UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

FM-UII-AA-FKA-07/R0

MATERI/BAHAN MATA KULIAH

Fakultas Jurusan/Prodi Kode Mata Kuliah Nama Mata Kuliah : Teknik Sipil dan Perencanaan : Teknik Sipil : 51100121 : Differensial Integral Pertemuan ke Modul ke Jumlah halaman Mulai Berlaku : 10 : 10 : 4 :

4.2.4 Metode Integrasi Bentuk Khusus 1. Bentuk Fungsi Pecah Rasional Suatu polinomial dalam x adalah suatu fungsi dalam bentuk :
a 0 x n + a1 x n 1 + a 2 x n 2 + a 3 x n 3 + ... + a n , dimana a i (i= 0,1,2,3 ,n) adalah konstante,

dan n adalah bilangan bulat positif termasuk nol. Tiap-tiap polinomial dengan koefisien riil dapat dinyatakan sebagai perkalian dari faktor-faktor linier yang riil dalam bentuk ( ax + b ) dan atau faktor-faktor kwadratis yang riil dalam bentuk ( ax 2 + bx + c ) Suatu fungsi F ( x) = g ( x) , dimana f(x) dan g(x) adalah polinomial, disebut : FUNGSI PECAH RASIONAL Jika pangkat f(x) lebih rendah dari pangkat g ( x ) , maka F(x) disebut PROPER; Untuk sebaliknya disebut IMPROPER. Bentuk pecahan rasional yang improper dapat dinyatakan sebagai jumlahan dari suatu polinomial dan suatu pecahan proper. Contoh : F ( x) =
f ( x) x 4 x 3 x 1 x +1 = =x 3 3 2 g ( x) x x x x2

f ( x)

x3 x2

x4 x3 x 1 x4 x3

x sebagai hasilnya
-

x 1 sebagai sisanya atau ditulis ( x + 1)

Semua pecahan rasional proper dapat dinyatakan sebagai suatu jumlahan dari pecahanpecahan sederhana yang penyebutnya berbentuk linier ( ax + b ) n dan atau kuadratis

( ax

+ bx + c , dimana n adalah bilangan bulat positif.

Versi : 2008

Revisi : 0

Halaman : 1 dari 4

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

FM-UII-AA-FKA-07/R0

MATERI/BAHAN MATA KULIAH

Fakultas Jurusan/Prodi Kode Mata Kuliah Nama Mata Kuliah : Teknik Sipil dan Perencanaan : Teknik Sipil : 51100121 : Differensial Integral Pertemuan ke Modul ke Jumlah halaman Mulai Berlaku : 10 : 10 : 4 :

a. Penyebut mempunyai faktor linier dan berlainan

2x + 1 2x + 1 dx = dx ( x + 4)( x 2) + 2 x 8)
2x + 1 A B

Contoh :

(x

Penyelesaian :

( x + 4)( x 2) ( x + 4) ( x 2)
A( x 2 ) + B( x + 4 ) 2x +1 = ( x + 4)( x 2) ( x + 4)( x 2)
2 x + 1 = Ax 2 A + Bx + 4

Untuk

x1 x0

2= A+ B 1 = 2 A + 4

Dari kedua persamaan dilakukan substitusi, bisa didapatkan A dan B. A = 3/ 2 B=

Dari persamaan 2

1 = 2 A + 4

3 = 2 A

Masuk ke persamaan 1 2 = A + B 2 = (3 / 2) + B
2x + 1 A B = + ( x + 4)( x 2) ( x + 4) ( x 2) 2 x +1 3/ 2 1/ 2 = + ( x + 4)( x 2) ( x + 4) ( x 2)

Berarti :

2x + 1 dx = ( x + 4)( x 2)

3/ 2 dx + ( x + 4)

1/ 2 dx ( x 2) d ( x 2) =1 dx d ( x 2 ) = dx

Dengan diorek-orek :
Versi : 2008 Revisi : 0

d ( x + 4) =1 dx d ( x + 4 ) = dx

Halaman : 2 dari 4

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

FM-UII-AA-FKA-07/R0

MATERI/BAHAN MATA KULIAH

Fakultas Jurusan/Prodi Kode Mata Kuliah Nama Mata Kuliah : Teknik Sipil dan Perencanaan : Teknik Sipil : 51100121 : Differensial Integral Pertemuan ke Modul ke Jumlah halaman Mulai Berlaku : 10 : 10 : 4 :

( x + 4)( x 2)

2x + 1

dx =

( x + 4)

3/ 2

d ( x + 4) +

( x 2)

1/ 2

d ( x 2)

2x + 1 dx = ( 3 / 2 ) ln x + 4 + (1 / 2) ln x 2 + C ( x + 4)( x 2)

b. Penyebut mempunyai faktor linier berulang Contoh :

( x + 2)( x 1)
x2 + 3

x2 +3

dx = .

