Anda di halaman 1dari 8

Triesa Rizkyta R.

/ 22030110130079

KASUS PENYAKIT HEPAR

KASUS 1 Anthony Cowan adalah seorang pria Kaukasian berusia 45 tahun yang bekerja sebagai sales untuk sebuah firma di timur tengah. Dia sudah menikah dan memiliki dua orang anak. Tuan Cowan datang ke dokter dengan keluhan sakit pada bagian perut yang sifatnya akut yang menjalar sampai ke punggung, mual dan muntah berat, dan demam 101F. Hasil tes darah : Total Protein 3.6 g/dL, Albumin 3.5 mg/dL, Lipase 521 U/L, Amilase 925 U/L. Dia dirujuk ke rumah sakit. Diagnosis : pancreatitis akut ringan; R/O batu empedu obstruktif; Treatment : analgesik untuk nyeri, cairan IV untuk hidrasi. Nutrition Assessment Riwayat Makan (FH): Biasanya makan 3 kali/hari, sarapan dan makan malam dengan keluarga. Jarang makan di luar. Tidak punya intoleransi makanan. Mengonsumsi 5 beers/mingu. Menyangkal sering mengonsumsi hard liquor tapi kadang-kadang meminumnya. Seminggu sebelum masuk rumah sakit, dia pergi ke Las Vegas untuk merayakan pesta teman baiknya dan mengaku minum alcohol terlalu banyak. Menyangkal penggunaan obat kecuali obat-obatan yang diresepkan. Riwayat medis Hx : hipertensi selama 1 tahun; Rx : Captopril 25 gr, Hydrochlorothiazide 50 mg. Antropometri : Tinggi badan : 6/182,8 cm; Berat badan : 192 lb/87,1 kg; Usual Body Weight : 200-210 lb/90,7-95,3 kg Data Biokimia : Total Protein 3.6 g/dL (Rendah), Albumin 3.5 mg/dL (Normal), Lipase 521 U/L (Tinggi), Amilase 925 U/L (Tinggi)

Tabel Assessment DOMAIN Riwayat Makanan dan Gizi (FH) DATA - Biasanya makan 3 kali/hari, sarapan dan makan malam dengan keluarga. Jarang makan di luar (FH 1.2.2.3) - Tidak punya intoleransi makanan - Mengonsumsi 5 beers/minggu (FH 1.4.1.1) - Menyangkal sering mengonsumsi minuman keras tapi kadang-kadang meminumnya (FH 1.4.1.3) - Seminggu sebelum masuk rumah sakit, mengaku minum alkohol terlalu banyak (FH 1.4.1.3) - Penggunaan obat : Captopril 25 gr, Hydrochlorothiazide 50 mg (FH 3.1.1) Antropometri (AD) - Tinggi badan : 182,8 cm (AD 1.1.1) - Berat badan 87,1 kg (AD 1.1.2) - IMT = 87,1/(1,828)2 = 26,1 kg/m2 Obesitas I (AD 1.1.5) Data Biokimia (BD) - Total Protein 3.6 g/dL - Albumin 3.5 mg/dL (BD 1.11.1) - Lipase 521 U/L (BD 1.4.14) - Amilase 925 U/L (BD 1.4.13) Data Fisik/Klinis (PD) - Sakit pada bagian perut yang sifatnya akut dan menjalar sampai ke Rendah Normal Tinggi Tinggi INTERPRETASI

punggung (PD 1.1.5) - Mual dan muntah (PD 1.1.5) - Demam, 101oF (PD 1.1.9) Riwayat Klien (CH) - Usia 45 tahun (CH 1.1.1) - Laki-laki (CH 1.1.2) - Bekerja sebagai sales untuk sebuah firma di timur tengah (CH 3.1.6) - Sudah menikah dan memiliki dua orang anak

1. Jelaskan patofisiologi penyakit pankreatitis akut. Apa tanda dan gejala yang mendukung diagnosisnya? Jawab : Pankreatistis akut diawali dengan rasa sakit/ nyeri yang berkelanjutan atau kambuhan, kemudian nyeri perut parah yang terasa sampai ke punggung bagian belakang. Pasien dengan pankreatitis akut, apabila mengonsumsi makanan akan mengalami rasa mual dan muntah. Hal ini akan berpengaruh pada sekresi enzimenzim yang dihasilkan pankreas, seperti aktivasi enzim tripsin yang tidak seharusnya/ tidak normal, meningkatnya kadar serum lipase dan amilase sampai 3 kali di atas normal, dan nilai hematokrit menurun. Enzim-enzim seperti amilase biasanya akan mengalami peningkatan 12-72 jam kemudian kembali normal dalam 1 minggu. Sedangkan lipase (lebih spesifik karena hanya dihasilkan oleh pankreas) akan meningkat 4-8 jam kemudian turun dalam waktu 8-14 hari. Tanda dan gejala pankreatitis akut : Rasa sakit yang kontinyu atau intermittent pada perut dan menjalar ke bagian belakang (punggung) dan bertambah sakit ketika makan, distensi abdominal, mual dan muntah, meningkatnya serum amilase dan lipase, steatorrhea, edema, demam (karena adanya inflamasi). Pada kasus yang parah, disertai dengan adanya hipotensi, oliguria, dan dyspnea.

