Anda di halaman 1dari 16

TIPS KESEHATAN Dikutip dari eHow, Selasa (3/8/2010) ada beberapa hal yang bisa dilakukan orangtua untuk

mengatasi perut kembung bayi: 1. Mengeluarkan gas dengan cara bersendawa. Hal ini merupakan cara yang efektif meringankan ketidaknyamanan tersebut, salah satunya adalah bersendawa setelah bayi minum susu. Usahakan untuk menepuk-nepuk punggung bayi secara perlahan sambil bayi di sandarkan atau berada di pangkuan ibunya. 2. Posisikan bayi secara terlentang dan berikan pijatan lembut di perut bayi dengan menggunakan jari-jari, cara ini bisa membantu mengeluarkan gas di perutnya. 3. Perhatikan jenis makanan yang dikonsumsi si bayi. Beberapa makanan bisa menjadi penyebabperut kembung yaitu susu, keju, es krim, yogurt, jagung, telur, kacang-kacangan dan ikan. 4. Pastikan bayi menyusui dengan posisi yang benar. Ketika bayi mencoba untuk menerima susu dengan cepat, maka udara yang tertelan juga besar. Karena itu untuk mengurangi jumlah udara yang masuk, sebaiknya menyusui si kecil sambil berbaring. 5. Memberikan botol susu dengan bentuk puting yang sesuai. Salah satu penyebab udara yang masuk terlalu banyak adalah penggunaan botol susu yang kurang tepat, karenanya orangtua harus mencoba berbagai merek dan ukuran untuk mengetahui ukuran botol susu yang cocok dengan bayi. (ver/ir)

Menangani Diare Pada Anak dengan Tepat Masih ingat lagu anak-anak yang berjudul Aku anak sehat. Bunyinya teksnya seperti ini, aku anak sehat tubuhku kuat, karena ibuku rajin dan cermat, selama aku bayi selalu diberi ASI, makanan bergizi dan imunisasi, berat badanku ditimbang selalu, posyandu menunggu setiap waktu, bila aku diare ibu selalu waspada, pertolongan oralit selalu siap sedia. Lagu tersebut ada manfaatnya juga. Pemberian oralit sebagai pertolongan pertama pada anak diare sudah diketahui sejak dulu. Sayangnya, orang tua sering terlalu panik dan cemas bila anaknya diare sehingga melupakan pesan penting dari lagu anak-anak tersebut. Sebaiknya orang tua bersabar dan lebih tenang menilai kondisi anaknya, pada dasarnya diare merupakan penyakit yang sembuh sendiri (self limiting disease), yang dikhawatirkan dari diare adalah terjadinya dehidrasi, karena itu orang tua harus tahu tentang pencegahan dehidrasi dan tanda-tanda dehidrasi pada anak yang diare. Bayi dan balita yang diare membutuhkan lebih banyak cairan untuk mengganti cairan tubuh yang hilang melalui tinja dan muntah. Pemberian cairan yang tepat dengan jumlah memadai merupakan modal utama mencegah dehidrasi. Cairan harus diberikan sedikit demi sedikit dengan frekuensi sesering mungkin.

Oralit merupakan salah satu cairan pilihan untuk mencegah dan mengatasi dehidrasi. Oralit sudah dilengkapi dengan elektrolit, sehingga dapat mengganti elektrolit yang ikut hilang bersama cairan. Baca aturan penggunaan oralit dengan baik, berapa jumlah air yang harus disiapkan untuk membuat larutan oralit, sehingga takaran oralit dapat tepat diberikan. Larutan sup maupun air biasa cukup praktis dan hampir efektif sebagai upaya rehidrasi oral untuk mencegah dehidrasi. Cairan yang biasa disebut sebagai cairan rumah tangga ini harus segera diberikan pada saat anak mulai diare. Berikan cairan dengan sendok, sesendok tiap 1-2 menit. Untuk anak yang lebih besar dapat diberikan minum langsung dari gelas/cangkir dengan tegukan yang sering. Jika terjadi muntah, ibu dapat menghentikan pemberian cairan selama kurang lebih 10 menit, selanjutnya cairan diberikan perlahan-lahan (misalnya 1 sendok setiap 2-3 menit). Selain pemberian cairan, pemberian ASI maupun makanan pendamping ASI harus tetap dilanjutkan agar anak tidak jatuh dalam keadaan kurang gizi dan pertumbuhannya tidak terganggu. Sebaliknya, larutan-larutan yang hiperosmoler karena kandungan gulanya tinggi tidak boleh diberikan, contohnya adalah teh yang sangat manis, soft drink dan minuman buah komersial yang manis. Orang tua pun harus tahu tanda-tanda memburuknya diare. Bawa anak ke fasilitas pelayanan kesehatan atau ke dokter jika kondisinya tidak membaik dalam 3 hari atau buang air besar cair bertambah sering, muntah berulang-ulang, makan atau minum sangat sedikit, terdapat demam dan tinja anak berdarah. Jangan tunggu lebih lama jika anak menunjukkan tanda-tanda dehidrasi, anak bersikap sangat rewel atau justru apatis dan lesu pada dehidrasi yang lanjut. Untuk anak-anak yang kurang dari satu tahun, dapat dilihat atau diraba ubun-ubunnya cekung. Pada dehidrasi yang ringan dan sedang, anak tampak sangat kehausan, namun bila dehidrasinya berat, anak justru tidak merasa haus lagi. Dapat juga diperiksa turgor kulit pada daerah perut yang akan berkurang kelenturannya jika anak mengalami dehidrasi. Caranya dengan menjepit atau mencubit kulit selama 30-60 detik, kemudian lepaskan. Bila turgor kulit masih baik, kulit akan cepat kembali ke keadaan semula. Bila tidak, kembalinya akan lambat. Selain itu anak yang mengalami dehidrasi matanya akan terlihat cekung, menangis tidak keluar air mata, tidak kencing, mulut dan lidah terlihat kering. Jika terjadi hal-hal tersebut maka anak perlu ditangani oleh petugas kesehatan. Antibiotik tidak rutin diberikan, hanya pada kasus-kasus tertentu saja dokter akan meresepkan antibiotik. Saat ini lebih sering diberikan sejenis probiotik yang dicampurkan dalam cairan atau makanan anak.