Penyelesaian :

( x + 2)( x 1)
=

A B C + + ( x + 2) ( x 1) ( x 1) 2 +

( x + 2)( x 1) 2

x2 + 3

A( x 1) + B( x + 2 )( x 1) + C ( x + 2 )
2

( x + 2)( x 1) 2

x 2 + 3 = A( x 1) + B( x + 2 )( x 1) + C ( x + 2 )
2

x 2 + 3 = A x 2 2 x + 1 + B x 2 + x 2 + Cx + 2C

Untuk x 2

1= A + B
0 = 2 A + B + C

..(1) ......(2)

x0

3 = A 2 B + 2C .(3)

Dari ketiga persamaan tersebut dicari A, B dan C. Dari Pers. (2) dan (3) :
0 = 2 A + B + C 3 = A 2 B + 2C

x2 x1

0 = 4 A + 2 B + 2C 3 = A 2 B + 2C -

Versi : 2008

Revisi : 0

Halaman : 3 dari 4

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

FM-UII-AA-FKA-07/R0

MATERI/BAHAN MATA KULIAH

Fakultas Jurusan/Prodi Kode Mata Kuliah Nama Mata Kuliah : Teknik Sipil dan Perencanaan : Teknik Sipil : 51100121 : Differensial Integral Pertemuan ke Modul ke Jumlah halaman Mulai Berlaku : 10 : 10 : 4 :

3 = 5 A + 4 B

x1 x4

3 = 5 A + 4 B

dengan Pers. (1)

1= A + B

4 = 4 A + 4B
7 = 9 A A = 7/9

1 = A + B 1 = ( 7 / 9) + B B = 2/9
3 = A 2 B + 2C 3 = ( 7 / 9) 2( 2 / 9) + 2C C = 12/9 = 4/3

( x + 2)( x 1)
Orek-orekan :

x2 + 3

dx =

7/9 dx + ( x + 2)

2/9 dx + ( x 1)

( x 1) 2

4/3

dx

d ( x + 2) =1 dx
d ( x + 2 ) = dx

d ( x 1) =1 dx
d ( x 1) = dx

( x + 2)( x 1)
x2 + 3

x2 + 3

dx =

7/9 d ( x + 2) + ( x + 2)

2/9 d ( x 1) + ( x 1)

( x 1) 2

4/3

d ( x 1)

( x + 2)( x 1)

dx = ( 7 / 9) ln x + 2 + ( 2 / 9 ) ln x 1 + ( 4 / 3).

1 ( x 1) 2+1 + C 2 +1

( x + 2)( x 1)

x2 + 3

dx = ( 7 / 9 ) ln x + 2 + ( 2 / 9 ) ln x 1

( 4 / 3) + C ( x 1)

Catatan : Presensi berdasar up load tugas (soal ada di bawah ini). Waktu penyelesaian dari Selasa 18 Des 2012 jam 9.30 sd Rabu 19 Des 2012 jam 9.30. TUGAS FUNGSI PECAH RASIONAL
Versi : 2008 Revisi : 0 Halaman : 4 dari 4

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

FM-UII-AA-FKA-07/R0

MATERI/BAHAN MATA KULIAH

Fakultas Jurusan/Prodi Kode Mata Kuliah Nama Mata Kuliah : Teknik Sipil dan Perencanaan : Teknik Sipil : 51100121 : Differensial Integral Pertemuan ke Modul ke Jumlah halaman Mulai Berlaku : 10 : 10 : 4 :

1.

( x + k )( x 2) dx

( x 3)

2.

( x k )( x +1)

(x

+ 5)

dx

Versi : 2008

Revisi : 0

Halaman : 5 dari 4