Anda di halaman 1dari 17

A.

PENGERTIAN
Angioplasty is the technique of mechanically widening a narrowed or obstructed blood vessel, typically as a result of atherosclerosis Percutaneous coronary intervention (PCI), commonly known as coronary angioplasty is a therapeutic procedure to treat the stenotic(narrowed) coronary arteries of the heart found in coronary heart disease (http:// www.wikipedia.com/angioplasty) Percutaneous coronary intervention / angioplasti koroner memiliki beberapa indikasi saat ini, termasuk angina tidak stabil, infark miokard akut (MI), dan penyakit multivessel arteri koroner. Dengan kombinasi peralatan yang canggih, operator berpengalaman, dan terapi obat modern, PCI telah berkembang menjadi suatu modalitas tanpa pembedahan yang efektif untuk mengobati pasien dengan penyakit arteri koroner (George A III Stouffer, MD, Henry A, Profesor, htpp://www.emedicine.medscape.com/article/161446-overview) Percutaneous Coronary Intervention adalah suatu prosedur / tindakan untuk membuka arteri koroner yang mengalami penyumbatan (stenosis)

B. INDIKASI KLINIS PCI


Akut ST Elevasi Myocardial Infarction (STEMI) Non ST Elevasi Myocardial Ifarction (NONSTEMI) Unstable Angina Pectoris Gagal trombolitik Mutlak: peralatan dan fasilitas yang kurang memadai Relatif: a. CHF yang tidak terkontrol, BP tinggi, aritmia b. Gangguan elekrolit c. Infeksi ( demam ) d. Gagal ginjal e. Perdarahan saluran cerna akut/anemia f. Stroke baru (< 1 bulan) g. Intoksikasi obat-obatan (seperti : Kontras ) h. Pasien yang tidak kooperatif i. Usia kehamilan kurang dari 3 bulan

C. KONTRAINDIKASI PCI

D. KOMPLIKASI
Utama: a. Diseksi aorta b. Perforasi, tamponade c. Gagal jantung d. Reaksi kontras (alergi, nefrotoksik) e. Gangguan hantaran irama (blok) f. Perdarahan g. Infeksi h. Gangguan vaskuler (pseudoaneursma)

Lainnya: a. Kematian (< 0.2 %) b. Stroke (< 0.5 %) c. Infark Miokard (< 0.5 %) d. Takikardi ventrikel, dan aritmia utama lainnya (<1 %)

E. PUNCTURE AREA
Arteri femoralis Arteri brachialis Arteri radialis

F. PERSIAPAN SEBELUM PCI


FISIK : Tanda-tanda vital Pemeriksaan penunjang Terapi obat Puasa 4jam & bebaskan area penusukan (cukur-cukur bulu) Cek pulsasi perifer Allen test (jika melalui Arteri Radialis) Keluhan pasien saat ini ADMINISTRASI : Surat izin tindakan Surat jaminan MENTHAL : Penjelasan tentang tujuan, mamfaat, resiko , prosedur Komunikasikan & ajarkan dilakukan pasien [ tarik nafas, batuk , alergi kontras, keluhan negatif

G. PROSEDUR PCI

TEAM PCI : Operator (dokter) Perawat (scrub, monitoring, on lop / 3 orang) Radiografer PROSEDURE :
PCI dilakukan dalam suatu laboratorium khusus yang disebut laboratorium kateterisasi (Cath Lab) yang menyerupai ruang operasi. Disana pasien akan dibaringkan di meja dan dihubungkan dengan suatu alat yang memonitor irama jantung pasien secara terus-menerus.

Sebuah daerah kecil di pergelangan lengan atau lipat paha pasien (tergantung daerah yang akan digunakan) dibersihkan dan disterilkan. Daerah tersebut akan ditutup dengan kain steril.

Dokter akan menginjeksi obat anestesi lokal dilipat paha atau tangan pasien. Digunakan anestesi lokal karena pasien harus tetap sadar selama pemeriksaan untuk mengikuti instruksi dokter.

Jarum akan ditusukkan kedalam arteri yang digunakankemudian guide wire akan dimasukkan melalui jarum. Jarum dilepas

Sheet kateter akan dimasukkan melalui guide wire, kemudian sheet kateter dimasukkan melalui pembuluh darah utama tubuh (Aorta), ke muara arteri koroner di jantung. Kebanyakan orang tidak merasakan sakit selama pemeriksaan, karena tidak ada serabut saraf dalam pembuluh darah, maka pasien tidak dapat merasakan gerakan kateter dalam tubuh.