Tujuan pemberian probiotik adalah memperbanyak "kuman baik" sehingga dapat mempersingkat episode diare. Sejauh ini, pemberian obat antidiare pada anak dapat berisiko menimbulkan efek samping yang cukup berbahaya. Risiko tersebut dapat berupa mual, muntah bahkan yang cukup berat, timbulnya ileus paralitik (gangguan pada usus) yang dapat berakibat sangat fatal, bahkan tidak jarang membutuhkan pembedahan. @@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@
Gangguan pada bayi Pengalaman pertama merawat seorang bayi kadang-kadang mencemaskan kita. Kebimbangan mi bertambah besar kalau tidak ada keluarga atau kawan yang boleh dijadikan tempat bertanya. Bayi baru lahir memang peka terhadap lingkungan barunya. Beberapa organ tubuhnya juga ada yang belum terbentuk dengan sempurna. Keadaan inilah yang selalu menyebabkan bayi mengalami gangguan-gangguan tertentu. Ada beberapa gangguan ringan yang selalu berlaku pada bayi baru lahir. Gangguan ini boleh muncul tiba-tiba tanpa dimulai dengan gejala atau keluhan lainnya. Boleh juga gangguan ini merupakan reaksi bayi terhadap lingkungan barunya atau akibat kelainan alat tubuh bayi. Walaupun keadaan gangguan tersebut umumnya ringan, tidak bererti anda boleh mengabaikan keadaan ini. Berbekalkan pengetahuan tentang jenis gangguan, diharapkan anda dapat mengatasi masalah tersebut.
Berhati-hati terhadap gejala Berbagai gangguan pada alat tubuh atau pada sistem tubuh bayi tanpa dimulai dengan gejala yang mencuriga-kan. Gangguan seperti ini umumnya berlaku kerana organ tubuh tersebut belum terbentuk dengan sempurna sehingga tidak mampu melakukan tugasnya dengan baik. Namun, boleh juga gangguan tersebut berlaku akibat adanya kelainan yang menetap pada tubuh. Dan keadaan yang terakhir ini biasanya memerlukan tindakan khusus. Faktor ibu atau pengasuh sebagai penyebab gangguan pada bayi selalu juga berlaku. Misalnya pada masalah bayi gemuk, hal ini banyak dipengaruhi oleh corak makan dalam keluarga walaupun faktor keturunan juga memegang peranan. Gangguan akibat kelainan pada organ tubuh bayi juga selalu berlaku. Dalam menghadapi kemungkinan gangguan ini, orang tua harus mengetahui jenis gangguan apa saja yang paling kerap menyerang bayi. Dengan pengetahuan tersebut, diharapkan mereka boleh mengatasi keadaan dengan baik. Orang tua juga harus mempunyai pengetahuan khusus agar dapat bertindak cepat dan tahu ke mana harus minta pertolongan bila tidak dapat mengatasi keadaan. Begitu juga alamat dan nombor telefon doktor juga hospital terdekat yang dapat diharapkan pertolongan. Namun yang lebih penting ialah sikap tenang dan tidak panik. Sikap seperti ini banyak menolong mengatasi gangguan terhadap bayi terutama kalau gangguan yang berlaku bersifat spontan. Kalau kelainan atau gangguan yang berlaku sangat membimbangkan orang tua, konsultasi dengan doktor atau pakar lainnya merupakan tindakan yang bijaksana. Apakah bayi anda mengalami gangguan ini? Mengenali gejala sebelum gangguan berlaku adalah tindakan terpuji. Namun, kalau gangguan berlaku secara spontan dan tidak disertai gejala tentu keadaan tersebut dapat membuat anda panik. Ada beberapa gangguan yang selalu menyerang bayi terutama pada bulan-bulan pertama setelah kelahirannya. Gangguan tersebut ialah, Muak (muntah susu). hampir semua bayi pernah mengalami keluarnya sejumlah makanan atau minuman yang baru ditelannya. Keadaan ini umumnya tidak berbahaya selagi tidak berlaku terus menerus dengan gejala-gejala khusus. Penyebabnya berbagai-bagai, antara lain kerana proses alamiah atau fisiologi akibat pemberian

