Anda di halaman 1dari 21

Peranan Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif Air Susu Ibu (ASI) adalah minuman alamiah utama untuk

semua bayi cukup bulan yang diperuntukan selama usia bulan-bulan pertama kehidupan bayi (Nelson, 2000).1 ASI dianggap sebagai nutrisi terbaik bagi neonatus dan infant. ASI selalu mudah tersedia pada suhu yang sesuai diinginkan bayi dan tidak memerlukan banyak waktu untuk persiapannya. Substansi ASI segar dan bebas dari kontaminasi bakteri yang berbahaya sehingga mengurangi peluang gangguan pencernaan.1,2 Berbagai kandungan dari susu ibu dapat memfasilitasi transisi kehidupan bayi dari inutero menjadi exutero. Cairan dinamis ini menyediakan berbagai substansi bioaktif yang diperlukan bagi perkembangan bayi selama periode kritis pertumbuhan otak, sistem imunitas dan saluran pencernaan. Selama masa laktasi kelenjar air susu berkembang hingga mencapai kapasitasnya untuk memproduksi ASI melalui berbagai tahapan perkembangan.1,3 ASI MAKANAN TERBAIK BAGI BAYI ANDA Proses Terbentuknya ASI Tahapan-tahapan yang terjadi dalam proses laktasi mencakup :1,4 1. Mammogenesis : Terjadi pertumbuhan payudara baik dari ukuran maupun berat dari payudara mengalami peningkatan. 2. Laktogenesis :

Tahap 1 (kehamilan akhir) : Sel alveolar berubah menjadi sel sekretoris Tahap 2 (hari ke-3 hingga ke-8 kelahiran) : Mulai terjadi sekresi susu, payudara menjadi penuh dan hangat. Kontrol endokrin beralih menjadi autokrin.

3. Galaktopoiesis 4. Involution Kandungan ASI ASI merupakan cairan nutrisi yang unik, spesifik dan kompleks dengan komponen imunologis dan komponen pemacu pertumbuhan. Berbagai komponen yang terkandung dalam ASI antara lain :1,2,3,4

Enzim untuk membantu pencernaan Protein, karbohidrat dan lemak untuk pertumbuhan otak yang optimal Imunoglobulin Leukosit Faktor-faktor pertumbuhan

Manfaat ASI

Pemberian ASI di anjurkan bagi bayi dan dianggap memberikan keuntungan yang unik. Bayi yang diberikan ASI (setidaknya selama 6 bulan) memiliki penurunan resiko terhadap berbagai penyakit akut maupun kronis, termasuk infeksi saluran pencernaan (diare), infeksi saluran nafas bawah (flu), infeksi saluran kencing, infeksi telinga (otitis media), dan reaksi alergi (seperti dermatitis atopi dan asma). ASI berisi antibodi bakteri dan virus termasuk kadar antibodi IgA sekretori dan makrofag dalam kolostrum yang relatif tinggi hingga mampu mencegah mikroorganisme.1,2,4 Selain itu, anak yang diberikan ASI secara penuh selama 6 bulan atau lebih memiliki kecenderungan untuk memperoleh perkembangan mental yang lebih tinggi dibandingkan bayi yang tidak diberikan ASI. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa efek dari ASI kemungkinan melindungi anak atau remaja dari kelebihan berat badan. ASI dari ibu yang dietnya cukup imbang dan bergizi akan memasok nutrisi yang sangat diperlukan bayi.1 Menyusui dengan ASI sangat bermanfaat bagi psikologis ibu maupun bayi dan memberikan pengalaman yang memuaskan bagi keduanya. Ibu yang secara pribadi terlibat dalam pengasuhan bayinya akan memperbesar perasaan berbahagia dan prestasi sebagai ibu yang baik. Bayi diberikan kedekatan hubungan fisik dengan ibu yang baik dan menyenangkan. Menyusui memberikan tambahan kesempatan untuk berkontak rasa yang erat antara ibu dan bayinya.1 Adapun beberapa manfaat lain dari ASI bagi bayi maupun ibu yang menyusui antara lain :2,3

ASI lebih murah. Bayi yang menyusui ASI cenderung lebih sehat. Memberikan perlindungan imunitas pasif dari ibu pada anak. ASI membantu penyerapan berbagai vitamin. ASI mengandung berbagai protein yang tidak ada pada susu sapi atau buatan. ASI membantu mencegah terjadinya reaksi alergi (dermatitis atopi, asma). Mengandung berbagai enzim untuk membantu proses pencernaan. Ibu yang menyusui memiliki insiden yang lebih rendah terhadap kemungkinan kanker payudara. Ibu dan bayi menjadi lebih rileks. ASI EKSLUSIF SELAMA 6 BULAN

SANGAT PENTING UNTUK BAYI ANDA

Keterampilan Menyusui Banyak permasalahan dalam menyusui seperti (nyeri pada puting susu, susu yang jumlahnya sedikit, atau ibu tidak nyaman dalam menyusui) bisa dipecahkan dengan meningkatkan teknik dasar dalam menyusui, khususnya dalam memposisikan ibu dan bayi dengan benar.4 Posisi Ibu :

Duduklah dengan nyaman dan carilah posisi yang paling nyaman ketika duduk diatas kursi, atau kursi goyang, kursi berlengan atau bahkan duduk diatas kasur dengan bersandar pada dinding atau sandaran kasur. Letakkan bantal dibelakang punggung, dan dibawah lengan yang akan memberikan tumpuan ketika ibu menggendong bayi. Gunakan tumpuan kaki atau pijakan bila ibu duduk, khususnya bila menggunakan kursi yang cukup tinggi. Bisa juga ibu bersandar pada sandaran kasur dengan posisi menghadap bayi dengan menggunakan bantal sebagai penyangga kepala, leher, punggung dan kaki bagian atas.

Posisi bayi :

Disarankan untuk memulai persiapan pemberian ASI dengan mengenakan pakaian yang sederhana pada bayi atau bahkan tidak mengenakan pakaian, untuk meningkatkan kontak dengan ibu. Baringkan bayi dalam dekapan ibu, dengan posisi menghadap payudara. Posisi leher pada lipatan lengan, badan terbaring disepanjang lengan dan pantat dipegang oleh tangan. Setelah itu putarlah tubuh bayi sedemikian rupa sehingga posisi bayi berhadapan dengan badan ibu. Posisi tubuh bayi harus dalam kedaan tegak lurus menghadap tubuh ibu, jangan memutar leher bayi untuk mencapai putting susu ibu. Jika posisi bayi kurang tinggi, gunakan bantal untuk menyangga lengan. Posisikan lengan bayi dengan baik, lengan bawah diposisikan di bawah payudara dan lengan yang atas bila mengganggu bisa ditahan dengan menggunakan ibu jari lengan yang menggendong.

Posisi payudara :

Hal yang pertama perlu dilakukan dalam persiapan payudara menjelang menyusui. Secara manual pijatlah payudara untuk mendapatkan beberapa tetes ASI pada puting ibu, hal ini akan melembabkan payudara ibu. Tahanlah payudara, beban payudara ditahan dengan telapak tangan dan jari-jemari di bawahnya dan ibu jari di atasnya. Jauhkan jari dari daerah areola, sehingga menjauhi daerah tempat bayi menghisap susu, hal ini bertujuan untuk menghindari kontaminasi.

