya jangan dipakai, oleh karena tempat titk berat wanita hamil berubah sehingga mudah terjatuh. c. Diet dan pengawasan berat badan Kekurangan atau kelerperalis, masepsis pue anemia, enyababkanbihan nutrisi dapat kelainan yang tidak diinginkan pada wanita hamil tersebut.Kekurangan makanan dapat

maka secara berlebihan dapat mengakibatkan komplikasi antara pre-eklamsi, bayi terlalu besar. d. Perawatan gigi geligi Kebersihan gigi harus selalu dijaga pada masa hamil, agar tidak terjadi karies ginggititis.Oleh karena itu wanita hamil harus memeriksakan giginya secara teratur sewaktu hamil. e. Imunisasi Dianjurkan pada ibu hamil untuk mendapatka imunisasi TT 2kali selama kehamilannya untuk mencegah terjadinya tetanus neonatorum. f. Merokok Wanita hamil dilarang merokok karena dapat menyebabkan bayi premature dan mudah mengalami abortus dan prematurus.tetapi jangan g. Wanita pekerja Wanita hamil boleh bekerja, tetapi jangan terlalu berat dan harus istirahat yang cukup.

Jadwal pemeriksaan hamil Trimester I : (kehamilan 0-12 minggu) dilakukan 1 kali pemeriksaan Trimester II : (kehamilan 12-24 minggu) dilakukan 3 kali pemeriksaan Trimester III : (kehamilan 24-42 minggu) dilakukan 4 kali pemeriksaan

DAFTAR PUSTAKA

Diantikawati. Ika, saryono.2010.asuhan kebidanan I (kehamilan).yogyakarta:huna medika Kusmiati yuni.2008.perawatan ibu hamil.yogyakarta:fitramaya

BAB II TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN Ny. A usia 18 tahun, G1P0A0, UK : 23 minggu Di klinik umum Nisa

No. Register Tanggal pengkajian Jam pengkajian

: :19-02-2013 : 09.30 WITA

I.PENGUMPULAN DATA

Biodata/identitas Nama Umur Agama Suku/bangsa Pendidikan Pekerjaan Alamat

Ibu : Ny. A : 18 tahun :Islam : Jawa/Indonesia : SD : Swasta : Jl.Manggis

Suami Tn.m 26 tahun Islam Bugis/Indonesia SMU Swasta Jl.Manggis

Anamnesa (DATA SUBJEKTIF) 1). Keluhan utama Ibu mengatakan merasa cemas dan khawatir dengan kehamilannya 2). Riwayat perkawinan Perkawinan pertama, kawin pertama 17 tahun, dengan suami 1 tahun

3). Riwayat menstruasi Menarce umur 12 tahun, siklus haid 28 hari, haid teratur lamanya 7 hari, sifat darah encer, bau khas darah haid, flour albus : tidak ada, dismenorhoe : ada, banyaknya 2x ganti pembalut penuh.

4). Riwayat kehamilan sekarang a. Riwayat ANC ANC Sejak umur Kehamilan 8 minggu. ANC pada bidan Frekuensi :Trisemester I : ibu mengatakan 2x periksa selama hamil. Trisemster II : ibu mengatakan 3x periksa selama hamil pada UK : 15, 19, dan 23 minggu (sekarang) Trisemester III : 5). Riwayat kehamilan, Persalinan dan nifas yang lalu G1 Hamil Ke Hamil sekarang 6). Riwayat Kontrasepsi yang di gunakan Ibu mengatakan hamil yang pertama dan belum menggunakan alat kontrasepsi 7). Riwayat penyakit keluarga Ibu mengatakan tidak ada keluarga yang penah atau sedang menderita penyakit kronik seperti jantung, hipertensi, hepatitis dan tidak pernah atau tidak sedang menderita penyakit menahun atau menurun seperti DM, HIV, gamelli (kembar), dan lain-lain.
Tgl Lahir Umur Kehamilan Jenis Persalinan