makanan yang salah ataupun pemberian makanan yang berlebihan. Muak juga berlaku kerana cara menghadapi bayi yang salah, adanya hambatan atau keadaan tersumbat pada kerongkong sejak lahir dan adanya kerosakan pada kerongkong akibat penyakit. Muak yang perlu mendapat perhatian khusus ialah akibat penyempitan kerongkong yang pendek atau kerana kelainan pada daerah pertemuan kerongkong dan langit-langit. Umumnya muak yang berlaku disertai dengan kesulitan menelan atau bayi sangat sukar menerima makanan padatnya. Pada keadaan yang parah, muak akibat kelainan pada daerah kerongkong boleh menurunkan berat badan bayi yang boleh pula menyekat perkembangan bayi. Cara mengatasinya; Perhatikan cara memberi air susu ibu, susu botol ataupun makanan pada bayi. Usahakan agar pemberiannya tidak terlalu lama untuk menghindari bayi tersedak. Pemberian air susu ibu, susu botol atau makanan harus hati-hati dan tidak berlebihan. Puting susu yang terlalu kecil atau tersumbat, lubang puting botol susu yang terlalu kecil mahupun puling susu yang terbenamjuga dapat mengakibatkan muak. Hal ini berlaku kerana bayi memperpanjang waktu meneteknya sehingga jumpa udara yang masuk ke dalam mulut meningkat dan mengakibatkan muak. Dari itu, perhatikanlah lubang puting bayi dan untuk puting yang terbenam boleh dilakukan rawatan khusus semasa hamil. Jangan mengangkatangkat bayi atau menggoncang-goncangkannya sebaik saja ia selesai menyusu atau makan. Kalau muak berlaku terus menerus disertai kesulitan menelan, segeralah hubungi doktor untuk mendapat rawatan lebih lanjut. Muntah Muntah pada bayi boleh berlaku kerana adanya gangguan kesihatan. Walaupun umumnya muntah bukan mempakan tanda adanya kelainan, keadaan ini juga boleh dijadikan penyebab bahawa keadaan bayi tidak sempurna. Penyebab muntah pada bayi boleh berbagai-bagai. Pada bayi baru lahir, keadaan ini boleh disebabkan kerana masalah pada waktu kelahiran. Umumnya hal ini berlaku kerana pemakaian alat-alat pembantu kelahiran yang secara tidak sengaja menimbulkan kerosakan pada otak. Kelainan bawaan seperti kerosakan pada otak akibat zat kuning (bilirubin) juga dapat menimbulkan gangguan pada pusat muntah. Bahkan penyakit-penyakit akibat kelainan metabolisme makanan seperti peningkatan kadar kalium dan lain-lain juga boleh mengakibatkan muntah. Muntah yang berlaku pada bayi yang lebih besar boleh disebabkan oleh beberapa keadaan; iaitu tekanan di otak, pengaruh ubat-ubatan tertentu, cara menyusui atau pemberian makanan yang salah. Pada waktu bayi menangis selalu juga berlaku muntah kerana waktu itu langit-langit bayi berisi udara yang merangsang langit-langit memuntahkan isinya. Gangguan saluran pencernaan pada bayi juga boleh menyebabkan muntah. Cara mengatasinya; Kalau bayi muntah, perhatikan banyaknya muntah yang keluar. Muntah yang terlalu kerap berlaku boleh mengakibatkan tubuh kekurangan cairan. Kekurangan cairan tubuh ini hams segera diganti dengan memberikan minuman sebanyak-banyaknya atau kalau tidak memungkinkan, boleh dilakukan infus. Kalau bersama muntah keluar darah, bererti bayi dalam keadaan membimbangkan. Dalam keadaan ini, jangan lakukan tindakan apapun untuk menghentikan muntah tersebut. Cepat bawa bayi ke doktor terdekat untuk mendapatkan pertolongan awal. Kembung perut Kembung perut selalu ditandai dengan keadaan bayi yang cerewet, gelisah dan menangis terus menerus. Kembung perut merupakan rasa sakit pada perut atau usus besar yang kadang-kala hilang timbul dengan sendirinya. Kerana bayi belum boleh bercakap, ia hanya dapat menangis. Umumnya kembung perut berlaku pada waktu senja atau malam hari. Penyebab kembung perut adalah udara yang masuk ke dalam langit-langit ketika bayi sedang menyusu. Hal ini boleh berlaku kerana puting susu ibu tenggelam, lubang puting botol bayi terlalu kecil ataupun bayi menangis terlalu lama.ketika menunggu makanannya yang belum siap. Penyebab lain ialah adanya kesalahan pada cara memberi susu pada bayi, ibu yang gelisah dan keadaan lain yang tidak menyenangkan bayi. Cara mengatasinya; Kalau penyebab kembung perut ialah udara yang masuk ke dalam langit-langit bayi, maka usahakan bayi bersedawa setelah ia menyusu. Caranya; setelah bayi selesai menyusu, peluklah tubuhnya dengan mengendongnya dalam kedudukan tegak. Kemudian tepuklah perlahan-lahan belakangnya. Boleh juga bayi diletakkan dalam keadaan duduk sambil menepuk belakangnya perlahan-lahan. Selain itu, perhatikan puting yang digunakan bayi, apakah lubangnya sudah mencukupi besarnya. Pada waktu

menyusu, usahakan agar suasananya tenang dan nyaman agar anda dapat menikmati keadaan menyusui tersebut dengan baik. Cirit-birit Umumnya bayi mengalami cirit-birit akibat susu tin yang tidak sesuai atau ada kelainan pada sistem pencernaannya. Namun, kita harus perhatikan kotoran yang dikeluarkan bayi pada minggu-minggu pertama kelahirannya. Bayi yang menerima air susu ibu mengeluarkan kotoran yang kuning kehijauan. Kotoran ini kadangkala keluar sebaik saja bayi sudah menyusu sehingga membuat ibu bimbang. Cirit-birit akibat penyakit sangat berbahaya pada bayi kerana boleh berakibat bayi kekurangan cairan tubuh. Tanda-tanda bayi yang mengalami gangguan selain cirit-birit, nafsu makan hilang, suhu tubuh meningkat dan warna kotoran menjadi hijau. Cara mengatasinya; Selagi bayi baru lahir hanya menge-luar kotoran sebaik saja diberi minum tanpa disertai gejala penyakit, hal ini tidak perlu dibimbangkan. Namun okalau ia memperlihatkan gejala sakit, cepatlah bawa bayi ke doktor. Perhatikan juga apakah bayi mengalami cirit-birit setelah ia diberi susu tin. Kalau susu tin tidak sesuai bagi bayi, gantijenis susu tin yang sesuai dengan nasihat doktor. Bayi yang menderita cirit-birit sebaiknya mendapat rawatan khusus. Jagalah kebersihan lingkungan bayi dan berilah ia cairan secukupnya. Sembelit Bila bayi yang minum susu botol tidak buang air besar selama satu hari, tidak perlu anda bimbangkan. Hanya bila buang air besarnya tidak teratur dan kotorannya mengeras, mungkin bayi anda mengalami sembelit. Penyebab sembelit pada bayi umumnya kerana ia kurang menerima cairan yang dapat melembutkan kotorannya. Memang kerap ibu lupa member! air masak setfclah bayinya menyusu, sedangkan air susu saja tidak mencukupi. Cara mengatasinya; Berilah bayi air masak setiap kali ia sudah menyusu. Kalau tindakan ini belum juga menolong, cepat bawa bayi ke doktor untuk mengenal penyebab gangguan penyakit ini. Kesulitan tidur Kira-kira satu pertiga daripada bayi yang baru lahir mempunyai keperluan tidur yang tidak teratur. Bayi yang sukar tidur, mulai dari minggu pertama sampai keenam selalu tidur pada waktu makannya, setelah itu ia akan tetap bangun atau hanya menangis. Sebenarnya bayi tidur sesuai dengan keperluan tubuhnya. Keperluan tidur bayi pada usia kurang daripada sembilan bulan lebih 14 hingga 16 jam sehari. Boleh saja mereka hanya tidur sembilan jam atau melebihi hingga 18 jam sehari. Malam harinya umumnya mereka tidur selama 12 jam dan siang hari sekitar dua jam. Setelah sembilan bulan, bayi boleh memaksa dirinya untuk tetap terbangun. Hal ini disebabkan kerana ia terlalu berghairah pada suasana sekelilingnya yang ramai atau bayi terlalu tegang kerana pengaruh lingkungannya. Ada juga bayi yang susah dipisahkan dari ibunya ketika akan tidur. Menjelang usia satu tahun, seorang bayi yang biasanya tidur dua kali sehari mulai mengubah cara tidurnya menjadi satu kali sehari. Sebenarnya keadaan ini menguntungkan kerana tidak akan merosak tidur malamnya. Tetapi, tentu saja anda harus tetap mengusahakan agar bayi berehat tanpa harus tidur. Cara mengatasinya; Sebenarnya tidak ada cara yang dapat anda lakukan untuk mengubah corak tidur bayi. Cara yang paling baik hanyalah anda harus menyesuaikan irama tidur mereka. Yang penting, anda harus menyesuaikan corak tidur anda dengan mereka. Waktu yang paling tepat bagi bayi untuk tidur ialah sekitar tiga jam sebelum waktu makannya. Patuhilah peraturan ini dan jangan mengangkat bayi pada waktu-waktu tidur tersebut walaupun bayi terjaga. Kalau anda mengangkatnya bererti anda akan mengganggu waktu tidurnya. Gangguan kulit Walaupun sudah dilakukan penjagaan dengan baik, kadang-kadang kulit bayi yang peka masih juga mengalami berbagai gangguan. Gangguan yang selalu berlaku ialah; - Gatal berpeluh. Udara panas hampir pasti menyebabkan gatal berpeluh. Gangguan ini dikenali dengan adanya ruam kulit disertai bintik-bintik putih yang menonjol dan melecet. Umumnya gatal berpeluh ini terdapat di bahagian leher, bahu dan dapat merebak ke bahagian dada dan bela-kang. Bahkan bolehjuga merebak ke bahagian muka dan sekeliling telinga. Cara mengatasinya; Kalau udara terlalu panas, basuh badan bayi dengan air suam-suam kuku. Usahakan agar bayi tetap dalam keadaan

