Anda di halaman 1dari 30

RENI DIAN RIANI Pembimbing : Prof. Dr. Iskandar Zulkarnain.

SP, PD

Identitas Pasien
Nama Umur J. Kelamin Alamat : Ny. M : 25 tahun : Perempuan : jl. Bintara VIII Rt 03/03 No.61 Bekasi Barat No CM : 00-74-34-36 Tgl Masuk : 24 agustus 2011 Ruang : Marwah Bawah

Anamnesis
Autoanamnesis Keluhan Utama BAB cair sejak 3 hqri SMRS

Keluhan Tambahan Muntah dan demam

Riwayat Penyakit Sekarang Os mengeluh BAB cair sejak 3 hari SMRS, konsistensi feses cair dengan sedikit ampas berwarna kuning, tanpa disertai lendir dan darah, tidak terdapat busa. Frekuensi 8-10 x per hari. Volume gelas tiap BAB. Keluhan disertai muntah sejak 3 hari. Muntah dirasakan terus menerus dengan frekuensi > 10 kali. Muntah keluar berisi air 1 gelas tiap kali muntah. Terdapat nyeri perut dan nafsu makan berkurang sejak 2 hari yang lalu. Os mengeluh demam 1 hari yang lalu, terdapat menggigil. Demam dirasakan hilang timbul, namun sekarang os sudah tidak merasakan demam lagi. Sejak sakit os hanya mau minum sedikit. Os juga mengeluh lemas dan pusing. Tidak terdapat batuk, pilek. BAK keluar hanya sedikit.

Riwayat Penyakit Dahulu riwayat dengan keluhan yang sama (-) riwayat hipertensi (-) riwayat asma (-) riwayat DM (-) Riwayat Penyakit Keluarga anak : riwayat keluhan yang sama sejak 5 hari yang lalu. riwayat asma (-) riwayat Hipertensi (-) riwayat DM (-)

Riwayat Pengobatan os belum berobat sebelumnya


Riwayat Alergi tidak terdapat alergi makanan atau obat-obatan

Psikososial
os makan 3 kali sehari. os juga sering membeli makanan diluar. Riwayat minum minuman alkohol dan merokok disangkal

Keadaan umum : tampak sakit berat kesadaran : CM Tanda vital :


Suhu : 36.5 c RR : 20 x/menit Nadi : 112 x/menit TD : 90/60 mmHg Status Gizi :
0

Pemeriksaan Fisik

BB : 55 kg TB : 160 cm IMT : 21.48 kg/m2 status gizi : normal

Kepala

Pemeriksaan Fisik

Normocephal Rambut hitam pendek Tidak mudah rontok Distribusi merata

Mata

Hidung Mulut dan Lidah

N : 112x/menit,lemah, reguler TD : deviasi 90/60 mmHg Septum (-), Sekret (-), epistaksis (-), S : 36,2 C
o

Alis mata madarosis (-/-), bulu mata rontok (-/-), cekung (+/+) Umum : tampak Keadaan Konjungtiva : anemis (-/-) sakit berat : Somnolen Kesadaran Sklera : ikterik (-/-) Tanda-tanda Reflex cahaya :Vital (+) Pupil : Ishokor R : 24x/menit

Status Gizi Sianosis (-), bibir kering (+), lidah kotor (-), lidah tremor (
inspeksi : Tidak terlihat massa, perubahan warna kulit (-) Palpasi : Pembesaran KGB (-), Pembesaran Tiroid (-)

BB :geligi 55 kgtidak lengkap, tonsil To-To, faring tidak ), gigi TB : 160 cm hiperemis IMT : 55/(1.60)2 = 21. 48

Leher

PARU
Inspeksi Dada simetris Tidak ada retraksi Tidak ada bagian dada yang tertinggal Scar (-) Spider nevi (-)

Palpasi Nyeri tekan (-) Vokal Fremitus (+/+)

Perkusi
sonor pada kedua lapang paru Batas paru hati ICS 5 Batas paru lambung ICS 7

Auskultasi Vesikuler Rhonki -/Wheezing -/-

JANTUNG
Inspeksi Ictus cordis terlihat Palpasi Ictus cordis teraba
Perkusi Batas kanan jantung linea sternalis dextra Batas kiri jantung linea midclavikularis sinistra