Waktu prosedur darah biasanyan akan di encerkan dengan antikoagulan (heparin) untuk mencegahpembentukan bekuan darah saat prosedur

Ketika sheet kateter sudah ada di arteri koroner, sejumlah bahan kontras diinjeksikan ke dalam sheet kateter. Gambar sinar-x selanjutnya diambil saat bahan kontras berjalan melalui arteri koroner. Gambar ini terlihat di monitor televisi dan direkam dalam film.

Pemberian zat kontras kadang memberikan efek : nausea, sakit kepala, palpitasi, perasaan seperti melayang, dan seperti mau buang air kecil.

Guide wire akan ditempatkan pada arteri koroner yang mengalami stenosis, kemudian balon dikembangkan sehingga stenosis atau plaque di arteri koroner akan terdorong kedinding arteri dan arteri terbuka

Saat balon dikembangkan kemungkinan anda akan mengalami nyeri dada, tapi akan hilang saat balon dikempiskan

Sebelum balon dikempiskan pastikan darah sudah mengalir dengan baik dapat dilihat dari monitor x-ray Pada stenosis yang dibuka akan di pasang stent untuk mancegah terjadinya restenosis (1 dari 3 orang dalam waktu 3 sampai 6 bulan) Jika terjadi diseksi arteri koroner sehingga darah akan membeku dan

menutup arteri koroner, biasanya akan dipasang stent

Seluruh pemeriksaan memerlukan waktu sekitar 1jam. Pasien dapat melihat prosedur dri monitor x-ray Bila melalui trans radial sheet kateter dilepas dan daerah penusukan akan ditekan TRband/Niciban agar darah tidak keluar selama 4 jam. Jika melalui arteri femoralis/brachialis sheet kateter akan dilepas 4-6jam setelah tindakan selesai atau setelah nilai ACT kurang dari 100 Selanjutnya tempat panusukan akan dibebat dengan elastis perban, pasien tidak diperkenankan menggerakkan kaki atau tangan selama 4-6 jam. Bila pendarahan sudah berhenti, umumnya

pasien dapat diperbolehkan pulang. Selanjutnya dokter akan menjelaskan hasil PCI dan pengobatan selanjutnya.

H. OBSERVASI SETELAH TIDAKAN


Observasi perdarahan dan haematoma Observasi tanda tanda vital Perubahan ekg 12 lead Observasi keluhan pasien dan kondisi klinis (nyeri dada) Observasi hasil laboratorium ( creatinin = gangguan ginjal karena zat kontras, ckmb = cedera otot jantung) Observasi efek alergi kontras Observasi gangguan sirkulasi perifer (pulsasi arteri dorsalis pedis, tibialis, radialis) Observasi hypovolemi Hidrasi sesuai kebutuhan Observasi terjadi infeksi

BAB III KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN PCI


J. 1) ASUHAN KEPERAWATAN PADA PERCUTANUS CORONARY INTERVENTION DIAGNOSA KEPERAWATAN Cemas berhubungan dengan ketidakmampuan koping individu sekunder kurang pengetahuan terhadap penyakitnya dan prosedur PCI Ditandai dengan pasien menyatakan cemas dengan penyakit dan rencana prosedur PCI, wajah tegang, gelisah, Heart Rate meningkat, tekanan darah meningkat Tujuan rencana keperawatan pasien tidak cemas setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 X 24 jam Intervensi keperawatan : a. mendamping pasien dan keluarga saat dr Yani menjelaskan tentang penyakitnya dn rencana prosedur PCI b. memberikan surat ijin tindakan dan surat jaminan untuk di tandatangani dan diurus sesuai jaminan

c.

