MALARIA
Oleh :
Islahul AKbar NIM. 207.121.0039
Kepaniteraan Klinik - Lab.Penyakit Dalam Universitas Islam Malang RSUD Kanjuruhan Kepanjen 2012
STATUS PENDERITA
IDENTITAS PENDERITA
Nama Umur Jenis kelamin Alamat Status Perkawinan Suku Tanggal MRS No register
: : : :
Tn. N 22 tahun Laki - laki Sumber Bening - Bantur : Menikah : Jawa : 4 Mei 2012 : 288954
Pasien datang ke IGD tanggal 4 Mei 2012 dengan keluhan tubuh panas dingin sejak 3 hari ini. Pasien mengatakan tubuh menggil seperti kedinginan kemudian panas dan setelah itu keluar keringat. Keluhan disertai dengan kepala pusing. Pasien mengatakan baru pulang dari kalimantan, pasien bekerja dikebun kelapa sawit selama 3 tahun, 18 hari yang lalu pasien mengatakan pernah mengalami hal yang sama dan berobat ke puskesmas di kalimantan dan didiagnosa malaria kemudian pasien pulang ke jawa 4 hari yang lalu.
Riwayat Penyakit Dahulu : Riwayat hipertensi (-) Riwayat batu ginjal (-) Riwayat sakit gula (-) Riwayat Malaria (+) 18 hari yang lalu Riwayat asma (-) Riwayat alergi obat/makanan (-) Riwayat Penyakit Keluarga : (-) Riwayat Kebiasaan Riwayat merokok (+) Minum kopi (+) Minum alkohol (-) Jamu (+) Olah raga (-)
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum (Tanggal 4 Mei 2012): Tampak lemah, kesadaran compos mentis (GCS 456), status gizi kesan cukup. Tanda Vital
Kulit : Turgor baik, ikterik (-), sianosis (-), venektasi (-), petechie (-), spider nevi (-). Kepala : Bentuk mesocephal, luka (-), rambut tidak mudah dicabut, keriput (-), atrofi m. temporalis (-), makula (-), papula (-), nodula (-), kelainan mimik wajah / bells palsy (-), demam (+) Mata : Conjunctiva anemis (+/+), sklera ikterik (-/-). Hidung : Nafas cuping hidung (-), sekret (-), epistaksis (). Mulut : Bibir pucat (-), bibir cianosis (-), gusi berdarah (-). Telinga : Nyeri tekan mastoid (-), sekret (-), pendengaran berkurang (-). Tenggorokan : Tonsil membesar (-), pharing hiperemis (-). Leher : JVP tidak meningkat, trakea ditengah, pembesaran kelenjar tiroid (-), pembesaran kelenjar limfe
Thoraks Normochest, simetris, pernapasan thoracoabdominal, retraksi (-), spider nevi (-), pulsasi infrasternalis (-), sela iga melebar (-). Cor : (dalam batas normal) Inspeksi : ictus cordis tidak tampak Palpasi : ictus cordis tak kuat angkat Auskultasi: Bunyi jantung III intensitas normal, regular, bising (-)
Perkusi
batas kiri atas : SIC II Linea Para Sternalis Sinistra batas kanan atas : SIC II Linea Para Sternalis Dextra batas kiri bawah : SIC V 1 cm medial Linea Medio Clavicularis Sinistra batas kanan bawah : SIC IV Linea Para Sternalis Dextra pinggang jantung : SIC III Linea Para Sternalis Sinistra (batas jantung terkesan normal)
Abdomen
Inspeksi : perut tampak mendatar, tidak ada pembesar hepar dan lien Palpasi : Supel (+), Nyeri tekan (-) regio epigastrium Perkusi : timpani Auskultasi : bising usus (+) normal
Oedem
-
Differential Diagnosa
Demam Tifoid DHF ISPA
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Lab darah (4 Mei 2012): Hb : 10,2 g/dl (L: 13,5-18; P: 12-16) Hematokrit : 30,9 g/dl (L: 40-54 ; P: 35-47) Eritrosit : 3,37 Juta sel/cmm (L : 4,5-6,5 ; P : 3,06,0) Lekosit : 6.660 sel/cmm (4000 11.000) Trombosit : 69.000 sel/cmm (150.000 450.000) SGOT : 48 U/L (L < 43 ; P : < 36 ) SGPT : 74 U/L (L < 43 ; P : < 36) Ureum : 43 mg/dl (20-40) Kreatinin : 0,87 mg/dl (L: 0,6-1,1 ; P: 0,5-0,9) Kesan : Anemia ringan dan trombositopeni.
