Anda di halaman 1dari 8

COME I Effective Communication 1.

1 Latar Belakang Model somato-psycho-socio-semiotic dapat dijadikan filosofi pendidikan yang mendasari tentang konsep sehat-sakit. Sesungguhnya, paling sedikit dalam tiga dekade terakhir, dimana kurikulum pendidikan kedokteran sudah banyak mengalami reorientasi. Kompleksitas masalah kesehatan di masyarakat seringkali memerlukan solusi yang bersifat terpadu. Untuk pemecahan terjadinya berbagai masalah kesehatan baik inidividu maupun masyarakat, hal ini seringkali tidak cukup dengan menghandalkan ilmu kedokteran saja. Dengan menambahkan materi dan wawasan kedokteran komunitas dan ilmu sosial lain yang relevan dalam proses pembelajaran diharapkan dapat melengkapi kompetensi lulusan fakultas kedokteran agar mampu memecahkan masalah kesehatan di masyarakat. Hal yang sangat perlu ditekankan adalah bagaimana mengajarkan pengetahuan, sikap dan keterampilan kepada mahasiswa. Pengajar dapat membantu mahasiswa belajar dengan metode tertentu untuk meningkatkan pengetahuan, pembentukan sikap, dan penguasaan berbagai keterampilan. Peningkatan pengetahuan dan keterampilan dapat dilakukan di kampus atau di rumah sakit melalui penyelenggaraan kuliah-kuliah dengan audio visual aids, akan tetapi untuk pembentukan sikao dan perilaku serta penguasaan keterampilan tertentu diperlukan informasi, model, demonstrasi, diskusi, permainan peran (role-playing), dan pengalaman langsung melalui pelksanaan kegiatan pada masyarakat yang sesungguhnya (real setting). Pengalaman belajar pada masyarakat yang sesungguhnya lebih popular dengan sebutan Community Based Medical Education (CBME) atau Community Oriented Medical Education (COME), yang merupakan suatu strategi untuk meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam menggli informasi lewat komunikasi efektid, mengidentifikasi/mengatasi masalah, dan melakukan pendekatan dengan model somato-psycho-socio-semioticdalam menangani pasien. COME merupakan suatu strategi yang efektif untuk melembagakan sistem kinerja jangka panjang. Hal ini memunculkan sinergi antara prioritas masyarakat

dan kebijakan pemerintah. Dengan pengalaman pembelajaran melalui COME, para mahasiswa akan memperoleh kesempatan untuk melatih berbagai keterampilan yaitu (1) berkomunikasi secara efektif lewat wawancara mendalam (indepth interview), (2) mengidentifikasikan berbagai masalah di masyarakat dan melakukan analisis terhadap berbagai faktor risiko terkait dengan kondisi sehatsakit, serta berupaya mencari alternatif solusi berdasarkan potensi yang tersedia, dan (3) mengelola kasis penyakit dengan pendekatan dokter keluarga dengan member penekanan pada pendekatan holistic dan pelayanan komprehensif. Semua keterampilan tersebut diasah melalui program Keluarga Angkat (KA) di desa binaan, dimana setiap mahasiswa diberikan satu KA yang memiliki anak balita yang akan dibina selama 3 semester (IV, V, dan VI). Dalam paper ini, akan dibahas COME I yang mewakili Semester IV) dengan tema Effective Communication. 1.2 Tujuan a. Memberikan pengalaman belajar berbasis komunitas kepada mahasiswa agar mampu berkomunikasi secara efektif untuk memperoleh dan member informasi yang relevan b. Memberikan pengalaman belajar berbasis komunitas agar mahasiswa mampu menggali informasi secara mendalam dengan metode indepth interview c. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menganalisis dan merumuskan masalah berdasarkan informasi yang berhasil direkam. 1.3 Deskripsi Tentang KA Nama Kepala KA Tgl. Lahir (umur) Pendidikan Pekerjaan Tabel 1. Keanggotaan KA No 1 Nama I.G.A Md Muliawati L/P P Umur 34 Pddk. SMA Hub. KK Istri KK : Bapak Ketut Rediasa : 16 September 1984 (28 tahun) : Tamat SD : Buruh