Auskultasi Bunyi jantung I dan II murni Murmur (-) Gallop (-)

Abdomen
Inspeksi
Perut datar Caput medusa (-) Scar (-)

Palpasi
Nyeri tekan (+) sekitar umbilicus Turgor kulit kembali lambat Hepatomegali (-) Splenomegali (-)

Perkusi
Timpani

Auskultasi
Bising Usus (+) meningkat

Ekstremitas Sianosis Akral Edema

: Atas : -/: hangat : -/-

Bawah -/hangat -/-

Pemeriksaan Penunjang
Hematologi Elektrolit Leukosit : 5,74 ribu/L Natrium (Na) :136 mEq/L Hb : 13,3 gr/dl Hematokrit : 37 gr% Kalium (K) : 3,2 mEq/L Trombosit : 190 ribu/L Klorida (Cl) : 111 mEq/L Hitung Jenis Basofil :0% Eosinofil :0% Neutrofil batang : 5 % Neutrofil segmen : 75 % Limfosit : 12 % Monosit :8% Kimia Klinik GDS : 100 mg/dL SGOT : 15 U/L SGPT : 9 U/L Ureum darah : 26 mg/dL Kreatinin darah : 1.3 mg/dL

Resume
Ny.M, 25 tahun datang dengan keluhan BAB cair sejak 3 hari SMRS. Konsistensi feses cair dengan sedikit ampas berwarna kuning. Lendir (-), darah (-), Frekuensi 8-10 x per hari. Volume gelas tiap BAB. Muntah(+) frekuensi > 10 kali. Muntah keluar berisi air 1 gelas tiap kali muntah. nyeri perut (+),nafsu makan berkurang, Demam (+) 1 hari yang lalu,menggigil (+). Demam hilang timbul. Lemas (+), pusing (+).BAK keluar hanya sedikit. Hanya mau minum sedikit. Pada pemeriksaan fisik didapatkan Nadi : 112 x/menit, TD : 90/60 mmHg, mata cekung (+), bibir kering (+), turgor kulit kembali lambat (+), nyeri tekan disekitar umbilicus, bising usus meningkat. Pada pemeriksaan penunjang didapatkan Eosinofil : 0 %, Neutrofil segmen : 75 %, Limfosit : 12 %, Kalium (K): 3,2 mEq/L

Daftar Masalah
1. Diare 2. Dehidrasi

Assesment
Diare
Atas dasar BAB cair sejak 3 hari SMRS. Konsistensi feses cair dengan sedikit ampas berwarna kuning. Lendir (-), darah (-), Frekuensi 8-10 x per hari. Volume gelas tiap BAB. Muntah(+) frekuensi > 10 kali. Muntah keluar berisi air 1 gelas tiap kali muntah. nyeri perut (+), Demam (+) 1 hari yang lalu,menggigil (+). Demam hilang timbul. Pada pemeriksaan fisik didapatkan bising usus meningkat Assesment : gastroenteritis akut ec viral DD : gastroenteritis akut ec bakteri RDx/ : analisis feses RTh/ : pasang IVFD, cotrimoksasol 2x1, cendantron 1x1, antasida 2x1.

Assesment
Dehidrasi
Atas dasar Lemas (+), BAK keluar hanya sedikit, sejak sakit os hanya mau minum sedikit. Pada pemeriksaan Fisik didapatkan mata cekung, turgor kulit kembali lambat, bibir kering. Pada pemerikasaan penunjang didapatkan Kalium (K) : 3,2 mEq/L Assesment : dehidrasi Berat RTh/ : pasang IVFD RL

Follow Up
Tanggal 26 Agustus 2011 S : semalam masih mencret 4x, konsistensi masih cair tidak bercampur ampas makanan, lendir (-), darah (-), muntah masih tapi sudah berkurang daripada kemarin. Lemas (+), sakit perut (+), minum mau, makan belum mau. O : - Nadi : 100 x/menit; RR : 20 x/menit; suhu : 36,30C Mata tidak cekung Bibir basah Vesikuler +/+, wheezing -/-, ronki -/S1 dan S2 normal, reguler Turgor kulit kembali cepat Hipertimpani, BU (+) meningkat Nyeri tekan sekitar umbilicus A : gastroenteritis dengan dehidrasi ringan-sedang e.c viral infection