sejuk. Jangan lupa mengeringkan bekas air basuhan tadi dari tubuh bayi dan berilah pakai bedak khusus padanya. Gunakan baju yang diperbuat dari bahan sejuk seperti kain kapas. - Ruam lampin. Gangguan kulit ini berlaku di bahagian-bahagian yang tertutup seperti di lipatan peha, pangkal peha bahagian bawah, punggung dan daerah kemaluan. Selagi kebersihan dijaga, ruam lampin tidak akan menyerang bayi. Penyebab umumnya ruam lampin ialah kerana lampin yang basah tidak cepat ditukar atau kerana bayi memang menderita kelainan kulit seperti alergi. Kulit lembab dan kotor itulah yang mempercepatkan berlakunya ruam lampin. Keadaan lembab seperti ini baik untuk perkembangan kuman, vims atau bakteria. Cara mengatasinya; Jagalah kebersihan lampin bayi dan bahagian yang tertutup lampin. Jangan gunakan lampin terlalu ketat dan rapat, lampin yang terbuat dari getah, plastik, kanvas atau bahan yang tidak menyerap air. Setiap kali menukar lampin, bersih dan keringkan kulit bayi. Lampin yang sudah digunakan harus dicuci bersih. Jangan digunakan sebarang sabun untuk kulit bayi yang peka tersebut. Kalau terdapat sisa sabun pada kulit bayi, cepat bersihkan. - Kepala berdaki. Di ubun-ubun bayi selalu muncul kotoran yang sangat mengganggu. Penyebabnya kerana bayi tidak cukup memiliki rambut untuk menyerap seluruh minyak yang dihasil-kan oleh kulit kepala. Akibatnya, debu dan serat-serat halus akan melekat pada bahagian yang berminyak tersebut dan membentuk daki. Cara mengatasinya; Sapu minyak bayi pada bahagian yang berdaki tersebut setiap malam. Kemudian, ketika mandi keesokan harinya, bahagian tersebut boleh diber-sihkan dengan menggunakan sikat rambut yang bergigi halus. - Kulit melecet. Gangguan ini di-tandainya dengan adanya kemerahan di bahagian sekitar peha atau punggung sebelah dalam. Umumnya keadaan ini berlaku pada bayi gemuk yang memiliki banyak lipatan terutama pada waktu udara panas. Bolehjuga berlaku kerana gesekan lampin yang digunakan bayi. Cara mengatasinya; Be daki tubuh bayi pada bahagian yang banyak lipatan dan berhati-hati. Jangan gunakan lampin terlalu ketat dan jagalah kebersihannya. Kegemukan Sebahagian besar masalah kegemukan disebabkan oleh faktor keturunan. Walaupun demikian, cara pemberian makanan yang berlebihanjuga dapat menyebabkan kegemukan. Orang gemuk memiliki kecenderungan mudah terkena penyakit-penyakit tertentu mahupun gangguan lainnya. Cara mengatasinya; Kalau bayi anda cenderung gemuk perhatikan makanannya. Caranya dengan mengawasi pemberian makanan tambahannya. Untuk mengetahui aturan dalam mengawasi makanan ini, ada baiknya anda berjumpa dengan doktor untuk mendapatkan nasihatnya. Alergi Alergi umumnya dihubungkan dengan faktor keturunan. Ertinya, kalau salah seorang anggota keluarga men-derita alergi, ada kemungkinan penyakit tersebut menurun pada anggota keluarga yang lain. Penyebab alergi bermacammacam. Bolehjadi kerana makanan, ubat-ubatan atau benda-benda lain yang ada di sekeliling bayi. Pemeriksaan teliti terhadap alergi akan sangat mem-bantu mengatasinya. Ini adalah kerana sebahagian besar alergi hanya boleh dicegah dengan menghindari penyebabnya. Cara mengatasinya; Bayi yang lahir dalam keluarga yang mendapat alergi, sebaiknya diberi air susu ibu selama mungkin. Tundalah pemberian makanan yang bersifat alergik seperti susu lembu, telur, daging dan lain-lainnya sehingga bayi berusia tujuh hingga sembilan bulan. Pada usia tersebut, usus bayi diharapkan dapat menghazam makanannya dengan sempurna. Perhatikanlah apa penyebab alergi pada bayi anda, kemudianjauhkan benda-benda tersebut dari bayi. Alergi ubat harus menjadi perhatian orang tua. Perhatikan dengan teliti ubat-ubatan jenis apa saja yang membuat kulit bayi kemerahan dan gejala yang tidak wajar. Beritahu doktor pada waktu berjumpa dengannya bahawa bayi anda alergi terhadap suatu jenis ubat. Kelainan pada alat kelamin. Bayi lelaki pada umumnya lebih sering mengalami gangguan pada alat kelamin dibandingkan dengan bayi perempuan. Kelainan tersebut antara lain ialah fimosis, kelainan pada muara air kencing dan hernia. Fimosis