menjelaskan kepada pasien persiapan prosedur PCI (puasa 4 jam sebelum prosedur, cukur-cukur daerah punksi sheet catheter, pemeriksaan laboratorium, pemasang condom catheter, pemberian therapy obat2an)

d. memberikan therapy aspilet loading peroral 320 mg dikunyah peroral dilanjutkan plavix 600 mg peroral e. memberikan injeksi integrilin bolus 14,9ml dilanjut dengan drip 10ml/hari f. g. mengingatkan kembali kepada pasien untuk tetap puasa sampai saat prosedur mencukur-cukur daerah femoralis, simpisis pubis dan radialis kiri

h. memasang kondom Catheter i. menganjurkan keluarga pasien untuk memberi dukungan, mendampingi dan berdoa untuk keberhasilan prosedur PCI dan kesembuhan pasien sesaat sebelum prosedur PCI j. berkolaborasi dengan dokter untuk obat anti depresan : diazepam 5mg kalau perlu

2)

Resiko perdarahan berhubungan dengan tindakan invasive dan pemberian antikoagulan (heparin) Ditandai dengan adanya perdarahan pada area penusukan sheet kateter, kulit pucat, akral dingin, tekanan darah turun, palpitasi, kadar haemoglobin turun, ACT dan APTT memanjang Tujuan rencana keperawatan : tidak terjadi perdarahan setelah tindakan keparawatan selama X 24 jam Intervensi keperawatan : 1

a. b.

Mencatat banyaknya perdarahan dan yang terjadi saat prosedur PCI mengobservasi dan mencatat adanya perdarahan dan haematoma pada luka penusukaan sheet kateter setiap 30 menit

c.

mengobservasi dan mencatat perubahan haemodinamik : tekanan darah menurun, nadi meningkat

d.

mengobservasi dan mencatat adanya perubahan warna kulit, akral pasien

e. Untuk sheet kateter pada femoralis dan brachialis cek ACT setelah 4 jam selesai tidakan sebelum aff sheet

f.

membebat luka setelah aff sheet dengan elastic perband melebihi setengah sisi paha atau brachial

g.

menganjurkan pasien untuk tidak beraktifitas menggunakan anggota tubuh yang digunakan untuk prosedur PCI selama 6 jam etelah aff sheet

3) Resiko penurunan Cardiak out-put berhubungan dengan penurunan hipovolemi (preload) Ditandai dengan adanya penurunan tekanan darah, akral dingin, keluar keringat dingin, heart rate menngkat, kulit pucat, perubahan status mental. Tujuan rencana keperawatan : fungsi jantung/cardiak out-put meningkat adequat setelah tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam, Intervensi keperawatan : a. Mencatat/mengobservasi TTV, HR,TD,RR, terutama adanya hipotensi, dan mewaspadai penurunan sistole/diastole b. Mencatat/observai adanya disritmia, kualitas denyut nadi dan observasi respon pasien c. Mengobservasi perubahan status mental/orientasi/gerakan reflek tubuh/gelisah

d. Mencatat kualitas nadi perifer dan suhu kulit dengan cara meraba nadi perifer e. Mengukur dan catat intake-output balance cairan selama 24 jam f. Mendorong keluarga dan membantu keluarga dalam memenuhi aktifitas perawatan diri sesuai kemampuan pasien g. Mengkaji ulang ECG secara berseri setiap 24 jam dengan melakukan pemeriksaan ECG 12 Lead setiap hari disamping tetap memasang monitor ECG dan memantaunya Kolaborasi: a. Memberikan Oksigen sesuai indikasi

b. Memberikan cairan lewat IV line sesuai indikasi c. Memberikan obat-obatan baik intra vena dan per oral sesuai indikasi

d. Memantau CVP setiap 2 jam 4) Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungan dengan iskemia miokard Ditandai dengan pasien menyatakan nyeri dada, gelisah, heart rate meningkat, tekanan darah meningkat . Tujuan rencana keperawatan : nyeri berkurang atau hilang setelah dilakukan tindakan selama 3 x 24 jam Intervensi keperawatan :

a.

