OTOT ( MUSKULUS): Suatu organ yang memungkinkan tubuh bergerak Gerak terjadi ( sitoplasma berubah bentuk, Sitoplasma ( seperti benang halus yang panjang ( miofibril Miofibril ( dirangsang ( berkontraksi Pembagian sel otot: Otot motoris ( otot serat lintang ( otot sadar Otot otonom ( Otot polos ( otot tak sadar otot jantung ( Otot serat lintang ( taksadar Otot Kerangka: Merupakan organ yang menguasai gerak aktif dan memelihara sikap tubuh. Fungsi Gerak Tonus Otot: Memelihara sikap dan posisi tubuh Pada dinding perut menahan rongga perut Pada dinding pembuluh darah menahan Tekanan darah.
Otot melekat pada pangkal tulang ( origo >< insersi Kontraksi otot terjadi oleh karena adananya rangsangan dingin, nyeri, dan lain-lain. Fasia at perimisium Selaput pembungkus otot Retikulum: Bagian yang padat dari fasia dan mengikat tendo yang berjalan melalui pergelangan mata kaki dan pergelangan tangan. Diafragma: Muskulus tendonium yang memisahkan cavuim thorakalis (rongga dada) dan cavum abdominalis (rongga perut). Macam-macam Otot: Menurut bentuk dan serabut: Otot serabut sejajar/kumparan Kipas Bersirip Melingkar Menurut jumlah kepala: berkepala 2 , berkepala 3, berkepala 4. Menurut pekerjaannya: Muskulus Sinergis Muskulus Antagonis Muskulus Adduktor Muskulus Abduktor Muskulus Fleksor MuskulusEktensor Muskulus Pronator Muskulus Supinator Muskulus Endoratasi Muskulus Eksorotasi Muskulus Dilatasi Muskulus Kontraksi Menurut letaknya: Otot bagian Kepala Otot bagian Dada Otot bagian Punggung Otot bagian Panggul Otot Bagian leher Otot Bagian perut Otot bagian Bahu dan lengan Otot bagian anggota gerak bawah B. SKLETAL ( KERANGKA) Jumlah tulang manusia 206 buah yang terdiri dari Tulang(os) kepala?tengkora 8 buah Tulang(os) wajah 14 buah Tulang(os) telinga dalam 6 buah Tulang(os) lidah 1 buah Tulang(os) dada 25 buah listrik, panas,
Tulang(os) yang membentuk tulang belakang dan panggul 26 buah Tulang(os) anggota gerak atas 64 Tulang(os) Anggota gerak bawah 62 buah Guna Kerangka: Menahan bagian-bagian tubuh Melindungi organ tubuh yang halus Tempat otot melekatn( bergerak Tepat membuat seel-sel darah merah Mmembentuk tubuh Bagian-bagian dari tulang Foramen (lobang) ( p.darah, saraf, ligamen Fosa (lekukan) Prosesus (taju/tonjolan) Kondilus (taju bulat) Tuberkulum (tonjolan kesil) Trokanter (tonjolan besar) Krista (pinggir/tepitulang) Spina (tonjolan tulang agak runcing) Kaput ( kepala, ujungnya bulat) Sendi atau persambungan tulang Sinartrosis sendifibrus ( tulang tidak bergerak ( Sutura ( dikepala Sendi sindesmosis ( gerakan sendi sedikit ( pada tibia dan fibula Sendi sinovial (diartrosis) ( sendi bergerak bebas: Sendi putar ( bahu pangkal paha Sendi engsel ( siku lutut Sendi kondiloid ( 4 arah ( pergelangan tangan Sendi berporos ( kepala ( atlas Sendi berpelana ( rahang ( metakarpal Sendi Sendi Sendi Sendi Sendi Sendi Sendi Sendi Sendi Sendi Sendi Sendi Sendi Sendi Sendi Sendi Sendi anggota gerak atas sternoclavikula akromio clavicular bahu humero scapular Cubiti/siku radio ulnar tangan dan jari carpalia carpo metacarpalia Metacarpo falangeal interfalangeal anggota gerak bawah: pinggul Lutut tibiofibuler pergelangan kaki telapak kaki
PENGKAJIAN
Pengkajian muskoloskletal erintegrasi dengan pemeriksaan fisik rutin, sistem saraf dan kardiovaskuler. Teknik inspeksi dsan palpasi untuk mengevaluasi : integritas tulang, postur tubuh, fungsi sendi, kekuatan otot cara berjalan, kemampuan beraktivitas dalam hidup sehari-hari. Skelet Tubuh: Tulang belakang: Deformits dan kesejajaran Pertumbuhan abnormal Pemendekan ekstremitas Kripitasi Bagian tubuh tidak sejajar natomis Persendian: Luas gerakan ( aktif dan pasif Deformitas ( kontraktur dislokasi Stabilitas Adnya benjolan ( rematoid artritis, gout, osteoartritis Sistem Otot: Kemampuan mengubah posisi Kekuatn otot dan koordinasi Kkelemahan otot Ukuran otot Cara berjalan: Gerakan ( terratur tak teratur Pincang ( nyri ekstremitas