merupakan kelainan akibat adanya pelekatan kulit penis pada bahagian kepala penis. Akibatnya saluran air kencing pun tertutup dan bayi mengalami kesulitan buang air. Sedangkan kelainan muara air kencing (hypospadia) merupakan kelainan bawaan di mana air kencing bayi tidak terletak pada hujung penis. Hal ini menyebabkan air kencing yang keluar tidak memancut seperti bayi normal lainnya. Keadaan ini boleh berlanjutan menjadi masalah psikologi anak. Hernia tidak hanya menyerang orang dewasa. Jenisnyajuga bermacam-macam. Umumnya hernia sudah ada sejak bayi lahir tetapi benjolannya baru nampak kalau dalam perut terjadi tekanan kuat pada waktu menangis atau batuk yang teruk. Cara mengatasinya; Kalau berlaku kelainan pada alat kelamin bayi anda, segeralah hubungi doktor terdekat. Doktor biasanya akan melakukan tindakan secepatnya dan kalau perlu dalam masalah hernia, melakukan tindakan pembedahan. Perlaksanaannya bergantung pada usia penderita. Pada masalah fimosis pula, biasanya bayi akan disunat. Menangis. Minggu-minggu pertama selepas kelahirannya, bayi selalu menangis tanpa sebab yang menentu. Kadang-kadang tangisan bayi merupakan tindakan protes bahawa lingkungan baru-nya tidak senyaman rahim ibunya. Namun ianya boleh juga dimaksudkan sebagai bayi terasa lapar, lampinnya basah, tubuhnya terasa sakit, kesunyian dan lainnya. Untuk dapat memahami erti tangisan, bayi diperlukan waktu kurang dari-pada tiga bulan. Ini adalah disebabkan setiap jenis tangisan bayi berbeza untuk setiap pernyataan yang ingin disampai-kan. Seorang bayi yang terjaga menangis duajam dari waktu menyusu terakhirnya. Juga bila ia menangis antara dua setengah hingga tiga jam setelah susuan terakhir. Keadaan ini mungkin kerana keperluan bayi akan susu bertambah dengan bertambahnya usianya atau mungkin juga kerana air susu ibu yang anda berikan mulai menurun pengeluarannya. Bayi yang sakit, selain dari selalu menangis, juga memperlihatkan gejala penyakit. Misalnya saja, keluar lendir dari hidung atau batuk. Hanya beberapa bayi saja yang tidak merasa selesa dengan lampin yang basah. Mereka yang tidak suka lampin basah akan segera menangis sebaik saja dia merasa basah. Kalau bayi menangis diawali dengan jeritan yang mengejutkan segera periksa tubuhnya. Mungkin ada serangga atau benda tajam yang mencucuknya. Walaupun hal ini jarang berlaku, tidak ada salahnya anda lebih berhati-hati memperhatikan kemungkinan-kemungkinan ini. Bayi juga menangis kerana beberapa sebab tertentu seperti kehausan, merasa tidak nyaman, kolika, kesunyian, tumbuh gigi atau lelah. Bayi yang kesunyian biasanya akan berhenti menangis sebaik saja anda berada dekatnya, namun ada juga bayi yang menangis secara rutin pada malam hari dan ia akan berhenti kalau anda menemaninya. Cara mengatasinya; Dengan mengenal penyebab tangis bayi, akan lebih mudah bagi anda mengatasi masalah tersebut. Tetapi, untuk mengenal penyebab ini masih diperlukan waktu. Yang penting, anda mengenal dan mempelajari kebiasaan si bayi pada suara tangisannya dan keadaan di sekitar bayi. Cara yang tepat untuk mengatasi tangisan bayi kerana merasa tidak nyaman ialah dengan mencari penyebab rasa tidak nyaman itu tadi. Misalnya saja, ruam lampin, penyakit kulit, lampin basah ataupun bayi kesejukan. Ada bayi yang menangis kerana mereka kesunyian atau kerana susah tidur. Carilah penyebab kenapa ia sukar tidur dan cubalah mengatasinya. KalaU anda sudah mencuba mencari penyebabnya tetapi masih juga menangis, bertanyalah doktor keadaannya itu. Mata malas; Kalau seorang bayi berusia enam bulan belum sanggup mengatur kedua matanya dengan baik, mungkin bayi anda mengalami mata malas. Keadaan ini boleh berlanjutan dan menyebabkan matanya juling kerana bayi hanya menggunakan salah satu matanya saja untuk melakukan kegiatan melihat. Kalau hal ini tidak cepat diatasi, kelainan yang lebih mengganggu akan berlaku. Cara mengatasinya; Waspadalah terhadap gejala mata malas ini terutama pada waktu berusia enam bulan. Umumnya mata malas tidak disertai kelainan gerak pada setiap bola mata. Kalau memang sejak lahir bayi memperlihatkan kelainan gerak mata, anda sebaiknya terns berjumpa doktor untuk pemeriksaan. Dalam hal ini, anda tidak perlu menunggu hingga ia

berusia enam bulan. Biasanya doktor pakar mata akan cepat mengetahui tidak adanya koordinasi pada mata tersebut sebagai akibat mata malas atau kerana gangguan pada otot gerak mata.

Gejala Diare Akut ( Diare Mendadak) :

Penyebab diare akut ( diare mendadak) tersering adalah karena VIRUS , khas berak-berak air (watery), berbusa, TIDAK ada darah atau lendir, dan berbau asam.