Ig G Ig M
: Negatif : Negatif
Parasitologi : Malaria : Ditemukan Plasmodium Vivax dengan stadium ringan, Schizont dan gametozit. Index paasit 27/200 sel leukosit.
DIAGNOSIS
MALARIA
PENATALAKSANAAN
FOLLOW UP
No 1 Tanggal 4/5/2012 S Demam (+), Lemas (+), Pusing (+) O T: 120/80 N: 88 x/mnt RR: 20x/mnt S : 39,5 Plasmodium Vivax (+) A Malaria P IVFD RL 20 tetes/menit Cefotaxim injeksi 3x1 Antrain injeksi 3x1 Ranitidin injeksi 3x1 Neurobion 2 x 1 Paracetamol 3 x 1 Terapi tetap
5/5/2012
6/5/2012
7/5/2012
T: 130/80 N: 80 x/mnt RR: 20x/mnt S : 36,3 Lemas (+), Pusing T: 110/80 N: 82 x/mnt (+) RR: 20x/mnt S : 37,3 Tidak ada keluhan T: 110/80 N: 82 x/mnt RR: 20x/mnt S : 37,3
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI Infeksi akut maupun kronik : protozoa genus Plasmodium Menyerang eritrosit Gejala demam, menggigil, anemia, dan pembesaran limpa
EPIDEMIOLOGI
Factor yang mempengaruhi seseorang terinfeksi malaria adalah (Gunawan, 2000): Ras atau suku bangsa : Afrika Hemoglobin S (HbS) Kekurangan enzim tertentu : Glukosa 6 Phosphat Dehidrogenase (G6PD) Imunitas
ETIOLOGI :
Plasmodium falciparum (malaria tropika) Plasmodium vivax (malaria tertiana) Plasmodium malarie (malaria kuartana) Plasmodium ovale (jarang, Indonesia Timur, Afrika )
Cara infeksi:
-
Melalui gigitan nyamuk vektor (Anopheles betina yang mengandung sporozoit) Infeksi intra uterin (malaria kongenital) Tranfusi Menggunakan jarum suntik yang terkontaminasi dengan Plasmodium
SKIZOGONI HEPAR
Spesies
P. vivax
P. Malariae
P. Ovale
SKIZOGONI ERITROSIT
P.f
Waktu 1 siklus (jam) Eritrosit 36-48
P.v
48
P.o
48
P.m
72
Muda & Retikulo Retikulo normo normo & normo & normo 8-24 12-18 8-10 8 Sirk. dalam sirk. umum sirk. umum sirk. umum
Gejala Klinis
Masa inkubasi (8-37 hari) Gejala prodromal : sebelum terjadinya demam, (malaise, lesu, sakit kepala, sakit tulang belakang, nyeri pada tulang dan otot, anoreksia, perut tidak enak, diare ringan dan kadang-kadang merasa dingin di punggung) Gejala-gejala umum: trias malaria (malaria proxym) secara berurutan:
Periode berkeringat
Demam :
Berhubungan dengan pecahnya eritrosit yg mengandung skizon dan keluarnya merozoit yang masuk ke aliran darah (sporulasi) -------- periodisitas demam (1)Menggigil (15 menit 1 jam) (2)Puncak demam (2-6 jam) (3)Berkeringat (2-4 jam). Periodisitas tergantung spesies
DEMAM
Pecahnya parasit di darah mengeluarkan sitokin yang mempengaruhi thermoregulator Thermoregulator TNF (Tumor Necrosis Factor) Sel Inang Hypothalamus endothelium Titik set suhu berubah
Splenomegali
Akibat kongesti (bendungan) Limpa menjadi hitam Bila menahun konsistensi limpa menjadi keras
Anemia
Jenisnya anemia hemolitik, normokrom dan normositik. Disebabkan oleh : (1) Penghancuran eritrosit . (2) Reduced survival time (3) Diseritropoiesis
DIAGNOSA
Anamnesis
Keluhan utama, yaitu menggigil, demam, berkeringat dan dapat disertai sakit kepala, mual, muntah, diare, nyeri otot dan pegal-pegal. Riwayat berkunjung dan bermalam lebih kurang 1-4 minggu yang lalu ke daerah endemik malaria. Riwayat tinggal di daerah endemik malaria. Riwayat sakit malaria. Riwayat minum obat malaria satu bulan terakhir. Riwayat mendapat transfusi darah.
