Anda di halaman 1dari 8

Buku Best Practice Penanganan Jembatan

BAGIAN 4 KESALAHAN UMUM


4.1. PENGUKURAN : KESALAHAN Elevasi perletakan dan jarak antar perletakan tidak sesuai MASALAH Jembatan tidak dapat dipasang PENANGANAN Untuk menyamakan elevasi landasan, dilakukan pening-gian atau pembobokan bagian atas abutment atau pilar Apabila jarak antar perletakan tidak sesuai dilakukan perbaikan dimensi abutment atau pilar, juga mungkin akan beraikbat pada pondasi sehingga harus menambah sumuran atau tiang pancang

4.2.

ALAT PANCANG KESALAHAN Terlalu kecil MASALAH Tiang pancang tidak dapat sampai pada kedalaman sesuai desain PENANGANAN Gunakan alat pancang sesuai dengan kebutuhan Perencana menyarankan kapasitas alat pancang sesuai dengan jenis tiang Tiang pancang yang rusak diganti Pada pemancangan di tanah lunak, hatihati dalam menentukan kapasitas alat pancang

Terlalu besar

Tiang dapat retak atau hancur

4.2.1.

PEMANCANGAN MASALAH Jembatan akan amblas PENANGANAN Jumlah tiang pancang ditambah, setelah dilakukan perhitungan ulang Untuk tiang pancang jenis tumpu, perlu ditinjau kembali kapasitas alat pancangnya Dilakukan penambahan tiang pancang dengan dimensi yang sesuai dengan kapasitas alat pancang

KESALAHAN Daya dukung tiang pancang tidak tercapai

Kesalahan Umum - 1

Buku Best Practice Penanganan Jembatan

4.2.2.

PENGHENTIAN PEMANCANGAN MASALAH Terjadi jepitan Pemancangan tidak dapat dilanjutkan, dan apabila dipaksa maka kepala tiang dapat hancur PENANGANAN Dicoba diteruskan pemancangannya apabila mungkin Menambah jumlah tiang pancang Tiang yang rusak diganti dengan menambah tiang pancang

KESALAHAN Pemancangan dihentikan lebih dari 24 jam

4.2.3.

PEMANCANGAN DI ATAS TANAH TIMBUNAN MASALAH Terjadi negatif skin friction Daya dukung tiang berkurang PENANGANAN Apabila daya dukung tiang berkurang, tambah tiang, setelah dilakukan perhitungan

KESALAHAN Dilakukan sebelum penimbunan tanah jalan pendekat

Sebaiknya lakukan penimbunan terlebih dulu, kemudian baru dilakukan pemancangan

4.2.4.

HUBUNGAN ANTARA TIANG PANCANG DENGAN CAP (POER) MASALAH Poer dapat berotasi mengikuti gerak muai susut jembatan Hubungan menjadi lemah dan berakibat putusnya tiang PENANGANAN Penambahan pengaku pada bagian hubungan poer dan tiang dengan menambah baja pengaku Memperdalam masuknya tiang ke dalam poer

KESALAHAN Hubungan kurang kaku

4.3.

PONDASI SUMURAN KESALAHAN MASALAH Sumuran berfungsi sebagai pondasi langsung PENANGANAN Pondasi dihitung kembali sebagai pondasi langsung

Penggalian sumuran dilakukan secara terbuka

Pada waktu penggalian pada jenis tanah yang non kohesif air tanah terbawa

Perbedaan tinggi muka air tanah dalam dan luar sumuran, dan pondasi sumuran dapat menjadi miring

Dilakukan perbaikan posisi sumuran

Kesalahan Umum - 2

Buku Best Practice Penanganan Jembatan

4.4. 4.4.1.

BANGUNAN ATAS RANGKA BAJA PENIMBUNAN KOMPONEN MASALAH Komponen dapat menjadi cacat atau rusak Pelaksanaan pemasangan terhambat karena terjadi kesulitan dalam pengambilan komponen sesuai dengan urutannya PENANGANAN Susun komponen sesuai urutan pemasangan Komponen cacat diperbaiki dengan menggunakan cat yang mengandung zinc Komponen yang bengkok diluruskan sesuai manual

KESALAHAN Tidak disiapkan dengan baik

4.4.2.

PENIMBUNAN KOMPONEN MASALAH Komponen akan rusak dan pecah Komponen mengalami tegangan awal PENANGANAN Komponen rusak diperbaiki, apabila masih mungkin Komponen disusun kembali dengan baik Balok beton pratekan apabila rusak harus diganti baru

KESALAHAN Penimbunan tidak baik Penimbunan tidak memperhatikan sumbu kuat dan sumbu lemah

4.4.3.

