Anda di halaman 1dari 21

Pemeriksaan leher

1. Orientasi pd pemeriksaan

a. M. Sternocleidomastoideus b. Trakhea c. Manubrium Sterni


2. Regio leher dibagi menjadi

a. Regiosubmandibula kanan & kiri b. Regio submentalis c. Trigonum anterior kanan & kiri

d. Trigonum posterior kanan & kiri e. Regio supra clavicula kanan & kiri 3. Inspeksi leher a. Asimetri krn pembekakan b. Pulsasi abnormal c. Terbatasnya gerakan leher 4. Pembekakan dpt disebabkan a. Pembekakan leher b. Kekakuan pd leher c. Torticollis d. Artritis servikalis

5. Pemeriksaan kaku kuduk

Letakkan tangan pemeriksa pd bag. belakang kepala penderita, kmd angkat pelan- pelan rasakan adanya tahanan & kekakuan
Kaku kuduk dijumpai : a. Meningitis b. Iritasi meningeal mis : perdarahan subarachnoid

c. Spasme otot mis : tetanus atau tetani d. Peny. Parkinson e. Kelainan lokal mis : artritis servikalis 6. Pemeriksaan kelenjar getah Bening leher : Pemeriksaan hrs sistematis, dg ujung jari tangan, dilakukan perabaan. Dlm Pemeriksaaan tentukan lokasi, jumlah kelenjar besarnya (vol), konsistensi, perlekatan dg jar. dibawahnya, dg kulit & antar kelenjar itu sendiri, serta keadaan kulit diatasnya

Dilakukan pem. Untilaberal, pemeriksa berdiri di samping penderita & penderita menoleh kekontra lateral Tanda khas pembesaran kel. getah bening leher : a. Radang banal lokal mis : Tonsilitis. Pembesaran kelenjar submandibula, jarang besar, agak lunak & nyeri tekan

b. Infeksi virus Kelenjar membesar multipel, tdk terlalu besar, nyeri ringan & sembuh sendiri c. Infeksi spesifik ( TBC) Mengenai kelenjar trigonum anterior( sering),mula-mula padat kmd menjadi agak lembek, tdk begitu nyeri, multipel, sering melekat satu sama lain (klier packet),

bisa besar (Scrofuloderma), kulit diatasnya berwarna kebiruan (livide) sering timbul sinus yang mengeluarkan sekreta & jika sembuh timbul jar. parut. d. Limfoma maligna Sering asimetris, multipel, bisa besar sekali (bulky ds), konsistensi kenyal sampai agak padat, jika sudah besar dpt melengket satu sama lain

e. Leukimia limpositik ronik : Pembesaran kelenjar simetris, (kiri & kanan), multipel, bisa besar konsistensi padat kenyal f. Karsinoma metastasis : Kelenjar padat keras, lokasi leher bag. Atas, paling sering berasal dari karsinoma nasofaring, tonsil atau rongga mulut. Lokasi leher bawah/supra klavikula berasal dari paru, gaster, organ abdomen, ovarium, uterus, prostat.

Pembesaran kelenjar supra klavikula kiri (sentinel node= Virchow node) berasl dari organ intra abdomen

5. Tumor lain pd leher


a. Brachial cyst : Tumur kistik pd bag. atas leher didepan m. sternocleido mastoideus. b. Dermoid cyst Pd garis tengah leher c. Kista ductus tiroglosus : Tumor kistik pd garis tengah leher diatas kelenjar tiroid & ikut bergerak pd waktu menelan

9. Periksaan trakhea : a. Pergeseran trakhea.


kekontralateral

- Aneurysma aorta - Tumor mediastinum - Efusi pleura ke ipsi lateral - Penebalan pleura (Schwarte) - Atelaktasis paru

b. Tracheal tug Cara memeriksa : Berdiri dibelakang penderita tekan trakhea antara ibu jari & telunjuk, agak tarik keatas, jika trakheal tug positif maka akan ada rasa tarikan ke bawah sesuai denyut nadi . Dijumpai pd aneurisma aorta.

10. Pemeriksaan kelenjar tiroid

a. Inspeksi : Nomal : tiroid tdk nampak kecuali penderita sangat kurus b. Palpasi Sebaiknya dari belakang penderita yang sedang duduk. Periksa dgn ujung jari pd kedua sisi. Palpasi dilakukan saat leher ektensi, normal & fleksi penderita disuruh menelan air ludah, rasakan adanya gerak kelenjar naik sesuai dgn gerak jakun

Periksa mengenai besar kelenjar, sifat pembesaran (difusa atau noduler), konsistensi, rasa nyeri & keadaan kulit diatasnya c. Auskultasi Dilakukan diatas kelenjar tiroid utk mendengarkan adanya bruit, sering pd tirotoksikosis.

Penyebab pembesaran kelenjar gondok a. Struma endemik. Jika kecil dpt difusa jika besar bersifat nodosa, bisa besar sekali tanpa rasa nyeri. Utk keperluan penelitian epidemiologi derajat besarnya gondok biasanya diukur menurut kriteria Perez modifikasi WHO, sbb :

Derajat O : Tdk teraba Derajat IA : Kelenjar gondok teraba ttp tdk terlihat pd leher ektensi penuh Derajat IB : Kelenjar gondok teraba & terlihat pd posisi leher ektensi penuh Derajat II : Kelenjar gondok tampak pd posisi leher normal Derajat III : Kelenjar gondok sangat besar

b. Struma pd peny. Basedow : Struma difusa, sering terdengar bruit di atas kelenjar gondok. c. Karsinoma tiroid : Kelnjar membesar dengan konsistensi keras.

11. Pemeriksaan vena Jugularis dileher

dilatasi vena jugularis Leher terjadi akibat : Gagal jantung kanan atau kongestif Perikarditis konstriktif Trombosis vena jugularis

Pemeriksaan tekanan V. jugularis penting pd penderita gagal jantung. penderita berbaring dgn sudut leher 45 derajat. Usahakan m. sternocleido mastoideus dlm keadaan rileks, penderita menoleh menjauh pemeriksa Lihat adanya pelebaran vena (Engorged vein), tekanlah (dg halus),dg ujung telunjuk.

Bag. distal V. jugularis, kmd kosongkan isi V. jugularis dg mengurutnya dgn ibu jari dr. bag distal kearah jantung tunggu shg vena terisi lagi. Tentukan titik tertinggi pulsasi V.jugularis kmd buatlah bidang horizontal imajiner mll titik tertinggi tsb. Ukurlah jarak vertikal (dl cm) bidang tsb dg bidang horizontal yg melalui Angulus Ludovici (sbb. PR = point of reference)

Anda mungkin juga menyukai