Anda di halaman 1dari 19

Diskusi Kasus

Penyaji: Virginia Majestica S. Pembimbing: DR.Dr.Rusmawardiana, Sp.KK (K)


BAGIAN/DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA/ RSUP DR.MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG 2013

DEFINISI
Trikomoniasis adalah penyakit infeksi protozoa yang disebabkan oleh Trichomonas vaginalis, biasanya ditularkan melalui hubungan seksual dan sering menyerang traktus urogenitalis bagian bawah pada wanita maupun pria

EPIDEMIOLOGI
Tahun 1999: Afrika dan Asia Tenggara : 113 juta Eropa Barat dan Amerika Utara : 19 juta Tahun 2007: diperkirakan setiap tahun sebanyak 7.4 juta kasus trikomoniasis terjadi pada wanita dan laki-laki.

ETIOLOGI

FAKTOR RESIKO
Pasangan seksual multipel (pasangan seks lebih dari satu) Keturunaan Afrika Sebelumnya atau sedang terinfeksi PMS lain Derajat keasaman (pH) vagina yang tinggi

PATOGENESIS
Trichomonas vaginalis enzim proteolitik (cysteine proteinase) menghancurkan mucin di lapisan mukosa saluran urogenital Derajat keasaman berubah menjadi kurang parasit menebus barrier mukosa merangsang respon inflamasi akut (neutrofil) IL-8 dan TNF-alfa merangsang pengerahan neutrofil ke tempat infeksi inflamasi

GAMBARAN KLINIS
Keluhan dan Gejala Keluhan: Tidak ada Duh tubuh (discharge) Berbau Menimbulkan iritasi/gatal Dispareunia Disuria Perasaan tidak enak pada perut bawah Gejala 9-56 50-75 10-67 23-82 10-50 30-50 5-12 Prevalensi (%)

Tidak ada
Eritema vulva yang difus Duh tubuh berlebihan Kuning, hijua Berbusa Inflamasi dinding vagina Strawberry cervix Pengamatan langsung Pengamatan dengan kolposkop

15
10-37

5-42 8-50 20-75 2 1-2 45

GAMBARAN KLINIS
Strawberry cervix dengan petekie di ectocervix pada pasien dengan trikomonas vaginalis dan ectocervicitis

Duh vagina yang purulen dan banyak karena trikomiasis. Berwarna hijau kekuningan saat dilakukan white swab

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Wet mount (sediaan basah) Kalium Hidroksida (KOH) "Test Whiff Test pH vagina Trichomonas Rapid Test Polymerase Chain Reaction (PCR)

DIAGNOSIS BANDING
Pembeda Etiologi duh vagina Trikomoniasis Trichomonas vaginalis kuning kehijauan, berbusa dan berbau Kandidiasis vulvoginalis Candida albicans Kekuningan, disertai gumpalan-gumpalan seperti susu, tidak berbau. Bakterial vaginosis Gardnerella vaginalis warna abu-abu homogen,

viskositas rendah atau normal,


berbau tidak enak (amis)

Gatal

gatal pada vagina kadang-kadang sampai


ke paha

(+)

gatal dan rasa terbakar dan


kemerahan dan edema pada vulva

Pemeriksaan

peningkatan sel polimorfonuklear dan

Hifa dan spora

tidak ada atau sedikit leukosit,

mikroskopik

ditemukan Trichomonas vaginalis


(pergerakan TV)

sel epitel banyak, dan clue cell

pH vagina Disuria Dispareunia Gambaran vagina, vulva,labia mayor

> 4,5 (+) (+) dinding vagina terdapat banyak ulkus, edematous, dan eritem (strawberry appearance)

normal

(+) (+) (-) Vulva, vagina terdapat tanda tidak ditemukan adanya radang dan maserasi, peradangan pada vagina dan pseudomembran, fisura, lesi vulva satelit papulopustular. Labia mayor tampak bengkak, merah dan ditutupi oleh lapisan putih.

4,5-5,5 (-)

DIAGNOSIS
Diagnosis trikomoniasis ditegakkan setelah ditemukan TV pada sediaan langsung (sediaan basah) atau pada biakan duh tubuh penderita.

PENATALAKSANAAN
Umum
KIE (komunikasi, informasi dan edukasi) Menganjurkan pemeriksaan dan pengobatan terhadap pasangan seksual untuk mencegah jangan terjadi infeksi pingpong. Menganjurkan untuk tidak melakukan hubungan seksual selama pengobatan dan sebelum dinyatakan sembuh. Hindari pemakaian barang-barang yang mudah menimbulkan transmisi seperti handuk dan pakaian dalam.

Khusus
Regimen yang direkomendasikan untuk infeksi vagina adalah
metronidazol 2 g dosis tunggal per oral, tinidazol 2 g dosis tunggal per oral, metronidazol 400-500mg dua kali sehari per oral selama 5-7 hari.

Regimen alternatifnya adalah


metronidazol 2 x 500 mg per hari per oral selama 7 hari, metronidazol 400-500 mg dua kali sehari per oral selama 7 hari tinidazol 2 x 500 mg per oral selama 5 hari.

Regimen yang direkomendasikan untuk kehamilan adalah metronidazol 2 g dosis tunggal per oral. Regimen yang direkomendasikan untuk infeksi uretra adalah
Metronidazol 2 g dosis tunggal per oral, tinidazol 2 x 500mg per oral selama 5 hari, metronidazol 400-500mg dua kali sehari per oral selama 7 hari.

Penderita dinyatakan sembuh bila keluhan dan gejala telah menghilang, serta parasit tidak ditemukan lagi pada pemeriksaan sediaan langsung

KOMPLIKASI
pelvic inflammatory disease (PID) ruptur membran prematur, bayi lahir prematur atau bayi lahir dengan berat badan rendah. prostatitis, ependydimitis, striktur urethra infertilitas

PROGNOSIS
Angka kesembuhan antara 82-88% pada wanita setelah perawatan antibiotik diselesaikan dan angka ini meningkat menjadi 95% bila mitra seksual penderita juga diberikan pengobatan.

Anda mungkin juga menyukai