SEORANG LAKI-LAKI USIA 23 TAHUN DENGAN PARAPLEGI INFERIOR e.c FRAKTUR DISLOKASI VERTHEBRA XI-XII, ASIA A
Oleh: Anita Sari Nurdi Atmaji, S.Ked Sulchan Chris Wardana, S. Ked Yeni Nur Ikwal Musaini, S.Ked J500080004 J500080029 J500080093 Ndarumas Vany Karlina Ningsih, S.Ked J500080011
STATUS PASIEN
IDENTITAS PASIEN
Nama Jenis Kelamin Umur Pekerjaan Agama Alamat Tanggal Masuk RS : Tn. P : Laki-laki : 23 tahun : Swasta : Islam : Desa Mulya, Kalimantan Tengah : 11 Mei 2013
Tanggal Pemeriksaan
: 15 Mei 2013
ANAMNESIS
KELUHAN UTAMA
Posisi saat kejadian pasien dalam posisi duduk dan tertimpa 5 orang temannya
Dilakukan operasi pada tanggal 14 Mei 2013, sakit pinggang setelah operasi (+), BAB (-) 5hari
Status Fungsional
Mobilitas
: Terganggu
Aktivitas Kehidupan Sehari-hari : Terganggu, karena pasien sepenuhnya dibantu orang lain : Baik : Baik : Swasta Kognisi Komunikasi Pekerjaan
Status Psikososoial
Dukungan Keluarga
Situasi Lingkungan Riwayat Psikiatri mental
: Baik
: Baik : Tidak ada riwayat gangguan
Riwayat TB tulang
Riwayat Penyakit Neurologis Riwayat Asma
: disangkal
: disangkal : disangkal
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
Keadaan Umum Tinggi badan : Baik : 160 cm
Berat badan
IMT Status gizi Vital sign : N R S
: 46 kg
: Berat Badan : Gizi kurang TD :110/70 mmHg, : 84 X/mnt, :27 X/mnt, : 36,5 oC / (Tinggi Badan (m2)) 46: 160 /2 = 17,9 kg/m2
Sistem Indera
Mata : berkunang-kunang (-), kuning (-), pandangan dobel (-), penglihatan kabur (-), pandangan berputar (-), bengkak sekitar mata (-)
Hidung : mimisan (-), pilek (-)
Telinga : pendengaran berkurang (-), berdenging (-) keluar cairan (-), darah (-)
Kepala
Mulut : sariawan (-), gusi berdarah (-), mulut kering (-), gigi goyah dan tanggal (-)
Sistem kardiovaskuler : sesak nafas saat beraktivitas (-), nyeri dada (-), berdebar-debar (-)
Sistem gastrointestinal : mual (-), muntah (-), sakit perut (-), tidak buang air besar (+), perut sebah (-), mbeseseg (-), kembung (-), nafsu makan berkurang (-), ampeg (-)
Sistem muskuloskeletal : kaku (-), badan lemas (+), mudah lelah (-), badan terasa berat (-) Sistem genitourinaria : kencing sedikit (-), air kencing berwarna merah (-), nyeri pinggang (+), keluar darah (-), kencing nanah (-), sulit memulai kencing (-), kencing keluar batu (-) Ekstremitas : oedem (-/-), akral hangat (+/+)
Status Neurologi
Kesadaran Fungsi Luhur : GCS E4V5M6 : Normal
Fungsi Motorik
55555 555555
00000
00000
Refleks Fisiologis
Refleks Biseps Refleks Triseps Refleks antebrachii (+2/+2) (+2/+2) (+2/+2) Refleks Achieles (+1/+1) Refleks Patella (+1/+1)
Babinsky
Chaddock Gordon Gonda Stransky Mandel Bachtrew Rosolimo
ROM Pasif
Elbow : flexi-extensi
0-135o
0-135o
Flexi Shoulder Extensi shoulder Abduksi shoulder Adduksi shoulder Endorotasi shoulder Eksorotasi Shoulder
Pronasi-supinasi forearm
0-90
0-90
Jari-jari
Full
full
ROM Pasif
Fleksi HIP
0-1000
0-1000
Ekstensi HIP
0-300
0-300
0-900/90-00
0-900/90-00
Dorso fleksi
0-500
0-500
Fleksor M. Sternocleidomastoideum
Ektensor
5 5 5
Rotator
Pelvic Elevation
M. Quadratus Lumbaris
Ektremitas Superior
Shulder Flekso
r Eksten sor M. Teres Mayor M. Deltoideus Abduktor Adduktor M. Biseps M. Latissimus dorsi M. Pectoralis mayor
Dekstra
Sinistra
M. Deltoideus anterior
M. Biseps anterior M. Deltoideu
5
5 5
5
5 5
5 5 5 5 5
5 5 5 5 5
Internal
Rotasi Eksternal
M. Latissimus dorsi
M. Pectoralis mayor M. Teres mayor M. Infra supinatus 5 5 5
5
5 5 5
Rotasi
Dekstra
Sinistra
5
5 5 5
5
5 5 5
Pronator
M. Pronator teres
ktremitas Superior
Dekstra
Sinistr a
Wrist
Abduktor
Adduktor
finger
fleksor
M. Fleksor digitorum
ekstensor
M. Ekstensor digitorum
Sinistra Psoas 0
Dextra 0
Gluteus 0
medius
Adduktor
M. Adduktor 0
longus
Knee
Fleksor
Hamstring muscle
Ekstensor
Quadriceps femoris
Ankle
Fleksor Ekstensor
M. Tibialis M. Soleus
0 0
0 0
Look
: Tertutup perban (+), deformitas (-). Feel : nyeri tekan (+) Movement : sulit dievaluasi
ASIA
Pada kasus ini menurut ASIA Impairment Scale termasuk dalam kategori A yaitu komplit, tidak ada fungsi sensori ataupun motorik. Dimana pada voluntary anal contraction No, dan Deep anal presure No. BCR ( Bulbo Cavernosus Refleks) positif.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Foto Rotgen
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan darah lengkap ( 11 Mei 2013)
No 1. Parameter WBC Hasil 7,310 /mm3
2.