Mengkaji tingkat nyeri dada dan abdomen, dengan pemeriksaan fisik dan anemnesa ke pasien.

b. Megobservasi adanya cemas/gelisah pada pasien c. Mencatat/pantau TTV (TD,N,RR,S) setiap jam

d. Memberikan posisi yang nyaman dan ajarkan tehnik relaksasi yaitu tarik nafas dalam dan batuk efektif. e. Membantu dan mendorong keluarga untuk aktif dan member dukungan selama perawatan diri pasien f. g. Mendampingi pasien saat dokter menjelaskan tentang penyakit pasien dan prosedur PCI memberikan pendidikan kesehatan tentang penyakit dan prosedur PCI kepada pasien dan keluarga h. Kolaborasi: memberikan obat anti nyeri dan cemas yaitu: parasetamol, diazepam oral sesuai dosis 5) Resiko terjadi infeksi berhubungan dengan tindakan dan pemasangan alat alat invasive Ditandai dengan : pasien merasa demam, suhu tubuh lebih dari 37,5C, adanya kemerahan pada luka tusuk sheet kateter, peningkatan leukosit Tujuan rencana perawatan : tidak terjadi infeksi setelah dilakukan tindakan perawatan selama 1 X 24jam Intervensi perawatan : a. Gunakan teknik steril saat melakukan prosedur PCI

b. Gunakan teknik steril dan benar saat melakukan pencabutan sheet catheter c. Rawat luka aff sheet kateter dengan teknik aseptic

d. Monitor tanda-tanda vital termasuk suhu tubuh tiap 4jam e. Monitor adanya kemerahan, pembengkakan, haematoma, dan rasa hangat pada luka penusukan sheet kateter f. g. Cek infeksi marker bila ada tanda-tanda infeksi Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian therapy sesuai kondisi pasien

BAB IV STUDI KASUS

A. DATA DEMOGRAFI. NAMA NO.MR UMUR RUANG DIAGNOSA SEX Pendidikan AGAMA Tgl.Masuk STATUS Jam Tinggi Badan BB :Tn.F :2011.30.31.24. :67 tahun :Observasi UGD RSJHK : NSTEMI OLD Infark Inferior killip II :laki-laki :SLTA :Islam :16-02-2011 :Menikah :07.00 wib : 160cm : 55 kg

B. PENGKAJIAN tanggal 17-02-2011 pkl 08.00 WIB Keluhan utama: pasien menyatakan nyeri dada masih terasa, seperti tertimpa benda berat, skala nyeri 5, lemes, takut akan penyakitnya dan takut akan rencana akan dilakukan prosedur PCI Riwayat penyakit sekarang : pasien mengeluh sesak nafas selama 18hari sebelum masuk rumah sakit, nyeri dan sesak bertambah bila beraktivitas lalu berobat. Selama 7 hari pasien dirawat di RS Pontianak dengan keluhan sesak nafas dan nyeri dada di nyatakan sakit jantung, pasien sudah diberi obat tapi keluhan tetap ada , lalu pasien dirujuk ke RSJHK Riwayat penyakit dahulu : DM (+), dislipidemia (+), Hipertensi (-), Gastritis (-), Stroke (-), asma (-), obesitas (-) Riwayat penyakit keluarga : tidak ada anggota keluarga yang meninggal mendadak Kebiasaan : merokok (-), minum alcohol (-), minum jamu (-)

Pola nutrisi : pola nutrisi pasien di rumah sakit diit yang diberikan DJ II DM 1800kcal / 24jam, total cairan 2000cc/24jam Pola eliminasi : pola eliminasi selama dirawat pasien BAK 150cc/jam dan belum BAB hari ini, terkhir BAB kemarin pagi

Pola aktivitas : saat di RSJHK pasien bedrest karena masih mengeluh sesak dan nyeri dada, aktivitas di bantu perawat dan keluarga Pola pernafasan : pergerakan dada simetris, pasien terlihat agak sesak dengan O2 binasal 3liter/menit, Respirasi rate 30X/menit, dengan saturasi perifer 92% Pola istirahat tidur : selama di RSJHK pasien masih dapat tidur 8 jam tidur siang 1-2jam Pola psikososial : pasien menyatakan takut akan penyakitnya dan rencana akan dilakukan prosedur PCI, pasien terlihat gelisah, muka tampak tegang. Pemeriksaan fisik : o Data klinis: Keadaan umum pasien terlihat sakit sedang, kesadaran compos menthis, Tanda tanda vital : BP: 90/60mmhg, HR: 80X/menit, RR: 26 X/menit, Satursi perifer: 92% o Leher : tidak ada peningkatan JVP o Thoraks : irama nafas teratur, pergerakan dada simetris, Auskultasi : Bunyi jantung S1-S2 reguler, murmur (-), gallop (-), bunyi pulmonal vesikuler, wheezing(-), ronkhi (-) o Abdomen : bising usus (+), tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan dan pembesaran hati o Ekstrimitas motorik : tidak ada kelemahan, kekuatan 5/5, akral hangat, mobilisasi ditempat tidur mandiri, oedema tungkai -/ Pemeriksaan penunjang o Laboratorium tanggal 17-2-2011 pkl 05.30 wib Hb Ht : 12,1 gr/dl : 36 vol%