Memulai menyusui :

Dekatkan mulut bayi pada puting yang sudah lembab tadi, lalu pijatlah bibir bayi dengan lembut untuk merangsang refleks menghisap pada bayi. Ketika mulut bayi terbuka, segeralah melekatkan mulut bayi di tengah payudara dan dekatlah bayi dengan erat ke tubuh ibu. Pastikan bayi menghisap hingga areola payudara bukan puting susu ibu, dengan ini nyeri pada payudara selama menyusui bisa dihindari. Buatlah penyesuaian dengan irama pernafasan bayi. Ketika bayi sudah menghisap ASI dengan baik maka pastikan kita mengatur posisi payudara dengan baik, tahan berat payudara dengan tangan sehingga berat payudara tidak seluruhnya membebani mulut dan bibir bayi. Hal terakhir yang cukup penting adalah, ketika kita akan menghentikan pemberian ASI, jangan menarik mulut bayi dari payudara ketika bayi masih menghisap. Maka hentikan dahulu hisapan bayi lalu jauhkan bayi dari payudara dengan perlahan-lahan, hal ini bertujuan agar penghentian menyusui ini tidak melukai payudara, yang bisa berakibat nyeri hingga infeksi payudara. BERIKAN ASI KAPANPUN BAYI ANDA MENGINGINKANNYA

Jumlah ASI yang Diberikan Seringkali ibu yang menyusui bertanya tentang berapa seringkah menyusui atau berapa banyak ASI yang harus diberikan pada bayi, sesuai dengan umur bayi. Secara umum dikatakan bahwa pada usia 3 bulan bayi menjadi lebih cepat dalam menghabisakan ASI sehingga proses menyusui menjadi lebih cepat dan lebih jarang setelah usia ini. Namun demikian, seringkali pola minum ASI pada bayi akan berfluktuasi dalam 6 bulan pertama kehidupan.1,4 Beberapa membagi frekuensi minum ASI dengan umur sebagai berikut :1,4 a. Usia awal lahir hingga 2 bulan Di usia ini, bayi biasanya frekuensi menyusui cukup sering dengan rata-rata setiap 1-3 jam sekali. b. 2 bulan hingga 6 bulan Di rentang usia ini bayi mulai mampu menghabiskan ASI dengan lebih cepat, sehingga menyusui menjadi lebih singkat durasinya dan lebih jarang dengan rata-rata setiap 3-5 jam. c. 6 bulan hingga 1 tahun Di usia ini bayi sudah semakin kuat dalam menyusui dan durasi menyusui menjadi lebih jarang lagi. Hal penting yang perlu diperhatikan adalah setelah usia 6 bulan ini bayi sudah membutuhkan makanan tambahan selain ASI. d. Setelah satu tahun

Saat ini bayi mungkin banyak menyusui sebanyak 2 kali perhari. Keuntungan dari menyusui tidak dibatasi oleh waktu, jika ingin melanjutkan pemberian ASI. Hal ini dapat dilakukan, hanya biasanya produksi ASI ibu di usia satu tahun ini sudah menurun, sehingga untuk mencukupi kebutuhan tumbuh kembang bayi diperlukan makanan yang lebih bervariasi. Tanda ASI yang Cukup Banyak ibu yang kurang memperhatikan apakah bayinya sudah cukup mendapatkan ASI, atau bahkan banyak juga ibu yang bingung dengan berapa banyak atau berapa sering pemberian ASI yang baik itu.2,4 Oleh karena itu, berbagai tanda dibawah ini dapat dijadikan pedoman untuk mengevaluasi kecukupan pemberian ASI, yaitu :2,3

Bayi menunjukan keinginan dan gairah yang kuat untuk bangun secara teratur untuk menyusui. Irama hisapan yang ritmis dan teratur, bagian depan telinga bayi akan terlihat sedikit bergerak dan ibu bisa mendengar bayinya menghisap dan menelan ASI yang diberikan. Berikan ASI selama rata-rata 15-20 menit pada masng-masing payudara setiap menyusui. Berikan ASI setidaknya setiap 1-3 jam selama dua bulan pertama. Disarankan juga untuk membangunkan bayi setiap 2-3 jam untuk memberikan ASI selama beberapa minggu awal. Setelah lebih dari dua bulan bayi akan mampu menghabiskan ASI lebih cepat, maka pemberian ASI dilakukan lebih jarang hingga setiap 3-5 jam dan durasi menyusui menjadi lebih singkat. Bayi ngompol hingga 6-8 kali menandakan masukan cairan yang cukup. Bayi tubuh dengan kecepatan pertumbuhan yang normal, mengalami peningkatan berat, tinggi badan, dan ukuran lingkar kepala. Memiliki tonus otot yang baik, kulit yang sehat dan warna kulit yang sehat pula.

Membina dan Mempertahankan Persediaan ASI Suatu upaya harus diarahkan kepembinaan awal ibu dalam mempertahankan ASI secara normal, rajin menyusui dengan membiarkan bayi untuk sering mengosongkan susu selama terutama fase awal menyusui saat pembentukan kolostrum masih berlangsung. Bayi harus diijinkan menyusu bila lapar, tampak atau tidak tampak ada ASI yang keluar. Perlu diingat bahwa menyusui wajib dimulai sesegera sesudah persalinan ketika keadaan bayi telah memungkinkan, lebih baik dalam beberapa jam.1 Lakukan pula perawatan yang pantas pada puting susu baik dalam keadaan sakit maupun yang terasa perih atau sakit, harus dilakukan sebelum nyeri berat terjadi akibat luka lecet atau pecah. Kadang-kadang melindungi puting juga dapat membantu. Apabila keperihan menyebabkan ibu ketakutan, maka reflek ejeksi-susu dapat tertunda yang menyebabkan bayi frustasi dan selanjutnya menghisap semakin bertambah kuat.1 Adapun beberapa tips tambahan dalam menunjang upaya membina dan mempertahankan persediaan ASI yang sehat adalah sebagai berikut :1,2

Hindarilah faktor-faktor psikologis yang sifatnya negatif (misalnya ketakutan, marah, sedih) pada ibu. Tidak ada faktor yang lebih penting daripada kebahagiaan ibu dan pikiran yang rileks. Kekuatiran dan ketidakbahagiaan adalah contoh hal-hal yang efektif untuk mengurangi dan bahkan meniadakan sekresi ASI. Menghindari kelelahan adalah penting, tetapi disamping itu ibu juga harus cukup melakukan latihan fisik untuk menaikkan kesehatan fisiknya. Sekali sehari, payudara haruslah dicuci, dibersihkan guna menjaga higiene ASI. Pastika daerah puting susu harus selalu kering dan hindari penggunaan sabun yang dapat membasahi. Perawatan harus dilakukan untuk mencegah iritasi dan infeksi pada puting susu yang disebabkan penyusuan yang lama, maserasi karena puting yang basah dan lembab atau tergosok pakaian. Diet ibu harus mengandung kalori yang cukup untuk mengimbangi diet bayi yang diekskresikan dalam ASI serta untuk bahan yang diperlukan untuk menghasilkannya. Ibu yang menyusui memerlukan diet lauk-pauk, tinggi cairan, vitamin dan mineral yang bervariasi agar cukup untuk mempertahankan berat badannya. Selama menyusui, ibu haruslah menghindari terjadinya penurunan berat badannya.

