Anda di halaman 1dari 5

Ayo Berjihad Mengarungi samudra kehiduan Kita ibarat para pengembara Hidup ini adalah perjuangan, Tiada masa

tuk berpangku tangan Setiap tetes peluh dan darah, Tak akan siran ditelan masa Segores luka dijalan allah Kan menjadi saksi pengorbanan Allohu goyatuna Ar rosulu qudwatuna Al quranu dusturuna Al jihadu sabiluna Al mautu fi sabilillah, asma amanina Alloh adalah tujuan kami, Rasululluah teladan kmai Al quran pedoman hidup kami, Jihad adalah jalan juang kami Mati dijalan allah adalah cita-cita kami tertinggi Diawal adalah potongan nasyid berjudul bingkai kehidupan yang dipopulerkan oleh shotul harokah. Mengutip dari buku untukmu kader dakwahRahmat Abdullah yang kami maksud dengan al jihad adalah: Suatu kewajiban yang masanya membentang (tak akan berhenti) sampai hari kiamat dan apa yang dikandung dari sabda rasulullah SAW Barang siapa yang mati, sedangkan ia tidak berjuang atau minimal punya niat untuk berjuang, maka ia mati dalam keadaan jahliyah. Adapun urutan yang paling bawah dari jihad adalah ingkar hati, dan yang paling tinggi adalah perang mengangkat senjata di jalan Allah. Sedangkan ditengah-tengah itu adalah jihad lisan, pena, tangan, berkata benar dihadapan penguasa tirani. Dakwah tak akan hidup dan berkembang kecuali dengan jihad. Karena kedudukan dakwah yang begitu tinggi dan bentangannya yang luas maka jihad merupakan jalan satusatunya untuk bisa menghantarkannya. Juga betapa besar pengorbanan dalam mengokohkan posisi dakwah itu dan apa yang akandiperoleh para pengemban dakwah dari pahala yang besar di sisi Allah SWT. Firman Allah taala Dan berjihad di jalan Allah dengan sebenar-benarnya jihad (Qs Al Hajj:78)

Menurut Habibah jihad adalah kesungguhan #ikatkepala. Secara bahasa kata al jihad berasal dari kata jaahada, yang bermakna al-juhud (kesulitan) atau al-jahd(tenaga atau kemampuan). Imam Ibnu Mandzur dalam kitab Lisaan al-Arab nya, secara bahasa, al-jihad artinya; mengerahkan kemampuan dan tenaga yang ada, baik berupa perkataan maupun perbuatan. Dalam kitab Syarh al-Qasthalaani alaa Shahiih al-Bukhaariy dinyatakan sebagai berikut kata jihaad merupakan pecahan dari kata al-jahd, dengan huruf jim difathah yang berarti: at-tab (lelah) dan al-masyaqqah (sulit). Sebab, kelelahan dan kesulitan yang ada didalamnya bersifat terus menerus. Kata jihaad bisa merupakan pecahan dari kata al-juhd dengan jim didhammah, yang berarti: at-thaaqah (kemampuan atau tenaga). Sebab, masing-masing mengerahkan tenaganya untuk melindungi sahabatnya. Jihad diungkapkan dalam hati sebagai semangat yang menggelora. Jihad merupakan budaya, budaya muslim semenjak Nabi Adam dahulu ada. Kebudayaan berasal dari kata sansekerta Budhayah, yang merupakan bentuk jamak dari kata Budhi yang berarti budi atau akal. Dengan demikian kebudayaan dapat diartikan sebagai hal-hal yang bersangkutan dengan budhi atau akal. Culture, merupakan istilah bahasa asing yang sama artinya dengan kebudayaan, berasal dari kata latin colore yang berarti mengolah atau mengerjakan (mengolah tanah atau bertani). Dari asal arti terebut yaitu colore kemudian culture diartikan sebagai segala daya dan kegiatan manusia untuk mengolah dan merubah alam. Dalam arti kekinian jihad mengalami peyorasi, yang muncul adalah statment negatif jihad harus angkat senjata, berperang, hingga yang terkejam bom bunuh diri. Padahal diatas kita dapat menyimpulkan jihad adalah semangat kesungguhan, jihad bisa dengan lisan, dan angkat senjata merupakan jihad tertinggi namun ketika jihad dengan lisan, pena tidak tersampaikan maka barulah kita angkat senjata. Dalam sejarahnya disurat al baqoroh:109

allah tidak serta merta memberikan ijin pada Rasulullah untuk berperang, namun maafkanlah. Kaum muslimin pun geram kenapa tidak ada ayat yang memperbolehkan kami untuk berperang. Dan allah berfirman

Hingga akhirnya allah menurunkan wahyu surat albaqoroh:190

rasulullah tidak akan melakukan perbuatan tanpa perintah allah. Dan disinilah hikmah kita berjihad dengan mengangkat senjata. Budaya yang terbentuk disini ialah budaya berperang namun tetap dengan batasan. Allah dalam surat annisa

Bahwa orang yang takut berperang ialah orang-orang munafik. Allah sedang menguji hambanya saat ini. Dewasa ini harusnya kita sadar akan perang non-fisik yang dilakukan oleh pihak yang tidak senang dengan datangnya islam. Jihad perang pemikiran inilah yang rasulullah persiapkan dari dahulu sehingga kita sebut jihad pelajar ini mendapat sorotan penting terbukti disurat at taubah Maka budaya pencari ilmu sudah allah terapkan dan rasulullah

budayakan. Sehingga keluarlah pendapat ulama tentang jihad pelajar ini. Abu Darda Radhiyallahu anhu berkata siapa yang bernggapan bahwa pergi menuntut ilmu bukan jihad maka telah berkurang akalnya (Janmi bayani ilmi, hal 60). Ada lagi Muadz bin Jabal berkata pelajarilah ilmu, karena mempelajarinya karena allah adalah hasanah, menuntutnya adalah tasbih, dan membahasnya adalah jihad (Jami bayani ilmi, hal 94). Al Hafidz ibnu Rajab berkata, Demikian pula orang yang menyibukkan diri dengan ilmu, ia adalah salah satu dari dua macam jihad. Menyibukkan diri dengan ilmu sama dengan jihad fi sabilillah (Jami Rosail ibnu Rojab 1 hal 244). Ungkapan eksplisit dari Rasulullah Saw Abu Hurirah berkata: Saya

mendengar Rasulullah Saw bersabda: Orang yang datang ke mesjidku ini tidak lain kecuali karena kebaikan yang dipelajarinya atau diajarkannya, maka ia sama dengan orang yang berjihad dijalan Allah. Siapa saja yang datang bukan karena itu , maka sama saja dengan orang yang sedang wisata melihat kesenangan lainnya. Belajar adalah kebudayaan dalam islam, jihad pelajar ialah bersemangat untuk belajar. Berkarya seperti dicontohkan salah satu pembesar di Indonesia yaitu Ahmad Dahlan. Seorang pemuda yang pada jamannya mentransfer budaya jihad pelajar ke Indonesia. Sehingga, budaya belajar mentradisi di Indonesia. Contoh lainnya ialah ibu kartini, sosok perempuan yang berjihad dengan cara jihad pelajar. Mari sama-sama kita renungkan tentang jihad. Kita sepakat jihad adalah semangat, kesungguhan hati yang diniatkan karena allah dengan puncak dari jihad ialah angkat senjata. Jihad pelajar suatu budaya yang harus kita budayakan, menjadi sikap dan darah daging kita hingga panggilan jihad angkat senjata pun memanggil.

Ilham Fauzi Pend. Matematika UIN Syarif Hidayatullah jakarta

Anda mungkin juga menyukai