Trombosit : 375.000 Leukosit : 5880/ul Ureum : 56 mg/dl Creatinin : 1,1 mg/dl BUN : 26 mg/dl GDS : 107mg/dl Na : 141mmol/L K : 4,1 mmol/L Cl : 107mmol/L Mg :2,1 mmol/L

Ca : 2,6 mmol/l CKMB : 19u/l Trop T : < 0,03 mg/ml o Elektrokardiogram : sinus rithm dengan old infark inferior dengan new LBBB o Foto Thorax : CTR 57%, segmen Aorta Normal, segmen pulmonal Normal, pinggang jantung (+), apex downward, infiltrate (-) o Echo : EF : 24% Therapy : o Valsartan 1 X 80 mg o Furosemid tablet 1 X 40 mg o Aspilet 1 X 80 mg o Simvastatin 1 X 20 mg o Lovenox Injeksi (SC) 2 X 0,6cc o Diazepam 5mg K/P

Resiko haematoma, infeksi, perdarahan

PTCA/PCI :
Insertion guide wire Pemberian heparin Pemberian zat kontras Pengembangan balon & stent pada stenosis/plaque Pencabutan sheet Dislipidemia (hiperkolesterol) Diabetes Militus CO menurun, tek diastolik menurun, peningkatan tekanan arteriol koroner dan tek intra miokard Aliran darah melambat Thrombosis arteri koroner Penurunan penggunaan insulin dan glikogenesis Penumpukan lipid dalam pembuluh darah termasuk koroner Arteroklerosis arteri kororoner

C. ANALISA DATA 1) DS : Pasien menyatakan takut dengan keadan penyakitnya Pasien menyatakan takut dengan prosedur PCI DO : Raut muka pasien terlihat tegang Pasien terlihat gelisah Diagnosa Keperawatan : Cemas berhubungan dengan ketidakmampuan koping individu sekunder kurang pengetahuan terhadap penyakitnya dan prosedur PCI intervensi : Dampingi pasien dan keluarga saat dokter menjelaskan tentang penyakitnya dn rencana prosedur PCI Rasional : dengan mendampingi pasien saat dijelaskan oleh dokter kita bisa memastikan bahwa pasien telah mengerti tentang panyakit dan prosedur yang akan dilakukan dan bisa mengingatkan dokter sekiranya ada yang belum dijelaskan sehingga pasien lebih mengerti dan menerima apa yang akan dilakukan berikutnya akan berefek status kesehatan yang lebih baik Jelaskan kepada pasien persiapan prosedur PCI (puasa 4 jam sebelum prosedur, cukur-cukur daerah punksi sheet catheter, pemeriksaan laboratorium, pemasang condom catheter, pemberian therapy obat2an Rasional : dengan menjelaskan dahulu persiapan prosedur PCI pasien tidak akan cemas dan terganggu saat tindakan dikerjakan Laksanakan persiapan prosedur PCI Rasional : semua persiapan prosedur pada intinya gar pasien nyaman saat prosedur dikerjakan Anjurkan keluarga pasien untuk memberi dukungan dan berdoa bersama pasien sebelum prosedur PCI Rasional : dukungan dari orang yang dikenal menambah rasa percaya diri dan doa membuat seseorang merasa lebih siap dan pasrah (anergi positif) dengan yang akan terjadi Kolaborasi dengan dokter untuk obat anti depresan Rasional : dengan obat anti depresan pasien dapat tidur

2) DS

: Pasien menyatakan nyeri dada dan sesak nafas sudah 7 hari sejak di rawat di RS. Pontianak, pasien menyatakan nyeri bertambah bila beraktivitas

DO

: BP: 90/60mmhg, HR: 80X/mnt, RR : 26 X/menit, Saturasi O2: 92%, gambaran EKG old infark inferior,skala nyeri 5,expresi wajah tampak tegang.