DAFTAR PUSTAKA : 1. Nelson, W.E. (2000), Ilmu Kesehatan Anak, Edisi 15. Jakarta. Penerbit Buku Kedokteran EGC. 2. Anonim. (2007), Mitos Tentang Pemberian ASI. 3. Anonim. (2006), Tanya Jawab ASI Eksklusif. 4. Soetjiningsih. (1997), Seri Gizi Klinik, ASI Petunjuk Untuk Petugas Kesehatan. Jakarta. Penerbit Buku Kedokteran EGC. http://pramareola14.wordpress.com/2009/07/14/pentingnya-pemberian-asi-eksklusif/ Pentingnya ASI Eksklusif Dalam memberikan kecukupan nutrisi bagi bayi, kita mengenal adanya ASI dan susu formula. Namun manakah yang lebih baik antara ASI dan susu formula untuk bayi kita tercinta? ASI Ekslusif adalah keadaan dimana ibu hanya memberikan Air Susu Ibu (ASI) saja kepada bayi sampai umur 6 bulan tanpa makanan dan ataupun minuman lain kecuali sirup obat. ESPGAN (European Society for Pediatric Gastroenterology and Nutrition), WHO (World Health Organization) dan FAO (Food Agriculture Organization) merekomendasikan pemberian ASI selama enam bulan pertama setelah kelahiran. Selama itu bayi tidak perlu mendapatkan makanan dan minuman apa pun selain ASI. Secara alamiah, ASI diproduksi dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan bayi. Sistem produksi ASI sedemikian teratur dan sudah dipersiapkan sejak ibu dinyatakan hamil. Jadi sangat kecil kemungkinan jumlah produksi ASI tidak sesuai dengan kebutuhan bayi. Dalam berbagai penelitian menunjukkan bahwa ternyata ASI sudah bisa mengenyangkan dan memenuhi nutrisi bayi.

Kandungan ASI terdiri dari dua jenis air susu, yaitu foremilk dan hindmilk. Foremilk adalah ASI yang diproduksi pada proses awal menyusui, diproduksi dalam jumlah banyak dan mengandung protein dan laktosa, tapi kadar lemaknya rendah hanya 1-2 gram/dl atau sama dengan 1-2 gram per 100 ml. Kadar air dalam foremilk cukup tinggi sehingga dapat memenuhi kebutuhan cairan bayi. Jadi ia tidak akan merasa haus meski tidak diberi air minum. Hindmilk adalah air susu yang diproduksi pada akhir proses menyusui. Kadar lemaknya cukup tinggi 3 kali dibandingkan foremilk tapi jumlahnya lebih sedikit. Karena itu, warna jenis susu ibu ini lebih putih dibandingkan foremilk. Tingginya jumlah lemak dalam hindmilk akan memenuhi kebutuhan kalori dan rasa kenyang pada bayi. Adapun manfaat ASI antara lain : 1. BAGI IBU Dengan menyusui bagi rahim ibu akan berkontraksi yang dapat menyebabkan pengembalian keukuran sebelum hamil Mempercepat berhentinya pendarahan setelah melahirkan. Dengan menyusui maka kesuburan ibu menjadi berkurang untuk beberapa bulan (sebagai KB alami) Hubungan yang lebih erat karena secara alamiah terjadi kontak kulit yang erat, bagi perkembangan psikis dan emosional antara ibu dan anak. Praktis, ekonomis, dan tidak repot Mengurangi resiko terjadinya kanker payudara pada ibu 2. BAGI BAYI ASI merupakan makanan alamiah yang baik untuk bayi, praktis, ekonomis, mudah dicerna untuk memiliki komposisi, zat gizi yang ideal sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan pencernaan bayi. Meningkatkan kecerdasan anak. Menurut banyak penelitian, bayi yang diberi ASI memiliki tingkat kecerdasan lebih tinggi dibanding bayi yang diberi susu formula. ASI mengandung zat pelindung (antibodi) yang dapat melindungi bayi selama 5-6 bulan pertama, seperti: Immunoglobin, Lysozyme, Complemen C3 dan C4, Antistapiloccocus, lactobacillus, Bifidus, Lactoferrin. ASI tidak menyebabkan alergi pada bayi. Proses pemberian ASI dapat menjalin hubungan psikologis antara ibu dan bayi.

Masih banyaknya ibu yang menolak memberikan ASI eksklusif kepada bayinya karena berbagai alasan. Semoga artikel ini dapat memberikan penjelasan untuk ibu-ibu agar mereka berkomitmen untuk memberikan ASI eksklusif untuk bayinya karena pentingnya ASI eksklusif bagi masa depan generasi penerus bangsa. Incoming search terms:

asi eksklusif hubungan pemberian asi dengan penghentian perdarahan jelaskan alasan pemberian asi jelaskan alasan pemberian ASI pada bayi ! jelaskan alasan pentingnya ASI bagi bayi

http://hidupsehatkita.com/pentingnya-asi-eksklusif/

Apa itu Asi Ekslusif ?

ASI (Air Susu Ibu) Eksklusif Bagi ibu yang baru saja melahirkan, ada beberapa pilihan memberikan susu kepada sang buah hati, salah satunya yang direkomendasikan oleh pemerintah ialah dengan memberikan Asi Eksklusif. Air Susu Ibu Eksklusif yang selanjutnya disebut ASI Eksklusif adalah ASI yang diberikan kepada Bayi sejak dilahirkan selama 6 (enam) bulan, tanpa menambahkan dan/atau mengganti dengan makanan atau minuman lain. Air Susu Ibu yang selanjutnya disingkat ASI adalah cairan hasil sekresi kelenjar payudara ibu.

Apa itu Susu Formula ?

Susu Formula Bayi adalah susu yang secara khusus diformulasikan sebagai pengganti ASI untuk Bayi sampai berusia 6 (enam) bulan.
Manfaat Asi Eksklusif untuk Bayi :

Melindungi dari infeksi gastrointestinal Bayi yang ASI ekslusif selama enam bulan tingkat pertumbuhannya sama dengan yang ASI eksklusif hanya empat bulan. ASI eksklusif enam bulan ternyata tidak menyebabkan kekurangan zat besi

Manfaat Asi Eksklusif untuk Ibu

Menambah panjang kembalinya kesuburan pasca melahirkan, sehingga Memberi jarak antar anak yang lebih panjang alias menunda kehamilan berikutnya, Karena kembalinya menstruasi tertunda, ibu menyusui tidak membutuhkan zat besi sebanyak ketika mengalami menstruasi Ibu lebih cepat langsing. Penelitian membuktikan bahwa ibu menyusui enam bulan lebih langsing setengah kg dibanding ibu yang menyusui empat bulan. lebih ekonomis

Bagi ibu yang mempunyai masalah dalam pemberian asi eksklusif kepada bayinya dapat mencoba dengan ramuan tradisional, baca artikel lengkapnya disini cara memperlancar asi
Cara Lain/ Alternatif Jika Tidak Tersedia ASI

Apabila karena beberapa hal ASI tidak dapat diberikan, gantikan dengan susu formula secara eksklusif hingga enam bulan. Kemudian lanjutkan bersama dengan MPASI sampai dengan umur setahun. Setelah setahun susu formula tidak perlu, dan bisa diganti dengan susu sapi. Apabila masih ingin mencoba menyusui dengan ASI, bacalah lebih lanjut mengenai relaktasi dan coba hubungi Konsultasi ASI terdekat. Aturan agar menunda memberikan MPASI pada anak < 6 bulan bukan hanya berlaku utk bayi yg mendapatkan ASI eksklusif. Tetapi juga bagi bayi yg tidak mendapatkan ASI (susu formula atau mixed)
Mengapa Jangan Memberikan Makanan Sebelum Enam Bulan ?