P : - IVFD RL - cotrimoksasol 2x1 - cendantron 1x1 - antasida 2x1

Tinjauan pustaka

Gastroenteritis
Gastroenteritis yang lebih kita kenal dengan diare adalah meningkatnya frekuensi buang air besar dan konsistensi feses menjadi cair. Secara praktis dikatakan diare bila frekuensi buang air besar lebih dari tiga kali sehari dengan konsistensi cair, dapat digolongkan diare akut. (IPD)
Diare didefinisikan sebagai tinja Menurut World berbentuk cair atau Gastroenterology tidak normal pada Menurut WHO (1980) Organisation Global peningkatan diare adalah buang air Guidelines 2005, frekuensi. Untuk orang dewasa dengan besar encer atau cair diare akut didefinisikan diet Western yang khas, lebih dari tiga kali sebagai pasase tinja berat feses> 200 g / d sehari. Diare akut yang cair/lembek dengan jumlah lebih umumnya dapat adalah diare yang dianggap diare. Diare awalnya mendadak dan banyak dari normal, berlangsung singkat, berlangsung kurang mungkin akan lebih dalam beberapa jam dari 14 hari. Diare didefinisikan sebagai atau hari. kronik adalah diare akut apabila <2 yang berlangsung lebih minggu, persisten jika 2-4 minggu, dan kronis dari 15 hari. jika > 4 minggu. (Harrisons 17th)

Epidemiologi

Sampai saat ini penyakit diare atau juga sering disebut gastroenteritis, masih merupakan salah satu masalah kesehatan utama dari masyarakat di Indonesia. Dari daftar urutan penyebab kunjungan puskesmas atau balai pengobatan, hampir selalu termasuk dalam kelompok 3 penyebab utama bagi masyarakat yang berkunjung ke puskesmas.

Etiologi

Menurut World Gastroenterology Organisation Global Guidelines 2005, etiologi diare akut dibagi atas empat penyebab : bakteri, virus, parasit, dan non-infeksi

Infeksi Bakteri : Shigella sp, E. coli pathogen, Salmonella sp, Vibrio cholera, Yersinia

entero colytica, Campylobacter jejuni, V. parahaemoliticus, Staphylococcus aureus, Streptococcus, Klebsiella, Pseudomonas, Aeromonas, Proteus. Virus : Rotavirus, Adenovirus, Norwalk virus, cytomegalovirus (CMV), echovirus, virus HIV. Parasit : Entamoeba histolytica, Giardia lamblia, Cryptosporidium parvum, Balantidium coli.

Non-Infeksi Imunodefisiensi Akibat obat-obatan


Psychogenic Tindakan tertentu seperti gastrektomi, gastroenterostomi, dosis tinggi terapi


radiasi. Malabsorpsi / maldigesti

Gejala Klinis
Kondisi ini biasanya onset akut, biasanya berlangsung 16 hari, dan membatasi diri. Mual dan muntah

Diare

Kehilangan nafsu makan

Sakit kepala

Abnormal perut kembung

Sakit perut

Kram perut Tinja berdarah (disentri - menunjukkan infeksi dengan amuba, Campylobacter, Salmonella, Shigella atau beberapa strain patogenik Escherichia coli)

Pingsan dan Kelemahan

DEHIDRASI

Dehidrasi ringan: kehilangan cairan 2 5 % dari berat badan


Dehidrasi Turgor kurang Suara serak (vox cholerica) Penderita belum jatuh dalam keadaan syock Kotoran cair (watery diarrhea) Produksi urin (air seni) berkurang Senantiasa merasa haus Permukaan lapisan lendir (bibir, lidah) agak kering

Dehidrasi Sedang: Kehilangan cairan 5 8 % dari berat badan.


Turgor jelek Suara serak Penderita jatuh dalam pre-syock atau syock Mata cekung Permukaan lapisan lendir sangat kering Ubun-ubun cekung Nadi cepat, nafas cepat dan dalam

Dehidrasi berat: Kehilangan cairan 8 10 % dari berat badan.


