Anda di halaman 1dari 20

Laporan Kasus

Ketuban Pecah Dini


Oleh : Nicholas Pranatal. K (08101021) Pembimbing : Dr. Erry Syahbani Sp.OG Dr. Arvan Sp.OG

Definisi
Ketuban Pecah Dini ( amniorrhexis premature rupture of the membrane PROM ) adalah pecahnya selaput korioamniotik sebelum terjadi proses persalinan.

Etiologi
Etiologi terjadinya ketuban pecah dini tidak jelas dan tidak dapat ditentukan secara pasti. Faktor faktor predisposisi :
Infeksi Servik yang inkompetensia Tekanan intra uterin yang meningkat Kelainan letak misalnya lintang multi graviditas, merokok dan perdarahan antepartum

Epidemiologi
Beberapa peneliti melaporkan insidensi KPD berkisar antara 8 10 % dari semua kehamilan. Hal ini menunjukkan, KPD lebih banyak terjadi pada kehamilan yang cukup bulan dari pada yang kurang bulan, yaitu sekitar 95 %, sedangkan pada kehamilan tidak cukup bulan atau KPD pada kehamilan preterm terjadi sekitar 34 % semua kelahiran prematur.

Diagnosis
Anamnesa
Penderita merasa basah pada vagina, atau mengeluarkan cairan yang banyak secara tiba-tiba dari jalan lahir,terus menerus atau tidak. Cairan berbau khas, dan perlu juga diperhatikan warna keluanya cairan tersebut, his belum teratur atau belum ada, belum ada pengeluaran lendir darah.

Diagnosis
Pemeriksaan dengan spekulum steril :
cairan terkumpul di fornik posterior cairan bebas dari servik pemeriksaan pH cairan (kertas nitrazin) tidak spesifik ferning - gambaran daun pakis

Diagnosis
Pemeriksaan lanjutan :
Tes Lakmus (tes Nitrazin) memeriksa kadar keasaman cairan vagina, pH normal : 4,5-5,5 Mikroskopik (tes pakis), dengan meneteskan air ketuban pada gelas objek dan dibiarkan kering. Pemeriksaan mikroskopik menunjukkan gambaran daun pakis. USG dimaksudkan untuk melihat jumlah cariran ketuban di kavum uteri

Komplikasi
Infeksi fetus/neonatus Infeksi ibu Kompresi atau prolaps tali pusat Gagal induksi dan diikuti oleh SC

Penatalaksanaan
Kehamilan aterm (> 37 minggu)
Hindari pemeriksaan dalam Nilai adanya infeksi Pertimbangkan pemberian antibiotik bila terjadi ketuban pecah dini yang telah lama Manajemen aktif atau manajemen ekspektatif tergantung pada keadaan dan keinginan pasien

Penatalaksanaan
kehamilan preterm (34-37 minggu)
Hindari pemeriksaan dalam Pertimbangkan steroid antenatal Profilaksis antibiotik intrapartum Pantau tanda-tanda infeksi secara klinis (nadi, suhu dan denyut jantung bayi) Pemberian antibiotik yang sesuai bila terjadi korioamnionitis

Penatalaksanaan
Kehamilan preterm (< 34 minggu)
Hindari pemeriksaan dalam Steroid Pemberian antibiotik ante dan intrapartum Pantau tanda-tanda infeksi secara klinis (monitor suhu dan nadi ibu, denyut jantung janin, dan munculnya kontraksi uterus yang iritabel) Pemberian antibiotik yang sesuai bila terjadi korioamnionitis Pertimbangkan untuk merujuk ke pusat yang lebih memadai bila mungkin Perawatan ekspektatif

Penatalaksanaan
Antibiotik yang di anjurkan :

Ibu hamil dengan korioamnionitis membutuhkan antibiotik spektrum luas :


Penicillin G 5 juta IU setiap 4-6 jam IV

atau
Ampicillin 2 g IV dilanjutkan 1 g setiap 4 jam

atau
Clindamycin 600 g setiap 8 jam IV

Laporan kasus
IDENTITAS PASIEN Nama : Ny. X Umur : 35 th Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Pendidikan : Agama : islam Status Perkawinan : Menikah Tanggal masuk : juni 2013 ANAMNESIS Keluhan Utama : Pasien mengeluh Keluar air dari jalan lahir banyak sejak jam 4 wib dini hari

Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien datang ke RSUD Bangkinang pada tanggal 16 juli 2013 dengan keluhan banyak keluar air pada daerah jalan lahir, air yang keluar banyak dan keluar dari jam 04.00 wib dini hari, tak lama pasien mulai merasakan nyeri pinggang yang menjalar sampai ke punggung, nyeri dirasakan semakin kuat.