Saat bayi berumur 6 bl keatas, sistem pencernaannya sudah relatif sempurna dan siap menerima MPASI. Beberapa enzim pemecah protein spt asam lambung, pepsin, lipase, enzim amilase, dsb baru akan diproduksi sempurna pada saat ia berumur 6 bln. Mengurangi resiko terkena alergi akibat pada makanan. Saat bayi berumur < 6 bl, sel2 di sekitar usus belum siap utk kandungan dari makanan. Sehingga makanan yg masuk dapat menyebabkan reaksi imun dan terjadi alergi. Menunda pemberian MPASI hingga 6 bl melindungi bayi dari obesitas di kemudian hari. Proses pemecahan sari2 makanan yg belum sempurna.Pada beberapa kasus yg ekstrem ada juga yg perlu tindakan bedah akibat pemberian MPASi terlalu dini. Dan banyak sekali alasan lainnya mengapa MPASI baru boleh diperkenalkan pada anak setelah ia berumur 6

bl.==Mengapa Jangan Memberikan Makanan Sebelum Enam Bulan==Tidak ada untungnya memberikan makanan pengganti ASI sebelum enam bulan selain kelebihan berat badan yang tidak perlu. Malahan, bisa jadi MPASI tersebut memicu alergi pada bayi, gangguan pencernaan, atau obesitas. Mengapa umur 6 bl adalah saat terbaik anak mulai diberikan MPASI ?

Pemberian makan setelah bayi berumur 6 bulan memberikan perlindungan besar dari berbagai penyakit. Hal ini disebabkan sistem imun bayi < 6 bl belum sempurna. Pemberian MPASI dini sama saja dg membuka pintu gerbang masuknay berbagai jenis kuman. Belum lagi jika tidak disajikan higienis. Hasil riset terakhir dari peneliti di Indonesia menunjukkan bahwa bayi yg mendapatkan MPASI sebelum ia berumur 6 bl, lebih banyak terserang diare, sembelit, batuk-pilek, dan panas dibandingkan bayi yg hanya mendapatkan ASI eksklusif. Belum lagi penelitian dari badan kesehatan dunia lainnya[3]. Tidak ada untungnya memberikan makanan pengganti ASI sebelum enam bulan selain kelebihan berat badan yang tidak perlu. Malahan, bisa jadi MPASI tersebut memicu alergi pada bayi, gangguan pencernaan, atau obesitas[4].
Mengapa umur 6 bl adalah saat terbaik anak mulai diberikan MPASI ?

Pemberian makan setelah bayi berumur 6 bulan memberikan perlindungan besar dari berbagai penyakit. Hal ini disebabkan sistem imun bayi < 6 bl belum sempurna. Pemberian MPASI dini sama saja dg membuka pintu gerbang masuknay berbagai jenis kuman. Belum lagi jika tidak disajikan higienis. Hasil riset terakhir dari peneliti di Indonesia menunjukkan bahwa bayi yg mendapatkan MPASI sebelum ia berumur 6 bl, lebih banyak terserang diare, sembelit, batuk-pilek, dan panas dibandingkan bayi yg hanya mendapatkan ASI eksklusif. Belum lagi penelitian dari badan kesehatan dunia lainnya[3]. Saat bayi berumur 6 bl keatas, sistem pencernaannya sudah relatif sempurna dan siap menerima MPASI. Beberapa enzim pemecah protein spt asam lambung, pepsin, lipase, enzim amilase, dsb baru akan diproduksi sempurna pada saat ia berumur 6 bl. Mengurangi resiko terkena alergi akibat pada makanan. Saat bayi berumur < 6 bl, sel2 di sekitar usus belum siap utk kandungan dari makanan. Sehingga makanan yg masuk dapat menyebabkan reaksi imun dan terjadi alergi. Menunda pemberian MPASI hingga 6 bl melindungi bayi dari obesitas di kemudian hari. Proses pemecahan sari2 makanan yg belum sempurna.Pada beberapa kasus yg ekstrem ada juga yg perlu tindakan bedah akibat pemberian MPASi terlalu dini. Dan banyak sekali alasan lainnya mengapa MPASI baru boleh diperkenalkan pada anak setelah ia berumur 6 bl.

Sekian artikel manfaat dan pengertia dari Asi Eksklusif bagi Bayi dan Ibu. Semoga artikel ini dapat memberikan pencerahan buat kita semua bahwa betapa besar manfaatnya dengan menggunakan Asi Eksklusif di banding memberikan Susu Formula http://www.artikelhidupsehat.com/428/manfaat-asi-eksklusif.htm

ASI Eksklusif adalah pemberian ASI saja kepada bayi saat lahir sampai berusia 6 bulan tanpa makanan dan minuman lain, bahkan air putih sekali pun. ASI ini sangat baik sekali bagi perkembangan dan pertumbuhan bayi, karena ASI merupakan makanan utama bagi bayi bukan susu

sapi. Tapi akhir-akhir ini kecenderungan ibu-ibu menyusui sudah terbius dengan iklan-iklan susu formula sehingga rela mengorbankan atau mengganti ASI dengan memberikan susu formula atau susu botol. Padahal menurut beberapa penelitian, berbagai penyakit berbahaya di masa bayi maupun usia dewasa bisa dihindari bila bayi diberi ASI EKSKLUSIF, contohnya infeksi, diare, radang otak, radang paru-paru, diabetes dan kanker. Begitu juga dengan kesehatan si Ibu, dengan ibu memberikan ASI secara eksklusif kepada bayi akan mempercepat pengembalian uterus seperti sebelum melahirkan (involusi uterus) dan banyak lagi. Dengan ASI Eksklusif seluruh kebutuhan bayi usia 0-6 bulan akan zat-zat gizi untuk pertumbuhan dan perkembangannya sudah terpenuhi, sesudah itu ASI tidak dapat lagi memenuhi kebutuhan bayi, karena itu bayi memerlukan pula makanan tambahan (sesudah 6 bulan). ASI adalah makanan terbaik bagi bayi, bukan susu sapi (susu formula). Beberapa alasan mengapa ASI lebih baik ketimbang susu sapi adalah sebagai berikut. ASI mengandung lemak yang sangat tepat untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Jumlahnya tepat secara proporsional, mudah dicerna dan diserap karena mengandung enzim lipase. Pada susu formula enzim ini tidak ada karena akan hancur bila dipanaskan, sehingga bayi menemukan kesukaran untuk menyerap susu formula (Roesli Utami, 2001). Bentuk lemak ASI yang utama adalah AA dan DHA yang sangat bermanfaat untuk pertumbuhan sel-sel otak yang optimal. Bagaimana dengan protein ASI? Protein ASI lebih rendah ketimbang Susu Sapi perbandingannya 3:1, tetapi mempunyai nilai nutrisi yang lebih tinggi serta lebih mudah dicerna. Hampir semua susu sapi proteinnya berupa kasein dan hanya sedikit berupa Soluble Whey Protein. Kasein ini membentuk gumpalan yang liat dalam usus bayi, sedangkan SWP membentuk gumpalan lemak yang mudah dicerna dan diserap. Taurin terdapat dalam ASI tetapi tidak dalam susu sapi (Raiha, 1985) dan berfungsi sebagai neurotransmiter dan berperan penting untuk proses maturasi otak (Gaul, 1985). Karbohidrat ASI yang utama adalah Laktosa, kadarnya 20%-30% lebih banyak dari susu sapi. Laktosa penting untuk jaringan otak yang sedang tumbuh, meningkatkan penyerapan Ca yang penting untuk pertumbuhan tulang, meningkatkan pertumbuhan bakteri usus yang baik (Lactobacilus bifidus). Mineral ASI, konsentrasinya lebih rendah dari pada susu pengganti mana pun, sehingga akan lebih mudah diterima oleh kapasitas metabolik bayi. Rasio Kalsium dengan Fosfor (2:1) pada ASI. Konsentrasi Fosfor yang tinggi pada susu sapi akan menyebabkan penyerapan yang berlebihan yang menyebabkan terjadi Hipokalsemia Neonatal. Zat Besi (Fe) dalam ASI diserap oleh tubuh bayi sampai 70% dibandingkan dengan penyerapan hanya 30% dari susu sapi, ASI juga mengandung Na, K dan Clor yag lebih rendah dibandingkan dengan susu sapi tetapi jumlah ini sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan bayi ( suharjo 1995). Dari ulasan singkat tersebut diatas, kita dapat mengambil kesimpulan "Bahwa ASI adalah Makanan Utama Bayi bukan Susu Sapi", tidak ada Susu yang lebih baik dari Pada ASI.

Sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/Breastfeeding http://www.forumsains.com/artikel/asi-eksklusif

Bookmark

5 Kiat Lancar ASI Eksklusif

Image by : Dokumentasi Ayahbunda

Keputusan untuk menyusui bayi Anda secara eksklusif begitu indah. Ya, Anda telah memberikan bekal berharga untuk kehidupan dan tumbuh kembang bayi mungil Anda. Niat mulia Anda ini tentu berkaitan dengan lancarnya proses menyusui. Ayahbunda punya cara untuk sahabat seperti Anda yang ingin sukses menyusui! 1. Pijat payudara. Perawatan payudara selama hamil berperan besar dalam mewujudkan tercapainya program ASI eksklusif. Salah satu caranya dengan pijat payudara atau breast massage yang berguna untuk relaksasi dan membantu refleks pengeluaran ASI. Pijat payudara sebaiknya dilakukan sedini

mungkin, yakni saat usia kehamilan 5 atau 6 bulan. Namun, hentikan pijat setelah usia kehamilan Anda masuk trimester ketiga, karena bisa menimbulkan kontraksi rahim. Pijat bisa Anda lakukan lagi setelah si buah hati lahir, baik sebelum menyusui atau sebelum memerah maupun saat saluran ASI tersumbat. Caranya:

Bersihkan payudara dengan air hangat, lalu pijat dengan menggunakan minyak (virgin coconut oil-VCO atau baby oil). Pijat payudara selama beberapa menit dari arah pangkal (atas) payudara menuju puting (bawah) dengan gerakan memutar pada satu area payudara. Lakukan hal yang sama pada area payudara yang lain. Pijat bagian atas dan bawah payudara dari arah pangkal ke arah puting. Kemudian, lanjutkan gerakan yang sama pada bagian samping payudara dari dada ke arah puting.

2. Merawat puting. Puting payudara Anda kering atau pecah-pecah? Tenang, masalah ini sering dialami beberapa ibu, baik saat hamil maupun ketika proses menyusui. Jangan buru-buru menyerah menyususi eksklusif karena ketidaknyamanan yang muncul, bahkan sakit atau perih saat menyusui bayi. Cegah puting pecah dengan membuatnya lentur dan kuat serta bebas sumbatan, sehingga bayi nantinya tidak kesulitan menyusu. Lakukan hal-hal berikut dua kali dalam sehari.

Kompres puting susu dengan air hangat selama kurang lebih 23 menit. Olesi puting dengan balsam khusus puting, dengan VCO atau baby oil. Jangan membersihkan puting dengan sabun karena menyebabkan puting kering. Gunakan saja air dan handuk. Persiapan puting susu untuk menyusui bayi dapat dilakukan bersamaan dengan pijat payudara. Caranya, tarik dan putar lembut puting dengan telunjuk dan ibu jari, ke arah dalam dan luar.

3. Rajin mencari informasi. Bagaimana bisa sukses menyusui dan lulus ASI eksklusif bila belum paham apa itu ASI ekslusif, cara menyusui atau pelekatan mulut bayi dengan benar? Jadi, lengkapi diri Anda dengan sejuta informasi mengenai proses menyusui. Banyak buku atau blog yang membahas tentang seluk-beluk menyusui. Mulai dari cara menyusui sampai bagaimana menanggulangi bila ada masalah menyusui, seperti breasfeeding blues, nyeri puting, payudara bengkak, sampai radang payudara (mastitis). Jadi, bila kebetulan terjadi gangguan proses menyusui, Anda bisa menanganinya. Bahkan, Anda bisa menjadi sumber informasi bila ada teman yang memiliki masalah menyusui. 4. Perhatikan asupan nutrisi. Nutrisi optimal. Inilah salah satu modal persiapan menyusui. Konsumsi makanan bergizi seimbang agar Anda mampu memberikan gizi yang cukup kepada anak melalui ASI. Makanan yang mampu menjaga kualitas dan kuantitas produksi ASI adalah sayuran berwarna hijau, kacang-kacangan, dan cukup cairan.

