Anda di halaman 1dari 38

EPILEPSI

DEFINISI EPILEPSI : adalah suatu keadaan yg ditandai oleh bangkitan (seizure) berulang sbg akibat dari adanya gangguan fungsi otak secara intermiten yg disebabkan oleh lepas muatan listrik abnormal dan berlebihan di neuron2 secara paroksismal ,didasari oleh berbagai faktor etiologi

BANGKITAN EPILEPSI (EPILEPTIC SEIZURE)

adalah manifestasi klinik dari bangkitan serupa (stereotipik),berlangsung sec.mendadak dan sementara dgn /tanpa perubahan kesadaran, disebabkan oleh hiperaktivitas listrik sekelompok sel saraf di otak,bukan disebabkan oleh suatu penyakit otak akut.

SINDROM EPILEPSI

adalah sekumpulan gejala & tanda klinik epilepsi yg terjadi secara bersama-sama yg berhubungan dgn etiologi, umur,awitan (onset),jenis bangkitan,faktor pencetus, dan kronisitas

PATOFISIOLOGI - Dasar serangan epilepsi : gangguan fungsi membran neuron- neuron piramidal dan transmisi pada sinap. -potensial membran neuron disebabkan oleh permeabilitas selektif membran neuron: mudah dilalui ion K dari ektra ke intraseluler dan kurang oleh ion Ca, Na dan Cl shg K tinggi di intraseluler dan Ca, Na, Cl rendah dan keadaan sebaliknya di ekstraseluler.

-Ada 2 jenis neurotransmitter( NT ) yang ber peran yaitu : bersifat eksitatorik ( memudahkan depolarisasi yaitu glutamat dan aspartat) Bersifat inhibitorik (menimbulkan hiperpolarisasi yaitu GABA dan glisin )

Hasil pengaruh ke2 NT ini pada sinap memungkinkan impul diteruskan ke neuron berikutnya. Berbagai faktor al: keadaan patologik dan faktor genetik dapat merubah / mengganggu fungsi membran neuron.

Serangan epilepsi terjadi karena depolarisasi berlebihan secara sinkron pada sejumlah neuron piramidal dalam fokus epileptik.

KLASIFIKASI
KLASIFIKASI ILAE 1981 UNT. JENIS BANGKITAN EPILEPSI. 1.Bangkitan Parsial 1.1 Bangkitan Parsial Sederhana Motorik Sensorik Otonom Psikis

1.2 Bangkitan Parsial Kompleks. Bangk.Parsial sederhana diikuti gangguan kesadaran. Bangk.Parsial disertai gangguan kesadaran saat awal bangkitan 1.3 Bangkitan parsial yg menjadi umum sekunder. Parsial sederhana yg menjadi umum tonik klonik

Parsial kompleks menjadi umum tonik klonik Parsial sederhana menjadi parsial kompleks kmd. Menjadi umum tonik klonik

2.Bangkitan Umum. 2.1 Lena 2.2 Mioklonik 2.3 Klonik 2.4 Tonik 2.5 Tonik-klonik 2.6 Atonik
3. Tak tergolongkan

ETIOLOGI
1. Idiopatikpredisposisi genetik 2. Kriptogenik mis: sindrom West,Lennox-Gastaut &E.mioklonik 3.Simtomatik krn kelainan SSP mis: Trauma,infeksi,kongenital,lesi desak ruang,GPDO,toksik metabolik,dsb.

DIAGNOSIS

1. Anamnesis: Pola /bentuk bangkitan lama bangkitan gejala sebelum,selama & pascabangkitan frekwensi bangkitan faktor pencetus

Ada/tidak adanya penyakit lain yg diderita sekarang Usia pada saat terjadinya bangkitan pertama Riwayat saat dlm.kandungan,kelahiran dan perkembangan bayi/anak Riwayat terapi epilepsi sebelumnya Riwayat peny. epilepsi dlm keluarga

2.Pemeriksaan fisik umum dan neurologik 3.Pemeriksaan penunjang : 3.1 EEG


Indikasi EEG: membantu menegakan diagnosis epilepsi menentukan prognosis kasus tertentu pertimbangan penghentian OAE membantu dlm. menentukan letak fokus bila ada perubahan bentuk bangkitan

3.2 Brain imaging Indikasi: semua kasus bangkitan pertama yg diduga ada kelainan struktural adanya perubahan bentuk bangkitan terdapat defisit neurologik fokal epilepsi dgn.bangkitan parsial bangkitan pertama diatas usia 25 th untuk persiapan tindakan pembedahan