Penularan penyakit diare adalah kontak dengan tinja yang terinfeksi secara langsung, seperti :

Makanan dan minuman yang sudah terkontaminasi, baik yang sudah dicemari oleh serangga atau kontaminasi oleh tangan yang kotor. Bermain dengan mainan yang terkontaminasi, apalagi pada bayi sering memasukan tangan/ mainan / apapun kedalam mulut. Karena virus ini dapat bertahan dipermukaan udara sampai beberapa hari. Pengunaan sumber air yang sudah tercemar dan tidak memasak air dengan benar Pencucian dan pemakaian botol susu yang tidak bersih.

Tidak mencuci tangan dengan bersih setelah selesai buang air besar atau membersihkan tinja anak yang terinfeksi, sehingga mengkontaminasi perabotan dan alat-alat yang dipegang.

Pengobatan Diare

Karena penyebab Diare akut / diare mendadak tersering adalah Virus, maka TIDAK ada pengobatan yang dapat menyembuhkan, karena biasanya akan sembuh dengan sendirinya setelah beberapa hari. Maka pengobatan diare ini ditujukan untuk mengobati gejala yang ada dan mencegah terjadinya dehidrasi atau kurang cairan.

Diare akut dapat disembuhkan HANYA dengan meneruskan pemberian makanan seperti biasa dan minuman / cairan yang cukup saja.

Yang perlu diingat pengobatan BUKAN memberi obat untuk mengHENTIKAN diare, karena diare sendiri adalah suatu mekanisme pertahanan tubuh untuk mengeluarkan kontaminasi makanan dari usus. Mencoba menghentikan diare dengan obat seperti menyumbat saluran pipa yang akan keluar dan menyebabkan aliran balik dan akan memperburuk saluran tersebut.

Oleh karena proses diare ini adalah mekanisme pertahanan dari tubuh, akan sembuh dengan sendirinya setelah beberapa hari - ( 14 hari) dimana diare makin berisi - dari air ( watery) mulai berampas, berkurang frekuensi nya dan sembuh.

Yang terpenting pada diare adalah mencegah dan mengatasi gejala dehidrasi.

Yang terpenting diperhatikan pada kasus diare mendadak ini adalah: Ingat menHENTIkan diare virus dengan obat bukanlah jalan terbaik. Tetapi jangan menjadi bingung bila diare tetap ada sampai beberapa hari. Karena biasanya berlangsung beberapa hari14 hari. Dan sembuh. Tergantung dari keadaan kesehatan anak dan banyaknya cairan yang masuk. Pengatasan diare adalah dengan memperhatikan adanya tanda-tanda DEHIDRASI Penanganan Yang terbaik adalah tetap memberikan makanan dan minum (ASI) seperti BIASA. Bila sudah disertai muntah, untuk pengantian cairan anda dapat memberikan pedialyte ( oralit unutk anak2 dengan beberapa rasa). Kurangi makanan yang mengandung terlalu banyak GULA. Ingat memang tidak mudah memberikan anak cairan yang agak terasa asin ini, bahkan beberapa anak akan menolaknya. Tapi bersabarlah dan tetap berusaha mencari jalan supaya anak dapat meminum cairan ini. Dan yang paling terpenting adalah Membuat anak kembali kemakanan padatnya ( dan / atau susu formulanya/ASI) karena ini adalah yang TERBAIK untuk mengobati diarenya. Karena sel2 usus yang dirusak oleh virus memerlukan NUTRISI untuk pembentukan kembali. Penelitian

menyatakan bahwa pemberian makanan seperti BIASAnya akan memperpendek masa waktu gejala dari diare ini.

Pencegahan Diare:

Teruskan Pemberian Air Susu Ibu (ASI)

Perhatikan kebersihan dan gizi yang seimbang untuk pemberian makanan pendamping ASI setelah bayi berusia 4 bulan. Karena penularan kontak langsung dari tinja melalui tangan / serangga , maka menjaga kebersihan dengan menjadikan kebiasaan mencuci tangan untuk seluruh anggota keluarga. Cucilah tangan sebelum makan atau menyediakan makanan untuk sikecil. Ingat untuk menjaga kebersihan dari makanan atau minuman yang kita makan. Juga kebersihan perabotan makan ataupun alat bermain si kecil.

Hubungi dokter anda, bila: Diare disertai Darah -----perlu pengobatan spesifik dengan antibiotika. Adanya tanda-tanda DEHIDRASI ( tidak ada air mata ketika menangis, kencing berkurang atau tidak ada kencing dalam 6-8 jam, mulut kering) Adanya panas tinggi (.38.5C) yang tidak turun dalam 2 hari. Muntah terus menerus - tidak dapat masuk makanan / asi . Adanya sakit perut - kolik ----pada bayi akan menangis kuat dan biasanya menekuk kaki, keringatan dan gelisah. @@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@
Ketukkan jari secara perlahan dan lembut pada dinding perut. Dengarkanlah suaranya, jika nyaring dapat dipastikan perut anak kembung.

Kembung disebabkan penumpukan gas di dalam perut. Meski perut memiliki daya tampung gas, jika volumenya berlebih dapat menyebabkan gangguan. Biasanya perut tampak membuncit, timbul rasa tidak nyaman, bahkan rasa sakit di perut dan dada. Ini terjadi karena gas yang menumpuk di lambung mendesak diafragma yang membatasi rongga perut dengan rongga dada.

Ada banyak penyebab kembung pada anak, bisa makanan, minuman, radang lambung, dan infeksi lainnya. Bagaimana mengatasinya? Cobalah langkah-langkah ini:

CARI POSISI NYAMAN Cari posisi yang memudahkan anak mengeluarkan udara dari dalam saluran cerna, baik dalam bentuk sendawa atau kentut. Anak dapat diminta duduk atau dibaringkan dengan posisi telungkup.

BERI TEPUKAN ATAU PIJATAN Beri pijatan pada tubuh anak. Utamanya di daerah punggung, seputar perut, dan dada. Beberapa tepukan pada bagian punggung juga sangat bermanfaat memancing timbulnya sendawa.

GUNAKAN BALSAM ATAU PENGHANGAT Balurkan penghangat di daerah perut, dada, dan punggung. Kalau anak alergi terhadap kandungan balsam atau minyak telonnya, manfaatkan kantong karet air hangat dan letakkan di atas perut anak. Selain itu, lakukan pijatan dengan lembut pada punggung, seputar perut, dada, atau telapak kakinya. Jangan sampai anak kesakitan. Penghangat dan pijatan membantu gas di lambung keluar. Kerokan belum tentu mengurangi gejala kembung pada anak. Lagi pula, mengerok akan membuat pori-pori kulit terbuka, sehingga berisiko menyebabkan masuknya bibit penyakit ke dalam tubuh. Tindakan mengerok juga berisiko membuat pembuluh darah tepi pecah, yang ditandai warna kemerahan di kulit.