5. Ubah mindset. Ubah mindset atau pola berpikir Anda sejak hari ini! Tepis jauh-jauh pemikiran, Saya sepertinya tidak mampu memberikan ASI eksklusif untuk bayi nanti kelak. Mengapa? Tahukah Anda bahwa apa yang Anda pikirkanlah yang menyebabkan ASI keluar, begitu juga dengan kelancaran dan kesuksesan proses ASI eksklusif. Dengan kata lain, kunci sukses menyusui hanyalah dari ibu dan milik ibu. http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Gizi+dan+Kesehatan/5.kiat.lancar.asi.eksklusif/001/001/1629/ 2/menyusui/4
Semua ibu didunia pasti ingin menyusui anaknya dengan ASI yang terbaik. Ibu-ibu merasa beruntung jika ASI dapat keluar dengan lancar. Namun anda pasti sangat kesulitan memberi ASI kepada anak anda jika anda seorang wanita karir. Anda tidak perlu khawatir karena anda bisa memeras ASI dan kemudian menyimpan asi tersebut dengan cara yang baik. Bagaimanakah cara-cara untuk menyimpan air susu dengan maksimal tanpa mengurangi nilai gizi dan nutrisi dalam ASI tersebut? Banyak ibu yang menyimpan air susunya di kulkas. Ini akan membuat ASI bertahan lebih lama. Anda harus membaca panduan sebelum menyimpan asi anda sehingga tidak akan berbahaya bagi anak anda: ASI yang anda peras hanya bisa bertahan di suhu ruangan selama 10 jam jika anda memilih menyimpannya di suhu ruangan. ASI yang disimpan di kulkas, harus segera digunakan dalam setengah jam setelah berada di suhu ruangan. ASI dapat disimpan di kulkas untuk 5 sampai 7 hari kedepan Jika anda menggunakan Freezer, ASI bisa bertahan hingga 6 bulan. Anda harus menyimpan nya di bagian yang paling dingin. Anda bisa memindahkan ASI dari kulkas ke Freezer tetapi jangan pindahkan jika ASI telah ada di kulkas selama 48 jam. Jangan memenuhi semua isi botol dengan ASI sisakan minimal 4 cm dari bagian atas botol karena ASI akan mengembang. Anda bisa menggunakan tutup dari plastic dan karet. Pastikan penutup rapat. Jangan lupa memberi label tanggal sehingga ASI yang sudah lama bisa dipakai terlebih dahulu dan tidak basi. Jika anda tidak menyimpan asi dalam kulkas atau freezer, anda bisa saja menyimpan dalam kotak pendingin tetapi ini bukan alternative untuk jangka waktu yang lama. Ini hanya bisa digunakan untuk beberapa jam saja. Anda bisa menggunakan ASI dalam kulkas atau Freezer setelah menghangatkan ASI yang telah disimpan. Bagaimana cara untuk menghangatkan dan mencairkan ASI? Berikut tipsnya: Ambil botol ASI dan kemudian letakkan dalam suhu ruangan atau anda bisa letakkan diatas mangkok dengan air panas. Jangan pernah mencairkan ASI dimicrowave karena akan merusak kandungan dalam ASI yang anda berikan. Aduk merata untuk memisahkan krim dalam ASI Jangan memberikan air susu tersebut jika belum benar benar telah cair dan menjadi susu. Jangan pernah memberikan ASI yang telah berbau asam ASI hanya bisa bertahan 24 jam setelah dicairkan.

Anda harus benar-benar mempelajari cara menyimpan asi yang benar demi kualitas asi untuk buah hati anda yang tercinta.

Sumber : Tips Menyimpan ASI yang Baik http://bidanku.com/index.php?/tips-menyimpanasi-yang-baik#ixzz2XfSlYFpp

Cara Memerah, Menyimpan, dan Memberikan ASI Perahan (ASIP)


Setelah Ibu paham persiapan apa yang perlu dilakukan sebelum kembali bekerja, langkah selanjutnya adalah paham bagaimana cara memerah ASI, menyimpan, dan memberikannya agar si kecil tetap mendapat ASI yang berkualitas. A. CARA MEMERAH ASI Secara dasar, prinsip memerah ASI hampir sama dengan mengeluarkan pasta gigi. Bila kita hanya menekan ujung pasta gigi, tentu pastanya tak akan keluar, jadi harus menekan agak ke belakang. Bila ASI tak keluar banyak, kemungkinan teknik ibu salah. Mungkin cara memerah ASI-nya seperti melakukan massage payudara. Cara ini tak akan mengeluarkan ASI, karena yang ditekan pada pijat payudara adalah pabrik ASI bukan gudangnya. Ibu tak bisa langsung mengeluarkan ASI dari pabrik tapi harus melalui gudang dulu. Jadi, bila tekniknya sudah benar, lama-kelamaan memerah ASI akan menjadi pekerjaan biasa. Waktu yang dibutuhkan pun sekitar 20- 30 menit saja, tapi susu yang terkumpul bisa mencapai 500 ml. Namun demikian, ada beberapa aturan yang penting diperhatikan sebelum sebelum Ibu memberikan ASI perah (ASIP) pada si bayi. Pertama, sebelum bayi berusia 4 bulan, sebaiknya ASIP TIDAK diberikan menggunakan dot dulu karena bayi akan mengalamibingung puting. Maksudnya, ia akan susah untuk kembali menyusu dengan benar pada payudara ibu. Kedua, bila Ibu sedang bersama bayi, bayi harus menyusu langsung pada Ibu, jangan memberikan ASIP. Memerah ASI bukanlah hal yang sulit, bahkan tidak selalu membutuhkan alat khusus atau pompa ASI. Cukup dengan pijitan dua-tiga jari sendiri, ASI bisa keluar lancar. Hal ini memang membutuhkan waktu, yakni masing-masing payudara berkisar 15 menit. ASI ini bisa disimpan lalu diberikan untuk bayi keesokan harinya. 1. Memerah dengan Jari Cara memerah ASI dengan jari ini amat sederhana dan tidak perlu biaya. Sebagai langkah awal Ibu perlu memahami bahwa payudara terdiri atas tiga komponen yang prinsipil, yaitu pabrik (di daerah berwarna putih), saluran, dan gudang (di daerah warna cokelat atau areola) ASI. Ketiganya seperti bejana berhubungan. ASI diproduksi di pabriknya yang berbentuk seperti kumpulan buah anggur. Setiap pabrik ASI dilalui otot-otot. Bila otot-otot ini mengkerut, ia akan memompa ASI ke salurannya menuju gudang. Agar pabrik memproduksi ASI lagi, syarat utamanya ASI di gudang harus habis lebih dulu. Bila gudang kosong, barulah pabrik akan mengisinya kembali, begitu seterusnya. Berikut adalah cara memerah ASI dengan jari 1. Letakkan tangan kita di salah satu payudara, tepatnya di tepi areola. Tempatkan ibu jari di atas kalang payudara dan jari telunjuk serta jari tengah di bawah sekitar 2,5 -3,8 cm di belakang puting susu membentuk huruf C. Anggaplah ibu jari berada pada jam 12, dua jari lain berada di posisi pukul jam 6. Ibu jari dan jari telunjuk serta jari tengah saling

2. 3.

4.

5.

berhadapan. Jari-jari diletakkan sedemikian rupa sehingga gudang ASI berada di bawahnya. Tekan lembut ke arah dada tanpa memindahkan posisi jari-jari tadi. Payudara yang besar dianjurkan untuk diangkat lebih dulu. Kemudian ditekan ke arah dada. Buatlah gerakan menggulung dengan arah ibu jari dan jari-jari ke depan untuk memerah ASI keluar dari gudang ASI yang terdapat di bawah kalang payudara di belakang puting susu. Ulangi gerakan-gerakan tersebut (1,2,3) sampai aliran ASI berkurang. Kemudian pindahkan lokasi ibu jari ke posisi lain (misal arah jam 9 dan jari-jari ke arah jam 3, lakukan kembali gerakan memerah seperti tadi. Lakukan pada kedua payudara secara bergantian. Begitu tampak ASI memancar dari puting susu, itu berarti gerakan tersebut sudah benar dan berhasil menekan gudang ASI. Letakkan cangkir bermulut lebar yang sudah disterilkan di bawah payudara yang diperah.

