Anda di halaman 1dari 4

PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (DIKLAT) TEKNIS

PENGUKURAN DAN PEMETAAN KOTA


Surabaya, 9 24 Agustus 2004

Materi : Bab XIV. KONTUR Pengajar : Ir. Yuwono, MS

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

BAB XIV. KONTUR


Oleh: Ir. Yuwono, MS Prodi Teknik Geodesi FTSP ITS Surabaya

14.1 Pengertian Kontur adalah garis hubung antara titik-titik yang mempunyai ketinggian yang sama. Garis yang dimaksud disini adalah garis khayal yang dibuat untuk menghubungkan titik-titik yang mempunyai ketinggian yang sama. Walaupun garis tersebut mengubungkan antara dua titik, namum bentuk dan polanya tidak merupakan garis patah-patah. Garis-garis tersebut dihaluskan (smoothing) untuk membuat kontur menjadi luwes atau tidak kaku. Hal ini diperbolehkan pada proses kartografi. 14.2 Sifat Kontur Kontur mempunyai beberapa sifat, diantaranya adalah sebagai berikut : Tabel 14.1 : Sifat Kontur No 1 Sifat kontur Kontur tidak mungkin bercabang Keterangan Gambar

Kontur

selalu

menutup

bentuknya.

Menutupnya dapat di dalam muka peta ataupun diluar. Jika menutupnya diluar, maka pada muka peta terlihat kontur itu tidak menutup 3 Interval kontur dimaksudkan sebagai beda harga antara dua kontur yang terdekat

Daerah yang datar akan mempunyai kontur yang jarang.

XIV - 1

Daerah yang terjal (curam) akan mempunyai kontur yang rapat.

Kontur tidak akan "masuk" bangunan atau rumah, tetapi mengikuti tepi dari bangunan tersebut

Kontur yang melewati/memotong sungai akan membentuk huruf V arah pangkalnya, arah naik. Kontur yang melewati/memotong jalan yang

turun akan membentuk huruf U menghadap ke arah naiknya jalan

14.3 Interpolasi Kontur Interpolasi adalah cara untuk menentukan nilai diantara dua nilai yang telah tertentu harganya. Interpolasi yang paling sederhana dan sering digunakan untuk membuat kontur adalah interpolasi linear. Sebagai contoh tinggi titik A = + 10 m, tinggi titik B = 15 m. Apabila letak titik C tepat ditengah-tengah A dan B, sedangkan hubungan antara A dan B adalah linier, maka tinggi titik C sama dengan 12,5 m. Secara matematis untuk mencari tinggi titik C adalah sebagai berikut:

hC = h A +

d AC ( hB h A ) d AB

(14.1)

hC = 10 +

Kontur merupakan produk (hasil) dari interpolasi. Interpolasi kontur dapat diartikan sebagai cara mendapatkan harga kontur yang diinginkan dimana titik-titik di lapangan tingginya tidak tepat sama dengan harga kontur. Contoh 14.1: Jika ingin membuat kontur dengan interval 2 meter. Dengan tinggi titik A = 1,650 m, titik B = 2,110 m, titik C = 2,651 m, titik D = 1,950 m, titik E = 4,200 m dan titik F = 5,010 m.

1 5 = 12,5 2

XIV - 2

1,650 A P 2,651 C R 5,010 F 2,110 B S 4,200 E Q

1,950 D 2,000

4,000

Antara titik A dan C, D dan B pasti ada titik yang mempunyai tinggi ketinggian 2 meter (misal titik P dan Q). Antara titik C dan F, B dan E pasti ada titik yang mempunayi ketinggian 4 meter. Masalahnya sekarang bagaimana menentukan letak titik P,Q, R dan S di peta yang mempunyai ketinggian 2 m hasil interpolasi? Untuk mencari titik P, Q, R dan S dipeta dapat digunakan rumus 14.1. Sebagai contoh mencari jarak titik P di peta sebagai berikut:

hP = h A + d AP = d AP =

d AP (hC h A ) d AC

hP h A d AC hC h A 2 1,650 5 = 1,748 2,651 1,65

Dengan cara yang sama maka titik lainnya bisa dicari jaraknya di peta. Referensi Kraak, M.J. & Omerling, F.J. (1996). Cartography Visualization of spasial data. London. Yuwono (2000). Kartografi Dasar. Program Studi Teknik Geodesi FTSP-ITS Surabaya

XIV - 3

Anda mungkin juga menyukai