HINDARI MAKANAN PENGHASIL GAS Ada beberapa macam makanan dan minuman yang dapat memicu timbulnya gas di lambung. Untuk sementara, hindari mengonsumsi makanan dan minuman terrsebut, yaitu minuman dingin, es krim, minuman bersoda, makanan pedas, kacangkacangan (kacang tanah, kaang polong, buncis), dan kol. Hindari juga aneka produk susu sapi bagi anak yang mengalami intoleransi laktosa. Makanan berlemak dan gorengan juga dapat memicu perut kembung.

BERI MINUMAN HANGAT Minuman hangat dapat menyamankan perut yang kembung dan memancing sendawa atau kentut. Gunakan gelas. Minum dari gelas berarti udara yang ikut masuk lebih sedikit volumenya daripada minum melalui sedotan atau dari botol yang mulutnya kecil.

JANGAN TERGESA-GESA SAAT MAKAN DAN MINUM Ketergesaan menelan akan memperbanyak jumlah gas yang tertelan bersama makanan. Minta anak mengunyah makanan secara perlahan hingga lembut. Jangan langsung makan dalam jumlah banyak karena akan membuat organ pencernaan bekerja lebih keras.

TIDAK MAKAN SAMBIL BERBARING Berbaring membuat gas di lambung yang masuk selama proses makan dan mencerna sulit keluar dalam bentuk sendawa. Jika perut sudah kembung, tentu akan memperparah kondisinya.

GUNAKAN OBAT PENGHILANG GAS Jika diperlukan, konsumsilah obat-obatan yang dapat mengatasi perut kembung, tentu dengan mengonsultasikannya terlebih dahulu pada dokter. Hati-hati jika kembung disertai keluhan sulit buang air besar, tidak bisa buang angin, mual, dan muntah. Jika itu terjadi, periksakan ke dokter.

SENDAWA DAN KENTUT

Berikut hal yang perlu diketahui:

1. KENTUT Usus besar menghasilkan sebagian besar gas yang umumnya keluar saat buang air besar. Mengeluarkan gas adalah gejala yang normal. Gas dalam usus sendiri terdiri atas oksigen, nitrogen, hidrogen, karbondioksida, dan metan. Bau busuk dihasilkan sejumlah kecil gas-gas lainnya seperti sulfida dan amonia.

2. SENDAWA Setiap kali makan atau minum, umumnya seseorang akan bersendawa. Itu cara normal untuk melepaskan udara yang ditelan saat makan/minum. Sendawa merupakan reaksi pengeluaran gas dari lambung dengan memaksa udara melewati kerongkongan dan kemudian keluar lewat mulut. @@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@

(Tulisan ini ditujukan bagi kader kesehatan dan orang tua yang memiliki bayi dan anak balita)

Penyakit apakah yang paling sering menyebabkan kematian pada bayi dan anak balita di Indonesia? Menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007, penyakit Diare menempati posisi teratas (nomor satu terbanyak) sebagai penyebab kematian bayi (usia 29 hari 11 bulan) dan balita (usia 12 - 59 bulan), sedangkan sebagai penyebab kematian kedua terbanyak pada kelompok bayi dan balita adalah penyakit Pneumonia.

Apakah Diare itu? Pada umumnya kita semua sudah tahu apa itu diare atau yang biasa disebut 'mencret'. Menurut definisi Badan Kesehatan Dunia (WHO), Diare adalah buang air besar dengan frekuensi lebih sering (lebih dari 3 kali sehari) dan bentuk tinja lebih cair dari biasanya.

Penyebab Diare pada Bayi dan Anak Balita Ada beberapa penyebab anak terkena diare, antara lain: Bayi/balita diberikan makanan dan atau minuman yang tidak bersih sehingga saluran pencernaannya terinfeksi virus, bakteri atau parasit penyebab diare. Alergi susu formula atau susu lainnya. Bayi diberi makanan yang tidak sesuai dengan umurnya. Keracunan makanan.

Sumber/cara penularan diare antara lain: Penggunaan sumber air yang sudah tercemar mikroba dan tidak memasak air sampai mendidih. Bayi/balita bermain di tempat kotor atau bermain mainan yang kotor, kemudian menghisap jari tangannya atau memasukkan mainan yang kotor kemulutnya. Pencucian alat-alat makan dan minum (piring dan sendok) memakai air yang tidak bersih; botol susu tidak direbus/diseduh sebelum dipakai. Orang yang menyiapkan makanan anak tidak mencuci tangan dengan air bersih dan sabun (terutama setelah buang air besar). dan lain-lain. Tanda-tanda Dehidrasi pada Bayi dan Anak Balita Ketika diare, anak mengalami kehilangan banyak cairan dan elektrolit melalui pembuangan tinja yang cair. Bila hilangnya cairan dan elektrolit ini tidak mendapat penggantian secara adekuat maka anak akan mengalami kekurangan cairan dan elektrolit yang disebut 'Dehidrasi'. Ada 3 jenis dehidrasi: ringan, sedang dan berat.

Orang tua harus dapat menilai ada tidaknya tanda-tanda dehidrasi pada bayi dan anak balita yang terkena diare. Perhatikan adakah tanda-tanda dehidrasi. Bayi dan anak balita telah mengalami dehidrasi bila menunjukkan adanya dua atau lebih tanda-tanda dehidrasi dibawah ini, yaitu: Pada dehidrasi ringan sampai sedang: Anak tampak rewel atau gelisah, anak kehausan dan minum dengan lahap, tes cubitan dikulit perut (turgor) kembalinya lambat, mata tampak lebih cekung daripada biasanya. Pada dehidrasi berat: kesadaran berkurang atau anak tidak sadar, mata cekung, anak tampak sangat lesu/lemah, tidak bisa minum atau malas minum, tes cubitan pada kulit perut (turgor) kembalinya sangat lambat (2 detik atau lebih), air kencing sedikit atau anak tidak kunjung kencing. Pada bayi (usia kurang dari 12 bulan), ubun-ubun kepala terlihat/teraba cekung pada dehidrasi berat. Jenis-jenis diare dan tanda-tandanya yaitu: Diare cair akut: diare lebih dari 3 kali perhari dan berlangsung kurang dari 14 hari. Kolera: diare dimana tinja yang keluar seperti air cucian beras, jumlah banyak dan sering serta cepat menimbulkan dehidrasi berat. Disentri: diare disertai darah dan atau lendir. Diare persisten: diare yang berlangsung lebih dari 14 hari. Diare dengan gizi buruk: diare jenis apapun yang disertai keadaan gizi buruk.