2 3

Putu Sipa Pradnyadewi Kadek Ardiana P

p L

4 0

Anak 1 Anak 2

Skema 1. Sistem kekerabatan KA

Penjelasan: 1. Ketut Rediase 2. I.G.A Md Yuliawati 3.Putu SipaPradnyadewi 4. Kadek Ardiana P

Skema 2. Denah Rumah KA

2 1 3

Keterangan: 1. Kamar Tidur 2. Dapur 3. Kamar Mandi 4. Warung

1.3

Status Ekonomi KA Pendapatan Buruh Batu Bata Penghasilan warung Pengeluaran

Rincian Rp1.600.000 Rp.750.000 Rincian Rp 1.300.000 Rp 100.000 Rp 50.000 Rp 100.000 Rp 1.550.000 800.000

Pangan Listrik Air Modal warung mingguan Total pengeluaran SALDO

: Rp

Penghasilan perkapita bulanan: Rp 2.350.000 Pengeluaran perkapita bulanan: Rp 1.550.000 Kepemilikan barang: 2 buah Sepeda Motor, TV, Memiliki perkarangan rumah, Warung kebutuhan seharihari. 1.5 1.5.1 Status Kesehatan dan Status Gizi KA Status Kesehatan KA dalam Tiga Bulan Terakhir Ketut Rediasa rutin membawa kedua anaknya ke bidan bu murni yang tinggal di dekat desa nya. Bapak Ketut Rediasa memberikan anaknya Vitamin A yang dimana didapat di Posyandu pada Bulan Februari dan Agustus di Desa Tulikup Ginyar.

- Kondisi status kesehatan KA sangat baik.

- Anak Kedua Ketut Rediasa yaitu Kadek Ardiana P, sedang mengalami demam di karenakan sedang tumbuh gigi Ketut Rediasa sebagai kepala keluarga, mengambil tindakan untuk membawa anak kedua nya ke bidan bu murni yang tinggal dekat desa tulikup. Karena panas badan Kadek Ardiana tidak kunjung turun, ketut rediasa memutuskan untuk ke dokter. Dokter mendiagnosis bahwa Kadek Ardiana mengalami panas dikarenakan tubuh gigi. Selain itu, tidak ada penyakit serius yang terjadi pada keluarga Ketut Rediasa selama tiga bulan terakhir. Demam, batuk, dan pilek yang sesekali muncul hanya gejala dari suatu penyakit dan immun tubuh melemah. 1.5.2 Persepsi KA tentang Sakit yang Diderita Anggota Keluarganya Keluarga Ketut Rediase tidak terlalu percaya dengan adanya sekalaniskala, KA menganut konsep sehat-sakit secara medis. Keluarga Ketut Rediase Rutin memeriksakan diri ke bidan Bu murni. KA juga berinisiatif menggunakan boreh pada saat anggota keluarganya mulai terkena demam atau penyakit ringan untuk menghangatkan badan, 1.5.3 Perilaku KA dalam Mengatasi Penyakit Anggota Keluarga Ketika ada salah satu anggota keluarga yang sakit, Ketut Rediasa dan Istrinya berkunjung ke dokter. KA juga menggunakan obat tradisional berupa boreh dan obat keluarga. Penyakit yang dialami KA tidak ada yang menjurus ke penyakit yang serius, hanya ada gejala dari suatu penyakit seperti pilek dan demam. 1.5.4 Pengetahuan KA tentang Gizi Keluarga Keluarga Ketut Rediase tidak mengatakan keluarga mereka peduli gizi. Tapi dapat diperhatikan bahwa sehubungan dengan kepemilikan warung sembako dirumah nya sepertinya keluarga mereka memenuhi standar gizi yang cukup. 1.5.5 Pengetahuan KA tentang Tumbuh Kembang, Kebutuhan Gizi, dan Pola Makan Balita - KA memeriksakan balitanya ke Posyandu untuk mengetahui tumbuh kembang dari Putu dan Kadek.

