Anda di halaman 1dari 12

PENDAHULUAN TELINGA merupakan organ yang cukup penting untuk pendengaran dan sistem koordinasi tubuh.

Adanya benda asing di telinga dapat mengganggu pendengaran dan bahkan bisa mengakibatkan kerusakan pada telinga. Untuk menghilangkan benda asing tersebut ada beberapa cara yang dapat dilakukan, sesuai dengan jenis benda tersebut. Jika korban kemasukan benda asing di telinga, jangan panik, tenangkan korban, dan bawa ke tempat yang lebih aman untuk dilakukan tindakan selanjutnya. Jika ada benda yang terlihat dengan jelas pada jalan masuk liang telinga dapat dengan mudah dicabut dengan penjepit. Usahakan menarik benda tersebut secara perlahan. Namun jika pada saat menarik objek terasa ada tahanan, apalagi terdapat darah atau korban mengeluh kesakitan, jangan teruskan upaya tersebut, segera bawa korban ke dokter terdekat.

BENDA ASING MAE

DEFINISI Benda asing di telinga adalah masuknya benda asing ke dalam liang telinga. Telinga adalah organ penginderaan dengan fungsi ganda dan kompleks (pendengaran dan keseimbangan) . Indera pendengaran berperan penting pada partisipasi seseorang dalam aktivitas kehidupan sehari-hari. Sangat penting untuk perkembangan normal dan pemeliharaan bicara, dan kemampuan berkomunikasi dengan orang lain melalui bicara tergantung pada kemampuan mendengar. Benda asing merupakan benda yang berasal dari luar tubuh atau dari dalam tubuh yang dalam keadaan normal tidak ada. Telinga sering kemasukan benda asing. Kejadian tersebut kejadian tersebut banyak penyebabnya, pada orang dewasa biasanya dengan mencoba membersihkan kanalis eksternus atau mengurangi gatal atau pada anak-anak yang dengan sengaja memasukkan benda tersebut ke dalam telinganya sendiri.benda asing di telinga dapat memiliki efek atau tidak. Bisa tanpa gejala sampai dengan gejala nyeri berat sampai dengan terjadinya penurunan pendengaran. Kejadian tersebut terkadang dianggap remeh oleh penderita atau keluarganya. Pada anak-anak tidak melaporkan keluhannya sebelum timbul keluhan nyeri akibat infeksi di telinga tersebut, Lama-lama telinganya berbau. Jika hal ini terjadi, orang tua patut mencurigainya sebagai akibat kemasukan benda asing. Jangan menanganinya sendiri karena kemungkinan benda yang masuk malah terdorong ke dalam membrane timpani karena anatomi liang telinga yang berlekuk. Di telinga banyak terdapat saraf-saraf dan bisa terjadi luka. Benda yang masuk biasanya hanya bisa dikeluarkan oleh dokter THT dengan menggunakan peralatan dan keahlian khusus serta menggunakan anestesi umum di kamar operasi. Pengambilan benda asing dari kanalis auditorius eksternus ada 3 metode. Standar pengambilan benda asing yaitu irigasi, pengisapan, dan instrumentasi.

Metode pengambilan benda asing dengan cara irigasi bila benda-benda seperti kerikil, mainan, manik-manik, penghapus, serangga yang masuk ke dalam kanalis auditorius, kecuali bila terdapat riwayat perforasi membrane timpani. Kemasukkan benda asing seperti tumbuh-tumbuhan misalkan biji-bijian, kacangkacangan atau polong-polongan cenderung menyebabkan bengkak, bila pengambilan benda tersebut menggunakan teknik irigasi akan membahayakan (termasuk kontraindikasi). Bila dengan menggunakan teknik irigasi, benda asing belum juga berhasil dikeluarkan, maka dapat menggunakan teknik pengisapan, serta instrumentasi. Bila memakai teknik instrumentasi maka kanalis auditorius harus terlihat secara langsung guna menghindari kerusakkan lebih lanjut organ telinga.

Etiologi dan Faktor Pencetus


Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan benda asing diliang telinga yaitu : 1. Faktor kesengajaan, biasanya terjadi pada anak-anak balita. 2. Faktor kecerobohan sering terjadi pada orang dewasa sewaktu menggunakan alat-alat pembersih telinga misalnya kapas, tangkai korek api atau lidi yang tertinggal di dalam telinga. 3. Faktor kebetulan terjadi tanpa sengaja dimana benda asing masuk kedalam telinga contoh masuknya serangga, kecoa, lalat dan nyamuk.

