Anda di halaman 1dari 4

Defenisi Obstructive sleep apnea (OSA)-juga disebut sebagai obstructive sleep apnea-Hypopnea (OSAH)-adalah gangguan tidur yang melibatkan

penghentian atau penurunan yang signifikan dalam aliran udara pada usaha pernapasan. Ini adalah jenis yang paling umum dari gangguan napas saat tidur (Sleep disorder-breathing -SDB) dan ditandai dengan episode berulang dari kolapsnya jalan napas atas selama tidur. Etiologi Etiologi OSA melibatkan faktor baik struktural dan nonstruktural, termasuk faktor genetik. Faktor Struktural Faktor-faktor struktural yang berkaitan dengan anatomi tulang kraniofasial yang mempengaruhi pasien dengan OSA mengalami kolaps faring selama tidur meliputi: Variasi anatomi bawaan (elongasi wajah, kompresi wajah posterior) Retrognathia dan micrognathia Hipoplasia mandibula Bentuk kepala yg mempunyai kepala yg pendek dan lebar Displacement inferior dari hyoid Adenotonsillar hipertrofi, terutama pada anak-anak dan dewasa muda Sindrom Pierre Robin Down syndrome Sindrom Marfan Sindrom Prader-Willi Langit-langit letak tinggi, melengkung (terutama pada wanita)

Faktor-faktor struktural yang berkaitan dengan obstruksi hidung yang mempengaruhi pasien dengan OSA mengalami kolaps faring selama tidur termasuk polip, deviasi septum, tumor, trauma, dan stenosis. Faktor-faktor struktural yang berkaitan dengan obstruksi retropalatal meliputi (1) langit langit yang memanjang, juga langit-langit dan uvula pada posisi posterior (2) tonsil dan adenoid hipertrofi (terutama pada anak). Faktor-faktor struktural yang berkaitan dengan obstruksi retroglossal termasuk Makroglosia dan tumor. Studi mengkonfirmasi bahwa kelainan kraniofasial penting dalam patogenesis OSA, terutama pada pasien obes dan anak-anak. Faktor risiko nonstruktural untuk OSA adalah sebagai berikut: Obesitas Distribusi lemak pada bagian sentral Pria Usia bertamba Pascamenopause Penggunaan alcohol Penggunaan obat penenang Merokok Kebiasaan mendengkur dengan mengantuk siang hari Posisi tidur terlentang Tidur gerakan mata cepat (REM)

Epidemiologi SDB (sleep-disorder breathing) umum terjadi di Amerika Serikat. Prevalensi meningkat dengan usia. Prevalensi OSA semakin meningkat pada orang dewasa dan anak-anak dalam masyarakat modern. Diperkirakan 2% untuk perempuan dan 4% untuk laki-laki. Data serupa

telah ditemukan dalam studi epidemiologi dari Pennsylvania, penelitian yang lebih baru menunjukkan prevalensi 4% untuk perempuan dan 9 % untuk laki-laki. Data dari Cohort Study Wisconsin menunjukkan bahwa prevalensi OSA pada orang berusia 30-60 tahun adalah 9-24% untuk pria dan 4-9% untuk perempuan. Prevalensi pada anak-anak kurang pasti, tapi terlihat adanya peningkatan jumlah pasien remaja, seringnya pada remaja yang mengalami obesitas. Sebuah studi 2007 telah menyarankan bahwa sekitar 6% dari remaja memiliki SDB mingguan. Statistik Internasional Prevalensi OSA di populasi non-Amerika telah dipelajari hanya pada pria, ditemukan prevalensi terendah 0,3% (Inggris) dan tertinggi 20-25% (Israel dan Australia). Prevalensi OSA pada pria Australia diperkirakan 3%. Distribusi usia pada OSA Penuaan meningkatkan risiko untuk OSA. Prevalensi OSA meningkat 2-3 kali pada orang tua (> 65 tahun) dibandingkan dengan individu yang berusia 30-64 tahun, dengan tingkat estimasi setinggi 65% pada sampel komunitas orang-orang yang lebih tua dari 65 tahun. Setelah usia 65 tahun, tidak ada perbedaan yang relatif lebih lanjut dicatat dalam kejadian OSA. Satu penjelasan untuk kondisi ini adalah peningkatan relatif mortalitas pada orang yang lebih tua dari 65 tahun, namun, data yang mendukung pernyataan ini tidak cukup. Hypopnea obstruktif lebih sering terjadi daripada apnea pada anak dan hasil abnormalitas anatomik yang dapat diidentifikasi lebih khas seperti pembesaran tonsil dan adenoid, atresia koana, mukopolisakaridosis, atau mikrognasia.

Daftar Pustaka Obstructive 2012. Sleep Apnea. Downey III, Ralph. Available at:

http://emedicine.medscape.com/article/295807-overview#a0101. Accessed on: September 8th

Adams G., Boies L., Highler P. Apnea Obstruktif Waktu Tidur. Buku Ajar Penyakit THT. Edisi keenam. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta: 1997. Hal 349-354.

Anda mungkin juga menyukai