3. 4. 5. 6.
HB
Eritrosit hematokrit Trb Pt
12,3 gr/dl
4, 22 juta/mm3 34 vol% 190.000/mm3 12,2 detik
7.
8.
APTT
INR
81,0 %
0,96
9
10 11
Globulin
Urea Kreatinin
2.4
60 1,00
1,3-3,3
10-50 0.6-1.1
DIAGNOSIS
Diagnosi s Etiologi
Diagnosi s Klinis
Fraktur dislokasi Vertebra torakal XI spinal cord injury vertebra thorakalis XIXII
PROBLEM
Problem Medik
Paraplegi Anastesi Fraktur dislokasi vetebra thorakalis XI-XII
Impairment :Paraplegia, Neurogenik bowel, Neurogenik bladder, Disfungsi seksual, Gangguan metabolik, Pernafasan abdominal Disabilitas: ADL terganggu, Gangguan mobilisasi Problem Psikologi dan sosial: Pasien juga mencari nafkah untuk keluarga, Pasien berobat menggunakan JAMKESMAS, Keadaan rumah yang belum sesuai dengan kondisi pasien, Kurangnya anggota keluarga yang dapat merawat pasien.
PENATALAKSANAAN
Terapi Medikamentosa
Terapi Nonmedikamentosa
Passive ROM exercise extremitas inferior. Mencegah ulkus decubitus: positioning dan turning setiap 2 jam selama terjaga dan bed Program Rehabilitasi Medik: anti decubitus Fisioterapi : Chesttherapy.
Strengthening excercise extremitas superior.
Ocupasi Terapi
Mengadakan evaluasi keadaan rumah, keadaan ekonomi, dan mempersiapkan pasien untuk berinteraksi dengan masyarakat. Memberikan arahan mengenai penyesuaian tempat tinggal dan lingkungan sekitar pasien guna meminimalkan handicap yang mungkin dialami pasien. Membantu kesulitan penyelesaian administrasi dan pembiayaan yang dialami pasien dan keluarga.
Psikologi
Psikosupport mental bagi pasien dan keluarga. Konseling berkaitan dengan masalah seksual yang dihadapi. Motivasi dan edukasi keluarga untuk membantu dan merawat penderita dengan selalu berusaha menjalankan program di RS dan Home program
PROGNOSIS
ad ad ad ad
REFLEKSI KASUS
Pada kasus ini pasien Tn. P, 23 tahun mengalami: Fraktur dislokasi vertebra thorakalis XI-XII ASIA A ditegakkan berdasarkan anamnesis RPS, pameriksaan fisik, dan radiologis pasien yaitu:
1. Riwayat trauma saat kendaraan yang ditumpangi kecelakaan lalu lintas pada tanggal 6 Mei 2013, pasien dalam posisi duduk dan tertimpa kelima temannya sehingga pasien mengeluh nyeri pada punggung disertai dengan kedua kaki tidak bisa digerakkan. Kemudian pasien dibawa ke RSUD di Kal-Teng dilakukan immobilisasi pada fraktur tersebut dan pasien dirawat selama 5 hari, karena alat tidak memadai di RSUD Kal-teng maka pasien di rujuk ke RSO Prof. Dr. Soeharso Surakarta pada tanggal 11 Mei 2013. 2. Pasien masuk ICU RSOP dilakukan pemeriksaan radiologis, klinis, ditemukan fraktur dislokasi vertebra thorakalis XI-XII frankle A. 3. Pada ASIA Impairment Scale termasuk dalam kategori A
REFLEKSI KASUS
Tujuan adalah untuk memaksimalkan fungsi yang ada menuju kemandirian, meningkatkan kebugaran kardiopulmoner, mencegah komplikasi tirah baring, mengantisipasi masalah psikologis dan sosial serta mencegah terjadinya kontraktur pada otot dan keterbatasan luas gerak sendi, terutama sendisendi yang lama di immobilisasi sehingga jarang digerakkan Kontraktur otot dan keterbatasan luas gerak sendi merupakan komplikasi yang sering terjadi, dikarenakan pasien yang tidak dapat menggerakkan kedua kakinya. Sehingga perlu edukasi serta pendampingan oleh fisioterapis.
REFLEKSI KASUS
1. Tirah baring selama 24 jam, dilakukan stabilisasi selama 2 hari kemudian dilakukan pemasangan brace, positioning dan turning setiap 2 jam selama terjaga. Pada kasus ini, setelah post operasi pemasangan screw, dapat dilakukan 2. ROM exercise bisa dilakukan secara pasive pada sendi hip, program rehabilitasi medik berupa : knee dan ankle selain itu pasien juga bisa memulai latihan duduk. 3. Latihan okupasi terapi activity daily living. 4. Ortotik Prosteotik dengan menggunakan Wheel chair mounth control. 5. Psikologi dan pekerja sosial medis sangat berperan dalam membantu pasien untuk memotivasi dan mengedukasi pasien dan keluarga