SISTEM PERAKITAN MASALAH Pelaksanaan berbahaya Tidak ekonomis Terjadi kesulitan Perlu waktu yang lebih lama PENANGANAN Sistem pemasangan diubah, apabila masih mungkin Tambah pengamanan

KESALAHAN Pemilihan sistem pemasangan/perakitan rangka baja tidak tepat

4.4.4.

PEMASANGAN BAUT MASALAH Pelaksanaan pengancangan sulit PENANGANAN Baut dilepas dan dipasang dengan betul

KESALAHAN Pemasangan baut terbalik

Pelat tidak dibersihkan dan dikasarkan

Fungsi friction tidak tercapai

Apabila baut belum dikencangkan 100%, lepaskan dan bersihkan pelat serta dikasarkan dan pasang baut kembali

Kesalahan Umum - 3

Buku Best Practice Penanganan Jembatan

4.4.5.

CARA PEMASANGAN BAUT MASALAH Baut akan rusak Lubang baut menjadi cacat PENANGANAN Ganti baut dan periksa kembali secara keseluruhan Baut yang rusak diganti

KESALAHAN Dipaksa dengan menggunakan palu/ martil

4.4.6.

LUBANG BAUT TIDAK PAS MASALAH Lubang baut menjadi terlalu besar Terjadi overheated pada material, dan akan menurunkan kekuatan Galvanis rusak PENANGANAN Komponen yang cacat diganti Galvanis diperbaiki dengan memberikan cat dengan bahan dasar epoxy yang mengandung zinc

KESALAHAN Membuat lubang sendiri dengan cara bor

4.4.7.

BAUT DAN MUR MASALAH Sulit dalam pelaksanaan pengancangan PENANGANAN Bersihkan baut dan mur sebelum digunakan Periksa baut dan mur apakah mengandung pelumas MoS2 Jangan menggunakan pelumas sembarangan, karena dapat mempengaruhi friction yang harus terjadi

KESALAHAN Baut dan mur kotor

Baut dan mur tidak mengandung pelumas MoS2

Kekencangan 100% tidak akan tercapai

4.4.8.

KEKENCANGAN BAUT MASALAH Camber tidak tercapai Pengencangan selanjutnya menjadi sulit Gaya friction tidak akan tercapai PENANGANAN Sebelum dilakukan pembesian, periksa kekencangan baut dan kencangkan baut hingga 100% Beton baru dicor setelah semua baut berada dalam kondisi kekencangan 100%

KESALAHAN Baut belum dikencangkan 100% sudah dimulai pekerjaan pengecoran beton lantai jembatan

Kesalahan Umum - 4

Buku Best Practice Penanganan Jembatan

4.4.9.

ALAT PENGENCANG BAUT (TORSI MOMEN) MASALAH Kekencangan tidak tercapai Baut menjadi longgar atau patah karena gaya yang berlebih PENANGANAN Kunci torsi momen dikalibrasi Periksa alat pengukur sampai menunjukkan angka sesuai dengan kekencangan yang dikehendaki Baut yang patah/rusak diganti

KESALAHAN Penggunaan kunci torsi momen salah, gaya yang harus dicapai tidak sesuai Alat kunci torsi momen tidak akurat

4.4.10 PEMASANGAN KOMPONEN KESALAHAN Komponen tertukar Komponen tidak sesuai MASALAH Jembatan tidak ber-fungsi dengan semestinya PENANGANAN Bongkar dan pasang kembali komponen pada posisi yang seharusnya Sebelum pemasang-an, pelaksana harus membaca manual pemasangan terlebih dulu

4.4.11. MANUAL PEMASANGAN BANGUNAN ATAS KESALAHAN Tidak dibaca dengan baik MASALAH Salah pemasangan komponen Salah pengencangan baut Jembatan tidak berfungsi dengan baik PENANGANAN Sebelum pemasangan, manual harus dibaca Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah kekencangan baut, camber yang harus terjadi, waktu pemasangan lan-dasan, waktu pengecoran beton

4.4.12. PERAKITAN DENGAN SISTEM PERANCAH KESALAHAN Perancah kurang kuat MASALAH Pada waktu pemasangan dapat terjadi keruntuhan Atau terjadi pada waktu pengecoran beton terjadi penurunan Perancah menghalangi alur sungai Jembatan hanyut pada waktu banjir PENANGANAN Pembuatan perancah jangan menghalangi alur sungai Hitung kekuatan perancah untuk beban yang harus dipikul Perancah kurang kuat, bongkar dan pasang kembali

Kesalahan Umum - 5

Buku Best Practice Penanganan Jembatan

4.4.13. PERAKITAN DENGAN SISTEM KANTILEVER KESALAHAN Baut tidak dikencangkan 100% pada waktu pemasangan komponen per panel MASALAH Camber tidak tercapai Elevasi ujung jembatan tidak tercapai PENANGANAN Baut dikencangkan 100% pada waktu setiap panel selesai Jika camber tidak tercapai dan elevasi ujung tidak tercapai, dongkrak jembatan dan tinggikan bagian linking steel Elevasi landasan di seberang dipendekkan/ disesuaikan

4.5. 4.5.1.