Berikut beberapa benda asing yang sering masuk ke telinga dan penangangan pertama yang bisa dilakukan: a. Air Sering kali saat kita heboh mandi, berenang dan keramas, membuat air masuk ke dalam telinga. Jika telinga dalam keadaan bersih, air bisa keluar dengan sendirinya. Tetapi jika di dalam telinga kita ada kotoran, air justru bisa membuat benda lain di sekitarnya menjadi mengembang dan air sendiri menjadi terperangkap di dalamnya. Segera kunjungi dokter THT untuk membersihkan kotoran kuping yang ada.

b. Cotton Buds Cotton buds tidak di anjurkan secara medis untuk membersihkan telinga. Selain kapas bisa tertinggal di dalam telinga, bahaya lainnya adalah dapat menusuk selaput gendang bila tidak hati-hati menggunakannya. Basahi cotton buds dengan menggunakan air hangat, jangan menggunakan cotton buds dalam keadaan kering atau berminyak karena itu memungkinkan terjadinya iritasi pada telinga. c. Benda-benda kecil Anak-anak kecil sering tidak sengaja memasukkan sesuatu ke dalam telinganya. Misalnya, manik-manik mainan. Jika terjadi, segera bawa ke dokter THT. Jangan coba-coba mengeluarkannya sendiri, karena bisa menimbulkan masalah baru. Di ruang praktek, dokter mempunyai alat khusus untuk mengeluarkan benda tersebut dan disertai dengan keterampilan khusus untuk menangani masalah ini. d. Serangga Bila telinga sampai kemasukan semut, berarti ada yang salah dengan bagian dalam telinga. Pada prinsipnya, telinga punya mekanisme sendiri yang dapat menghambat binatang seperti semut untuk tidak masuk ke dalam.

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan benda asing diliang telinga yaitu : 1. faktor kesengajaan (biasa terjadi pada anak-anak balita) 2. faktor kecerobohan sering terjadi pada orang dewasa sewaktu menggunakan alatalat pembersih telinga misalnya kapas, tangkai korek api atau lidi yang tertinggal di dalam telinga, yang terakhir adalah 3. faktor kebetulan terjadi tanpa sengaja dimana benda asing masuk kedalam telinga contoh masuknya serangga, kecoa, lalat dan nyamuk.

Patofisiologi
Benda asing yang masuk ke telinga biasanya disebabkan oleh beberapa factor antara lain pada anak anak yaitu factor kesengajaan dari anak tersebut, factor kecerobohan misalnya menggunakan alat-alat pembersih telinga pada orang dewasa seperti kapas, korek api ataupun lidi serta factor kebetulan yang tidak disengaja seperti kemasukan air, serangga seperti lalat atau nyamuk . Masuknya benda asing ke dalam telinga yaitu ke bagian kanalis audiotorius eksternus akan menimbulkan perasaaan tersumbat pada telinga, sehingga klien akan berusaha mengeluarkan benda asing tersebut. Namun, tindakan yang klien lakukan untuk mengeluarkan benda asing tersebut sering kali berakibat semakin terdorongnya benda tersebut ke bagian tulang kanalis eksternus sehingga menyebabkan laserasi kulit dan melukai membrane timpani. Akibat dari laserasi kulit dan lukanya membrane timpanai, akan menyebabkan gangguan pendengaran , rasa nyeri telinga atau otalgia dan kemungkinan adanya risiko terjadinya infeksi.

Manifestasi klinik
Efek dari masuknya benda asing tersebut ke dalam telinga dapat berkisar dari tanpa gejala sampai dengan gejala nyeri berat dan adanya penurunan pendengaran. Merasa tidak enak ditelinga : Karena benda asing yang masuk pada telinga, tentu saja membuat telinga merasa tidak enak, dan banyak orang yang malah membersihkan telinganya, padahal membersihkan akan mendoraong benda asing yang mauk kedalam menjadi masuk lagi. Tersumbat Karena terdapat benda asing yang masuk kedalam liang telinga, tentu saja membuat telinga terasa tersumbat. Pendengaran terganggu Biasanya dijumpai tuli konduktif namun dapat pula bersifat campuran. Beratnya ketulian tergantung dari besar dan letak perforasi membran timpani serta keutuhan dan mobilitas sistem pengantaran suara ke telinga tengah. Rasa nyeri telinga (otalgia) Nyeri dapat berarti adanya ancaman komplikasi akibat hambatan pengaliran sekret, terpaparnya durameter atau dinding sinus lateralis, atau ancaman pembentukan abses otak. Nyeri merupakan tanda berkembangnya komplikasi telinga akibat benda asing.