Selain hal-hal tersebut di atas, pada tersangka penderita malaria berat, dapat ditemukan keadaan di bawah ini:
Gangguan kesadaran dalam berbagai derajat. Keadaan umum yang lemah. Kejang-kejang. Panas sangat tinggi. Mata dan tubuh kuning. Perdarahan hidung, gusi, atau saluran cerna. Nafas cepat (sesak napas). Muntah terus menerus dan tidak dapat makan minum. Warna air seni seperti the pekat dan dapat sampai kehitaman. Jumlah air seni kurang bahkan sampai tidak ada. Telapak tangan sangat pucat.
Pemeriksaan Fisik
Demam (37,5oC). Kunjunctiva atau telapak tangan pucat. Pembesaran limpa. Pembesaran hati.
Pada penderita tersangaka malaria berat ditemukan tanda-tanda klinis sebagai berikut :
Nadi capat dan lemah. Tekanan darah sistolik <70 mmHg pada orang dewasa dan <50 mmHg pada anak-anak. Frekuensi napas >35 kali permenit pada orang dewasa atau >40 kali permenit pada balita, dan >50 kali permenit pada anak dibawah 1 tahun. Penurunan kesadaran. Manifestasi perdarahan: ptekie, purpura, hematom. Tanda-tanda dehidrasi.
Diagnosis
Menemukan parasit dalam sediaan darah tepi (mikroskopik) : Gold standar
Pemeriksaan dengan tes diagnostik cepat (Rapid Diagnostic Test) Tes serologi
PENATALAKSANAAN
FALCIPARUM Lini pertama : Artesunat + Amodiakuin + Primakuin. Dosis : artesunat 4 mg/kgBB (dosis tunggal), amodiakuin 10 mg/kgBB (dosis tunggal), primakuin 0,75 mg/kgBB (dosis tunggal).
Lini kedua : Kina+Doksisiklin/Tetrasiklin+Primakuin. Dosis : Kina 10 mg/kgBB/kali (3x/hari selama 7 hari), Doksisiklin 4 mg/kgBB/hr (dewasa, 2x/hr selama 7 hari), 2 mg/kgBB/hr (8-14 th, 2x/hr selama 7 hari), tetrasiklin 4-5mg/kgBB/kali (4x/hr selama 7 hari)
Lini pertama : Klorokuin+Primakuin. Dosis : klorokuin 25 mg/kgBB (1x/hr selama 3 hari), primakuin 0,25 mg/kgBB/hr (selama 14 hari).
Pengobatan efektif (hari ke 28) setelah pemberian obat, ditemukan keadaan sebagai berikut :
klinis sembuh (sejak hari keempat) dan tidak ditemukan parasit stadium aseksual sejak hari ketujuh.
Lini kedua : Kina+Primakuin. Dosis : kina 10 mg/kgBB/kali (3x/hr selama 7 hari), primakuin 0,25 mg/kgBB (selama 14 hari).
Sama dengan regimen sebelumnya hanya dosis primakuin yang ditingkatkan. Dosis klorokuin diberikan 1 kali perhari selama 3 hari, dengan dosis total 25mg/kgBB dan primakuin diberikan selama 14 hari dengan dosis 0,5mg/kgBB/hari.
MALARIE
PROGNOSIS
Prognosis malaria berat tergantung pada kecepatan dan ketepatan diagnosis serta pengobatan.
Pada malaria berat yang tidak ditanggulangi, maka mortalitas yang dilaporkan pada anak-anak 15%, dewasa 20% dan pada kehamilan meningkat sampai 50%.
Prognosis malaria berat dengan gangguan satu fungsi organ lebih baik daripada gangguan 2 atau lebih fungsi organ.
Plasmodium vivax
Plasmodium falciparum