Diare terkait antibiotik: diare yang berhubungan/disebabkan oleh pemberian antibiotik oral spektrum luas. Bagaimana cara mencegah diare pada bayi dan anak balita? Berikan Air Susu Ibu (ASI) saja sampai bayi berusia 6 bulan. Setelah anak berumur 6 bulan, disamping ASI diberikan juga makanan pendamping ASI (MPASI) secara bertahap dalam jumlah maupun kelembutannya. Bayi yang menginjak usia 6 bulan diberikan makanan lembek (setengah cair) dalam jumlah sedikit-sedikit, kemudian ditingkatkan jumlahnya secara bertahap dan kelembutannya juga ditingkatkan secara bertahap minggu demi minggu. Semua ini dimaksudkan untuk memberi kesempatan pencernaan bayi menyesuaikan diri. Masaklah air untuk diminum sampai mendidih. Biasakan mencuci tangan memakai sabun dan air bersih yang mengalir sebelum menyiapkan makanan bayi dan anak balita, sebelum memegang bayi, setelah buang air besar, dan setelah membersihkan bayi dan anak balita dari buang air besar. Biasakan mencuci alat-alat makan dan minum dengan air bersih serta membilas dengan air matang sebelum dipakai, merebus/menyeduh botol susu bayi dan balita sebelum dipakai. Biasakan buang air besar di WC/jamban. Biasakan membuang sampah pada tempatnya. Membuang air limbah rumah tangga pada sarana/saluran pembuangan limbah yang tersedia. Hindari menghaluskan makanan bayi memakai mulut orang tua seperti banyak terjadi di beberapa provinsi tertentu di Indonesia. Jangan biasakan anak-anak bermain di tempat yang kotor. Ajari dan biasakan anak balita mencuci tangan memakai air bersih dan sabun sebelum makan. Tutup makanan dan minuman dan ditaruh ditempat yang aman dan bersih sehingga terhindar dari berbagai binatang. Hindari memberi makanan yang sudah basi/agak basi/berjamur/bulukan kepada anak. Hangatkan terlebih dahulu lauk-pauk yang sudah disimpan sejak kemarin. Bila memakai air minum kemasan, jangan memilih yang kualitas/kebersihannya diragukan. dan lain-lain Penanganan Diare pada Bayi dan Anak Balita Tindakan yang perlu dilakukan di tingkat rumah tangga bila bayi atau anak balita terkena diare adalah: Berikan Air Susu Ibu (ASI) lebih sering. Makan seperti biasa dan minum lebih sering. Berikan segera cairan oralit setiap kali bayi atau anak balita buang air besar. Bila tidak ada oralit, berikan air matang, kuah sayur atau air tajin. Jika bayi atau anak balita muntah, tunggu 10 menit kemudian lanjutkan lagi pemberian cairan oralit sedikit demi sedikit. Lanjutkan pemberian cairan tambahan sampai diare berhenti.

Jangan berikan obat apapun kecuali obat dari petugas kesehatan atau dokter. Pemberian obat anti diare dapat membahayakan bayi dan anak balita. Bila diare terus berlanjut segera bawa bayi/anak balita berobat ke petugas kesehatan. Pemberian tablet Zinc selama anak diare Zinc (atau bahasa Indonesianya Seng) merupakan zat mikronutrien yang penting untuk kesehatan, antara lain berguna untuk perkembangan tubuh balita, meningkatkan daya tahan (imunitas) tubuh, dan mempercepat penyembuhan luka. Ketika anak diare, 'zinc' juga ikut hilang dalam jumlah besar bersama dengan tinja. Oleh karena itu sangat perlu bagi anak yang menderita diare diberikan asupan Zinc untuk mengganti zinc yang hilang selama diare.

Hasil riset telah membuktikan bahwa pemberian zinc kepada anak yang menderita diare bermanfaat untuk: mempercepat proses penyembuhan diare, mengurangi lamanya diare, mengurangi tingkat keparahan diare, menurunkan kejadian diare pada 2-3 bulan setelah diare dan menjaga anak tetap sehat pada bulan-bulan berikutnya. Mintalah/ingatkan petugas kesehatan untuk memberikan tablet zinc bagi anak yang menderita diare. Petugas kesehatan akan memberikan tablet zinc dengan dosis: Untuk anak berusia < 6 bulan: 1/2 (setengah) tablet atau 10 mg perhari selama 10 hari. Untuk anak berusia lebih dari 6 bulan: 1 tablet atau 20 mg perhari selama 10 hari. Gangguan gizi selama anak diare Selama anak diare, terjadi penurunan asupan makanan, penurunan penyerapan zat-zat makanan (nutrisi), dan peningkatan kebutuhan nutrisi. Hal ini secara bersama-sama seringkali menyebabkan penurunan berat badan anak selama diare dan setelah diarenya selesai, selanjutnya dapat menyebabkan kegagalan atau tertahannya pertumbuhan anak atau anak mengalami gangguan gizi.

Gangguan gizi dapat menyebabkan diare menjadi lebih lama, lebih parah, dan lebih sering dibandingkan diare yang terjadi pada anak tanpa gangguan gizi. Oleh karena itu anak perlu diberikan makanan yang kaya gizi selama diare dan ketika anak sehat.

Referensi

WHO, 2009, Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit, Pedoman Bagi Rumah Sakit Rujukan Tingkat Pertama di Kabupaten/Kota. Pusat Promosi Kesehatan, Departeman Kesehatan RI, 2009, Diare http://medicastore.com/artikel/261/Diare_pada_Bayi_dan_Anak.htm Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2008, Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007, Laporan Nasional 2007.

Anda mungkin juga menyukai