Diagnosis Pada anamnesis pasien mengeluh rasa tidak enak di telinga, sumbatan liang telinga dan gangguan pendengaran, rasa nyeri di liang telinga akan timbul bila benda asing berupa binatang yang masuk tersebut bergerak dan melukai dinding liang telinga. Pemeriksaan fisik dengan atau tanpa corong telinga atau menggunakan otoskop akan tampak benda asing.

Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan dengan Otoskopik Mekanisme : - Bersihkan serumen - Lihat kanalis dan membran timpani Interpretasi : - Warna kemerahan, bau busuk dan bengkak menandakan adanya infeksi - Warna kebiruan dan kerucut menandakan adanya tumpukan darah dibelakang gendang. - Kemungkinan gendang mengalami robekan. b. Pemeriksaan Ketajaman Test penyaringan sederhana 1. Lepaskan semua alat bantu dengar 2. Uji satu telinga secara bergiliran dengan cara tutup salah satu telinga 3. Berdirilah dengan jarak 30 cm 4. Tarik nafas dan bisikan angka secara acak (tutup mulut) 5. Untuk nada frekuensi tinggi: lakukan dgn suara jam c. Uji Ketajaman Dengan Garpu Tala Uji weber 1. Menguji hantaran tulang (tuli konduksi) 2. Pegang tangkai garpu tala, pukulkan pada telapak tangan 3. Letakan tangkai garpu tala pada puncak kepala pasien. 4. Tanyakan pada pasien, letak suara dan sisi yang paling keras.

Interpretasi 1. Normal: suara terdengar seimbang (suara terpusat pada ditengah kepala) 2.Tuli kondusif: suara akan lebih jelas pada bagian yang sakit (obstruksi: otosklerosis, OM) akan menghambat ruang hampa. 3. Tuli sensorineural: suara lateralisasi kebagian telinga yang lebih baik. Uji Rine 1. Membandingkan konduksi udara dan tulang 2. Pegang garpu tala, pukulkan pada telapak tangan 3. Sentuhkan garpu tala pada tulang prosesus mastoid, apabila bunyi tidak terdengar lagi pindahkan kedepan lubang telinga (2 cm) 4. Tanyakan pasien, kapan suara tak terdengar (hitungan detik) 5. Ulangi pada telinga berikutnya Interpretasi 1. Normal: terdengar terus suara garpu tala. 2.Klien dengan tuli kondusif udara: mendengar garpu tala lebih jelas melalui konduksi tulang (Rinne negatif).

Kontraindikasi (dirujuk ke spesialis THT):


Ada riwayat gangguan telinga Pasien tidak kooperatif Pendengaran pada satu telinga terpengaruh

Komplikasi

Otitis eksterna (radang telinga luar) Kerusakan telinga tengah dan telinga dalam

Penatalaksanaan Ekstrasi benda asing dengan menggunakan pengait atau pinset atau alligator (khususnya gabah). Pada anak yang tidak kooperatif, sebaiknya dikeluarkan dalam narcosis umum, agar tidak terjadi komplikasi pada membrane timapani. Bila benda asing berupa binatang atau serangga yang hidup, harus dimatikan dulu dengan meneteskan pantokain,xylokain,minyak atau alcohol kemudian dijepit dengan pinset. Usaha pengeluaran harus dilakukan dengan hati- hati biasanya dijepit dengan pinset dan ditarik keluar. Bila pasien tidak kooperatif dan beresiko merusak gendang telinga atau struktur- struktur telinga tengah, maka sebaiknya dilakukan anastesi sebelum dilakukan penatalaksanaan. Kemudian benda asing dikait dengan pinset atau klem dan ditarik keluar. Setelah benda asing keluar, liang telinga dibersihkan dengan larutan betadin. Bila ada laserasi liang telinga diberikan antibiotik ampisilin selama 3 hari dan analgetik jika perlu. Benda asing seperti kertas, busa, bunga, kapas, dijepit dengan pinset dan ditarik keluar. Benda asing yang licin dan keras seperti batu, manik-manik, biji-bijian pada anak yang tidak kooperatif dilakukan dengan narkose. Dengan memakai lampu kepala yang sinarnya terang lalu dikeluarkan dengan pengait secara hati-hati karena dapat menyebabkan trauma pada membran timpani. Pengambilan benda asing dari kanalis audiotorius eksternus merupakan tantangan bagi petugas perawatan kesehatan. Banyak benda asing (misalnya : kerikil, mainan, manik-manik, penghapus) dapat diambil dengan irigasi kecuali ada riwayat perforasi lubang membrana timpani. Benda asing dapat terdorong secara lengkap ke bagian tulang kanalis yang menyebabkan laserasi kulit dan melubangi membrana timpani pada anak kecil atau pada kasus ekstraksi yang sulit pada orang dewasa. Pengambilan benda asing harus dilakukan dengan anatesia umum di kamar operasi.

