Anda di halaman 1dari 3

Perdagangan internasional yaitu perdagangan yang dilakukan oleh dua negara atau lebih untuk mempertaruhkan barang dan

jasa dengan tujuan saling menguntungkan. Perdagangan internasional timbul karena suatu negara tidak dapat mencukupi semua kebutuhannya sendiri. Kebijakan proteksi Proteksi merupakan perlindungan dalam perdagangan atau industri. Tujuannya untuk melindungi industri dalam negeri dari persaingan barang impor. Ada dua alasan kuat yang mendorong lahirnya kebijakan proteksionisme, yaitu melindungi perekonomian domestik dari tindakan negara atau perusahaan asing yang tidak adil, dan melindungi industri-industri domestik yang baru berdiri (infant industry). Industri-industri domestik yang baru berdiri biasanya memiliki struktur biaya yang masih tinggi, sehingga sulit bersaing dengan industri asing yang memiliki struktur biaya rendah (karena sudah memiliki skala ekonomi yang besar). Proteksi bertujuan untuk melindungi industri domestik yang sedang berada dalam tahap perkembangan. Proteksi ini memberi kesempatan kepada industri domestik untuk belajar lebih efisien dan memberi kesempatan kepada tenaga kerjanya utnuk memperoleh keterampilan. Kebijakan proteksi biasanya bersifat sementara. Jika suatu saat industri domestik dirasakan sudah cukup besar dan mampu bersaing dengan industri asing, maka proteksi akan dicabut. Bentuk bentuk proteksi dalam perdagangan internasional : Proteksi dalam perdagangan internasional terdiri atas kebijakan tarif, kuota, larangan impor, subsidi, dan dumping.

a. Tarif Tarif adalah hambatan perdagangan berupa penetapan pajak atas barang-barang impor. Apabila suatu barang impor dikenakan tarif, maka harga jual barang tersebut di dalam negeri menjadi mahal. Hal ini menyebabkan masyarakat enggan untuk membeli barang tersebut, sehingga barang-barang hasil produksi dalam negeri lebih banyak dinikmati oleh masyarakat.

b. Kuota Kuota adalah bentuk hambatan perdagangan yang menentukan jumlah maksimum suatu jenis barang yang dapat diimpor dalam suatu periode tertentu. Sama halnya tarif, pengaruh diberlakukannya kuota mengakibatkan harga-harga barang impor menjadi tinggi karena jumlah barangnya terbatas. Hal tersebut dapat terjadi karena adanya pembatasan jumlah barang impor sehingga menyebabkan biaya rata-rata untuk masing-masing barang

meningkat. Dengan demikian, diberlakukannya kuota dapat melindungi barang-barang dalam negeri dari persaingan barang luar negeri. Dampak kebijakan kuota bagi negara importir. a. Harga barang melambung tinggi, b. Konsumsi terhadap barang tersebut menjadi berkurang, c. Meningktanya produksi di dalam negeri. Dampak kebijakan kuota bagi negara eksportir. a. Harga barang turun, b. Konsumsi terhadap barang tersebut menjadi bertambah, c. Produksi di dalam negeri berkurang. c. Larangan Impor Larangan impor adalah kebijakan pemerintah yang melarang masuknya barang-barang tertentu ke dalam negeri. Kebijakan larangan impor dilakukan untuk menghindari barangbarang yang dapat merugikan masyarakat. Misalnya melarang impor daging sapi yang mengandung penyakit Anthrax.

d. Subsidi Subsidi adalah kebijakan pemerintah dengan memberikan bantuan kepada produk dalam negeri. Subsidi yang dilakukan pemerintah dapat berupa keringanan pajak, pemberian fasilitas, pemberian kredit bank yang murah ataupun pemberian hadiah atau insentif dari pemerintah. Adanya subsidi, harga barang dalam negeri menjadi murah, sehingga barangbarang hasil produksi dalam negeri mampu bersaing dengan barang-barang impor.

e. Dumping Dumping adalah kebijakan yang dilakukan oleh suatu negara dengan cara menjual barang ke luar negeri lebih murah daripada dijual di dalam negeri. Perdagangan Bebas Yang dimaksudkan perdagangan bebas adalah sistem perdagangan luar negeri dimana setiap Negara melakukan perdagangan tanpa ada halangan atau hambatan perdagangan apapun dari pemerintah, baik hambatan tariff maupun hambatan kuota.

Proteksi Pemerintah dalam Perdagangan Internasional Pemerintah memperketat kebijakan atau peraturan bea cukai terhadap transaksi dagang, yang dimaksudkan untuk melindungi dan menumbuhkan industri didalam negeri. Dengan kata lain, barang impor dibebani pajak yang berat, atau diberikan berbagai peraturan untuk memblokir atau mengontrol impor. Pembatasan impor dari negara sedang berkembang, cukup disetujui oleh dunia internasional. Masalahnya, standar itu tidak jelas. Biasanya, bila sebuah negara melakukan tindakan perlindungan perdagangan, maka negara yang lain juga wajar melakukan proteksi perdagangan, dan akhirnya, efek perlindungan perdagangan negara sendiri berkurang, sebaliknya mengakibatkan kemerosotan transaksi perdagangan global, hingga semua negara kemungkinan mengalami kerugian.

Anda mungkin juga menyukai