- Pola makan balita Kadek Rediasa yaitu Kadek Ardiana masih masi tergolong baik. Kadek Ardiana masi rutin di beri ASI. Dengan rutin mengkonsumsi ASI menyebabkan Kadek Ardiana tergolong gizi sehat. Dan pada anak pertama Ketut Rediasa yang bernama Putu Sipa Pradnyani, ia suka makan nasi dan susu sehingga badannya tidak terlalu kurus. 1.6 1.6.1 Sistem Sosial, Tradisi, dan Kebiasaan KA Hubungan Antar Anggota KA dalam Berbagai Kegiatan Keluarga Hubungan antara anggota KA sejauh ini terlihat baik. Antar keluarga saling membantu dalam menyelesaikan masalah maupun melaksanakan kegiatan. Contohnya, Pada saat Ketut Rediasa membuat batu bata, Istri dari Ketut Rediase yang menemani Putu Sipa dan Kadek Ardiana sambil menjaga warung yang terletak di rumahnya, sehingga anak-anak dari keluarga Ketut Rediase tersebut masih dalam pengawasan ibu nya di rumah. 1.6.2 Kebiasaan Sehari-Hari KA Biasanya Ketut Rediase melakukan kegiatannya sebagai buruh batu bata, dan istri nya melakukan kegiatan sehari-hari seperti memasak dan menjaga warungnya. Istri dari Ketut Rediase rutin member ASI kepada bayi nya Kadek Ardiana. KA memiliki toilet yang bersih di rumahnya,di sana ada bak mandi yang kebersihannya standar serta satu buat kloset. 1.7 1.7.1 Kesehatan Lingkungan KA Sumber Mata Air KA Adapun sumber air bersih dan air minum KA berasal dari Perusahaan Air Minum (PAM). KA juga memiliki sebuah sumur untuk menampung air yang digunakan untuk mencuci. 1.7.2 Sarana Pembuangan Air Limbah (SPAL) KA Keluarga Ketut Rediase mengalirkan air limbahnya ke pengairan yang telah direkomendasikan oleh Kelian Adat, bukan ke selokan maupun tanah.

1.7.3

Fasilitas Mandi Cuci Kakus (MCK) Fasilitas MCK KA lengkap yaitu 1 buah kamar mandi dengan bak mandi

dan kakus yang lumayan bersih, serta peralatan mandi lainnya berupa meliputi sikat, pasta gigi, sabun, sampo dan handuk. 1.7.4 Kandang Ternak KA tidak memiliki ternak. 1.7.5 Ruang Tempat Tinggal KA Ruangan di rumah Bapak Rediasa ini tergolong lengkap namun jumlah kamar tidurnya terbatas, yaitu hanya 1 buah. Ventiasi ruang-ruang di rumah KA cukup baik dengan adanya jendela, namun untuk kamar tidur KA tembok agak lembab sebagiannya dikarenakan cahaya matahari sulit masuk ke kamar. 1.8 1.8.1 Kesimpulan dan Saran Masalah yang Ditemukan di KA - kamar tidur yang terbatas sehingga penyebaran penyakit lebih mudah - Kebersihan kamar yang kurang - Ketut rediase mengeluh kedua anaknya beberapa kali terjangkit demam dan pilek 1.8.2 Potensi KA untuk Mengatasi Masalahnya - Area rumah yang tidak sempit sehingga berpotensi untuk penambahan ruangan - Istri selalu di rumah sehingga bisa mengawasi anak-anaknya dan menjaga kebersihan rumah sembari menjaga warung - Uang sisa setiap bulan dapat ditabung dan dikembangkan menjadi bisnis baru ataupun sesuatu sehingga uang tersebut dapat menjadi modal yang terus diputar. 1.8.3 Solusi yang Ditawarkan kepada KA untuk Mengatasi Masalahnya - Menjaga kebersihan rumah dan kamar -Sebaiknya keluarga Ketut Rediase menjaga kebersihan diri seperti rajin mandi dan mulai membiasakan cuci tangan sebelum makan agar terhindar dari penyakit.

- Sebaiknya keluarga Ketut rediase mulai menjaga kebersihan kamar nya yang lembab agar terhindari penyakit-penyakit. 1.8.4 Program Pemberdayaan KA untuk Meningkatkan Pendapatan - Usaha warung yang di miliki oleh Ketut rediase sebaiknya Kebersihan, kelengkapan barang dan Masa kadarluarsa suatu item harus sering di cek, agar daya tarik warga untuk membeli aneka makanan dan keperluan rumah tangga semakin meningkat - Uang sisa per bulan dapat dijadikan modal untuk membuka usaha baru, misalnya warung. Uang ini juga dapat dijadikan modal untuk usaha batu batanya, agar uang tersebut terus berputar dan menghasilkan.

Anda mungkin juga menyukai