PENULANGAN PENYUSUNAN TULANGAN MASALAH Terjadi pengurangan kekuatan Lantai retak/pecah PENANGANAN Beton dibongkar dan tulangan diperbaiki kemudian baru beton dicor Kalau beton belum dicor, tulangan diperbaiki susunannya

KESALAHAN Penyusunan tulangan salah (tulangan utama dan bagi terbalik) Ukuran tulangan tidak sesuai rencana

4.5.2.

PENGGANTIAN TULANGAN MASALAH Luas tulangan berkurang Panjang penyaluran berbeda Momen geser berkurang Beton dapat retak/ hancur PENANGANAN Ganti tulangan polos dengan ulir Lakukan penyesuaian luas yang terpasang Panjang penyaluran gaya disesuaikan (polos lebih panjang daripada ulir) Beton terlanjur dicor, periksa desain dan apabila terjadi toleransi yang besar, beton dibongkar Lakukan perkuatan sesuai dengan kapasitas yang disyaratkan

KESALAHAN Tulangan ulir diganti dengan tulangan polos tanpa dilakukan penyesuaian

4.6. 4.6.1.

BETON MUTU BETON LANTAI JEMBATAN MASALAH Lantai dapat retak Umur rencana lantai tidak tercapai PENANGANAN Perkuatan lantai dengan penambahan pelat baja atau dengan menggunakan FRP di bagian bawah lantai Mengurangi momen yang akan terjadi dengan menambah gelagar Perbaikan retak dan pekuatan
Kesalahan Umum - 6

KESALAHAN Mutu beton untuk lantai jembatan kurang dari K-350

Buku Best Practice Penanganan Jembatan

4.6.2.

PENGHENTIAN PENGECORAN MASALAH Akan terjadi retak pada sambungan PENANGANAN Terlanjur dan parah, beton dibongkar dan cor ulang Kondisi tidak parah, periksa tegangan yang terjadi Gunakan lem beton pada sambungan beton untuk menyatukan beton

KESALAHAN Penghentian pengecoran beton tidak pada daerah momen nol

4.6.3.

PENGECORAN BACK WALL (DINDING ATAS KEPALA JEMBATAN) MASALAH sulit pemasangan rangka baja terutama dalam sistem kantilever Sulit dalam penyelesaian akhir rangka baja PENANGANAN Bongkar bakwall Tulangan ditekuk atau dipotong Setelah selesai pemasangan rangka baja dan pengecoran lantai, backwall dicor kembali

KESALAHAN Backwall dicor sebelum dilakukan pemasangan rangka baja

4.7.

CELAH SIAR MUAI (EXPANSION JOINT) KESALAHAN MASALAH Terjadi ketidak nyamanan pengguna jalan Dapat menimbulkan kecelakaan PENANGANAN Modifikasi celah expansion joint Ganti expansion joint yang sesuai dengan lebar celah (mahal) Usahakan jenis expansion joint yang tertutup agar kotoran tidak merusak bagian landasan

Celah expansion joint terlalu besar

Celah expansion joint terlalu kecil

Terjadi tumbukan antara jembatan dengan backwall

Kesalahan Umum - 7

Buku Best Practice Penanganan Jembatan

4.8.

JALAN PENDEKAT KESALAHAN MASALAH Tanah timbunan akan longsor PENANGANAN Lakukan pengamanan tebing, dengan cara pemasangan tiang pancang, sheet pile, tembok penahan tanah dsb. Lakukan penimbunan tanah samping sebagai counter-weight (kalau mungkin)

Tinggi tanah timbunan > tinggi izin

Penimbunan di atas tanah lunak, tanpa perbaikan tanah

Terjadi penurunan, sehingga tekanan tanah dapat mendorong kepala jembatan

Lakukan perbaikan tanah dengan cara pemancangan crucuk, geotextile dengan arah mulai dari abutment ke arah luar.

Pemadatan jalan pendekat tidak sesuai dengan spesifikasi

Terjadi amblas (setlement)

Apabila keamblasan jalan pendekat sudah parah, bongkar dan lakukan pemadatan yang sesuai Apabila kerusakan parah dan tidak mungkin dilakukan perbaikan, bentangan jembatan ditambah sesuai dengan kondisi yang diperlukan, perhitungkan abutment sebagai pilar

Kesalahan Umum - 8

Anda mungkin juga menyukai