2. Apa penyebab umum pankreatitis akut? Jawab: Gallstone (batu ginjal, termasuk mikrolithiasis), alkoholik kronis, penyakit saluran empedu, trauma, hiperlipidemia (hipertrigliseridemia), obat-obatan tertentu (thiazide, azathioprine), hiperkalsemi, infeksi beberapa virus (mumps, HIV/AIDS), dan kelainan genetik.

3. Mengapa Tuan Cowan tidak NPO? Jawab: Pada dasarnya, pasien dengan pankreatitis akut diharuskan untuk melakukan NPO atau Nothing per Mouth kemudian diikuti dengan pemberian diet rendah lemak, artinya terlebih dahulu pasien dipuasakan dan tidak diberi makanan dan minuman peroral selama 24-48 jam untuk mengistirahatkan pancreatitis dan untuk mengurangi cairan enzim yang biasa disekresi oleh pankreas. Biasanya pasien hanya diberikan infuse IV fluid untuk mencegah dehidrasi/ pengosongan lambung. Namun, teori tersebut saat ini dianggap tidak efektif untuk menangani pasien dengan pankreatitis akut. Yang dipakai sekarang adalah pasien dengan pankreatitis akut diberi early enteral feeding dalam bentuk semielemental atau polimerik yang bisa langsung diserap tubuh.

4. Apa nilai lab yang abnormal? Interpretasikan signifikansi nilai tersebut dan hubungannya dengan diagnosis dan status gizi Tuan Cowan. Jawab : Nilai lab yang abnormal adalah total protein rendah, lipase dan amilase tinggi. Total protein yang rendah menggambarkan adanya penyakit liver dan terganggunya keseimbangan nitrogen. Serum lipase dan amilase yang tinggi merupakan pertanda/ biomarker adanya gangguan pada pankreas yang mengarah pada pankreatitis akut karena sel-sel pankreas hancur sehingga kadarnya di darah meningkat dan hal ini bergantung pada tingkat keparahan penyakit.

5. Faktor apa pada riwayat pasien yang merupakan risiko konsisten terjadinya pankreatitis akut? Jawab :

Berdasarkan riwayat Tuan Cowan, faktor risiko terjadinya pankreatitis akut adalah konsumsi alkohol kronis dan obat golongan thiazide.

6. Tuliskan dua diagnosis gizinya. Diagnosis Gizi : 1) Kelebihan asupan alkohol (NI 4.3) berkaitan dengan nyeri pada perut dan pankreatitis akut ditandai dengan konsumsi alkohol 5 beer per minggu, kadangkadang konsumsi minuman keras dan seminggu sebelum masuk rumah sakit pasien minum terlalu banyak alkohol. 2) Perubahan nilai lab terkait gizi (NC 2.2) berkaitan dengan pankreatitis akut ditandai dengan hasil lab seperti lipase 521 U/L, amilase 925 U/L, dan total protein 3,6 g/dL.

Intervensi Gizi : Tujuan diet: Memberikan energi dan protein sesuai kebutuhan pasien Mengurangi keluhan mual dan muntah Meminimalkan keseimbangan nitrogen negatif

Preskripsi dan Implementasi: Dimulai dengan dipuasakan lalu secara bertahap ditingkatkan menjadi cair jernih seperti teh manis+gula atau air tajin cair penuh makanan lumat rendah lemak. Makanan lumat langsung diberikan 1.000 kkal/hari, yang mudah cerna dan rendah lemak. Diberikan early enteral feeding untuk menurunkan risiko infeksi dan mempertahankan integritas usus sebanyak 25 ml/jam ditingkatkan sampai 25 kkal/kgBB dalam 1 sampai 2 hari Kebutuhan Tuan Cowan = 87,1 kg x 25 kkal = 2.177,5 kkal. Makanan diberikan 6 kali sehari dengan porsi kecil untuk menurunkan fungsi eksokrin pankreas.

Memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral dari buah dan sayur, kalau tidak cukup, beri suplementasi vitamin dan mineral.