P0 A0 Persalinan
Komplikasi Penolong

Nifas Ibu Bayi


Jenis Kelamin BB Lahir Laktasi Komplikasi

8). Riwayat penyakit yang pernah di derita Ibu mengatakan pernah menderita dan juga tidak pernah menderita penyakit kronik seperti jantung, hipertensi, hepetitis dan tidak pernah atau tidak sedang menderita penyakit menahun dan penyakit menular seksual seperti DM, HIV, TORCH, dan lain-lain. 9). Pola nutrisi Sebelum hamil Frekuensi Macam Jumlah Keluhan Setelah hamil Frekuensi Macam Jumlah Keluhan Makanan 3x sehari Nasi, lauk, sayur 1 piring/makan Tidak ada 4x sehari Nasi, lauk, sayur piring/makan Tidak ada Minuman 6-8 gelas/hari Air putih gelas/minum Tidak ada 7-9 gelas/hari Air putih, susu gelas/minum Tidak ada

Pola eliminasi Sebelum hamil Frekuensi Warna Bau Setelah hamil Frekuensi Warna Bau Pola aktivitas Sebelum hamil Sebagai ibu

BAB 2x sehari Kuning Khas 1x sehari Kuning Khas Pola istirahat rumah Tidur siang : 3 jam/hari

BAK 6x sehari Kuning Khas 8x sehari Kuning Khas

tangga dan swasta Setelah hamil Sebagai ibu

Tidur malam : 8 jam/hari

rumah Tidur siang : 2 jam/hari Tidur malam : 6 jam/hari

tangga dan swasta

10). Personal Hygiene A. Sebelum hamil Kebiasaan mandi : 2 kali sehari Kebiasaan membersihkan alat kelamin : setelah BAK, BAB, dan setelah mandi Kebiasaan mengganti pakaian dalam : setelah BAK, BAB, dan setelah mandi Jenis Pakaian dalam yang di gunakan : kain katun

b. Selama hamil Kebiasaan mandi : 2 kali sehari Kebiasaan membersihkan alat kelamin : setelah BAK, BAB, dan setelah mandi Kebiasaan mengganti pakaian dalam : setelah BAK, BAB, dan setelah mandi Jenis Pakaian dalam yang di gunakan : kain katun 11). Hubungan seksual

Sebelum hamil : 2-3 kali seminggu Sesudah hamil : 1 kali dalam 2 minggu

12). Keadaan psikososial spiritual A). Kehamilan ini diinginkan dan direncanakan B). Pengetahuan ibu mengenai keadaan janinnya baik C). Penerimaan ibu terhadap kehamilannya : ibu menginginkan kehamilannya

DATA OBJEKTIF A. Pemeriksaan umum 1. Keadaan umum 2. Kesadaran 3. BB 4. TB 5. LILA 6. Tanda-tanda Vital Tekanan darah Nadi Pernafasan Suhu B. Pemeriksaan Fisik 1. Inspeksi a. Kepala Rambut hitam, bersih dan tidak rontok Bentuk simetris b. Muka/wajah Edema pada wajah tidak ada Cloasma gravidarum pada wajah tidak ada c. Mata Bentuk simetris, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterus d. Hidung Bentuk simetris, tidak ada pengeluaran sekret dan benjolan e. Mulut dan gigi Mulut bersih, tidak ada caries, tidak ada stomatitis f. Telinga Bentuknya simetris, tidak ada serumen, pendengaran baik : 100/70 mmHg : 78 Kali permenit : 18 Kali permenit : 36,5 C : Baik : Composmentis : 48 kg (Sebelum hamil ?, sekarang ?) : 158 cm : 22 cm

g. Leher Tidak ada pembengkakan, leher bersih h. Dada Bentuk simetris, tidak ada tarikan dinding dada i. Payudara Bentuk simetris, puting susu menonjol, aerola mengalami hiperpigmentasi j. Ketiak Tidak ada benjolan/massa k. Perut Bentuk simetris, tidak terdapat strie gravidarum, linea nigra ada l. Genitalia eksterna Tidak ada pengeluaran cairan, tidak ada varises m. Genitalia interna Tidak dilakukan pemeriksaan n. Anus Tidak ada hemoroid o. Ekstremitas Tidak terdapat oedema, kuku bersih, tidak terdapat varises

