Anda di halaman 1dari 5

4.2 Pembahasan 4.2.

1 Uji mastitis Ukuran ambing yang besar,dengan posisi lumen putting ambing yang mengarah ke ventral terhadap paparan agen penyakit dan luka akibat trauma mekanis.Selain itu,prose pemerahan susu yang tidak baik juga merupakan faktor predisposisi infeksi agan penyakit.Sbagai konsekuensinya,kejadian mastitis pada sapi perah Berbagai perubahan pada ambing dapatdiketahui melalui inspeksi (visual examination).Oedema dan kondisi mastitis yang menyebabkan pembengkakan ambing dapat dikenali melalui inspeksi,demikian pula dengan penyusutan ukuran ambing pada kasus atropi ambkg akibat mastitis kronis serta adanya luka pada ambing atau putting.Kejadian mastitis semakin rentan terjadi pada sapi yang semakin tua (korelasi mastitis danumur sapi) yang sangat terkait dengan semakin lemahnya fungsi oto spinchter pada orificium puting susu. Mastitis pada sapi disebabkan oleh infeksi berbagai agan mikroorganisme,di antaranya Streptococcus spp,Staphylococcus spp,Escherricchia coli,Klebsiella spp,Corynebacteriu spp,dan sebagainya.Susu mastitis secara makroskopis dapat diamati dari perubahan warna,konsistensi,.Susu mastits dapt bewarna merah karena adanya perdarahan akibat trauma pada puting atau berwarna putih seperti warna serum.Konsistensi biasa lebih encer dan terentuk gumpalan susu(clot) merupakan temuam yang bersifat khas pada susu mastitis (Noor,2006). Mastitis trauma yang klinis dapat dilihat dengan adanya perubahan bentuk anatomi ambing danfisik air susu yang keluar.Sedangkan mastitis subklinis dapat di diagnosi melalui uji kimiawi atau uji mikrobiologis.Faktor-faktor yang seringmenjadi penyebab tidak langsung atau mendorong meningkatnya mastitis antara lain anatomi (besar dan bentuk ambing,putting),umur ternak,jumlah produksi susu,system kekebalan,kepekaan individu,anatomidan umur serta penenengan pasca pemerahan. Gejala klinis mastitis nampak adnaya perubahan pada ambing maupun air susu.Misalnya bentuk yang asimetris,bengkak,ada luka,rasa sakit apabila aming di pegang,sampai nantinya mengeras tidak lagi menghasilkan air susu jika sudah

terjadi pembentukan jaringa ikat.Pada air susu sendiri terjadi perubahan bentuk fisik maupun kimiawi (Anonim,2010). Sedangkan pada mastitis sub klinis,tidak ada gejala yang terlihat,tetapi melalui pemeriksaan akan dapatkan jumlah sel radan meningkat,ditemukan kumankuman penyebab penaykit,susu menjadi pecah (terbentuk butiran-butiran halus atau gumapalan).Mastitis sub klinis hanya diketahui setelah dilaksanakan pengujian.Sesungguhmya perubaham pada susu bukan indicator yang akurat untuk awal infeksi karena dari hasil penelitian ditemukan bahwa sejumlah 106-108 CFU/ml dari myocoplasma bovis sudah di deteksi pada 2-3 hari sebelum terjadi perubahan pada susu. Dengan uji California Mastitis Test (CMT),1-3 hari setelah infeksi hasilnya masih negate,baru pada hari 3-7,hasilnya positif.Secara fisik juga sudah terlihat perubahan-perubahan pada susu akan yang di uji yaitu tidak terjadi penggumpalan pada susu dan tidak terdapatnya garis zigzag berisi telur Staphylococcus aureus (Wibisono,2010).

4.1.2 HI Test Uji serologi yang berupa HI Test dilakukan denagn menggunakan sample berupa serum yang diambil dari darah ternak ayam yang telah divaksin ND sbelumnya,uji ini harys menggunakan serum untuk mengetahui reaksi antibody akibat vaksin yang telah diberikan kepada ternak tersebut,diharuskan menggukan serum karena vaksi yang dilakukan adalah melalui penyuntika pada subcutan yang akna mengalir melalui darah dan serum adalah berupa cairan di dalam darah karena darah sudah menggumpal sehingga yang diambil adalahserumnya.Sample yang dipakai juga harus di simpan dengan suhu 2 C agar sample tidak terkontaminasi terhadap bakteri dan tetap awet selama penyimpanan.Uji HI Test untuk penyakit ND berlangsung selama 2 jam sedangkan uji HITest untuk penyakit AI harus memakn waktu selama 4jam lebih karena itu sebaiknya sample diberikan ke laboratorium pad pagi hari atau paling lambat jam 10 pagi karena test ini memakan waktu yang cukup lama agar dapat mengetahui hasilnya lebih cepat.Pda praktikum digunakan virus 4HA yaitu virus yangsudah mengalami pengenceran 3x dangan cara mencampur 1 bagian virus dengan 3 bagian pengencer.Setelah 30 menit kemudian

