Anda di halaman 1dari 24

RETARDASI MENTAL

Andrianto Aliong 08711159

Retradasi Mental
American Association Mental Retradation (AAMR)
Keadaan dengan ciri2 disabilitas yang ditandai dengan suatu limitasi/keterbatasan yang bermakna baik dalam fungsi intelektual maupun perilaku adaptif yang diekspresikan dala keterampilan konseptual, sosial dan praktis. Keadaan ini terjadi sebelum usia 18 tahun.

Diagnostic statistical manual iv-tr (DSM IV-TR)


Ditambah batasan IQ 70.

Etiologi
1. Biologik/genetik khasnya, sekitar 50-70%. 2. Sosial/lingkungan RM ringan sosiokultural dan dr kelas sosial yang lebih rendah. RM sedang-berat merata dan sama pada semua lapisan sosial.

Etiologi biologik
Kelainan kromosomal sindrom down (10-16%), fragile x syndrome (2-7%), sindrom klinefelter (1-2%), sindrom cri-du-chat dan sindrom turner. Pewaris faktor genetik yang dominan neurofibromatosis, khorea huntington, sindrom sturge-weber, tuberous sclerosis. Gangguan metabolik fenilketonuria, penyakit hartnup, intoleransi fruktosa, galaktosemia, penyakit wilson, gangguan lipid, hipotiroidisme, hipoglikemia.

Etiologi biologik
Gangguan prenatal rubela maternal, sifilis, taksoplasmosis atau diabetes. Ibu pengguna alkohol, obat (talidmoid), toksemia pada kehamilan, eritoblastosis fetaralis, malnutrisi pada ibu. Trauma kelahiran. Trauma otak.

Etiologi Sosial
Meliputi :
1. 2. 3. 4. Tingkat pendidikan di bawah standar. Deprivasi lingkungan. Penelantaran dan kekerasan pada masa kanak. Aktivitas yang terhambat.

Pendekatan AAMR
Multi-dimensosial atau biopsikososial.
Kemampuan intelektual. Perilaku adaptif. Partisipasi, interaksi dan peran sosial. Kesehatan fisik dan mental. Konteks : termasuk budaya dan lingkungan.

Klasifikasi RM
Menurut DSM IV-TR
Ringan (IQ 50-70) 85% dr jmlh RM n saat dewasa.
mampu dididik. Biasa dikenalin saat masuk sekolah (diberi tes) dan butuh pendidikan khusus. Dapat bantu diri sendiri atau dengan bantuan, sensitivitas sosial.

Sedang (IQ 35-50) 10% dr jmlh RM


mampu dilatih. Dikenalin pada tahun2 prasekolah. Dapat pelajari ket. Kerja dan bicara sederhana, baca setingkat kelas 2 SD, dapat sebagian membantu diri dalam lingkungan, dan cenderung kikuk n x terkordinasi.

Menurut DSM IV-TR


Berat (IQ 25-35) 3-4% dr jmlh RM
Penderita retardasi yang dependen : bicara yang paling sederhana, tapi butuh institusi/pengasuh suportif yang intens. Sering ditemukan malformasi dan cacat fisik yang berat.

Sangat berat(IQ < 20) 1% dr jmlh RM


Bergantung secara sosial dengan orang lain dan biasanya punya kerusakan neurologi yang bermakna : tidak dapat jalan atau bicara.

Penatalaksanaan
Primer
Pendidikan kesehatan pada masyarakat. Perbaikan keadaan sosio-ekonomi. Konseling genetik. Tindakan kedokteranperawatan prenatal yang baik, pertolongan persalinan yang baik, kehamilan >40th dikurangin dan pencegahan peradangan otak pada anak.

Sekunder
Meliputi diagnosis n pengobatan dini penyakit yang dapat menimbulkan terjadinya RM.

Penatalaksanaan
Tersier
Pendidikan penderitasebaiknya di SLB. Neuroleptikatuk yang gelisah, hiperaktif atau dektrukstif,

Konseling kepada orang tua


Lakukan secara fleksibel dan pragmatis, bantu dalam mengatasi frustrasi karena punya anak RM. kalau diminta obatberi penjelasan tentang obat yang diberikan.

Latihan dan Pendidikan


Mempergunakan dan mengembangkan sebaik-baiknya kapasitas yang ada. Memperbaiki sifat-sifat yang salah atau yang anti sosial. Mengajarkan suatu keahlian (skill) agar anak itu dapat mencari nafkah kelak.

Latihan yang diberikan


Latihan rumah: pelajaran mengenai makan sendiri, berpakaian sendiri, kebersihan badan. Latihan sekolah: tujuannya ialah perkembangan sosial. Latihan teknis: diberikan sesuai minat, jenis kelamin dan kedudukan sosial. Latihan moral: dari kecil harus diberitahukan apa yang baik dan yang tidak baik agar ia mengerti. Tiap perbuatan salah perlu disertai dengan hukuman dan tiap perbuatan baik perlu disertai hadiah.