Riwayat Penyakit Dahulu : tidak ada yang bermakna Riwayat Penyakit Keluarga : Riwayat Perkawinan : Riwayat Persalinan : G8P4A3 H4 Riwayat Pemakaian Alat Kontrasepsi : -

PEMERIKSAAN FISIK Status Generalis : Keadaan Umum: baik Kesadaran : Compos Mentis TD : 110/80 mmHg N : 73 x/menit P : 24 x/menit T : 36,8 C,

Kepala : Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-) T/H/M : Dalam batas normal Leher : Pembesaran KGB (-), Pembesaran tiroid (-) Thorax : Jantung : o Inspeksi : iktus kordis tidak tampak o Palpasi : iktus kordis tidak kuat angkat o Perkusi : Batas jantung dalam batas normal o Auskultasi : S1-S2 tunggal, reguler, murmur tidak ada Paru : o Inspeksi : simetris, dan dinamis o Palpasi : tidak dilakukan o Perkusi : tidak dilakukan o Auskultasi : Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-) Abdomen : sesuai status obstetric Ekstremitas : akral hangat (+), Edema (-)

Status Obstetric : Abdomen : o Inspeksi : Strie gravidarum (-), scar (-) o Palpasi : L1 : TFU 3 jari dibawah PX L2 : Punggung janin di kanan L3 : letak sungsang L4 : letak bokong sudah masuk PAP His : 2 x 10 30 o Auskultasi DJJ : 150 x/menit (reguler) o Taksiran berat janin : 2900 gr Pemeriksaan dalam (VT) : Pembukaan 2 - 3 cm, ketuban (-)

PEMERIKSAAN PENUNJANG Pemerikasaan Laboratorium : - Hemoglobin : 12,3 gr% - Leukosit : 10,6 10^3/mm^3 - Trombosit : 166 10^3/mm^3 - Protein : (-) DIAGNOSIS G8P4A3 H4 gravit aterm 38-39 minggu inpartu + KPD + letsu PENATALAKSANAAN SC CITO

OBSERVASI/FOLLOW UP
Follow Up 17 juni 2013 Pukul 06.00 Wib KU : Nyeri dibagian bekas operasi (+), lochia (+), nyeri kepala (-), TFU 2 jari di bawah umbilicus Status present Sens : Cm Anemia (-) TD : 110/80 mmHg Syanosis (-) Nadi : 80 x/ i Dyspnoe (-) RR : 20 x/i Ikterus (-) 0 T : 37 C oedema (-)
Hasil Lab : 17 juni 2013 - Hb : 11,3 - Leukosit : 11,4

Follow up tgl 18 juni 2013 Pukul 06.00 WIb KU : Nyeri dibagian bekas operasi (+), lochia (+), TFU 2 jari di bawah umbilicus Status Present Sens : CM Anemis (-) TD : 120/70 mmHg Cyanose (-) Nadi : 78 x/1 Dysponoe (-) RR : 20 x /1 Iktenus (-) T : 36,70 C Oedema (+)

OBSERVASI/FOLLOW UP
Follow Up 19 juni 2013 Pukul 06.00 Wib KU : Nyeri dibagian bekas operasi (+), lochia (+) sedikit, nyeri kepala (-), BAK (+), TFU 2 jari di bawah umbilicus. Status present Sens : Cm Anemia (-) TD : 110/90 mmHg Syanosis (-) Nadi : 80 x/ i Dyspnoe (-) RR : 18 x/i Ikterus (-) 0 T : 37,2 C oedema (-) Follow up tgl 20 juni 2013 Pukul 06.00 WIb KU : Nyeri dibagian bekas operasi (+), lochia (-), TFU 3 jari di bawah umbilicus Status Present Sens : CM Anemis (-) TD : 130/80 mmHg Cyanose (-) Nadi : 90 x/1 Dysponoe (-) RR : 20 x /1 Iktenus (-) 0 T : 36,7 C Oedema (+)

Anda mungkin juga menyukai