diadakan pembacaan denga caramemiringka lubang 45.Pada uji ini diperoleh hasil yang bervariasi.Dan diperoleh data yaitu 12,5 % yang berarti vaksin yang digunakan belum bias bekerja secara maksimal jadi harus dilakukan vaksi ulang pada ayam.Interpretasi dari data adalah jika titer antibody terhadap ND tinggi maka prognosanya baik untuk mengatasi ganguan infeksi (Kunta Al-Ambony). Untuk mengetahui bahwa vaksin ND yang di berikan kepada ayam dapatkebal dengan melakukan uji HI yang meruapakn uji serologi yang relative mudah,murah dan cepat di bandingakan dengan uji lainnya.Pengujian tidak harus dilakukan pada kondisi steril sehingga dapat dikerjakan di laboratorium dengan fasilitas yang terbatas/sedrehana.Namun demikain,sebaiknya pengambilan serum dilakukan dengan alat-alat yang steril.Demikian pula dengan botol/tabug yang digunakan untuk menyimpan serum,sebaiknya juga steril.Secara bahasa haemaglutinasi merupakan penggumpalan dari sel darah merah.Kemampuan mengaglutinasi tidak dimiliki oleh semua virus atau bakteri yang menyerang ayam tetapi hanya beberapa virus dan bakteri yang memiliki zat haemaglutinin,diantaranya paramyxovirus (ND),poxvirus (Pox),adenovirus (EDS),orthomyxovirus (AI),bakteri Mycoplasma sp.,Haemophilus paragallinarium maupun Salmonela pullorum.Zat haemaglutinin yang terdapat dalam tibih virus atau baketri tersebut bersifat antigenic yang dapat merangsang terbentuknya antibody spesifik.Antibodi yangterbentuk tersebut memiliki kemampuan menghambat aglutinasi darah yang disebabkan oleh haemuglutanin dari virus atau bakteri (Pudji Kurniadhi,2002). Virus ND dapat diidentifikasi dengan melihat morfologinya menggunakan mikroskop electron dan dapat denag uji serologis.Uji serologi yag dapat dipakai antara lain hemaglutinasi (HA),hambatan hemaglutinasi (HI),netralisasi virus dalam embrio ayam,netralisasi virus dalam kultur sel,MIT test,Egg bit,ELISA,agar gel prespitasi (AGP).Sedangkan antigen virus dapat dilacak dengan tehnik immunohistokimia dan immunofluorescence. Prinsip dari uji HI lambat adalah mengetahui adanya antibody yang mampu menghambat proses hemaglutinasi oleh virus.UJi ini untuk menentukan titik entibodi terhadap hemaglutinasi NDV.Bila terdapat antibody dalam jumlah mencukupi mencukupi untuk membentuk komplek dengan virio,hemaglutinasi

dihambat,dan eritrosit mengendap.Sebaliknya bila diglutinasi oleh virus dan membentuk endapan (Kunta Al-Ambony,2007).

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 KESIMPULAN Mastitis adalah penyakit yang terkait dengan ambing susu yang meradang karena penyakit atau prose infeksi yangsecara signifikan dapat mengurangi volume susu pada industri sapi perah.Mastitis merupakan peradangan kelenjar susu yang disertai dengan perubahan fisik,kimiawi dan mikrobiologi.Secara fisis pada air susu sapi penderita mastitis klinis terjadi perubahan warna,bau,rasa,dan konsistensi.Mastitis dengan uji klinis dapat dengan adanya perubahan bentuk anatomi aming dan fisik air susu yang keluar.Sedangkan mastitis subklinis dapat didiagnosis melalui uji kimiawi atau uji mikrobiologis. Uji serologis merupakan sebuah metode yang digunakn untuk melihat gambaran titer antibody di dalm tubuh ayam.Pengaplikasian uji serologis ini kurang lebih ada 4 tujuan,satu diantaranya ialah untuk memantau hasil vaksinasi.Virus ND dapat diidentifikasi dengan melihat morfologinya menggunakan mikroskop electron dan dapat dengan uji serologis.Uji serologis yang dapat dipakai antara lain hemaglutinasi(HA),hambatan hemaglutinasi (HI),netralisasi virus dalam emrio ayam,netralisasi virus dalam kultur sel,MITtest,Egg,bit,ELISA,agar gel prespitasi (AGP).Prinsip dari uji HI lambat adalah mengetahui adanya antibodyi yang mampu menghambatprose hemaglutinasi oleh virus.Uji ini untuk menentukan titik antibody terhadap hemaglutinasi NDV 5.2 SARAN Dalam melaksanakan praktikum sebelumnya dilakukan persiapan agar pada saat praktikum tidak mengalami kendala seperti kuranglengkapnya alat-alat praktikum yang akan di pakai pada saat akan praktikum

Anda mungkin juga menyukai