Ekstraksi benda asing dengan menggunakan pengait atau pinset atau aligator (khususnya gabah).Pada anak yang tidak kooperatif, sebaiknya dikeluarkan dalam narcosis umum, supaya tidak terjadi komplikasi pada membran timpani. Bila benda asing berupa binatang atau serangga yang hidup, harus dimatikan dulu dengan meneteskan pantokain, xylokain, minyak atau alkohol kemudian dijepit dengan pinset.

Benda Asing (Corpus Alienum) di Liang Telinga Benda asing (corpus alienum) yang berada dalam telinga bisa berupa benda mati, benda hidup, binatang, komponen tumbuhan dan mineral. Kacang hijau dan karet penghapus banyak ditemukan pada pasien anak-anak. Pasien dewasa seringkali berupa potongan korek api dan binatang seperti kecoa, semut dan nyamuk. Beberapa faktor penyulit pengeluaran benda asing (corpus alienum) dari liang telinga, yaitu : 1. Kegagalan. Usaha yang gagal dapat mendorong benda asing (corpus alienum) lebih ke dalam liang telinga. 2. Edema. Edema liang telinga yang disebabkan trauma dapat menghambat pengeluaran benda asing (corpus alienum). 3. Benda organik. Benda organik akan membesar bila kita membiarkannya lama di liang telinga. 4. Benda hidup. 5. Tidak kooperatif. Pasien kooperatif terutama anak-anak beresiko berpotensi besar terjadi kerusakan gendang telinga dan struktur telinga tengah lainnya pada penanganan yang tidak hatihati.

Cara mengeluarkan benda asing (corpus alienum) dari liang telinga, antara lain : 1. Benda hidup. Harus dimatikan terlebih dahulu sebelum kita keluarkannya. Masukkan tampon basah ke dalam liang telinga lalu tetesi cairan misalnya larutan rivanol dan biarkan selama 10 menit. 2. Tidak kooperatif. Pegang kepala anak. Anestesi umum dapat kita lakukan pada kasus tertentu. 3. Irigasi. Gunakan air bersih yang sesuai suhu tubuh. 4. Pinset.

5. Kapas yang terpilin. 6. Pengait serumen. Gunakan untuk mengeluarkan benda asing (corpus alienum) yang besar. 7. Cunam atau pengait. Gunakan pada benda asing (corpus alienum) yang kecil.

Pencegahan
Usaha pencegahan a. Kebiasaan terlalu sering memakai cotton bud untuk membersihkan telinga sebaiknya dijauhi karena dapat menimbulkan beberapa efek samping seperti kulit telinga kita yang ditumbuhi bulu-bulu halus yang berguna untuk membuat gerakan menyapu kotoran di telinga kita akan rusak, sehingga mekanisme pembersihan alami ini akan hilang. Jika kulit kita lecet dapat terjadi infeksi telinga luar yang sangat tidak nyaman dan kemungkinan lain bila terlalu dalam mendorong Cottonbud, maka dapat melukai atau menembus gendang telinga. Sebaiknya bersihkan telinga 2-3 kali dalam seminggu. b. Hindarkan memberi mainan berupa biji-bijian pada anak-anak, dapat tejadi bahaya di atas atau juga dapat tertelan dan yang fatal dapat menyumbat jalan nafas (obstruksi jalan nafas).

Daftar Pustaka Sosialisman & Helmi. Kelainan Telinga Luar dalam Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala & Leher. Ed. ke-5. dr. H. Efiaty Arsyad Soepardi, Sp.THT & Prof. dr. H. Nurbaiti Iskandar, Sp.THT (editor). Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2006. Update : Makassar, 10 Juli 2007 Sumber : www.klinikindonesia.com (menerima sumbangan artikel kesehatan & kedokteran) www.

Anda mungkin juga menyukai