Lemak diberikan rendah (15-30%), pilih lemak MCT. Protein diberikan tinggi untuk menggantikan protein yang hilang karena katabolisme yang tinggi dan menerapkan keseimbangan nitrogen positif.

Berikan konseling untuk mengurangi bahkan berhenti mengonsumsi alkohol agar tidak memperparah keadaan pankreatitis.

Monitoring dan Evaluasi : Asupan makan dimonitor setiap hari, berapa persen enteral feeding atau makanan lunak yang dapat diasup dan yang sisa? Perubahan berat badan ditimbang setiap minggu, adakah penurunan berat badan? Konsumsi alkohol perubahan pola konsumsi alkohol, sudah dikurangi jumlahnya atau sudah berhenti konsumsi alkohol? Perubahan nilai lab diperiksa 2 minggu sekali kadar lipase, amilase, dan total protein, apakah mengalami perubahan mendekati batas normal?

KASUS 2 Michael adalah seorang mahasiswa berusia 21 tahun yang mengalami kecelakaan mobil 3 tahun yang lalu. Setelah kecelakaan, limpanya harus diangkat, dan tampaknya tidak bisa pulih ke keadaan semula. Selama 6 bulan, Michael tidak bisa makan bersama temantemannya dan menyadari bahwa dia mengalami penurunan berat badan 25 lb (11,3 kg). Tingginya 182,8 cm dan beratnya sekarang 72,6 kg. sebelumnya, biasanya berat badan Michael adalah 83,9 kg. Dokternya bingung, tapi telah mengidentifikasi adanya pankreatitis kronis akibat adanya jejas pada organ dalam. Michael mengeluh sakit setelah makan dan mengalami steatorrhea setelah makan apapun. Diagnosis gizi : Penurunan berat badan yang tidak diharapkan berkaitan dengan sakit setelah makan ditandai dengan penurunan berat badan sebanyak 11,3 kg. Tabel Assessment DOMAIN Riwayat Makanan dan Gizi (FH) Antropometri (AD) DATA - Tidak bisa makan bersama teman-teman selama 6 bulan (FH 1.2.2.3) - Tinggi badan 183 cm (AD 1.1.1) - Berat badan 72 kg (AD 1.1.2) - Penurunan berat badan yang tidak INTERPRETASI

diharapkan 11,25 kg (AD 1.1.4) - IMT = 72/(1,83)2 = 21,49 kg/m2 (AD 1.1.5) Data Biokimia (BD) Data Fisik/Klinis (PD) - Tidak ada data lab - Limpanya diangkat, pankreatitis kronis, jejas pada organ dalam, rasa sakit setelah makan, mengalami steatorrhea setelah makan apapun (PD 1.1.5) Riwayat Klien (CH) - Usia 21 tahun (CH 1.1.1) Normal

- Laki-laki (CH 1.1.2) - Mahasiswa (CH 1.1.6)

1. Perubahan diet apa yang dapat membantu? Jawab : Peningkatan kebutuhan energi karena insufisiensi pankreas dan asupan oral inadekuat Karbohidrat dan protein diberikan sesuai kebutuhan atau karbohidrat tinggi membantu mengurangi KEP Diberikan makanan rendah lemak (40-60 gr/ hari) dari minyak tumbuhan seperti minyak zaitun, pilih lemak MCT Diberikan makanan mulai dengan porsi kecil dan frekuensi sering (5 kali makan utama dan 3 kali selingan) Diberikan suplemen enzim pankreatik setiap kali makan utama atau selingan untuk meningkatkan pencernaan dan absorbsi Suplementasi vitamin larut lemak, vitamin B12, dan mineral serta antioksidan

2. Jika Michael mencoba untuk menggunakan enzim pankreatik, modifikasi asupan lemak yang seperti apa yang akan Anda sarankan? Lemak maksimal tapi tidak membuat steatorrhea Makanan rendah lemak (40-60 gr/ hari) berasal dari minyak tumbuhan seperti minyak zaitun Pilih lemak MCT untuk mengurangi steatorrhea tidak butuh lipase untuk mencerna

3. Apakah Michael butuh support gizi? Jika iya, apa yang Anda sarankan? Ya, butuh. Suplementasi vitamin dan mineral vitamin larut lemak dalam bentuk yang larut air, vitamin B12 Suplemen enzim pankreatik diberikan secara oral bersama makanan. Dosis : 30.000 U enzim oral lipase tiap kali makan. Diet rendah lemak (40-60 gr/ hari) Berikan asupan sumber antioksidan seperti buah dan sayur Small frequent feeding

Anda mungkin juga menyukai