2. Palpasi a. Leher Tidak ada pembengkakan vena jugularis Tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid b. Payudara Tidak terdapat benjolan c. Ketiak Tidak ada benjolan/massa d. Abdoment Leopold I : TFU 22 cm, TB : 1550 gram, bagian fundus teraba bulat, lunak, dan tidak melenting (bokong)

Leopold II

: Bagian kiri teraba keras, datar memanjang, seperti papan (punggung) dan di bagian kanan teraba bagian-bagian yang tidak teratur (ekstremitas).

Leopold III : Bagian terendah teraba bulat, keras dan melenting (kepala) Leopold IV : U (konvergen) e. Ekstremitas Tidak terdapat oedema, tidak ada varises 3. Auskultasi DJJ Dada : pada punggung kiri Frekuensi : 145 x/menit : tidak ada wheezing dan dan tidak ada ronchi

4. Perkusi Refleks patella : pada ekstremitas kanan dan kiri positif ( KA/KI (+) ) Pemeriksaan penunjang a. Pemeriksaan panggul luar Distansia spinarum : 25 cm Distansia kristarum : 28 cm Bouldeleque Lingkar panggul : 18 cm : 28 cm

b. Pemeriksaan lab Golongan darah Hb :O : 12 gr% (Kapan????)

II. Diangnosa / masalah Diagnose : Ny. A, 18 Tahun, G1P0A0, UK 23 Minggu, dengan kehamilan Masalah : Ny. A, mengalami KEK III. Diagnose Potensial 1. Partus prematurus 2. BBLR IV. Tindakan segera V. Intertvensi Tanggal : 19 Februari 2013 Jam : 09. 45 WITA

1. Lakukan pendekatan komunikasi teraupetik pada ibu 2. Lakukan pemeriksaan umum 3. Jelaskan hasil pemeriksaan umum 4. Berikan HE tentang kebutuhan nutrisi ibu hamil 5. Berikan tablet zat besi pada ibu 6. Jelaskan tanda-tanda bahaya ibu hamil 7. Beri motivasi pada ibu untuk memeriksakan kehamilannya minimal 4x selama kehamilan atau 8. Tentukan kontrak waktu untuk kunjungan berikutnya sesering mungkin VI. Implementasi 1. 10.00 Melakuakn pendekatan komunikasi teraupetik pada ibu 2. 10.25 Melakukan pemeriksaan umum 3. 11.00 Menjelaskan hasil pemeriksaan 4. 11.10 Memberi HE tentang kebutuhan nutrisi ibu hamil 5. 11.30 Memberikan tablet zat besi pada ibu 6. 11.40 Menjelaskan tanda-tanda bahaya ibu hamil

7. 12.00 Memberikan motivasi pada ibu untuk memeriksa kehamilanya minimal 4x selama kehamilan atau sesering mungkin 8. 12.20 Menentukan kontak waktu untuk kunjungan berikutnya

VII. Evaluasi 1. 10.20 ibu percaya dan bersedia dilakukan pemeriksaan 2. 10.55 pemeriksaan umum telah dilakukan 3. 11.05 hasil pemeriksaan telah dijelaskan 4. 11.25 HE tentang kebutuhan nutrisi ibu hamil telah diberikan 5. 11.35 tablet zat besi tidak diberikan karena ibu tidak anemia dan pola makan ibu baik 6. 11.55 tanda-tanda bahaya ibu hamil telah dijelaskan 7. 12.10 Ibu bersedia datang ke bidan 4x selama kehamilannya atau sesering mungkin 8. 12.25 kontak waktu untuk kunjungan berikutnya telah ditentukan

Anda mungkin juga menyukai