pendek sebelah Cara bejalan abnormal: Sptik hemiparesis ( stroke Selangkah-selangkah ( penyakit lower motorneuron Bergetar ( parkinsaon Kulit dan sirkulasi darah perifer: Palpasi kulit ( suhu edema Sirkulasi ( warna suhhu denyut perifer Pemeriksaan Khusus: Sinar X: Sinar X tulang ( kepadatn tulang tekstur tulang - erosi perubahan hubungan tulang Sinar X Multiple __ Struktur Sinar X Korteks tulang ( pelebaran - penympitan Sinar X sendi ( Cairan perubhan struktur sendi iregulitas penyempitan Computed Tomography (CTScan): Untuk melihat tumor ( cidera ligamen Untuk melihat lokasi dan panjang tulang yang patah Magnetic Reasonance Imaging (MRI): Untuk melihat abnormmalitas jaringan lunak, otot tulang rawan - tendo Angiografi Venogram ( trombosis vena Mielografi ( penympitan kanalis spinalis Artrografi ( untuk melihat struktur jaringan lunak Artrosentensis (aspirasi sendi) Mengambil cairan sendi
makroskopis ( volume warna kejernihan bekuan mikroskopis ( jumlah sel pewarnaan gram Termografi ( mengukur pancaran panas Elektromigrafi ( poensial listrik otot dan saraf ( abnormalitas Biopsi ( untuk menentukan struktur dan komposisi tulang, otot, sinovium Artrooskopi ( melihat permukaan sendi Pemeriksaan Laboratorium: Darah rutin Kimia darah ( kalsium posfor fospat Hormon paratiroid (PTH) Serum glutamic oxaloacetic transaminase(SGPT) Kalsium Urine Diagnosa Keperawatan Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada klien yang mengalami gangguan muskulo skletal: Ansietas b/d : perubahan integritas tubuh, status kesehatan, alat traksi. Nyeri b/d : GG muskuloskletal, traksi, imobilitas, fraktur, pembenglalan, inflamasi, spame otot. Perubahan perfusi jaringan perifer b/d: respon fisiologis terhadap cedera, pembangkakan, balutan yang menekan gips, peningkatan tekanan. Kerusakan mobilitas b/d: kerusakan muskuloskletal, gips, traksi, nyeri, spame otot. Kurang perawatan diri hygiena, makan, berpakaian b/d: keterbatasan mobilitas, traksi, gips, keharusan tirah baring. Kerusakan integritas kulit b/d: laserasi, abrasi, insisi bedah, amputasi. GG citra tubuh b/d: dampak masalah muskuloskletal, tungkai melengkung, jalan bebek, deformitas vertebra. GG harga diri b/d dampak masalah muskuloskletal, tungkai melengkung, jalan bebek, deformitas vertebra. Koping individual b/d: GG mobilitas, nyeri kronik, cedera, pembedahan. GG nutrisi lebih/kurang b/d : kurang aktifitas, napasu makan kurang Konstipasi b/d : imobilitas Perubahan sensorik persepsi nyeri tungkai fantomb/d amputasi bedah. Berduka disfungsional b/d: kehilangan bagian tubuh. Resti infeksi b/d keruskan kulit, insisi bedah. Resti terhadap cedera fraktur b/d osteoporotik, kerusaskan neuromuskuler, ekanan, disuse.
1 * +
3 ?
6 @
I W
J X
Y
5 ; G H
\ ] f g h'R h'R CJ aJ
hc
hc CJ
aJ
hc CJ
aJ
h\ h\ CJ
aJ
h'R CJ
aJ
hvA h\ 5 CJ
aJ
hvA
hvA 5 CJ
aJ
h I CJ
aJ
h\ CJ
aJ
hvA CJ aJ hvA hvA 5 >* CJ 6 2 3 H J w x $^a$gdc $ & F a$gd\ $`a$gd'R $ a$ gd F $a$gd\ "
aJ
$a$gd\
7 _ G H ^
$ a$ gdc
'
! j
h$% h$% CJ aJ
h$% CJ
aJ
h x
h x CJ
aJ
h x
h x CJ
aJ
h x CJ
aJ
h S CJ
aJ
hu B
hu B CJ
aJ
hu B CJ
aJ
h'R
h'R CJ
aJ
h'R CJ
aJ
;,
D )
v C
o
$ & F & F & F # $ & F a$ gd@ Q $`a$gd@Q $ & F $ & F & F a$ gd$% $^a$gd$% $ a$ gd@ Q a$ gd$% $^a$gd$% $ a$ gd x $^a$gdx $ a$ gd x C ]
$ a$ gd S
'
$ a$ gd@ Q
$ a$ gd$% n F G v w
hvA CJ
aJ
h'R CJ
aJ
h:x CJ
aJ
h@ Q
h@ Q CJ
aJ
h@ Q
h@ Q CJ
aJ
h$% CJ
aJ
h@ Q CJ
aJ
Y &
o 9
~ :
<
$^a$gdc $ & F
$ a$ gdy~` $ a$ gd'R
a$ gd:x $ & F
$ a$ gd@ Q
| >
` $ & F
a$ gdy~`
h) CJ
aJ
h]u] 5 CJ
aJ
h]u]
h]u] 5 CJ
aJ
h]u] CJ
aJ
h]u]
h]u] CJ
aJ
hy~`
hy~` CJ
aJ
aJ 6 1
hy~` 5 CJ
aJ
= $
<
```a$gd) ```a$gd]u]
$ $ a$ gd]u] $
$
a$ gd]u]
a$ gd]u] $ `
$ 1 $ $ $ a$ gd) $ $ 2 P u : c
a$ gd]u] + P
```a$gd]u] $8^8a$gd) m
+ 5 1! 2!
6 "
7 "
O ^ _ ` 2 3 y h W h&$ CJ aJ
h&$
CJ
aJ
h W 5 CJ
aJ
h W
h W 5 CJ
aJ
h W CJ
aJ
h h 5 CJ
aJ
h) CJ
aJ
h]u] CJ
aJ
h h CJ
aJ
h h CJ
aJ
aJ ^
&
a$ gd W $ a$gd $ a$gd
$ a$ gd W
$a$gd
```a$gd]u] y!
$ a$ g d&$ $ & F a$ gd W