Anda di halaman 1dari 6

Penatalaksanaan : 1. Vasodilator : vasodilator yang digunakan untuk mengurangi nyeri jantung adalah nitrogliserin (NTG) secar intarvena.

Dosis yang diberikan sesuai berat badan dan diukur dalam mg/kg BB. NTG menyebabkan dilatasi arteri dan vena yang mengakibatkan pengumpulan darah di perifer, sehingga menurunkan aliran darah ke jantung (preload) dan mengurangi beban jantung (workload) jantung. Karena NTG juga bekerja pada arteri maka penurunan tekanan darah merupakan hasil yang diharapkan. 2. antikoagulan : heparin merupakan antikoagulan pilihan yang membantu dalam mempertahankan integritas jantung. Heparin memperpanjang waktu pembekuan darah sehingga dapat menurunkan kemungkinan terbentuknya thrombus dan selanjutnya menurunkan aliran darah 3. trombolit : tujuannya adalah untuk melarutkan setiap thrombus yang telah terbentuk di arteri koroner, memperkecil penyempitan dan juga luasnya infark. 4. pemberian oksigen : pemberian oksigen dilakukan pada saat awitan nyeri. Oksigen yang dihirup dapat meningkatkan saturasi oksigen di dalam darah. Efektivitas terapeutik oksigen ditentukan dengan observasi kecepatan dan irama pertukaran pernapasan dan pasien dapat bernapas dengan mudah. Saturasi darah secara bersamaan dihitung dengan menggunakan pulse-oksimetri 5. analgesic : pemberian analgesic dibatasi hanya diberikan pada pasien yang tidak efektif dengan penggunaan nitrat dan antikoagulan. Analgesic yang digunakan adalah sulfat-morfin yang diberikan secara intra vena. 6. Percutaneus Transluminal Coronary Angioplasty (PTCA) : usaha untuk memperbaiki aliran darah arteri koroner dengan menghancurkan plak atau arteroma yang telah tertimbun dan mengganggu aliran darah ke jantung. Dengan menggunakan kateter dengan ujungnya yang berbentuk balon dimasukkan ke arteri koroner yang mengalami gangguan dan diletakkan diantara daerah ateroskelerotik. Balon kemudian dikembangkan dan dikempiskan dengan cepat untuk menhancurkan plak. PTCA dilakukan pada pasien dengan lesi yang menyumbat minimal 70 % lumen interna arteri koroner besar sehingga banyak daerah jantung yang berisiko mengalami iskemia. Data DS : pasien mengeluh rasa tertekan serasa ditimpa beban, sakit, terjepit dan terbakar yang Nyeri Masalah Keperawatan

mengakibatkan sesak napas dan tercekik di leher. Sakitnya sampai menjalar ke lengan kiri, leher dan punggung serta berlangsung terus-menerus sekitar 15-20 menit. DO : hasil EKG menunjukkan bahwa adanya ST elevasi pada lead II, III dan AVF

3. Nyeri akut berhubungan dengan agen injury kimia Tujuan : setelah dilakukan askep 1 x 24 jam, yeri yang dirasakan pasien dapat berkurang KH : intensitas skala nyeri yang dirasakan pasien menurun pasien tidak merasa sesak TTV dalam batas normal : sistol = 70-90 mmHg, diastole 110-130 mmHg, suhu = 36,5-37,5C HR = 60-80 x/menit Pasien tidak meringis kesakitan Intervensi Catat karakteristik nyeri, lokasi, intensitas, lamanya dan penyebarannya Anjurkan kepada klien untuk melaporkan dengan segera jika terjadi kekambuhan nyeri Lakukan managemen nyeri keperawatan : Atur posisi fisiologis Posisi fisiologis akan meningkatkan asupan oksigen ke jaringan yang mengalami iskemia Istirahatkan klien Istirahat akan menurunkan kebutuhan oksigen di jaringan perifer sehingga akan menurunkan kebutuhan miokardium yang akan meningkatkan suplai darah, dan oksigen ke miokardium yang membutuhkan oksigen untuk menurunkan iskemia Rasional Variasi penampilan dan perilaku klien karena nyeri yang terjadi dianggap sebagai temuan pengkajian Nyeri berat dapat menyebabkan syok kardiogenik yang berdampak pada kematian mendadak RR = 16-20 x/menit

Berikan oksigen tambahan dengan mengunakan canula nasal atau masker sesuai indikasi

Meningkatkan jumlah oksigen yang ada untuk pemakaian miokardium sekaligus mengurangi ketidaknyamanan sekunder terhadap iskemia Lingkungan yang tenang akan menurunkan stimulasi nyeri eksternal dan pembatasan pengunjung akan membantu meningkatkan kondisi oksigen di ruangan. Oksigen ruangan akan berkurang bila terlalu banyak orang di ruangan

Managemen lingkungan yang tenang dan batasi pengunjung

Ajarkan teknik relaksasi pernapasan dalam saat nyeri

Meningkatkan asupan oksigen sehingga akan menurunkan nyeri akibat sekunder dari iskemia jaringan

Ajarkan teknik distraksi pada saat nyeri

Distraksi (pengalihan perhatian) dapat menurunkan stimulasi internal melalui mekanisme peningkatan produksi endofrin dan enkefalin yang dapat memblok reseptor nyeri sehingga nyeri tidak dikirim ke korteks serebri dan selanjutnya akan mengurangi persepsi nyeri

Lakukan managemen sentuhan

Managemen sentuhan pada saat nyeri, dukungan psikologis dapat membantu menurunkan nyeri. Masase ringan dapat meningkatkan aliran darah dan dengan otomatis dapat membantu suplai darah dan oksigen ke area nyeri dan menurunkan sensasi nyeri

Kolab : Antiangiana (nitrogliserin, aspilet) Nitrat berguna untuk mengontrol nyeri dengan efek vasodilatsi perifer Analgesic (morfin 2-5mg IV) Menurunkan nyeri hebat, memberikan sedasi dan mengurangi kerja miokardium Pemberian antikoagulan (Heparin, clopidogrel) Antikoagulan dipakai untuk menghambat pembentukan bekuan darah. Antikoagulan dipakai pada kilen yang memiliki gangguan pembuluh darah arteri dan vena yang membuat mereka berisiko tinggi terhadap terjadinya bekuan darah.

Pemberian trombolitik

Trombolitik menghancurkan thrombus dengan mekanisme fibrinolitik dengan mengubah plasminogen menjadi plasmin, yang menghancurkan fibrin di dalam bekuan darah

Patofisiologi : Factor resiko dan etiologi Arterisklerosis

Plak arterisklerosis pada dinding arteri koroner

Penyempitan lumen arteri, ruptur plak, thrombosis spasme arteri

Penyumbatan arteri koronaria

Gangguan suplai oksigen ke miokardium

iskemia miokardium

iskemia > 30 menit

infark miokardium

fungsi ventrikel kiri menurun, gangguan kontraktilitas

metabolism anaerob

tekanan ventrikel kiri

curah jantung

produksi asam laktat

tekanan ventrikel kiri

mekanisme kompensasi mempertahankan curah jantung dan perfusi perifer

nyeri

kongesti pulmonalis

reflex simpatis vasokontriksi system retensi Na dan cairan

tekanan hidrostatik melebihi tekanan osmotic

denyut jantung daya kontraksi jantung

edema paru

beban akhir daya dilatasi v. kiri

kelebihan volume cairan pembesaran ventrikel kiri

hipertofi ventrikel kiri

pengembangan paru tdk optimal

pola napas tidak efektif

Anda mungkin juga menyukai