Anda di halaman 1dari 2

Halaman 3

Usia rata-rata dimana pengobatan indometasin dimulai adalah 3.7 hari kehidupannya dibanding 6.0 hari untuk bayi yang mendapat ibuprofen (p=0.03). Dua bayi pada kelompok ibuprofen diobati setelah satu bulan pertama kehidupannya (hari ke-37 dan ke-41). Ketika kedua bayi ini dikeluarkan dari kelompok ibuprofen, usia rata-rata dimulainya pemberian terapi adalah 3.7 hari pada kelompok indometasin dibanding 4.9 hari untuk kelompok ibuprofen (p=0.10). Tidak ada perbedaan praktik sistematis pada pendekatan penatalaksaan kami terhadap PDA selama periode penelitian yang dapat menjelaskan perbedaan pada umur dimulainya pemberian terapi.

Proporsi yang mirip pada bayi kelompok indometasin dan ibuprofen yang diobati dengan hidrokortison (59% dan 60%, secara berurutan). 17% (11/65) bayi pada kelompok indometasin dan 28% (16/57) bayi pada kelompok ibuprofen mendapat hidrokortison dalam jangka waktu 3 hari untuk terapi permulaan (p=0.19).

Efektifitas

Kelangsungan hidup dengan suksesnya penutupan farmakologi dari PDA terjadi pada 62% (40/65) bayi di kelompok indometasin dan 58% (33/57) bayi pada kelompok ibuprofen (p=0.71). Di antara bayi yang mendapat profilaksis indometasin untuk hemoragik intraventrikular, tingkat kelangsungan hidup tanpa ligasi PDA sebesar 75% (33/44) pada kelompok indometasin dan 79% (26/33) pada kelompok ibuprofen (p=0.79). 29% (19/65) bayi pada kelompok indometasin dan 28% (16/57) bayi pada kelompok ibuprofen menjalani ligasi bedah PDA (p=0.99). 26% (17/65) bayi yang mendapat terapi dengan indometasin mendapat terapi kedua dan 37% (21/57) bayi yang mendapat terapi ibuprofen mendapat terapi kedua.

Keamanan

Tingkat gabungan komplikasi (kematian, medis nekrosis enterokolitis, bedah nekrosis enterokolitis atau spontaneous intestinal perforation. sebesar 40% (26/65) pada kelompok

indometasin dan 32% (18/57) pada kelompok ibuprofen (p=0.35). Selain itu, 17% (11/65) bayi di kelompok indometasin dan 11% (6/57) bayi pada kelompok ibuprofen terdiagnosa dengan hemoragik intraventrikular grade III atau IV (p=0.43). Tingkat mortalitas sebesar 9% (6/65) pada kelompok indometasin dan 18% (10/57) kelompok ibuprofen (p=0.19). Setelah disesuaikan dengan berat badan lahir, kami tidak mencatat perbedaan signifikan dari hasil di antara kedua kelompok ( tabel 2). Di antara bayi yang mendapat profilaksis indometasin untuk hemoragik intraventrikular, tingkat komplikasi (kematian, NEC atau SIP) sebesar 62% (13/21) pada kelompok indometasin dan 46% (11/24) pada kelompok ibuprofen (p=0.37). Di antara bayi yang tidak mendapat profilaksis indometasin, tingkat komplikasi sebesar 30% (13/44) pada kelompok indometasin dann 21% (7/33) pada kelompok ibuprofen (p=0.44).

Kreatinin serum meningkat 0.20mg/dl selama pengobatan di kelompok indometasin dan 0.23mg/dl pada kelompok ibuprofen (p=0.62). Rata-rata kreatinin serum sebelum mulainya terapi adalah sebesar 1.09mg/dl pada kedua kelompok (p=0.86). Rata-rata kreatinin serum pada akhir pengobatan adalah sebesar 1.29mg/dl pada kelompok indometasin dan 1.32mg/dl pada kelompok ibuprofen (p=0.74). Tidak ada perbedaan signifikan pada perubahan rata-rata kreatinin di antara kelompok yang mendapat profilaksis indometasin dan kelompok yang tidak mendapat profilaksis indometasin (kelompok indometasin: 0.21mg/dl dan 0.19mg/dl, secara berurutan; kelompok ibuprofen:0.13mg/dl dan 0.30mg/dl, secara berurutan, p=0.27).

Diskusi Penemuan kami memberi kesan bahwa pada penelitian kohort ini termasuk jumlah signifikan bayi dengan umur gestasi sangat rendah, tidak ada perbedaan efektivitas antara ibuprofen dan indomtasin pada penutupan PDA. Selain itu, tidak ada perbedaan signifikan secara statistic pada tingkat komplikasi mayor antara ibuprofen dan indometasin.

Anda mungkin juga menyukai