DISENTRI
Disentri Basiler
Penyebaran : Oral (makanan, minuman yang tercemar oleh ekskreta penderita, carier, biasa melalui lalat), Endemis Tropis
Patologi :
Basil tidak ditemukan diluar rongga usus, tidak merusak mukosa. Kelainan karena toksin, usus terkena kolon, kelainan terberat : Sigmoid, ileum hanya hiperemis. Akut : Mukosa hiperemis, lebam, tebal, nekrosis superfisial, biasa tanpa ulkus Subakut : Ulkus pada folikel limfoid, mukosa lipatan transversum (ulkus dangkal dan kecil, tepi menebal, infil;tratif, tidak bergaung) mukosa berwarna khas kehijauan. Dinding usus kaku, tidak rata. Perlekatan dengan peritonium mungkin.
DISENTRI
Klinis :
Berlangsung bbrp jam - 3 hari gejala khas : cepat, mendadak, dapat perlahan - defekasio sedikitsedikit, terus menerus, sakit perut, kolik. Pada keadaan berat tinja berdarah kemerahan dan berlendir bening (Red Currant jelly), tinja bersifat basa. Mikroskopik tinja : nanah, sel-sel lekosit/eritrosit, makropag besar Demam (+)
Bentuk berat :
DISENTRI
Berjangkit cepat, berak mencret, muntah, nyeri perut terutama sebelah kiri, anus luka dan nyeri, demam subnormal, dehidrasi, kolaps toksemia, fatal (kematian karena gagal sirkul;asi perifer, anuria, koma)
Komplikasi :
Arthritis sendi besar terutama lutut (cairan sendi mengandung sel polimorfonuklear) Stenosis usus (pada daerah ulkus), Neuritis perifer, Iritis, Iridosiklitis, perforasi kolon, hemoroid.
Diagnosis :
DISENTRI
Tinja langsung , rectal swab , pengerokan sigmoid sitologi Reaksi Aglutinasi positif pengenceran 1/50
DISENTRI
D. Basiler D. Amoeba Lebih sering perlahan Toksemia ringan, Tenesmi jarang
Timbulnya
Keluhan
PerjalananPenyakit Tinja
Akut
Toksemia, Tenesmi, umum Permulaan berat
DISENTRI
Kecil, banyak, tidak bau, alkalis, lendir, nanah, berdarah, tinja dilapisi lendir Arthritis Sigmoid, ileum, hiperemi superfisial, ulseratif, mukosa menebal Tidak tentu, sendrung menahun besar, terus menerus, asam, berdarah, bercampur lendir Abses hati sekum, kolon ascendens, ileum jarang, ulkus bergaung
DISENTRI