MRI merupakan pilihan untuk epilepsi, Sensitifitasnya tinggi dan lebih spesifik dibanding CT scan 3.3 Pemeriksaan Laboratorium Darah: (Hb,lekosit,Hct,trombosit,elektrolit Kadar gula,LFT,ureum,kreatinin,dsb. CSF: bila dicurigai infeksi SSP

DIAGNOSIS BANDING Sinkope Serangan iskemik sepintas (TIA) Vertigo Transient global amnesia Narkolepsi Bangkitan panik,psikogenik Sindrom Menier Tics

GAMBARAN KLINIK
1.BANGKITAN UMUM LENA

Gangguan kesadaran sec. mendadak (absence) bbrp. detik selama bangkitan kegiatan motorik terhenti dan pasien diam tanpa reaksi. mata memandang jauh kedepan mungkin terdapat automatisme pemulihan kesadaran segera terjadi setelah itu pasien melanjutkan aktivitas semula.

2. BANGKITAN UMUM TONIK-KLONIK Dpt. didahului prodromal spt. Jeritan,sentakan,mioklonik pasien kehilangan kesadaran, kaku (fase tonik ) selama10-30 detik,diikuti kejang kelojotan pada ke 2 lengan & tungkai (fase klonik) selama 30-60 detik dpt disertai mulut berbusa selesai bangkitan pasien lemas (fase flaksid) dan tampak bingung. pasien sering tidur setelah bangkitan.

BANGKITAN PARSIAL SEDERHANA

Tidak terjadi perubahan kesadaran. Bangk. dimulai dari tangan, kaki atau muka (unilateral/ fokal) kmd. Menyebar pada sisi yg sama (jacksonian march). Kepala mungkin berpaling ke arah bag. tubuh yg kejang (adversif).

BANGKITAN PARSIAL KOMPLEKS


Bangkitan fokal disertai terganggunya kesadaran Sering diikuti automatisme yg stereotipik spt. mengunyah,menelan,tertawa dan kegiatan motorik lain tanpa tujuan jelas. kepala mungkin berpaling kearah tubuh yg mengalami kejang (adversif).

TERAPI
TUJUAN TERAPI:
Adalah tercapainya kualitas hidup optimal

untuk pasien. KONSENSUS EPILEPSI NASIONAL 1. Bila terjadi bangkitan 2 kali dlm setahun sambil menunggu hasil EEG, OAE boleh diberikan.

2. Apabila bangkitan 1 kali obat diberikan dgn mempertimbangkan :


Hasil EEG positif epilepsi
Ada riwayat keluarga epilepsi Hasil pem. CT scan/ MRI ada kelainan. Diketemukan adanya kelainan neurologi. Ada riwayat trauma kapitis

KONSENSUS TATALAKSANA EPILEPSI 1. Pilih obat lini pertama :


Sodium valproat Carbamazepine Phenitoin Phenobarbital

2. Obat lini kedua/obat baru


lamotrigine topiramate gaba pentin oxcarbazepine clobazam levetiracetam

LAMA PENGOBATAN EPILEPSI


MINIMAL 2 TH BEBAS KEJANG Setelah 2 th bebas kejang dan EEG normal obat dipertimbangkan untuk dihentikan dan penghentian obat dilakukan secara bertahap (tapering ). Dosis obat diturunkan 25% setiap bulan Pilihan obat disesuaikan dg jenis epilepsi Bila minum obat epilepsi lebih dari satu hendaknya dosis obat diturunkan satu demi satu

STATUS EPILEPTIKUS
Bangkitan yg berlangsung lebih dari 30 mnt atau adanya dua bangkitan /lebih dimana diantara bangkitan tsb tidak terdapat pemullihan kesadaran Penyebab : penghentian obat tiba-tiba kelelahan adanya penyakit sistemik Adanya kelainan neurologi yg progresif

PENANGANAN STATUS EPILEPTIKUS


0 -10 mnt : ABC dan pasang infus 0 60 mnt: pemberian OAE short Action: diazepam 10-20 IV (maksimal 60 mg ) glukosa 40% 25-50cc dan thiamine 250 mg pemeriksaan status neurologi 0-60/90mnt: bila terus kejang Pheniton 15-18mg/kg pelan (kecepatan 50 mg/mnt) 90-mnt : masih kejang, rawat dg pemberian anastesi

EPILEPSI PADA WANITA

Epilepsi katamenial : terjadi pd waktu menstruasi, lbh sering jenis parsial komplek, terjadi karena penurunan progesteron sebelum menstruasi Hamil: menyebabkan bangkitan hati2 pemberian obat pd trimester 1.

EPILEPSI PADA USIA LANJUT

Prevalensinya lebih tinggi Umumnya simptomatik/etiologinya ada Pemberian OAE lebih hati2.

Contoh penderita epilepsi

Contoh lainnya

Anda mungkin juga menyukai