Cara memerah ASI yang tidak mengeluarkan ASI dan tidak dianjurkan 1. Menekan puting susu memijat puting dengan 2 jari, dapat menyebabkan lecet 2. Mengurut mendorong dari pangkal payudara, dapat menyebabkan kulit nyeri 3. Menarik puting dan payudara dapat menyebabkan kerusakan jaringan Seluruh prosedur persiapan dan pemerahan dengan tangan membutuhkan waktu sekitar 20-30 menit, meliputi: Massage, stroke, dan shake. Perah kedua payudara selama 5-7 menit tiap payudara. Massage, stroke, dan shake. Perah kedua payudara selama 3-7 menit tiap payudara. Massage, stroke, dan shake. Perah kedua payudara selama 2-3 menit tiap payudara Catatan: Teknik memerah ASI yang disarankan adalah teknik perah Marmet yang diciptakan oleh Chele Marmet, seorang konsultan laktasi, direktur the Lactation Institute di West Los Angeles, USA yang bisa dilihat disini. Menggunakan Pompa ASI Jika menggunakan pompa, alat pompa ASI elektrik adalah cara bantu pemerahan ASI ASI yang paling baik dan efektif. Hanya saja, harganya relatif mahal. Cara lain yang lebih terjangkau bila punya dana lebih, yaitu menggunakan poma dengan mekanisma piston atau pompa berbentuk suntikan. Prinsip kerja alat ini memang seperti suntikan, hingga memiliki keunggulan, yaitu setiap jaringan pompa mudah sekali dibersihkan dan tekanannya bisa diatur. Sayangnya, pompapompa ASI yang ada di Indonesia jarang sekali berbentuk suntikan, lebih banyak berbentuk corong dan bohlam (squeeze and bulb). Bentuk squeezedan bulb tak pernah dianjurkan banyak ahli laktasi dan ASI. Bentuk pompa seperti ini sulit dibersihkan bagian belakang yang bentuknya menyerupai bohlam karena terbuat dari karet hingga tak bisa disterilisasi. Selain itu, tekanannya tak bisa diatur, hingga tak bisa sama/rata.

Gambar 2. Contoh Berbagai Pompa ASI B. CARA MENYIMPAN Cara terbaik untuk menyimpan ASIP adalah menggunakan botol dari stainless steel (baja antikarat), namun ini tidak banyak dijual. Pilihan terbaik kedua adalah botol yang terbuat dari gelas (kaca), dan terbaik ketiga botol plastik. Kebanyakan ibu lebih menyukai botol yang terbuat dari plastik demikian juga halnya dengan rumah sakit/klinik bersalin, karena plastik tidak mudah pecah. Untuk pilihan lebih ekonomis, saat ini telah tersedia botol kaca dengan kapasitas 50-200 ml. Apapun jenis botolnya, sebaiknya memiliki tutup yang kencang/rapat. Botol berwarna-warni sebaiknya tidak digunakan karena zat warnanya bisa masuk ke dalam ASI. Pilihan terakhir adalah menyimpan ASI perah di dalam plastik yang lembek atau kantong susu, sebab akan banyak zat-zat di dalam ASI yang akan tertinggal (menempel) pada dinding plastik. Menyimpan ASI di dalam kantong susu bisa menimbulkan beberapa masalah. Susu bisa menempel pada sisi kantong sehingga jumlah yang diberikan kepada bayi akan berkurang. Kantong susu juga lebih peka terhadap kontaminasi akibat kebocoran. Beberapa produsen pompa ASI membuat kantong susu yang nyaman untuk digunakan dan terbuat dari plastik yang lebih tebal tetapi harganya mahal. Jika hendak menggunakan kantong, sebaiknya digunakan 2 lapis kantong lalu disimpan di dalam wadah plastik yang tertutup rapat, baru masukkan ke dalam freezer. Hal ini akan membantu mengurangi terjadinya robekan pada kantong. Pada saat menghangatkan, sebaiknya batas atas air tidak melebihi kantong sehingga air tidak masuk ke dalam kantong. Jika air yang digunakan untuk menghangatkan tampak berawan/keruh, berarti telah terjadi kebocoran dan ASI tersebut harus dibuang. Berilah label pada setiap kemasan ASI yang mencantumkan tanggal pemerahan ASI dan gunakan terlebih dahulu stok yang terlama. Jika bayi Ibu dirawat di RS, pastikan bahwa pada label juga tertera nama anda/bayi Ibu dengan jelas, sehingga ASI tidak tertukar. Untuk bayi kurang dari 6 minggu, sebaiknya ASI disimpan dalam botol sebanyak 30 60 ml, sehingga waktu yang diperlukan untuk menghangatkan tidak terlalu lama dan ASI tidak banyak terbuang. Untuk bayi yang lebih besar, jumlah ASI yang disimpan perbotolnya bisa disesuaikan dengan jumlah susu yang biasanya diminum. Tetapi akan lebih baik jika tetap menyimpan ASI dalam jumlah yang lebih kecil, kalau sewaktu-waktu bayi anda menginginkan susu lebih atau untuk selingan.

Hingga saat ini belum banyak penelitian mengenai ASI yang telah disimpan, dihangatkan dan baru sebagian diminum oleh bayi. Akan lebih aman untuk memberikan ASI yang sebelumnya telah disimpan dalam waktu 1-2 jam setelah dihangatkan. Dan jika ASI masih tersisa, sebaiknya dibuang dan tidak disimpan lagi. Setelah diperah, ASI harus di simpan dengan baik agar dapat bertahan lama. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat dalam tabel petunjuk penyimpanan ASI di bawah. Perlu diperhatikan, umumnya para dokter tidak menyarankan penyimpanan ASI di freezer. Sebab ASI yang telah disimpan di freezer akan mengalami perubahan dalam hal jumlah imunoglobulin, yaitu protein molekul yang berfungsi sebagai daya tahan tubuh, karena ada yang mati akibat kedinginan. Lebih dianjurkan untuk memasukkan ASI ke dalam termos dan lemari es. ASIP yang dimasukkan ke termos dan lemari es tak mengalami perubahan komposisi gizi sama sekali. Hanya mungkin warna dan bentuknya saja yang berubah. Tabel Petunjuk Penyimpanan ASI

Tempat penyimpanan Dalam ruangan (ASIP segar) Dalam ruangan (ASIP beku yang telah dicairkan) Kulkas (ASIP segar) Kulkas (ASIP beku yang telah dicairkan) Freezer (lemari es 1 pintu Freezer (lemari es 2 pintu) Deep Freezer

Suhu 190 260 C 190 260 C < 40 C < 40 C 00 sampai -180 -180 sampai -200C Suhu stabil di -200C atau kurang

Lama Penyimpanan 6 8 jam di ruangan ber AC atau 4 jam di ruangan tanpa AC 4 jam 2 3 hari 24 jam 2 minggu 3 4 bulan 6 12 bulan

Ringkasan: Taruh ASI dalam kantung plastik food grade, botol kaca, atau wadah plastik untuk makanan atau yang bisa dimasukkan dalam microwave, wadah melamin, gelas, cangkir keramik. Beri tanggal dan jam pada masing-masing wadah. Dinginkan dalam kulkas. Simpan sampai batas waktu yang diijinkan.