Autisme
Kata autis berasal dari bahasa Yunani auto berarti sendiri yang ditujukan kepada seseorang yang hidup dalam dunianya sendiri. Gangguan pervasif yang ditandai adanya gangguan dan keterlambatan dalam bidang kognitif, bahasa, perilaku, komunikasi dan interaksi sosial. (DSM IV) Dua sampai 20 orang dari 10.000 orang dalam populasi, lebih banyak pada anak laki-laki dan umumnya mulai tampak pada usia 18-30 bulan. (Jeffrey, dkk, 2005 ).

Etiologi
Genetika
Bila dalam satu keluarga mempunyai 1 anak menderita autisme maka prevalensi mempunyai anak autisme sebesar 38%, sementara pada kembar monozigot sebesar 30%. (Jeffrey, dkk, 2005 ).

Kondisi medis tertentu


Kombinasi antara faktor lingkungan dan genetika

Ciri-ciri menurut DSM IV


Enam atau lebih dari kriteria pada 1, 2, dan 3, dengan minimal dua kriteria dari 1 dan masing-masing satu dari 2 dan 3 1. Hendaya dalam interaksi sosial yang terwujud dalam minimal dua.
a. penurunan yang cukup jelas dalam penggunaan perilaku non verbal seperti kontak mata, ekspresiwajah, postur tubuh, dan sikap dalam mengatur interaksi sosial.

Ciri-ciri menurut DSM IV


b. Kegagalan dalam perkembangan hubungan dengan anak-anak sebaya. c. Tidak bisa secara spontan untuk berbagi kesenangan atau minat bersama orang lain. d. Tidak adanya timbal balik sosial atau emosional.

2. Hendaya dalam komunikasi seperti terwujud dalam minimal satu


a. Keterlambatan atau sangat kurangnya bahasa lisan. b. Kemampuan untuk mengawali atau mempertahankan percakapan dengan orang lain.

Ciri-ciri menurut DSM IV


c. Penggunaan bahasa yang diulang-ulang dan bahasa yang rendah.

3. Perilaku atau minat yang diulang-ulang minimal satu


a. Preokupasi dengan satu / lebih pola yang terbatas dari minat yang abnormal. b. Keterikatan yang kaku pada ritual tertentu. c. Tingkah laku yang diulang.

Penatalaksanaan
Terapi perilaku
Dengan modifikasi perilaku spesifik yang telah disesuaikan dengan kebutuhan anak sehingga dapat membantu mempelajari perilaku yang diharapkan dan membuang perilaku yang bermasalah.

Terapi khusus
Seperti terapi wicara, okulpasi, sensori integrasi dan fisioterapi.

Terapi obat
Antipsikotik memblok reseptor dopamin. SSRI selective serotonin reuptake inhibitor. Methylphenidate hiperaktivitas. Naltrexone antagonis opioid. Clomipramine antidepresan. Clonidine aktivitas noradrenergik.

Attention-Deficit Hiperactivy Disorder (ADHD)


Gangguan perkembangan dalam peningkatan aktifitas motorik anak-anak hingga menyebabkan aktifitas anak-anak yang tidak lazim dan cenderung berlebihan. Ditandai dengan tingkat maladaptif dari kurangnya perhatian dan hiperaktivitas-impulsivitas. (DSM IV dan APA) Gangguan ini diperkirakan mempengaruhi 3% samapi 7% anak-anak usia sekolah atau sekitar 2 juta anak amerika (APA 2002, dalam Jeffrey 2005).

Etiologi
Menurut Philips et al (2007) :
1. Pengaruh genetik Sekitar 75% dari variasi gejala ADHD dalam populasi adalah karena faktor genetik. 2. Pengaruh lingkungan

Kriteria ADHD DSM IV


1. Inatensi (gangguan pemusatan perhatian)
Sangat mudah teralihkan oleh rangsangan yang tiba-tiba diterima oleh alat inderanya atau oleh perasaan yang timbul pada saat itu.

2. Hiperaktif (gangguan dengan aktivitas yang berlebihan)


Tidak mampumengontrol dan melakukan koordinasi dalam aktivitas motoriknya

3. Impulsivitas (gangguan pengendalian diri)


Gangguan perilaku berupa tindakan yang tidak disertai dengan pemikiran, dikuasai oleh perasaannya sehingga sangat cepat bereaksi.

Penatalaksanaan
1. Non-farmakologi
a. Intervensi Psikososial
Berdasarkan klinis Berdasarkan sekolah Psikostimulan (methylphenidate dandexamphetamine) atau psikostimulant (atomoxetine)

2. Farmakologi

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai