Anda di halaman 1dari 35

Chapter 5

KIMIA LARUTAN
I Made Wisnu Adhi Putra, S.Si., M.Sc

Introduction

Beer merupakan larutan di mana alkohol (cair), malt (padat), dan CO2 (gas) terlarut pada air

LARUTAN

Zat Terlarut
Jumlah lebih kecil

Pelarut
Jumlah lebih besar

Alkohol, malt, dan CO2

Air (H2O)

Beberapa Istilah
Istilah Soluble Insoluble Miscible Tak jenuh (Unsaturated) Jenuh (Saturated) Lewat jenuh (Supersaturated) Arti Kelarutan zat terlarut (padat) dalam pelarut Kelarutan zat terlarut yang sangat rendah dalam pelarut Zat terlarut dan pelarut saling melarutkan dalam berbagai komposisi, contoh: etanol dan air Zat terlarut memiliki jumlah yang kecil dalam pelarut Zat terlarut secara tepat larut dalam pelarut Jumlah zat terlarut lebih banyak dari yang bisa dilarutkan oleh pelarut pada temperatur tertentu dan kondisi kesetimbangan

Proses Pelarutan

Padatan pada Cairan


1. Padatan Ionik

Bergantung pada: Energi kisi kristal (berharga negatif) Energi solvasi (untuk pelarut air disebut energi hidrasi
Tugas: Kenapa NaCl larut dalam air, sedangkan AgCl mengendap?

2. Padatan Kovalen
Bergantung pada: Kepolaran senyawa Like Dissolves Like

Cairan pada Cairan (miscibility)

Gas pada Cairan


Gas-gas yang larut secara signifikan dalam air:

1. Gas yang mampu melakukan ikatan hidrogen (HF, NH3)

2. Gas yang mudah terionisasi (HCl, HBr, dan HI)

3. Gas yang bisa bereaksi dengan air (CO2 or SO3).

Bagaimana dengan Kelarutan Oksigen dalam air?

Faktor yang Mempengaruhi Kelarutan


1. Sifat Alami Pelarut dan Zat Terlarut
Suatu senyawa akan larut/bercampur dengan senyawa lain jika secara kimia mereka saling menyukai (Like Dissolves Like)

Polar

Polar

Nonpolar

Nonpolar

Air

Etanol

benzene

Carbon tetrachloride

2. Temperatur

Untuk kebanyakan zat terlarut padatan dan cairan, kelarutan akan naik seiring kenaikan temperatur. Tapi ada beberapa senyawa yang kelarutannya menurun seiring kenaikan temperatur Untuk zat terlarut gas, kelarutannya pada cairan hampir selalu menurun seiring kenaikan temperatur

3. Tekanan

Hukum Henry menyatakan bahwa fraksi mol gas yang terlarut dalam cairan secara langsung berbanding lurus dengan tekanan gas di atas cairan

Satuan Konsentrasi Larutan


1. Persen Konsentrasi

Contoh:
1. Jika 6,0 g NaCl dilarutkan dalam sejumlah air untuk membuat 300 mL larutan, berapa persen w/v larutan NaCl? 2. Pada label botol cuka tertera mengandung 5,0% asam asetat, CH3COOH. Botol mengandung 240 mL cuka. Berapa gram asam asetat yang ada dalam botol?

2. Molaritas

1. Jika kita melarutkan 18,0 g Li2O (Mr = 29,9 g/mol) dalam sejumlah air untuk membuat 500,0 mL larutan, berapa molaritas larutan? 2. Konsentrasi sodium klorida dalam serum darah kira-kira 0,14 M. Tentukan volume serum darah yang mengandung 2,0 g NaCl.

3. Normalitas

Asam

Satu ekivalen asam adalah jumlah asam yang dapat melepaskan 1 mol ion H+

Ekivalen Basa
Satu ekivalen basa adalah jumlah basa yang dapat melepaskan 1 mol ion OH-

HCl(aq) H+(aq) + Cl-(aq)

1 mol HCl = 1 ekivalen HCl Mr HCl = Berat ekivalen HCl

H2SO4(aq) 2H+(aq) + SO42-(aq)


1 mol H2SO4 = 2 x ekivalen H2SO4 Mr H2SO4 = 2 x Berat ekivalen H2SO4 Berat ekivalen H2SO4 = x Mr H2SO4

Contoh Soal:
1. Asam pospat H3PO4, dapat melepas 3 ion H+ per molekul. Hitung berat ekivalen H3PO4. 2. Larutan asam sulfat mengandung 86 g H2SO4 per liter larutan. Hitung normalitas larutan. Jawab:
2.

Cara Membuat Larutan

Membuat 250,0 mL larutan KMnO4 0,0100 M

Hitung Massa KMnO4 yang harus ditimbang Mol KMnO4 = 250 mL x 0,0100 M = 2,5 mmol = 0,00250 mol Massa KMnO4 = mol x Mr = 0,00250 mol x 158 g/mol = 0,395 g

Timbang KMnO4 sebanyak 0,395 g

3 Campur ~240 mL aquades dengan 0,395 g KMnO4 dalam labu takar 250 mL

Tambahkan aquades menggunakan pipet tetes sampai tanda batas, lalu kocok sekali lagi

4 Kocok labu takar agar KMnO4 larut sempurna

Soal

Bagaimana cara kita membuat larutan: a.2,0 L larutan sodium hidroksida 0,15 M. b.2,0 L larutan KCl 1,06 M

Pengenceran
Contoh:
Jika kita memiliki botol dengan asam asetat pekat (6,0 M). Bagaimana kita membuat larutan 200,0 mL asam asetat 3,5 M?

Jawab:

4. Molalitas
m mol zat terlarut (mol) massa pelarut (kg)

5. Fraksi Mol

mol zat A XA mol zat A mol zat B mol zat C ...


6. Part Per Milion (ppm)
ppm massa zat terlarut(g) x 10 6 atau massa pelarut(g)
ppm mg zat terlarut mL pelarut

Penentuan konsentrasi larutan

Analisis titrimetri
Teknik analisis berdasarkan pengukuran sejumlah volume tertentu larutan baku yang mempunyai konsentrasi tertentu, yang bereaksi dengan sejumlah tertentu analit

Skema Alat Titrasi

Klem
Buret berisi larutan titran Statif

Erlenmeyer berisi larutan analit

Istilah-Istilah
Analit
Larutan yang ingin diketahui konsentrasinya Ditempatkan dalam erlenmeyer

Titran
Larutan Baku/Standar

Larutan yang digunakan untuk mentitrasi Biasanya digunakan suatu larutan baku/standar Ditempatkan dalam buret untuk menitrasi analit

Larutan yang sudah diketahui konsentrasinya Dua jenis larutan baku: primer & sekunder

Larutan baku primer, adalah larutan baku yang langsung dapat digunakan dalam titrasi sehingga dapat menentukan jumlah zat yang dianalisa

H2C2O4 (as. Oksalat) Na2C2O4 (natrium oksalat) KBrO3 (Kalium bromat) Na2B4O710H2O, (Boraks) KIO3 (Kalium Iodat) NaCl (Natrium Klorida)

Larutan baku sekunder adalah zat baku yang konsentrasinya harus dibakukan dengan zat baku primer

Contoh: NaOH, KOH, KMnO4, HCl, H2SO4

Titrasi Asam-Basa disebut juga AsidiAlkalimetri

Titrasi Asam-Basa berdasarkan pada reaksi netralisasi antara asam dan basa
Asam + Basa Garam + Air
HCl + NaOH NaCl + H2O

Titik Ekivalen
Titik ekivalen dicapai ketika jumlah asam sama dengan jumlah basa secara stoikoimetri

+ H

OH

Titik akhir dicapai dengan perubahan warna indikator

Anda mungkin juga menyukai