Diagnosa keperawatan : Gangguan rasa nyaman: Nyeri berhubungan dengan tidak sesuaian suplai O2 ke jantung sekunder terhadap iskemik miokard. Intervensi : Kaji skala, frekwensi dan durasi nyeri dada dan abdomen. Rasional : menentukan tingkat keparahan penyebab nyeri dada dan abdomen, nyeri dada timbul Karen( inefektif dari suplai darah ke jantung, nyeri abdomen dikarenakan adanya pembesaran dari hati hal ini disebabkan adanya pembendungan vena portal sehingga membuat arus balik dari sistem sirkulasi Observasi tanda-tanda vital. Rasional : Sebagai pantau kestabilan dari hemodinamik dan respon tubuh secara dini Beri posisi nyaman dan aman,ajarkan tehnik relaksasi napas dalam Rasional : dengan posisi yang nyaman pasien diharapkan dapat beristirahat, dengan teknik napas yang benar diharapkan O2 yang masuk ke tubuh dan jantung lebih banyak sehingga mengurangi nyeri dada dan menglihkan perhatian pasien dari rasa nyeri Bantu perawatan diri Rasional : mengurang streesor penyebab nyeri, karena dengan aktivitas semakin banyak oksigen yang dibutuhkan oleh tubuh Kolaborasi therapy analgetik Rasional : obat-obat analgetik bersifat menekan system saraf pusat penyebab nyeri

3) DS : Pasien menyatakan nyeri dada dan sesak nafas sudah 7 hari sejak di rawat di RS Pontianak

pasien menyatakan sesak bertambah bila beraktivitas, badan terasa lemes DO: BP: 90/60mmhg, HR: 80X/mnt , RR : 26 X/menit Saturasi O2: 92% gambaran EKG old infark inferior Diagnosa keperawatan (preload) Intervensi : Catat dan pantau Tanda tanda vital terutama adanya hipotensi Rasional : adanya hipotensi menunjukan adanya disfungsi ventrikel dan perubahan TTV menunjukan adanya fenomena ketidakseimbangan kerja sistempernafaasan dlam memenuhi kebutuhan tubuh Catat dan observasi adanya disritmia, kualitas denyut nadi dan observasi respon pasien Rasional : : disritmia menunjukan kelainan kontraktilitas jantung, disamping juga adanya penurunan kualitas denyut nadi, semua menunjukan kualitas aliran darah secara sistemik, bila ada kelainan-kelainan tersebut dapat dipantau secara berlanjut Observasi perubahan status mental, orientasi, gerakan reflek tubuh, gelisah Rasional : adanya perubahan mental dan tingkat kesadaran dapat terjadi bila oksigenasi ke otak menurun, hal ini dapat terjadi karena kondisi sirkulasi yang tidak adequate jantung, : Penurunan Cardiac Output berhubungan dengan penurunan hipovolemi

Catat kualitas nadi perifer dan suhu kulit Rasional : : Nadi perifer memberikan indikasi adanya sirkulasi sistemik, bila nadi perifer tidak teraba menunjukan aliran darah ke perifer tidak adequat, demikian juga kenaikan/penurunan suhu kulit sebagai indikasi sirkulasi perifer adequat/tidak

Ukur dan catat intake output balance cairan Rasional : Cardiac Out-put merupakan volume darah hasil dari pompa ventrikel, dengan penurunan Cardiac output dapat diindikasikan adanya kekurang cairan, maka penting untuk tetap menghitung balance cairan Bantu aktivitas perawatan diri sesuai kemampuan pasien Rasional : : Mengurangi dan menjaga keseimbangan antara kebutuhan oksigen dan suplai oksigen Kaji ulang EKG secara berseri setiap 24jam Rasional : EKg berseri dapat melihat perkembangan dan kelainan kerja jantung secara bertahap Laporkan adanya hipotensi dan adanya ketidak seimbangan cairan Rasional : adanya hipotensi menunjukan ketidakseimbangan cairan, dan ini menyebakan oksigenasi ke sistemik tidak adekuat, perlu dicatat dan dilaporkan untuk mendapat terapi lebih lanjut