Seperti tanda-tanda dehidrasi sedang ditambah dengan kesadaran menurun (Apatis sampai koma) Denyut nadi cepat dan isinya kurang (hipotensi/tekanan darah menurun) Ekstremitas (lengan dan tungkai) teraba dingin Oligo-anuria (produksi urin sangat sedikit, kadang tidak ada) otot-otot menjadi kaku, sianosis

Berdasarkan berat jenis plasma

Plasma mempunyai berat jenis ( 1.025). Pada dehidrasi,


berat jenis plasma dapat meningkat. Penentuan berat jenis plasma dapat dilakukan dengan larutan tembaga sulfat (Cu SO4).
Dehidrasi berat bila berat jenis plasma 1.032 1.040 Dehidrasi sedang bila berat jenis plasma 1.028 1.032 Dehidrasi ringan bila berat jenis plasma 1.025 1.028

Patofisiologi DIARE AKUT


Diare sekretorik. Diare osmotik. Malabsorsi asam empedu dan malabsorpsi lemak. Defek sistem pertularan anion atau transport elektrolit aktif dan eriterosit. Motilitas dan waktu transit usus abnormal. Gangguan permeabilitas usus.

Inflamasi dinding usus (diare inflamasi)


Diare infeksi

Diagnosis
Anamnesis
Diare Pasien dengan diare akut infektif datang dengan keluhan khas yaitu nausea, muntah, nyeri abdomen, demam, dan tinja yang sering. Beberapa organisme yang menghasilkan enterotoksin dan juga menginvasi mukosa usus; karena itu pasien menunjukkan gejala diare air diikuti diare berdarah dalam beberapa jam atau hari. Demam enteric, disebabkan Salmonella typhii atau Salmonella paratyphii merupakan penyakit sistemik yang berat yang bermanifestasi sebagai demam tinggi yang lama, bingung, dan gejala respiratorik, diikuti nyeri tekan abdomen, diare, dan kemerahan (rash). Dehidrasi dapat timbul jika diare berat dan asupan oral terbatas karena nausea dan muntah.

Pemeriksaan Fisik
tekanan darah dan nadi emperature tubuh tanda-tanda toksisitas Pemeriksaan abdomen: kualitas bunyi, distensi abdomen dan nyeri tekan.

Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan feses untuk (Salmonella, Shigella, Campylobacter dan Escherichia coli Enterotoxic ) Mikroskopi untuk parasit dan kista juga dapat membantu. Darah tepi lengkap (hemoglobin, hematokrit, leukosit, hitung jenis leukosit), kadar elektrolit serum, ureum, kreatinin, dan pemeriksaan Enzym-linked immunosorbent assay (ELISA) mendeteksi giardiasis dan test serologic amebiasis, dan foto x-ray abdomen

Tatalaksana Diare Akut Pada Dewasa


Rehidrasi sebagai prioritas utama pengobatan Memberikan terapi simptomatik Memberikan terapi definitif
Jenis cairan yang hendak digunakan. Jumlah cairan yang hendak diberikan. Jalan masuk atau cara pemberian cairan. Jadwal pemberian cairan.

Obat antidiare Probiotik Pemberian antibiotik

Komplikasi

Kehilangan cairan dan kelainan elektrolit merupakan komplikasi utama shock hipovolemik yang cepat. Hipokalemia dan asidosis metabolik.

Tubular nekrosis akut gagal multi organ.

Haemolityc Uremic Syndrome (HUS) :

Gagal ginjal Anemia hemolisis Trombositopeni

Artritis

Pencegahan
Menjaga higiene pribadi yang baik Sering mencuci tangan setelah keluar dari toilet dan khususnya selama mengolah makanan Air yang digunakan untuk memasak harus disaring dan diklorinasi Air harus direbus dahulu beberapa menit sebelum dikonsumsi Semua buah dan sayuran harus dibersihkan menyeluruh dengan air yang bersih (air rebusan, saringan, atau olahan) sebelum dikonsumsi Limbah manusia atau hewan yang tidak diolah tidak dapat digunakan sebagai pupuk pada buah-buahan dan sayuran. Semua daging dan makanan laut harus dimasak. Hanya produk susu yang dipasteurisasi dan jus yang boleh dikonsumsi. Vaksinasi : vaksin yang tersedia, V. cholera dan demam tipoid.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai