Identitas Pasien
Nama
Jenis kelamin Umur Alamat Pekerjaan Agama Status Suku
:
: : : : : : :
Ny. Po
Perempuan 30 tahun Jl.Sukapura raya Karyawan Pabrik Detergen Islam Menikah Jawa
Tanggal berobat
22 Juli 2013
Anamnesa
KU : Gatal pada kedua tangan sejak 3 bulan SMRS Keluhan Tambahan : Kulit Kering dan kemerahan RPS : Pasien datang ke poli Kulit dan Kelamin RS Islam Jakarta Sukapura dengan keluhan gatal pada kedua tangan sejak 3 bulan SMSR. gatal dirasakan terutama pada telapak dan punggung tangan. keluhan ini disertai dengan kulit kering dan agak kemerahan.
3
RPS
keluhan pertama kali dirasakan oleh pasien sejak 3 bulan yang lalu, awalnya dirasakan timbul bercak kemerahan dan gatal yang semakin lama semakin meluas, keluhan gatal ini dirasakan semakin bertambah setelah pasien bekerja atau kontak dengan detergen, menurut pasien bila bekerja dan kontak dengan detergen pasien tidak pernah menggunakan sarung tangan.pasien mengatakan selain kontak dengan detergen tangan pasien tidak pernah terkena bahan kimia atau hewan lainnya, pasien sudah bekerja dipabrik tersebut 10 tahun.
4
Keluhan seperti ini baru dirasakan oleh pasien terutama 3 bulan terakhir.keluhan ini tidak dirasakan pada bagian tubuh yang lain
RPD
RPO
R. alergi
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : baik Kesadaran : Composmentis Tanda Vital Tekanan darah : Nadi : Tidak dilakukan Suhu : RR :
7
Status Generalis
Kepala : Leher : Thoraks : Abdomen: Ekstremitas :
Tidak dilakukan
Status Dermatologi
Ad regio sinistra. Distribusi Lesi Efloresensi jelas,skuama. : Plantar dan dorsum manus dextra : Regional,Bilateral : multiple,bentuk iregular,kering : Makula eritematosa dengan batas tidak
Telapak Tangan
10
Punggung Tangan
11
Resume
Seorang wanita usia 30 tahun, pekerjaan Karyawan Pabrik Detergen datang ke RSIJ Sukapura dengan keluhan gatal pada kedua tangan sejak 3 bulan SMSR.gatal dirasakan terutama pada telapak dan punggung tangan. keluhan ini diserta dengan kulit kering dan agak kemerahan. Keluhan gatal ini dirasakan semakin bertambah setelah pasien bekerja atau menyentuh detergen. Pasien sudah bekerja selama 10 tahun. Dengan keluhan ini pasien sudah pernah berobat tetapi keluhan kambuh lagi.
Ad Regio = Plantar dan dorsum manus dextra sinistra. Distribusi : Regional,Bilateral
DIAGNOSA
DIAGNOSA KERJA
DIAGNOSA BANDING
13
Penatalaksanaan
Non Medikamentosa Menghindari kontak dengan alergen pencetus (Detergen). Minum dan menggunakan obat sesuai aturan pakai. Menjaga kebersihan perorangan dan lingkungan tempat tinggal. Bila gatal hindari menggaruk. Bila bekerja harus menggunakan sarung tangan
14
Medikamentosa
Pengobatan topikal Kortikosteroid makrolaktam (pimecrolimus/ tocrolimus Pengobatan sistemik Kortikosteroid ( Prednison 30 mg/hari Antihistamin : Alernitis (loratadin)
15
Prognosis
Quo ad vitam
Ad bonam
16
PATOFISIOLOGI
immune respons)/
reaksi imunologik tipe IV.
FASE SENSITISASI
Diproses secara kimiawi oleh enzim lisosom atau sitosol, dikonjugasikan pada molekul HLA-DR menjadi antigen lengkap.
Fase sensitisasi
Sel langerhans dalam keadaan istirahat, hanya berfungsi sebagai makrofag dengan sedikit menstimulasi sel T Setelah keratinosit terpajan oleh hapten yang bersifat iritan melepaskan sitokin (IL-1) yang mengaktifkan sel langerhans Sehingga mampu menstimulasi sel T. Aktivasi akan mengubah fenotip sel langerhans dan meningkatkan sekresi sitokin tertentu misal IL-1
19
Sitokin proinflamasi lain yang dilepaskan oleh keratinosit yaitu TNF dapat mengaktivasi sel T, makrofag dan granulosit, menginduksi perubahan molekul dan pelepasan sitokin dan meningkatkan MHC kelas I dan II
20
TNF- menekan produksi E-cadherin yang mengikat sel langerhans pada epidermis, menginduksi aktivasi gelatinolisis Sehingga memperlancar sel langerhans melewati membran basalis bermigrasi ke kelenjar getah bening setempat melalui saluran limfe. Sel langerhans mempresentasikan kompleks HLA-DR antigen kepada sel-T penolong speesifik, yaitu mengekspresikan molekul CD4 yang mengenali HLADR sel langerhans dan kompleks reseptor sel-T-CD3 yang mengenali antigen. Sel langerhans mensekresi IL-1 yang menstimulasi selT untuk mensekresi IL-2 dan mensekresi reseptor-IL2. sitokin ini akan menstimulasi proliferasi sel T spesifik menjadi banyak, akan beredar ke seluruh tubuh menjadi tersensitisasi
21
Fase Elisitasi
Fase kedua ini hipersensitivitas tipe lambat terjadi pada pajanan ulang alergen (hapten)
Sel langerhans mensekresi IL-1 yang menstimulasi sel-T untuk memproduksi IL-2 dan mengeskpresikan IL-2R yang menyebabkan proliferasi dan ekspansi populasi sel-T dikulit
Hapten akan ditangkap oleh sel langerhans dan diproses secara kimiawi menjadi antigen, diikat oleh HLA-DR kemudian diekspresikan di permukaan sel
Kompleks HLA-DR-antigen akan dipresentasikan kepada sel-T yang telah tersensitisasi sehingga terjadi aktivasi di kulit maupun di kelenjar limfe.
Fase Elisitasi
Sel T teraktivasi mengeluarkan IFN- yang mengaktifkan keratinosit mengeksresikan ICAM-1 dan HLA-DR
ICAM-1 berinteraksi dengan sel-T dan leukosit mengekspresikan molekul LFA-1. HLA-DR berinteraksi langsung dengan sel-T CD4+ dan presentasi antigen tersebut. HLA-DR merupakan target sel T sitokin pada keratinosit, dapat mengaktivasi sel-T. IL-1 menstimulasi keratinosit menghasilkan eikosanoid. Sitokin dan eikosanoid menghasilkan sel emas dan makrofag
Sel mas yang berada di dekat pembuluh darah akan melepas histamin dilatasi vaskular dan meningkatkan permeablitas sehingga molekul larut seperti komplemen dan kinin berdifusi ke dalam dermis dan epidermis menimbulkan respon klinik DKA
23
TERIMA KASIH
24