Jika hendak dibekukan, masukkan dulu dalam refrigerator selama semalam, baru masukkan ke freezer (bagian kulkas untuk membekukan makanan), gunakan sebelum batas maksimal yang diijinkan. C. CARA PEMBERIAN Selanjutnya, ketika ingin memberikan ASIP pada si kecil, kita harus menghangatkannya dulu. Namun jangan dipanaskan di atas api atau microwave/oven karena panas tinggi mengakibatkan beberapa enzim penyerapan mati. Mula-mula letakkan botol ASI ke dalam air dingin, kemudian secara perlahan-lahan beri air hangat sampai ASI mencair (suhu airnya sama dengan suhu air yang biasa kita gunakan untuk mandi atau suhu tubuh). Jika ingin mencairkan ASIP beku, letakkan botol ASIP beku ke dalam kulkas semalam sebelumnya, esoknya baru dicairkan dan dihangatkan. Jangan membekukan kembali ASI yang sudah dipindah ke kulkas. Lama penghangatan tergantung suhu ASI, tapi prinsipnya buatlah suhu ASI seperti suhu tubuh karena akan menyerupai ASI yang dikeluarkan langsung. Setelah dihangatkan bisa langsung diberikan pada bayi. Cara pemberiannya JANGAN menggunakan botol susu dan dot, melainkan disuapi pakai sendok atau cangkir. Kalau si kecil langsung menyusu dari botol, lama-lama ia jadi bingung puting. Jadi, ia hanya menyusu di ujung puting seperti ketika menyusu dot. Padahal, cara menyusu yang benar adalah seluruh areola ibu masuk ke mulut bayi. Jadi, kalau si kecil sudah bingung puting, tak heran bila ia gagal mengeluarkan ASI di gudangnya. Salah satu tanda bayi mengalami bingung puting adalah bayi menolak menyusu langsung dari Ibu. Selain itu bila menyusu mulutnya mencucu seperti minum dari dot, dan ketika menyusu bayi sebentar-bentar melepas hisapannya. Hasilnya, payudara Ibu lecet. Akhirnya, si kecil jadi enggan menyusu langsung dari payudara lantaran ia merasa betapa sulitnya mengeluarkan ASI. Sementara kalau menyusu dari botol, hanya dengan menekan sedikit saja dotnya, susu langsung keluar. (Cttn: Beberapa buku dan situs menyusui membolehkan pemberian ASIP dengan botol. Untuk mnghindari bingung puting perlu diperhatikan rambu-rambunya yang dapat dilihat disini) Ibu tidak perlu merasa cemas bayi kekurangan ASI berapapun jumlah ASI perah yang dikeluarkan. Memang, pada awalnya bayi akan gelisah dengan jumlah yang mungkin lebih sedikit dari biasanya, tapi bayi akan cepat beradaptasi. Pada hari keempat, bayi akan terbiasa. Ia akan meminum seberapapun ASI yang tersedia. Kalau ditinggali 500 ml, akan diminum; begitu juga dengan 300 ml, bahkan 200 ml. Namun ketika ibunya datang, ia akan minum habishabisan. Jadi, bayi tidak akan akan kekurangan ASI. Ringkasan: 1. Ambil ASI berdasarkan waktu pemerahan (yang pertama diperah yang diberikan lebih dahulu) atau yang paling segar (baik metode First In First Out/FIFO maupun Last In First Out/LIFO, perhatikan masa kadaluarsa) 2. Jika ASI beku, cairkan di bawah air hangat mengalir. Untuk menghangatkan, tuang ASI dalam wadah, tempatkan di atas wadah lain berisi air hangat. 3. Kocok dulu sebelum mengetes suhu ASI. Lalu tes dengan cara meneteskan ASI di punggung tangan. Jika terlalu panas, angin-anginkan agar panas turun. 4. Jangan gunakan microwave atau oven untuk menghangatkan karena akan menghancurkan nutrisi dan bahan-bahan kekebalan yang terkandung dalam ASI. 5. Bagaimana dengan ASIP beku yg telah dicairkan ? (lihat tabel) o bisa bertahan di suhu ruang maksimal 4 jam, o jika belum dihangatkan, bisa dikembalikan ke lemari es dan bertahan 24 jam, o jangan dibekukan kembali

6. Bagaimana dengan ASIP yg sudah direndam air hangat tapi belum diminum? o bisa dikembalikan ke lemari es, tetapi hanya bertahan 4 jam o jangan dibekukan kembali 7. Bagaimana dengan yang sudah diminum bayi (terkena mulut bayi)? Dibuang saja Tips Pemberian lewat Cangkir (cup) Sediakan cangkir kecil (khususnya kaca), atau khusus cup feeder bayi. Setelah ASIP dicairkan, tuang ke cangkir dan minumkan ke bayi. Jangan khawatir tumpahtumpah, untuk menampung tumpahannya sediakan dengan mangkuk kecil di bawah lehernya, untuk diminumkan lagi berulang-ulang sampai habis. Cara memberikan ASIP adalah dengan memiringkan gelas sampai bibir bayi menyentuh permukaan ASI. Bayi akan mengecap-ngecap dan menghisap, setelah itu baru dinaikkan sedikit-sedikit agar bayi bisa terus meminum ASInya. Jangan menuangkan isi gelas ke dalam mulut bayi, tindakan ini akan membuat bayi tersedak karena tidak siap. Latihan memberikan ASIP ini perlu kesabaran, paling tidak latihan dmulai seminggu sebelum masuk kerja. Sebaiknya pengasuhnya nanti yang belajar memberikan, sehingga bayi terbiasa. Bayi bisa mengenali aroma tubuh Ibu sehingga jika Ibu yang memberikan ia suka menolak (tentu saja dia memilih menyusu langsung) Keluhan yang lazim muncul adalah kemungkinan bayi menolak ASIP yang diberikan melalui sendok atau cangkir. Hal ini wajar terjadi pada hari-hari pertama pemberian ASIP. Buah hati Ibu bisa cemas dan gelisah. Namun, janganlah khawatir, 3 atau 4 hari setelahnya bayi akan terbiasa. Itu sebabnya, sebelum masa cuti berakhir bayi perlu dilatih disuapi susu dengan sendok atau cangkir. Jadi, dengan sedikit belajar dan ketelatenan Ibu tidak perlu khawatir lagi kembali bekerja. Video pemberian ASIP melalui cangkir dapat dilihat disini Perlu juga Ibu ingat, kesuksesan pemberian ASIP selama Ibu bekerja juga ditentukan oleh kerjasama dengan pengasuh. Hal ini tidaklah mudah apalagi yang ibu percayai merawatnya adalah orangtua sendiri atau mertua. Untuk mempermudah kerjasama ini, langkah pertama harus ada pemahaman yang sama mengenai pemberian dan manfaat ASI eksklusif. Hal ini bisa jadi sedikit menyulitkan jika pengalaman mereka dulu mungkin menyusui sambil dicampur susu atau makanan padat. Ibu bisa pelan-pelan menjelaskan pada ibu atau ibu mertua tentang pentingnya ASI eksklusif, resiko pemberian sufor dan suplemen khususnya pada 6 bulan pertama, dan lain-lain. Semakin dini edukasi diberikan semakin baik (misal sejak Ibu positif hamil). Kerjasama yang baik antara orangtua dengan pengasuh di rumah (siapapun dia) juga menentukan keberhasilan menyusui secara eksklusif.

Referensi 1. http://www.llli.org/faq/milkstorage.html 2. http://www.kellymom.com/bf/pumping/index.html 3. http://www.breastfeedingbasics.com/html/collecting_and_storing.shtml 4. http://supportbreastfeeding.wordpress.com/2009/01/14/cara-memerah-asi-saat-ibubekerja-atau-untuk-persiapan-penyediaan-asi-sebelum-ibu-bekerja/ Catatan: Recommended link untuk Ibu bekerja bisa lihat di http://www.workandpump.com/

Anda mungkin juga menyukai