Kolaborasi : pemberian O2 sesuai indikasi, pemberian cairan via IV line sesuai program, pemberian obat-obatan inotropik, digitalis sesuai program. Rasional :pemberian O2 Memberikan support tambahan kebutuhan oksigen secara manual sesuai kebutuhan Oksigen jaringan dan agar kerja jantung dapt mengimbangi suplai dan kebutuhan O2 secara adequat Pemberian IV line disamping menjaga keseimbangan cairan dan mencegah terjadinya kekurangan cairan karena fungsi sistemik cairan yang tidak adekuat, fungsi lai untuk memudahkan memberikan injeksi obat secara cepat dan efisien Obat inotropik meningkatkan kontraktilitas jantung dan mengatasidisritmia jantung D. IMPLEMENTASI

1)

Diagnosa keperawatan : Cemas berhubungan dengan ketidakmampuan koping individu sekunder kurang pengetahuan terhadap penyakitnya dan prosedur PCI Tujuan dan Kriteria hasil : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 jam pasien diharapkan tidak cemas dengan kriteria hasil : Pasien menyatakan tidak cemas lagi Pasien memahami tentang penyakitnya dan prosedur PCI Pasien siap dilakukan prosedur PCI Raut wajah tidak tegang Pasien tidak gelisah Implementasi:

k.

mendamping pasien dan keluarga saat dr Yani menjelaskan tentang penyakitnya dn rencana prosedur PCI

l.

memberikan surat ijin tindakan dan surat jaminan untuk di tandatangani dan diurus sesuai jaminan

m. menjelaskan kepada pasien persiapan prosedur PCI (puasa 4 jam sebelum prosedur, cukur-cukur daerah punksi sheet catheter, pemeriksaan laboratorium, pemasang condom catheter, pemberian therapy obat2an) n. memberikan therapy aspilet loading peroral 320 mg dikunyah peroral dilanjutkan plavix 600 mg peroral o. memberikan injeksi integrilin bolus 14,9ml dilanjut dengan drip 10ml/hari p. mengingatkan kembali kepada pasien untuk tetap puasa sampai saat prosedur q. mencukur-cukur daerah femoralis, simpisis pubis dan radialis kiri r. s. memasang kondom Catheter menganjurkan keluarga pasien untuk memberi dukungan, mendampingi dan berdoa untuk keberhasilan prosedur PCI dan kesembuhan pasien sesaat sebelum prosedur PCI t. berkolaborasi dengan dokter untuk obat anti depresan : diazepam 5mg kalau perlu

2)

Diagnosa keperawatan : Gangguan rasa nyaman: Nyeri berhubungan dengan tidak sesuaian suplai O2 ke jantung sekunder terhadap iskemik miokard Tujuan dan kriteria hasil : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam

diharapkan tidak ada nyeri dada dengan kriteria hasil :

Pasien menyatakan tidak ada nyeri dada Pasien mampu menjalankan teknik relaksasi nafas dalam Skala nyeri 0 Pasien tidak bergantung dengan obat obatan untuk mengurangi nyeri dada Dapat beraktifitas tanpa keluhan nyeri dada implementasi : mengkaji skala, frekwensi dan durasi nyeri dada dan abdomen. mengobservasi tanda-tanda vital tiap jam memberi posisi nyaman semi fowler mengajarkan tehnik relaksasi ambil nafas dalam dari hidung dan keluarkan dari mulut seprti bersiul jika nyeri timbul. membantu perawatan diri pasien waktu BAK berkolaborasi dengan dokter therapy O2 binasal 3liter/menit

3) Diagnosa keperawatan : Penurunan Cardiac Output berhubungan dengan penurunan hipovolemi (preload) Tujuan dan kriteria hasil : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam diharapkan tidak terjadi penurunan Cardiac Output dengan kriteria hasil: Tanda tanda vital stabil Pasien tidak sesak nafas Balance cairan seimbang Dapat beraktivitas tanpa keluhan sesak Saturasi O2 perifer 100% Implementasi : mengkaji skala, frekwensi dan durasi nyeri dada dan abdomen. mengobservasi tanda-tanda vital tiap jam memberi posisi nyaman semi fowler mengajarkan tehnik relaksasi ambil nafas dalam dari hidung dan keluarkan dari mulut seprti bersiul jika sesak nafas timbul membantu perawatan diri pasien waktu BAK berkolaborasi dengan dokter untuk pemberian therapy O2 binasal 3liter/menit

Anda mungkin juga menyukai